Anda di halaman 1dari 15

Latar Belakang

Produksi plastik dunia mencapai 350 juta ton/tahun pada 2015 (Geyer, Jambeck, and Law
2017). Kebutuhan plastic yang sangat tinngi dikarenakan sifarnya yang kuat dan tahan lama
serta mudah dibentuk sehingga cocok digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari banyaknya plastic yang diproduksi tiap tahunnya, penggunaan terbanyak adalah untuk
Kemasan (Packaging) yakni sebesar 146 juta ton/tahun (Jambeck et al. 2015). Dari seluruh
plastic yang dikonsumsi tiap tahunnya hanya 19,5 % yang didaur ulang dan 25,5 % dibakar,
pembakaran plastic dapat menyebabkan polusi udara karena pembakaran menghasilkan
banyak CO2 dan gas toxic lainnya. Banyaknya plastic yang salah ditangani ini menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan di tanah dan air. Plastik komersial memiliki waktu urai
yang lama, sekitar tahun untuk dapat terdegradasi. Salah satu cara untuk mengurangi
pencemaran akibat plastic konvensional yang sulit terurai adalah dengan mengganti plastic
konvensional dengan bioplastic yang lebih mudah terurai. Bioplastik memiliki keunggulan
mudah terurai dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Bioplastik dapat dibuat dengan
bahan-bahan alami contohnya dengan umbi singkong. Produksi singkong di Indonesia 19,5
juta ton pada tahun 2016 (Food and Agriculture Organization, 2016). Dari banyaknya
produksi singkong tiap tahunnya, sisa limbah singkong yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembuatan bioplastic.
EVALUASI EKONOMI

Evaluasi ekonomi dilakukan untuk menganalisis kelayakan pabrik secara ekonomi dalam
jangka waktu tertentu. Karena salah satu tujuan didirikannya sebuah pabrik adalah meningkatkan
nilai bahan baku menjadi lebih tinggi dengan sebuah proses yang dinilai dari meningkatnya harga
jual. Sehingga sebuah pabrik harus mampu menghasilkan keuntungan.

Perhitungan evaluasi ekonomi meliputi:

A. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)


B. Biaya Produksi (Manufacturing Cost)
1. Biaya Produksi Langsung (Direct Manufacturing Cost)
2. Biaya Produksi Tidak Langsung (Indirect Manufacturing Cost)
3. Biaya Produksi Tetap (Fixed Manufacturing Cost)
C. Modal Kerja (Working Capital)
D. Pengeluaran Umum (General Expense)
E. Analisis Keuntungan
F. Analisis Kelayakan

Dalam analisis ekonomi, semua harga diperhitungkan sesuai dengan harga pada tahun
evaluasi. Data-data harga diambil dari www.matche.com, 2018.

Penentuan harga alat menggunakan persamaan:

Ex
Nx  N y
Ey

Dengan,

Nx = harga alat pada tahun x

Ny = harga alat pada tahun y

Ex = indeks harga alat pada tahun x

Ey = indeks harga alat pada tahun y


Data CEP indeks didapat dari www.che.com yang ditampilkan dalam tabel berikut:

Tahun CEP index


1990 357,6
1991 361,3
1992 358,2
1993 359,2
1994 368,1
1995 381,1
1996 381,7
1997 386,5
1998 389,5
1999 390,6
2000 394,1
Tabel 1. Data CEP Index dari Tahun 1990 – 2000

Pabrik cassava direncanakan dibangun pada tahun 2020. Dengan mengekstrapolasi data
indeks yang ada di atas, maka didapat nilai indeks pada tahun yang diinginkan. Pada tahun 2017,
didapatkan nilai CEP indeks sebesar 628 yang ditunjukan dalam tabel berikut:

Tahun CEP index


2001 394,3
2002 395,6
2003 401,7
2004 444,2
2005 468,2
2006 499,6
2007 525,4
2008 575,4
2009 521,9
2010 550,8
2011 585,7
2012 584,6
2013 579,5
2014 591,7
2015 603,9
2016 616,0
2017 628,0
2018 640,0
2019 652,0
2020 664,0
Tabel 2. Data Ekstrapolasi CEP Indeks Sampai Tahun 2020

Dalam perhitungan evaluasi ekonomi, digunakan standar perhitungan yang didasarkan pada
berikut ini:

Perhitungan pekerja berdasarkan pada :

- 95% pekerja Indonesia


- 5% pekerja asing

- Upah Minimum Provinsi (UMP) di D.I. Yogyakarta = Rp 1.454.154 (www. detik.com)

Asumsi : 1 bulan = 30 hari

Jam kerja per hari = 8 jam

Upah pekerja = Rp 16.157 ~ Rp 17.000

- Upah pekerja asing = US$ 50/orang/jam

- 1 man hour asing = 3 man hour Indonesia

- Nilai kurs US$ 1 = Rp 14.937,05 (

www.bi.go.id)

MODAL TETAP (FIXED CAPITAL INVESTMENT)

1. Harga Alat

Harga Total
No Nama Alat Kode Sumber Jumlah Harga
2014 2020
(US$)
1 Reaktor R matche.com 2 425,900 452,226 904,452
2 Evaporator E matche.com 1 423,900 450,102 450,102
3 Decanter-01 D-01 matche.com 1 6,190 6,573 6,573
4 Decanter-02 D-02 matche.com 1 6,370 6,764 6,764
5 Decanter-03 D-03 matche.com 1 6,255 6,642 6,642
6 Decanter-04 D-04 matche.com 1 6,350 6,743 6,743
7 Flash Drum-01 FD-01 matche.com 1 8,300 8,813 8,813
8 Flash Drum-02 FD-02 matche.com 1 8,100 8,601 8,601
9 Flash Drum-03 FD-03 matche.com 1 8,500 9,025 9,025
10 Flash Drum-04 FD-04 matche.com 1 8,270 8,781 8,781
11 Mixer-01 M-01 matche.com 1 227,300 241,350 241,350
12 Mixer-02 M-02 matche.com 1 243,500 258,551 258,551
13 Mixer-03 M-03 matche.com 1 243,700 258,764 258,764
14 Mixer-04 M-04 matche.com 1 347,200 368,661 368,661
15 Tangki Akumulasi-01 TA-01 matche.com 1 288,900 306,758 306,758
16 Tangki Akumulasi-02 TA-02 matche.com 1 245,600 260,781 260,781
17 Tangki Akumulasi-03 TA-03 matche.com 1 312,400 331,710 331,710
18 Tangki Akumulasi-04 TA-04 matche.com 1 327,900 348,168 348,168
19 Tangki Akumulasi-05 TA-05 matche.com 1 245,900 261,100 261,100
20 Tangki Akumulasi-06 TA-06 matche.com 1 273,400 290,300 290,300
21 Steam Distillator ST matche.com 3 184,700 196,117 588,350
22 Crusher C matche.com 1 100,000 106,181 106,181
23 Belt Conveyor-01 BC-01 matche.com 1 11,700 12,423 12,423
24 Belt Conveyor-02 BC-02 matche.com 1 52,100 55,320 55,320
25 Belt Conveyor-03 BC-03 matche.com 1 22,700 24,103 24,103
26 Belt Conveyor-04 BC-04 matche.com 3 30,100 31,961 95,882
27 Belt Conveyor-05 BC-05 matche.com 3 69,200 73,477 220,432
28 Pompa-01 P-01 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
29 Pompa-02 P-02 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
30 Pompa-03 P-03 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
31 Pompa-04 P-04 matche.com 1 30,300 32,173 32,173
32 Pompa-05 P-05 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
33 Pompa-06 P-06 matche.com 1 15,200 16,140 16,140
34 Pompa-07 P-07 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
35 Pompa-08 P-08 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
36 Pompa-09 P-09 matche.com 1 9,700 10,300 10,300
37 Pompa-10 P-10 matche.com 1 9,650 10,246 10,246
38 Pompa-11 P-11 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
39 Pompa-12 P-12 matche.com 1 9,700 10,300 10,300
40 Pompa-13 P-13 matche.com 1 9,700 10,300 10,300
41 Pompa-14 P-14 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
42 Pompa-15 P-15 matche.com 1 9,700 10,300 10,300
43 Pompa-16 P-16 matche.com 1 9,600 10,193 10,193
44 Pompa-17 P-17 matche.com 1 9,800 10,406 10,406
45 Pompa-18 P-18 matche.com 1 9,750 10,353 10,353
46 Pompa19 P-19 matche.com 1 9,600 10,193 10,193
47 Pompa-20 P-20 matche.com 1 9,700 10,300 10,300
48 Condenser-01 C-01 matche.com 3 3,600 3,823 11,468
49 Condenser-02 C-02 matche.com 1 2,600 2,761 2,761
50 Condenser-03 C-03 matche.com 1 3,900 4,141 4,141
51 Condenser-04 C-04 matche.com 1 2,300 2,442 2,442
52 Condenser-05 C-05 matche.com 1 1,700 1,805 1,805
53 Condenser-06 C-06 matche.com 1 3,100 3,292 3,292
54 Heat Exchanger-01 HE-01 matche.com 1 2,900 3,079 3,079
55 Heat Exchanger-02 HE-02 matche.com 1 4,100 4,353 4,353
56 Heat Exchanger-03 HE-03 matche.com 1 3,600 3,823 3,823
57 Heat Exchanger-04 HE-04 matche.com 1 4,200 4,460 4,460
58 Heat Exchanger-05 HE-05 matche.com 1 3,100 3,292 3,292
59 Heat Exchanger-06 HE-06 matche.com 1 2,400 2,548 2,548
60 Bin-01 B-01 matche.com 1 2,600 2,761 2,761
61 Bin-02 B-02 matche.com 1 3,900 4,141 4,141
62 Bin-03 B-03 matche.com 1 5,200 5,521 5,521
63 Bin-04 B-04 matche.com 1 2,400 2,548 2,548
64 Tangki Penyimpan-01 TP-01 matche.com 1 41,000 43,534 43,534
65 Tangki Penyimpan-02 TP-02 matche.com 1 97,700 103,739 103,739
TOTAL 5.889.488
Tabel 3. Harga Alat Dalam Proses Produksi
Total Purchased Equipment Cost (PEC) = US$ 5.889.488
= Rp 87.971.576.730,40
a. Ongkos Impor = 15% x PEC
= US$ 883.423,2
= Rp 13.195.736.509,56
b. Pajak Masuk = 5% x PEC
= US$ 294.474,4
= Rp 4.398.578.836,52
c. Transportasi ke Lokasi = 5% x PEC
= US$ 294.474,4
= Rp 4.398.578.836,52

Delivered Equipment Cost (DEC) = PEC + Ongkos Impor + Pajak Masuk + Transportasi
ke Lokasi

Sehingga,

DEC = US$ 5.889.488 + US$ 883.423,2 + US$ 294.474,4 + US$ 294.474,4

= US$ 7.361.860

= Rp 109.964.470.913,00

2. Ongkos Instalasi
a. Material = 11% x PEC
= US$ 647.843,68
= Rp 9.676.873.440,34
b. Labor = 32% x PEC
= US$ 1.884.636,16
= Rp 28.150.904.553,73
Pekerja asing = 5% x Labor
= US$ 94.231,81
= Rp 1.407.545.227,69
Pekerja Indonesia = Rp 2.685.606.432,00
Sehingga,
Installation Cost = Rp 13.770.025.100,03
3. Ongkos Pemipaan
a. Material = 27% x PEC
= US$ 1.590.162
= Rp 23.752.329.302,10
b. Labor = 21% x PEC
= US$ 1.236.792
= Rp 18.474.023.943,60
Pekerja asing = 5% x Labor
= US$ 61.840
= Rp 923.707.172,00
Pekerja Indonesia = Rp 1.762.429.221,00
Sehingga,
Piping Cost = Rp 26.438.465.695,10
4. Ongkos Instrumentasi
a. Material = 2% x PEC
= US$ 117.790
= Rp 1.759.435.119,50
b. Labor = 1% x PEC
= US$ 58.895
= Rp 879.717.559,75
Pekerja asing = 5% x Labor
= US$ 2.945
= Rp 43.989.612,25
Pekerja Indonesia = Rp 83.925.210,00
Sehingga,
Instrumentation Cost = Rp 1.887.349.941,75
5. Ongkos Isolasi
a. Material = 3% x PEC
= US$ 176.685
= Rp 2.639.152.679,25
b. Labor = 5% x PEC
= US$ 294.474
= Rp 4.398.572.861,70
Pekerja asing = 5% x Labor
= US$ 14.724
= Rp 219.933.124,20
Pekerja Indonesia = Rp 419.626.005,00
Sehingga,
Isolation Cost = Rp 3.278.711.808,45
6. Ongkos Instalasi Listrik
a. Material = 9% x PEC
= US$ 530.054
= Rp 7.917.443.100,70
b. Labor = 2% x PEC
= US$ 117.790
= Rp 1.759.435.119,50
Pekerja asing = 5% x Labor
= US$ 5.889
= Rp 87.964.287,45
Pekerja Indonesia = Rp 164.850.402,00
Sehingga,
Electrical Cost = Rp 8.170.257.790,15
7. Ongkos Pembelian Tanah dan Perbaikan
Harga tanah dan perbaikannya = Rp 700.000,00/m2
Luas tanah = 100.000 m2
Ongkos tanah total = Rp 70.000.000.000,00
Perbaikan 10% = Rp 7.000.000.000,00
Ongkos tanah dan perbaikan total = Rp 77.000.000.000,00
8. Ongkos Pembuatan Bangunan dan Perlengkapan
Luas bangunan = 40.000 m2
Harga bangunan = Rp 2.000.000,00/m2
Sehingga,
Ongkos Pembuatan Bangunan dan Perlengkapan = Rp 80.000.000.000,00

FIXED CAPITAL INVESTMENT = Rp 320.509.281.248,48


A. Biaya Produksi

SALES

Kapasitas produksi = 548 ton/tahun

= 548.000 kg/tahun

Harga produk = US$ 25.000/200kg

= US$ 125/kg

= Rp 1.375.000,00/kg

Annual sales = Rp 753.424.657.534,25/tahun

Biaya Produksi = 50 grams starch = free

= 50 grams water = free

= 50 grams PVA

1799 -> US$ 159/metricton

2020 -> US$ 200/metricton ~ Rp 152,2954

= 2,5 grams ESBO = Rp 38,07

= 2,5 grams glycerol = Rp 41,88

TOTAL COST = Rp 320.509.281.248,48 + Rp 232,25/plastic x 0,02 plastic/gram x


548000 kg/tahun

= Rp 323.054.741.248,48

B. Analisis Keuntungan
Annual Sales (Sa) = Rp 753.424.657.534,25/tahun
Total Product Cost = Rp 323.054.741.248,48/tahun
Keuntungan sebelum pajak = Rp 430.369.916.285,77/tahun
Pajak pendapatan = 25% x profit
= Rp 107.592.479.071,44
Faktor Lang = FCI/PEC
= 3,64
C. ANALISIS KELAYAKAN
1. Percent Return of Investment (ROI)
Return of investment adalah kecepatan tahunan pengembalikan investasi (modal)
dari keuntungan. Persamaan untuk ROI adalah sebagai berikut:
Pb .ra
Prb 
If
Pa .ra
Pra 
If
Dengan,
Prb : ROI sebelum pajak, dinyatakan dalam desimal
Pra : ROI setelah pajak, dinyatakan dalam desimal
Pb : keuntungan sebelum pajak persatuan produksi
Pa : keuntungan setelah pajak persatuan produksi
ra : kapasitas produksi tahunan
If : fixed capital investment
Sehingga didapat hasil sebagai berikut:
ROI sebelum pajak = 38,56%
ROI setelah pajak = 27,40%
2. Pay Out Time (POT)
POT merupakan jangka waktu pengembalian investasi (modal) berdasarkan
keuntungan perusahaan dengan mempertimbangkan depresiasi. Berikut adalah
persamaan untuk POT:
If
Pb .ra  0,1.I f
POT sebelum pajak =
If
P .r  0,1.I
POT setelah pajak = a a f

Sehingga didapat hasil sebagai berikut:


POT sebelum pajak = 1,88
POT setelah pajak = 2,08
3. Break Even Point (BEP)
BEP merupakan titik perpotongan antara garis sales dengan total cost, yang
menunjukkan tingkat produksi ketika nilai sales sama dengan nilai total cost. Jika
pabrik dioperasikan dengan kapasitas di bawah titik BEP, maka pabrik akan
mengalami kerugian. Sebaliknya, jika pabrik dioperasikan dengan kapasitas di atas
titik BEP maka pabrik akan mendapatkan keuntungan. BEP dalam hal ini dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut:
Fa  0,3Ra
BEP  x100%
S a  Va  0, 7 Ra
Dengan,
Fa : fixed expense tahunan pada produksi maksimum
Ra : regulated expense tahunan pada produksi maksimum
Sa : sales pada produksi maksimum
Va : variable expense tahunan pada produksi maksimum
Dari hasil perhitungan, diperoleh BEP sebesar 28,46%.
Gambar 1. Grafik Break Even Point

4. Shut Down Point (SDP)


SDP adalah suatu tingkat produksi ketika pilihan menutup pabrik lebih
menguntungkan daripada mengoperasikannya. Keadaan ini terjadi bila output
produksi turun sampai di bawah BEP dan pada kondisi ketika fixed expense sama
dengan selisih antara total cost dan total sales. SDP dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut:
0,3Ra
SDP  x100%
S a  Va  0,7 Ra
Dari hasil perhitungan, didapat SDP sebagai berikut:
SDP = 11,05%
Gambar 2. Grafik Shut Down Point dan Break Even Point

5. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR)


Analisa kelayakan ekonomi dengan menggunakan DCFRR dibuat dengan
mempertimbangkan nilai uang yang berubah terhadap waktu dan didasarkan atas
investasi yang tidak kembali pada akhir tahun selama umur pabrik (10 tahun).
Rate of return based on discounted cash flow adalah laju bunga maksimum ketika
suatu pabrik (proyek) dapat membayar pinjaman beserta bunganya kepada bank
selama umur pabrik. DCF didapat dengan trial and error dengan persamaan sebagai
berikut:
 1 1 1 1  WC  SV
FC  WC      ...  
 (1  i ) (1  i) (1  i )
2 3
(1  i)10  (1  i)10
Dengan,
FC : fixed capital investment
WC : working capital
C : annual cash flow : profit after tax + finance + depreciation
SV : salvage point (10% x FC)
Dengan trial and error diperoleh DCFRR sebesar 40,05% per tahun.

Five Force Analysis

Five Force Analysis digunakan untuk menganalisa lingkungan eksternal perusahaan


berdasarkan persaingan antar perusahaan sejenis, ancaman pendatang baru, ancaman produk
substitusi, kekuatan tawar menawar pembeli, dan kekuatan tawar menawar pemasok (Porter,
1976).

1. Persaingan antar perusahaan sejenis

INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN


Jumlah Pesaing 40-50 orang dengan 15 Persaingan Tinggi
perusahaan potensial
Peningkatan Jumlah Pesaing 1-2 Perusahaan Persaingan Tinggi
2. Ancaman Pendatang Baru
INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN
Kebutuhan Modal Kebutuhan modal untuk Ancaman Rendah
membuat bisnis biji plastic
cukup mahal. Modal untuk
mesin minimal rata-rata 50
juta dengan modal lahan,
dimana modal keseluruhan
rata-rata mencapai 300 juta.
Cara Mencukupi Kebutuhan Mencukupi kebutuhan modal Ancaman Rendah
Modal melalui pemegang saham dan
pendanaan dari luar 0-10%
dari modal yang disetor
dikatakan rendah, 10-15%
sedang, 15-20% tinggi.
Tingkat Loyalitas Pelanggan Tingkat loyalitas fleksibel Ancaman Rendah
tergantung pada kecocokan
konsumen dengan
perusahaan. Perusahaan
plastik memiliki pelanggan
tetap di atas 75%.
Terbentuknya Loyalitas Loyalitas pelanggan tidak Ancaman Rendah
Pelanggan terbentuk dengan sendirinya
melainkan karena pelayanan
dan kinerja yang baik dari
perusahaan. Sejaun ini
perusahaan telah
berkomitmen untuk terus
memenuhi kebutuhan
pelanggan sehingga dapat
memuaskan pelanggan.
Kebutuhan Biaya ke Saluran Biaya yang digunakan relatif Ancaman Sedang
Distribusi tergantung tonase dan jarak
distribusi
Dampak Kebijakan Kebijakan pemerintah Ancaman Tinggi
Pemerintah memiliki ancaman yang
cukup besar

3. Ancaman Produk Subtitusi

INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN


Tingkat Kebutuhan Tingkat kebutuhan terhadap Ancaman Rendah
Terhadap Produk Pengganti produk pengganti tidak
terlalu tinggi dimana
konseumen hanya
membutuhkan produk
pengganti sebesar 5-10%
Kemudahan Mendapatkan Kemudahan mendapatkan Ancaman Sedang
Produk Pengganti produk pengganti sekitar
30%
4. Ancaman Tawar-Menawar Pembeli

INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN


Tingkat Dominasi Pembeli Pembeli di dominasi oleh Kekuatan penawaran pembeli
toko yang menngunakan tinggi
kantung plastik.
Dominasi Pembeli setiap Dominasi pembeli tiap tahun Kekuatan penawaran pembeli
tahun tidak konstan. rendah
Pertumbuhan Pasar Pembeli Pertumbuhan pasar pembeli Kekuatan penawaran pembeli
Setiap Tahun sekitar 5-10% tinggi
5. Ancaman Tawar-Menawar Pemasok

INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN


Tingkat Dominasi Pemasok Pemasok tidak didominasi Kekuatan penawaran
satu pemasok pemasok rendah
Alternatif Pemasok Perusahaan memiliki 1 Kekuatan penawaran
pemasok rendah, 2-4 pemasok rendah
pemasok sedang dan >4
pemasok tinggi, perusahaan
plastic memiliki 4-7
pemasok
Tingkat Kualitas Produk Kuallitas produk pemasok Kekuatan penawaran
Pemasok baik karena ada standar yang pemasok rendah
harus dipenuhi, namun
kualitasnya tidak selalu
sama.
Tingkat Persaingan Pasar Pemasok bersaing harga Kekuatan penawaran
Pemasok dengan menaikkan harga saat pemasok sedang
limbah sedikit..
Biaya Peralihan Pemasok Biaya peralihan pemasok Kekuatan penawaran
Setiap Tahun tidak selalu konstan setiap pemasok tinggi
tahunnya

Kesimpulan
Berdasarkan analisa konsumen dan analisa ekonomi diperoleh break even
point (BEP) rate of investment (ROI) after tax sebesar 27,40% dan five force
analysis dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak dijalankan.

Food and Agriculture Organization. 2016. “Production Quantities of Cassava by Country,


Http://www.Fao.Org/Faostat/En/#data/QC/Visualize.” FAOSTAT. 2016.
Geyer, Roland, Jenna R. Jambeck, and Kara Lavender Law. 2017. “Production, Use, and Fate
of All Plastics Ever Made.” Science Advances. https://doi.org/10.1126/sciadv.1700782.

Jambeck, Jenna R., Roland Geyer, Chris Wilcox, Theodore R. Siegler, Miriam Perryman,
Anthony Andrady, Ramani Narayan, and Kara Lavender Law. 2015. “Plastic Waste
Inputs from Land into the Ocean.” Science. https://doi.org/10.1126/science.1260352.

Anda mungkin juga menyukai