Anda di halaman 1dari 10

A.

Definisi
Karies gigi atau pembusukan gigi adalah suatu kerusakan destruktif progresif dan
mengenai jaringan-jaringan gigi yang mengalami perkapuran. Karies adalah kerusakan
yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar ke dentin (tulang
gigi). Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi (email, dentin dan sementum) yang
bersifat kronik progresif dan disebabkan aktifitas jasad renik dalam karbohidrat yang
dapat diragikan. Ditandai dengan demineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat
organiknya.
B. Etiologi
Banyak sekali faktor yang menyebabkan karies. Faktor yang utama, antara lain:
1. Gigi dan air ludah, Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang banyak lagi
kental, mempermudah terjadinya karies.
2. Adanya bakteri penyebab karies, Bakteri yang menyebabkan karies adalah dari jenis
Streptococcus dan Lactobacillus.
3. Makanan yang kita dikonsumsi, Makanan yang mudah lengket dan menempel di gigi
seperti permen dan coklat, memudahkan terjadinya karies.
Sementara itu faktor lain yang turut andil adalah tingkat kebersihan mulut,
frekuensi makan, usia dan jenis kelamin, penyakit yang sedang diderita seperti kencing
manis dan TB, serta sikap/ perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi.
C. Patofisiologi
Terdapat tiga teori mengenai terjadinya karies, yaitu teori asidogenik (teori kemoparasiter
Miller), teori proteolitik, dan teori proteolisis kelasi

1. Teori Asidogenik Miller (1882) menyatakan bahwa kerusakan gigi adalah adalah
proses kemoparasiter yang terdiri atas dua tahap, yaitu dekalsifikasi email sehingga
terjadi kerusakan total email dan dekalsifikasi dentin pada tahap awal diikuti oleh
pelarutan residunya yang telah melunak. Asam yang dihasilkan oleh bakteri
asidogenik dalam proses fermentasi karbohidrat dapat mendekalsifikasi dentin,
menurut teori ini, karbohidrat, mikroorganisme, asam, dan plak gigi berperan dalam
proses pembentukan karies.
2. Teori Proteolitik Gottlieb (1944) mempostulasikan bahwa karies merupakan suatu
prose proteolisis bahan-bahan organik dalam jaringan keras gigi oleh produk bakteri.
Dalam teori ini dikatakan mikroorganisme menginvasi jalan organik seperti lamela
email dan sarung batang email (enamel rod sheath), serta merusak bagian-bagian
organik ini. Proteolisis juga disertai pembentukan asam. Pigmentasi kuning
merupakan ciri karies yang disebabkan produksi pigmen oleh bakteri proteolitik.
Teori proteolitik ini menjelaskan terjadinya karies dentin dengan email yang masih
baik. Manley dan Hardwick (1951) menggabungkan teori proteolitik dan teori
asidogenik . Menurut mereka teori-teori tersebut dapat berjalan sendiri-sendiri
maupun bersama-sama. Teori ini menyatakan bahwa bakteri-bakteri dapat
membentuk asam dari substrat karbohidrat, dan bakteri tertentu dapat merusak protein
jika tidak ada karbohidrat, karena itu terdapat dua tipe lesi karies. Pada tipe I, bakteri
menginvasi lamela email, menyerang email dan dentin sebelum tampak adanya gejala
klinis karies. Tipe II, tidak ada lamela email, hanya terdapat perubahan pada email
sebelum terjadi invasi mikroorganisme. Perubahan email ini terjadi akibat
dekalsifikasi email oleh asam yang dibentuk oleh bakteri dalam plak gigi diatas email.
Lesi awal ini disebut juga calky aanamel.

3. Teori Proteolisis Kelasi Teori ini diformulasikan oleh Schatz (1955). Kelasi adalah
suatu pembentukan kompleks logam melalui ikatan kovalen koordinat yang
menghasilkan suatu kelat. Teori ini menyatakan bahwa serangan bakteri pada email
dimulai oleh mikroorganisme yang keratinolitik dan terdiri atas perusakan protein
serta komponen organik email lainnya, terutama keratin. Ini menyebabkan
pembentukan zat-zat yang dapat membentuk kelat dan larut dengan komponen
mineral gigi sehingga terjadi dekalsifikasi email pada pH netral atau basa.
D. Manifestasi Klinis

1. Lesi dini atau lesi bercak putih/coklat (karies insipien)

2. Lesi lanjut (lesi yang telah mengalami kavitasi)

Gejala paling dini karies email secara makroskopik adalah suatu bercak putih.
Bercak ini jelas terlihat pada gigi cabutan yang kering yang tampak sebagai suatu lesi
kecil., opak dan merupakan daerah berwarna putih, terletak sedikit kearah serviks dan
titik kontak. Warna tampak berbeda dibandingkan email di sekitarnya yang masih
sehat.
Pada tahap ini, deteksi dengan sonde tidak dapat dilakukan karena email yang
mengelilinginya masih keras dan mengkilap. Kadang-kadang lesi tampak coklat
karena materi yang terserap kedalam pori-porinya. Baik bercak putih maupun coklat
bisa bertahan bertahuntahun lamanya karena perkembangan lesi tersebut dapat
dicegah. Jika lesi email sempat berkembang, permukaan yang semula utuh akan
pecah (kavitasi) dan akan terbentuk lubang (kavitas).

Pada saat pemeriksaan diperlukan pencahayaan yang baik. Gigi harus bersih dan
kering, sehingga kotoran dan karang gigi harus dibersihkan dahulu. Gigi yang sudah
kering harus diisolasi dengan gulungan kapas sehingga tidak basah oleh saliva. Gigi
harus betul-betul kering dan pengeringan biasanya dengan penyemprotan secara
perlahan-lahan.

Untuk menemukan tanda awal karies diperlukan penglihatan yang tajam.


Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan sonde tajam sampai terasa menyangkut.
Sebaiknya hal ini jangan dilakukan karena sonde tajam akan merusak lesi karies yang
masih baru dan bakteri akan terbawa dalam lesi sehingga kariesnya menyebar

E. Komplikasi

F. Penatalaksanaan

Setelah diagnosis karies ditegakkan, maka ada dua cara pendekatan yang mungkin
ditempuh yaitu:

1. Menggunakan usaha preventif untuk mencoba menghentikan penyakit

2. Membuang jaringan yang rusak dan menggantikannya dengan restorasi disertai usaha
pencegahan terhadap rekurensinya
Kedua pendekatan diatas dipertimbangkan berdasarkan informasi diagnostik yang
diperoleh. Usaha-usaha pencegahan yang dilakukan berkaitan dengan peran karbohidrat
diantaranya adalah:

1. Menurunkan konsumsi sukrosa

2. Mengubah bentuk fisik makanan yang dikonsumsi, misalnya dengan menghindari


makanan yang lengket. Tidak lupa pula dengan cara pencegahan lain yang bersifat umum
seperti

3. Kebiasaan menggosok gigi secara tepat dan benar tentang tata cara dan secara
konsisten atau teratur

4. Selalu memeriksakan kesehatan gigi setidak-tidaknya tiap 6 bulan sekali

G. Pengkajian

H. Pemeriksaan Penunjang

Radiograf bite wing diperlukan dalam menegakkan diagnosis. Pada teknik ini sinar
diarahkan tegak lurus terhadap sumbu gigi dan menyinggung titik kontak. Film
diletakkan di sebelah lingual gigi posterior. Pasien menahan posisi tersebut dengan
menggigit pegangan filmnya. Tiap daerah yang mungkin diserang karies harus dinilai
secara tersendiri.

I. Informasi tambahan

J. Analisa data
Data Senjang Penyebab/etiologic Masalah keperawatan

(DS dan DO)


Karbohidrat Gangguan rasa nyaman

↓ D.0074

Penurunan PH, mulut


menjadi kritis

Demineralisasi email

Karies gigi

Infeksi pada mukosa


oral,gigi,gusi

Timbul rasa sakit pada gigi

Gangguan rasa nyaman


Waktu Gangguan pola tidur

↓ D.0055

Penurunan PH, mulut


menjadi kritis

Demineralisasi email

Karies gigi

Infeksi pada mukosa


oral,gigi,gusi

Timbul rasa sakit pada gigi

Gangguan pola tidur

DX

1. Resiko kerusakan pertumbuhan gigi berhubungan dengan kurang motivasi keluarga


mengenai perawatan gigi.

2. Nyeri berhubungan dengan kerusakan gigi. 3. Gangguan Konsep diri berhubungan


dengan bau nafas tidak sedap.
Data Tipolo
Masalah Etiologi
Fokus gi
DS: Pemelihara Merokok
an
- Tn. R menolak Resiko
kesehatan
mengikuti
tidak
Sudah
anjuran untuk
efektif
menahun
berhenti
merokok

DO:
Belum bisa
berhenti
- Tampak pasien
merokok
tidak
mengikuti
program
Pemelihara
- Pasien tidak
an
menjalankan
kesehatan
anjuran
tidak
efektif
- Masalah
kesehatan
yang
membutuhkan
perubahan
pola hidup.

Ds : Potensi Kesiapan Masalah


al proses keluarga
- mengekspresik
peningkata
an keinginan
n keluarga
untuk
Masalah
meningkatkan
akan diatasi
dinamika
secara
keluarga
kekeluargaa
- Klien n
mengatakan
sistem dalam
keluarganya
dengan cara
lebih baik dari
kepala
sebelumnya
dingin

Do :

- Menunjukkan
Kesiapan
fungsi
proses
keluarga
peningkata
dalam
n keluarga
memenuhi
kebutuhan
fisik,sosial dan
psikologis
anggota
keluarga

- Menunjukkan
aktivitas untuk
mendukung
keselamatan
dan
pertumbuhan
anggota
keluarga

- Peran keluarga
fleksibel dan
tepat dengan
tahap
perkembangan

- Terlihat
adanya respek
dengan
anggota
keluarga

Anda mungkin juga menyukai