Anda di halaman 1dari 9

BAB I

Pendahuluan

1.1  Dasar Tori


Di dalam kehidupan kita sehari hari sering sekali kita jumpai banyak peristiwa
dimana kemungkinan atau probabilitas. Teori kemungkinan merupakan peristiwa
yang mungkin terjadi pada suatu objek umumnya digunakan untuk menyatakan
peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan
suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan
prinsip teori peluang yang ada. Nilai antara 0 dan 1 akan menggambarkan besarnya
peluang munculnya suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Jika nilai peluang
sama dengan 0 maka kejadian itu tidak pernah muncul atau mustahil terjadi. Jika
nilai peluang 1 maka kejadian itu dapat disebut selalu ada atau pasti akan terjadi.
(Suryo,1984).

Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada


himpunan peristiwa yang berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi
relative,atau seperti penentua subjektif taruhan yang adil. Dalam arti intuitif, peluang
dihubungkan kepada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama.
Seatu keadaan yang dapat dibandigkan terjadia, jika digunakan table bilangan acak
untuk memilih sesuatu. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative peristiwa
tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam
pelantunan uang logam, umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai
kemungkinan muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang
logam mempunyai 2 sisi, dan jika uang logam seimbang (atau jujur) dilantunkan
berulang kali akan muncul muka dengan frekuensi hampir sama dengan frekuensi
muncul belakang.(Dixon, 1991).

Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa


yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
obyek. Ada beberapa dasar – dasar teori kemungkinan, yaitu :
1.Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan
antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.
2.Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing – masing berdiri
sendiri
Ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa –
peristiwa
itu.
3 Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling mempengaruhi ialah
sama
dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu.(Pay,
1987)

Berikut ini merupakan beberapa cara untuk menyatakan peluang:


1.Metode Klasik atau A Priori.
Yaitu jika diketahui dari satu tindakan bahwa kejadian X akan timbul X cara dan
jumlah
semua kemungkinan kejadian adalah Z, jadi peluang sebenarnya kejadian X
yaitu :
P(X) =

Jika tanpa adanya percobaan melempar mata uang logam (yang akan muncul
Gambar dan Angka), maka peluang muncul Gambar ½, karena Y = 1 = banyaknya
cara Gambar muncul, dari total muncul semua cara = 2

2.Metode frekuensi atau A Posteriori.


Yaitu apabila kejadian X muncul Y kali dalam total percobaan Z, jadi peluang
pengamatan munculnya X adalah:

P(X) =

Jika 80 kali pelemparan mata uang (yang tak seimbang) muncul angka sebanyak
45 kali (sisanya gambar), maka P (muncul Angka) = 45/80.

3.Metode subyektif.
Yaitu merupakan perkiraan sementara terbaik dari peluang yang akan muncul
kejadian X; yang hanya diperlukan dan sah, jika data numeriknya tidak cukup.Salah
satu konstanta dalam teori peluang ini merupakan salah satu dasar dalam
probabilitas yaitu Peluang salah satu dari dua kejadian yang akan muncul. Jika dua
kejadian A dan B masing-masing independent satu sama lain, maka peluang
untuk terjadinya salah satu dari kedua peristiwa itu meruipakan penjumlahan dari
masing- masing kejadian.(pollet,1994).

Probabilitas merupakan suatu dasar untuk menentukan nisbah yang


diharapkan dari tipe tipe persilangan yang genotipe yang berbeda.
Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan
diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. Rumus = P(k
atau y) = P(k) + P(y) – {P9k) x P (y)}. (Surjadi,1989).

Konsep peluang secara umum merupakan teori yang di dasarkan


pada himpunan peristiwa yang berkemungkinan sama,atau sebagai
frekuensi relatife,atau seperti penentuan subjektif taruhan yang adil.Dalam
arti intuitif,peluang dihubungkan kepada himpunan peristiwa yang
mempunyai kemungkinan sama. Suatu keadaan yang dapat dibandingkan
terjadi,jika digunakan table bilangan acak untuk memilih sesuatu.Peluang
juga merupakan suatu frekuensi relatif peristiwa tertentu dalam barisan
percobaan yang sangat panjang.Sebagai contoh dalam pelantunan uang
logam,umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai
kemungkinan muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
uang logam mempunyai 2 sisi dan jika uang logam seimbang dilantunkan
berulang kali akan muncul muka dengan frekuensi haampir sama dengan
frekuensi muncul belakang.(Dixon,1991)

1.2  Tujuan Praktikum


1.Memahami prinsip prinsip probabilitas yang melandsi genetika.
2.Membuktikan teori kemungkinan.
BAB II
Metode Penelitian

2.1 Alat dan Bahan


           Koin atau Mata Uang
           Kertas karton sebagai alas melempar

2.2 Cara Kerja


A.Pertama
1.Dilemparkan sebuah koin sebanyak 30x
2.Ditabulasikan hasil dari lemparan koin
3.Menghitung jumlah angka dan gambar yang muncul
4.Tentukan perbedaan antara hasil percobaan dan yang
diharapkan (deviasi)
B. Kedua
1.Dengan menggunakan tiga koin secara serentak
2.Dilemparkan sebanyak 40x
3.Ditabulasikan hasil dari pelemparan koin.
4.Menghitung kemungkinan jumlah kombinasi angka dan
gambar yang muncul
5.Menentukan perbedaan antara hasil percobaan dan yang
diharapkan (deviasi)
C. Ketiga
Mengulang setiap langkah pada prosedur B,dengan
menggunakan empat koin secara serentak sebanyak 48x
pelemparan.
BAB III
Hasil Pengamatan

Tabel 1. Perbandingan/nisbah pengamatan observasi (O) dan Nisbah


harapan/teori/Expected (E) untuk pengambilan 30x .
Pengamatan Harapan Deviasi
1 Koin
(Observasi = O) (Expected = E) (O – E)
Gamabar IIIII IIIII IIIII ½ x 30 = 15 15 -15 = 0
Angka IIIII IIIII IIIII ½ x 30 = 15 15 -15 = 0
Total 30 30 0

Tabel2. Perbandingan/nisbah Pengamatan observasi (O) dan Nisbah


Harapan/teori/Expected (E) untuk Pengambilan 40x.
Pengamatan Harapan Deviasi
3 Koin
(Observasi = O) (Expected = E) (O – E)
3 G-0A IIIII 1/8 x 40 = 5 5-5 = 0
2 G-1A IIIII IIIII IIIII IIIII 3/8 x 40 = 15 20– 15 = 5
1 G-2A IIIII IIIII III 3/8 x 40 = 15 13 – 15 = -2
0G-3A II 1/8 x 40 = 5 2 – 5 = -3
Total 40 40 0

Tabel 3. Perbandingan/nisbah Pengamatan observasi (O) dan Nisbah


Harapan/teori/Expected (E) untuk Pengambilan 48 x.
Pengamatan Harapan Deviasi
4 Koin
(Observasi = O) (Expected = E) (O – E)
4 G-0A I 1/16 x 48 = 3 1– 3 = -2
3 G-1A IIIII IIIII IIII II 4/16 x 48 = 12 17 – 12 = 5
2 G-2A IIIII IIIII II 6/16 x 48 = 18 12 – 18 = -6
1 G-3A IIIII IIIII IIIII 4/16 x 48 = 12 15 – 12 = 3
0 G-4A III 1/16 x 48 = 3 3–3=0
Total 48 48 0
BAB IV
Pembahasan
Pada praktikum probabilitas ini kami menggunakan uang logam Rp.500
yang mana koin tersebut memiliki dua sisi yang berbeda yaitu bagian
gambar atau disebut dengan (G) dan bagian angka atau disebut dengan
(A).Dalam percobaan ini dilakukan sebyak 3 kali percobaan yang mana
setiap percobaan berbeda jumlah pelemparan koinya.
Pada percobaan pertama kami melempar koin sebanyak 30x
pelemparan dengan menggunakan 1 koin.Pada pelemparan ini didapatkan
15 kali gambar (B) dan 15 kali angka (A) dan didapatkan deviasi nya 0.
Pada percobaan kedua kami melempar 3 koin dengan 40x
pelemparan.pada pelemparan ini didapatkan:
3G – 0A = 5
2G - 1A = 20
1G – 2 A = 13
0G – 3A = 2
Dan didapatkan deviasinya yaitu 0 , 5 . -2 dan -3 dan hasilnya = 0.
Sehingga hasil pengamatan yang didapatkan itu tidak sesuai dengan yang
diharapkan yaitu gambar (15) dan angka (15). Nilai deviasi 1G – 2 A adalah 1 dan
nilai deviasi 0G – 3A adalah -1.
Pada percobaan ketiga kami melempar 4 kion dengan 48x pelemparan. Pada
pelemparan ini didapatkan :
4G – 0A = 1
3G – 1A = 17
2G – 2A = 12
1G – 3A = 15
0G – 4A = 3
Dan didapatkan deviasinya yaitu -2 , 5 , -6 , 3 , 0.

Sedangkan data yang diharapkan adalah 3, 12, 18, 12 dan 3.


Adanya perbedaan ini disebabkan karena adanya peluang yang sama bagi
setiap sisi dari ke-4 buah mata uang untuk muncul.
Dari setiap deviasi percobaan tersebut bernilai 1 dan -1, bukan berarti data
yang diperoleh tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya pada teori
kemungkinan, karena hal ini disebabkan adanya peluang yang sama pada setiap
bagian mata uang saat dilemparkan akan muncul. Sehingga adanya kemungkinan
untuk mendapatkan data sedikit berbeda dengan data yang diharapkan.
BAB V
Penutup

5.1 Kesimpulan
         Teori kemungkinan merupakan peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek
umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan.
         Deviasi di peroleh dengan mengurangi nilai pengamatan dengan nilai yang
diharapkan dan hasilnya dapat negative ataupun positif dari setiap munculnya angka
maupun gambar, maka totalnya akan 0.
         Jumlah munculnya angka atau gambar saat dijumlahkan maka hasilnya akan sama
dengan setiap pengambilan.
Daftar Pustaka

Dixon, Wilfrid.1991.Pengantar Analisis Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.
Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta
Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Jakarta:
Erlangga
Pollet. 1994. Penggunaan Metode Statistika Untuk Ilmu Hayati. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Surjadi. 1989. Pendahuluan Teori Kemungkinan Dan Statistika. Bandung:
Penerrbit ITB

Anda mungkin juga menyukai