Anda di halaman 1dari 17

NurseLine Journal

Vol. 2 No. 2 Nopember 2017 p-ISSN 2540-7937 e-ISSN 2541-464X

ANALISIS FAKTOR PREDIKTOR MORTALITAS STROKE HEMORAGIK DI RUMAH SAKIT


DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER

(ANALYSIS OF PREDICTIVE FACTORS OF MORTALITY IN HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS


AT SOEBANDI HOSPITAL JEMBER)

Rida Darotin1*, Nurdiana2, Tina Handayani Nasution3


1
Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
2,3
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Malang 65145
*e-mail: rida.1448@gmail.com

ABSTRAK

Kata kunci: Stroke adalah penyakit serebrovaskular yang sering ditemukan di negara maju, saat ini
gula darah juga terdapat di negara berkembang salah satunya di Indonesia. Prevalensi stroke yang
mortalitas tinggi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko antara lain obesitas,
obesitas kurang aktifitas fisik, diet tidak sehat, merokok, tekanan darah tinggi, peningkatan gula
stroke hemoragik darah, dan peningkatan profil lipid darah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
tekanna darah hubungan antara faktor prediktor stroke hemoragik yaitu obesitas, tekanan darah, gula
darah dan profil lipid darah dengan mortalitas pada pasien stroke hemoragik di RSD
dr. Soebandi Jember. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 101 data rekam medis. Untuk mengetahui
gambaran masing-masing variabel digunakan analisis univariat, untuk mengetahui
hubungan antar variabel digunakan uji Chi square dan untuk mengetahui faktor yang
paling dominan dalam mempengaruhi mortalitas stroke hemoragik digunakan analisis
regresi logistik. Hasil uji bivariat menunjukkan p value obesitas p=0,039, tekanan darah
p=0,478, gula darah p=0,04, profil lipid darah p=0,026, dimana hubungan dikatakan
bermakna apabila p<0,05. Regresi logistik diperoleh hasil obesitas p=0,043,
OR=2,689, gula darah p=0,042, OR=2,656, profil lipid darah p=0,069, OR=3,749.
Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas, gula darah, dan profil lipid darah
dengan mortalitas pada pasien stroke hemoragik. Obesitas dan gula darah merupakan
faktor prediktor yang dapat digunakan untuk memprediksi mortalitas pada pasien
stroke hemoragik, dimana obesitas merupakan faktor yang paling dominan
mempengaruhi mortalitas pada pasien stroke hemoragik.

ABSTRACT
Keywords:
blood pressure Stroke is a cerebrovascular disease that is often found in developed countries and
blood sugar currently also presents in developing countries, and one of them is in Indonesia.
hemorrhagic stro- The high prevalence of stroke in Indonesia is affected by several risk factors such
ke as obesity, lack of physical activity, unhealthy diet, smoking, high blood pressure,
mortality elevated blood sugar, and elevated blood lipid profile. The purpose of this study
obesity was to analyze the relationship between predictors of hemorrhagic stroke such as
obesity, blood pressure, blood sugar and blood lipid profile with mortality in hem-
orrhagic stroke patients in RSD dr. Soebandi Jember. This research was a quantita-
Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Stroke Hemoragik 135

tive research with a retrospective approach. The number of samples was 101 medi-
cal record data. Univariate analysis was used to identify the description of each
variable, a chi-square test was applied to analyze the correlation between vari-
ables, and the logistic regression analysis was applied to identify the most domi-
nant factor influencing mortality of hemorrhagic stroke. The result of bivariate test
showed p value of obesity=0,039, p value of blood pressure=0,478, p value of
blood sugar=0,04, p value of blood lipid profile=0,026. Logistic regression ob-
tained p value for obesity=0.043, OR=2.689; p value of blood sugar=0,042,
OR=2,656; p value of blood lipid profile=0.069, OR=3,749. There was a signifi-
cant association between obesity, blood sugar, and blood lipid profile with mortal-
ity in hemorrhagic stroke patients. Obesity and blood sugar are predictors that can
be used to predict mortality in hemorrhagic stroke patients, where obesity is the
most dominant factor affecting mortality in hemorrhagic stroke patients.

PENDAHULUAN Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Kabupaten Jember


menunjukkan prevalensi kunjungan pasien stroke
Stroke adalah penyakit di Kabupaten Jember menduduki
serebrovaskular yang sering ditemukan peringkat ke-10 dari 38 Kabupaten di
di negara maju, saat ini juga banyak Jawa Timur dengan prevalensi 0,9 %
terdapat di negara berkembang salah (Dinkes Jember, 2007). Data dari
satunya di negara Indonesia. Satu Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
diantara enam orang di dunia akan pada tahun 2010 menunjukan bahwa
terkena stroke. Masalah stroke di jumlah kasus stroke di Jember mencapai
Indonesia menjadi semakin penting 972 kasus (Dinkes Jember, 2011).
karena di Asia menduduki urutan Berdasarkan hasil studi
pertama dengan jumlah kasusnya yang pendahuluan pada bulan Maret 2017
semakin banyak. Penyakit stroke bahwa data rekam medis di Rumah
merupakan salah satu dari penyakit
tidak menular yang masih menjadi
masalah kesehatan yang penting di
Indonesia. Seiring dengan semakin
meningkatnya morbiditas dan mortalitas
dalam waktu yang bersamaan, dimana
di Indonesia peningkatan kasus dapat
berdampak negatif terhadap ekonomi
dan produktivitas bangsa, karena
pengobatan stroke membutuhkan waktu
lama dan memerlukan biaya yang besar
(Kemenkes, 2014).
Terdapat dua tipe utama dari
stroke yaitu stroke iskemik akibat
berkurangnya aliran darah sehubungan
dengan penyumbatan (trombosis, emboli),
dan hemoragik akibat perdarahan
(WHO, 2014). Darah yang keluar dan
menyebar menuju jaringan parenkim
otak, ruang serebrospinal, atau
kombinasi keduanya adalah akibat dari
pecahnya pembuluh darah otak yang
dikenal dengan stroke hemoragik
(Goetz, 2007).
Tahun 2020 diprediksi terdapat
sekitar 7,6 juta penduduk akan
mengalami mortalitas akibat penyakit
stroke dan 15% kasus terjadi pada usia
muda dan produktif. Prevalensi stroke
136 NurseLine Journal Vol. 2 No. 2 Nopember 2017: 134-145

hemo n berjumlah 195 pasien. adalah data faktor risiko tidak diteliti.
ragik denga Banyak kasus stroke Prevalensi stroke yang tinggi di
yang n hemoragik membutuhkan perawatan Indonesia dipengaruhi oleh beberapa
di morta jangka panjang, hanya 20% penderita faktor resiko antara lain obesitas,
rawat litas yang dapat hidup secara independen, kurang aktifitas fisik, diet tidak sehat,
di berju sedangkan 40% kasus meninggal merokok, tekanan darah tinggi,
Rum mlah dalam 30 hari dan sekitar separuhnya peningkatan gula darah, dan
ah 210 akan meninggal dalam 48 jam. peningkatan lipid darah (Riskesdas,
Sakit pasie Sebanyak 80% kasus stroke 2013; Ghani, 2016).
Daer n, hemoragik spontan dimana kerusakan Berdasarkan dugaan bahwa
ah dr. tahun diakibatkan pecahnya pembuluh darah obesitas, peningkatan tekanan darah,
Soeb 2014 arteri akibat hipertensi kronis atau peningkatan gula darah dan profil lipid
andi terda angiopati amiloid (Haynes et al., 2012; darah sebagai faktor prediktor
meni pat Rincon & Mayer, 2013). Menurut mortalitas pada pasien stroke
ngkat 368 Mihardja et al (2016), didapatkan hasil hemoragik, maka diperlukan sebuah
selam pasie bahwa umur dan jenis kelamin sebagai penelitian untuk menganalisis faktor
a n faktor dominan mortalitas akibat stroke, prediktor mortalitas stroke hemoragik
kurun denga tetapi keterbatasan dalam penelitian ini di RSD dr. Soebandi Jember.
wakt n METODE dari error): 1,96; proporsi suatu kejadian
u morta yaitu apabila tidak ada atau tidak
2012- litas Desain penelitian ini adalah diketahui menggunakan proporsi 50%,
2016 berju menggunakan studi retrospektif yang dan (tingkat signifikansi): 0,05 didapatkan
deng mlah artinya peneliti melihat hasil sejumlah 101 rekam medis pasien stroke
an 202 pengukuran terhadap variabel-variabel hemoragik yang dirawat di Rumah
masi pasie faktor yang mempengaruhi mortalitas Sakit Daerah dr. Soebandi dalam 1 tahun
ng- n, pada pasien stroke hemoragik yang terakhir yaitu tahun 2016.
masi tahun meliputi obesitas, tekanan darah, gula Sampilng yang dipakai adalah
ng 2015 darah dan profil lipid darah yang telah nonprobability sampling dengan
kunju meni tercatat pada data rekam medis teknik purposive sampling dilakukan
ngan ngkat pasien kemudian mencari untuk mengambil sampel dari data
pada menj hubungannya terhadap mortalitas pada rekam medik berdasarkan pertimbangan
tahun adi pasien stroke hemoragik. tertentu. Subyek dalam penelitian ini
2012 411
Penelitian ini dilakukan di adalah data rekam medik pasien yang
sejum pasie
Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi didiagnosis oleh dokter dengan stroke
lah n
Jember Kabupaten Jember Propinsi hemoragik yangmempunyai kriteria inklusi
366 denga
Jawa Timur pada bulan Mei 2017. sebagai berikut: pasien usia 18-85 tahun
pasie n
Pencatatan dilakukan dengan dengan kewarganegaraan Indone- sia;
n morta
menuliskan kembali data rekam medik terdapat CT scan pada data rekam medis
denga litas
berupa inisial pasien, nomor rekam yang telah didiagnosa stroke
n berju
medik, usia, Jenis kelamin, tanggal hemoragikoleh dokter spesialis radiologi;
morta mlah
pasien didiagnosa stroke hemoragik, terdapat hasil pemeriksaan fisik tekanan
litas 206
berat badan, tinggi badan, tekanan darah dan pemeriksaan antropometri
berju pasie
darah, gula darah, dan profil lipid darah, (berat badan dan tinggi badan) pada data
mlah n dan
tanggal pasien keluar rumah sakit (mati rekam medis; terdapat hasil pemeriksaan
188 pada
atau hidup) sesuai dengan lembar penunjang dari laboratorium (hasil
pasie tahun
observasi yang telah dibuat berdasarkan laboratorium gula darah, profil lipid
n, 2016
kepentingan variabel penelitian. darah) pada data rekam medis. Selain itu
pada jumla
Populasi dalam penelitian ini terdapat kriteria eksklusi, diantaranya
tahun hnya
adalah 404 data rekam medis pasien adalah: penderita stroke yang menderita
2013 404
stroke hemoragik yang pernah dirawat penyakit organ lain seperti jantung, hepar,
meni pasie
di RSD dr. Soebandi Jember pada tahun limpa, ginjal,
ngkat n
2016. Sampel ditentukan dengan
menja denga
menggunakan rumus Lameshow &
di n
Hosmer (1990) untuk menentukan
382 morta
besar sampel pada populasi yang
pasie litas
terbatas. Dengan Z2 (konstanta limit
Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Stroke Hemoragik 137

tulan atas hubungan antara variabel independen bilangan natural


g dan permi dengan variabel dependen. Dalam (2,7)
paru; ntaan penelitian tersebut uji analisis bivariat
pend sendir yang akan digunakan adalah uji Chi
erita i square yang digunakan bila tidak ada
yang (APS sel yang mempunyai nilai expected
sedan ). kurang dari lima, bila paling tidak ada
g U satu sel yang mempunyai nilai
meng ji expected kurang dari lima maka
alami anali menggunakan uji cadangannya yaitu
gang sis uji Fisher (Dahlan, 2014).
guan univa Penelitian tersebut menggunakan uji
otak riat analisis multivariat yaitu regresi
lain bertu logistik. Hal ini dimaksudkan untuk
(perd juan menilai variabel yang paling
araha untuk berpengaruh terhadap mortalitas pasien
n mengi dengan stroke hemoragik. Variabel
otak dentifi yang dapat dilakukan dengan uji
dikar kasi analisis statistik multivariat regresi
enaka secara logistik merupakan variabel yang
n deskri mempunyai nilai p<0,25 sewaktu
kecel ptif dilakukan uji analisis bivariat tersebut.
akaan meng Hasil yang didapat dari uji
, enai analisis statistik regresi logistik dengan
hidro morta nilai p<0,05 dapat dijabarkan dalam
sceph litas suatu persamaan yang dirumuskan
alus); pasie sebagai berikut:
pend n dan
erita gamb y = Konstanta +
yang aran a1x1 + b2x2
Kelu faktor Keterangan:
ar - y: persamaan untuk
Ruma faktor mortalitas a: nilai
h yang koefisien dari
Sakit melip variabel a b: nilai
(KRS uti koefisien dari
) obesit variabel b x: nilai
denga as, variabel bebas
n tekan
alasa anan Nilai persamaan selanjutnya
n darah akan dilakukan penghitungan
pulan , gula berdasarkan suatu persamaan untuk
g darah membuat prediksi mortalitas pada
paksa dan pasien stroke hemoragik setelah
yang lipid didiagnosis oleh dokter jaga instalasi
dibu darah gawat darurat (IGD) berdasarkan
ktika . Uji pemeriksaan penunjang CT Scan
n analis adalah sebagai berikut:
deng a
an bivari
form at 1 1+
at dilak e-y
reka ukan Keterangan:
m untuk p: probabilitas mortalitas
medi meng y: konstanta +
s etahui a1x1 + b2x2 e:
Tabel 1. Definisi Operasional Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Pasien dengan Stroke Hemoragik

Variabel Definisi Operasional Alat dan Cara Skala Hasil Ukur


Variabel Skor yang didapatkan dari Data rekam Nominal 1. Berat badan tidak normal,
Independ dokumentasi petugas IGD medis pasien IMT > 25 kg/ m2
e nt: saat awal pasien datang berupa hasil 2. Berat badan normal, IMT <
Obesitas dan didiagnosa stroke berat badan dan 25 kg/ m2
hemoragik oleh dokter tinggi badan * NHLBI, 2007
jaga disertai data hasil orang dewasa.
pemeriksaan antropometri IMT=
berupa berat badan dan BB(Kg)/TB2
tinggi badan. (m2)
Variabel Skor yang didapatkan dari Data rekam Nominal 1. Tekanan darah tidak normal,
Independ dokumentasi petugas IGD medis pasien TD: sistolik > 140mmH
e nt: saat awal pasien datang berupa hasil atau < 90 mmHg / Diastolik
Tekanan dan didiagnosa stroke tekanan darah > 90 mmHg atau < 60
Darah hemoragik oleh dokter sistolik dan mmHg
jaga berupa tekanan darah diastolik. 2. Tekanan darah normal, TD:
sistolik dan diastolik. sistolik 90-140mmHg/
Diastolik 60-90 mmHg
* Goldszmidt et al., 2011; Gupta
& Guptha, 2010
Variabel Skor yang didapatkan dari Data rekam Nominal 1. Gula darah tidak normal,
Independ dokumentasi petugas IGD medis pasien GDP > 126 mg/ dl atau < 60
e nt: Gula saat awal pasien datang berupa hasil mg/ dl atau GDPP > 200 mg/
Darah dan didiagnosa stroke laboratorium dl< 80 mg/ dl
hemoragik oleh dokter pemeriksaan 2. Gula darah normal, GDP 60-
jaga berupa hasil gula darah. 126 mg/ dl atau GDPP 80-
pemeriksaan laboratorium 200 mg/ dl
gula darah. * Smeltzer & Bare, 2002.
Variabel Skor yang didapatkan dari Data rekam Nominal 1. Profil lipid darah tidak
Independ dokumentasi petugas IGD medis pasien normal , nilai LDL > 130
e nt: saat awal pasien datang berupa hasil mg/ dl atau nilai HDL < 40
Profil dan didiagnosa stroke laboratorium mg/ dl atau nilai kolesterol
Lipid hemoragik oleh dokter pemeriksaan darah total > 200 mg/ dl atau
darah jaga berupa hasil profil lipid nilai trigliseride > 150 mg/
pemeriksaan laboratorium darah. dl.
profil lipid darah. 2. Profil lipid darah normal,
nilai LDL < 130 mg/ dl atau
nilai HDL > 40 mg/ dl atau
nilai kolesterol darah total <
200 mg/ dl atau nilai
trigliseride < 150 mg/ dl.
* Price et al (2006)
Variabel kematian yang terdapat di Kematian di Nominal 1. Meninggal
Dependen RSD dr. Soebandi dengan rumah sakit 2. Tidak Meninggal
t: diagnosa stroke dibuktikan
Mortalitas hemoragikintracerebral dengan surat
haemorrhage, unspecified keterangan
pada tahun 2016 kematian.

Kualitas persamaan yang diperoleh dapat kalibrasi dapat diketahui dengan nilai signifikansi
diketahui baik dari segi diskriminasi maupun dari pada Hosmer and Lameshow test > 0,05.
segi kalibrasinya untuk menguji signifikansi Sedangkan pa- rameter diskriminasi dapat dilihat
model keseluruhan (goodness of fit). Nilai dari nilai area un- der curve (AUC) dengan
parameter menggunakan metode
ROC (receiver operating characteristic), jika nilainya mendekati 1 maka dikatakan semakin baik
(Dahlan, 2014). mengalami mortalitas sebesar 2,69 kali
dibandingkan dengan mereka yang tidak obesitas.
HASIL Persamaan yang diperoleh dalam memprediksi
mortalitas pasien stroke hemoragik pada penelitian
Karakteristik Responden ini adalah sebagai berikut:
Pada tabel 2 didapatkan gambaran
mortalitas pasien stroke hemoragik berdasarkan y = -1,333 + 0,989 (obesitas) + 0,977 (gula darah)
jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan
yaitu 59,4% dan rata-rata usia adalah 57 tahun Menghitung probabilitas untuk terjadinya mortalitas:
dengan usia termuda adalah 55 tahun dan tertua 60
tahun. Status kesadaran pasien saat awal masuk p= 1
yang terbanyak adalah GCS buruk sebanyak 1 + e-y
62,4%. Alasan pasien keluar rumah sakit yang
terbanyak adalah mengalami mortalitas yaitu Berdasarkan tabel 4 dan model persamaan
sebesar 72,4%. Pasien yang memilki berat badan yang telah dibuat, memperhatikan peluang
tidak normal sebanyak 67,3%, tekanan darah tidak (probabilitas) untuk terjadinya mortalitas adalah
normal sebanyak 91,1%, gula darah tidak nor- mal menggunakan persamaan probabilitas di atas, hal
57,4%, dan profil lipid darah tidak normal 90,1%. ini menandakan bahwa pasien yang datang ke
IGD dengan diagnosis stroke hemoragik
Faktor yang Memengaruhi Mortalitas Stroke berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang radiologi
Hemoragik berupa CT Scan dengan berat badan tidak normal
Pada tabel 4 didapatkan bahwa analisis dan memiliki hasil pemeriksaan laboratorium berupa
tersebut variabel independen dikatakan memiliki gula darah tidak nor- mal akan mengalami
hubungan yang signifikan dengan mortalitas stroke mortalitas sebesar 65,3% sejak diagnosa stroke
hemoragik apabila p value<0,05. Berdasarkan hasil hemoragik ditegakkan. Uji Hosmer Lameshow
analisis pada tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa didapatkan nilai p=0,291, artinya persamaan
faktor yang memiliki hubungan yang signifikan tersebut memiliki kalibrasi yang baik (p>0,05)
dengan mortalitas stroke hemoragik adalah dengan nilai area under curve (AUC) 0,685
obesitas (p=0,039), gula darah (p=0,04) dan profil (68,5%).
lipid darah (p=0,026).
Selanjutnya untuk mengetahui faktor yang PEMBAHASAN
paling dominan mempengaruhi stroke hemoragik
digunakan analisis multivariat menggunakan uji Karakteristik Subyek Penelitian
regresi logistik. Analisis yang memenuhi syarat Karakteristik jenis kelamin perempuan
untuk dilakukanan analisis multivariat regresi pada pasien stroke hemoragik memunyai jumlah
logistik adalah variabel yang pada analisis bivariat yang lebih besar dibandingkan dengan pasien laki-
memiliki nilai p laki. Hal tersebut didukung oleh Rathore et al
<0,25, dengan demikian variabel yang memenuhi (2011) yaitu dari hasil penelitian kohort
syarat adalah variabel obesitas yang menggunakan Framingham didapatkan angka mortalitas dan
obesitas (p= 0.039), gula darah (p= 0,04) dan perburukan klinis penderita stroke hemoragik pada
variabel profil lipid darah (p= 0,026). laki-laki lebih kecil yaitu 14% dibandingkan
Hasil analisis pada tabel 5 menunjukkan dengan perempuan yaitu sebesar 20%. Menurut
bahwa terdapat 2 variabel yang berpengaruh Setianto et al (2015) jumlah subyek wanita yang
terhadap mortalitas stroke hemoragik. Adapun lebih tinggi dibandingkan pria kemungkinan
kekuatan hubungan dari yang terbesar ke yang disebabkan oleh jumlah subyek yang masuk ke
terkecil adalah sebagai berikut: obesitas rumah sakit lebih banyak wanita dibanding pria.
(OR=2,689, CI95%=1,034- 6,996) dan gula darah Menurut Amran (2012), hal ini dikarenakan pada
(OR=2,656 CI 95%=1,035- 6,813). perempuan terdapat kondisi khusus yang
Berdasarkan hasil tersebut kita dapat diperkirakan sebagai pemicu yang terkait dengan
mengetahui bahwa obesitas merupakan faktor yang hormonal yaitu kondisi hamil, proses persalinan
palingdominan dalammempengaruhi mortalitas stroke dan menopause. Kondisi tersebut berbeda dengan
hemoragik, artinya setiap pasien stroke hemoragik yang dilakukan oleh Fortunata, Ivone, &
yang dikategorikan obesitas mempunyai Supantini (2012), bahwa jumlah pasien stroke
kemungkinan hemoragik lebih banyak laki-laki yaitu sebanyak
51,35% dibandingkan perempuan yaitu sebesar
48,65%. Resiko yang lebih besar tersebut
dikarenakan pada laki-laki, lokasi perdarahan
akibat
Tabel 2. Karaktristik Responden

Karakteristik Responden n %
Laki-laki 41 40,6
Jenis Kelamin Perempuan 60 59,4
Baik (13-15) 19 18,8
Status Kesadaran (GCS) Sedang (9-12) 19 18,8
Buruk ( < 8) 63 62,4
Mortal 73 72,3
Status Keluar Rumah Sakit
Non Mortal 28 27,7
Berat Badan tidak Normal 68 67,3
Obesitas Berat Badan Normal 33 32,7
Tekanan Darah tidak Normal 92 91,1
Tekanan Darah
Tekanan Darah Normal 9 8,9
Gula darah tidak Normal 58 57,4
Gula Darah Gula Darah Nomal 43 42,6
Profil Lipid Darah tidak Normal 91 90,1
Profil Lipid Darah
Profil Lipid Darah Normal 10 9,9

Tabel 3. Distribusi Usia

Rerata (s.b) Min-Max


Usia 56,98 (12,39) 54,53-59,43

Tabel 4. Hasil Analisis Bivariat

Variabel Independen Variabel Dependent Uji yang digunakan P Value


Obesitas Mortalitas chi square 0,039
Tekanan Darah Mortalitas fisher 0,478
Gula Darah Mortalitas chi square 0,04
Profil lipid darah Mortalitas fisher 0,026

Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Logistik

Variabel Koefisien P OR
Obesitas 0,989 0,043 2,689 (1,034-6,996)
Gula Darah 0,977 0,042 2,656 (1,035-6,813)
Profil Lipid Darah 1,322 0,069 3,749 (0,901-15,602)
Konstanta -1,333 0,081 0,264

stroke hemoragik terjadi karena perdarahan yang buruk selama penelitian adalah 59 tahun. Usia tua
dalam (Flaherty, 2005). merupakan prediktor yang kuat terhadap prognosis
Menurut Rathore et al (2012) menyatakan buruk stroke hemoragik termasuk angka rekurensi,
bahwa penderita stroke hemoragik dengan usia >60 perburukan klinis dan mortalitas (Vermeer et al.,
tahun merupakan prediktor independent terjadinya 2002). Stroke umumnya terjadi pada lanjut usia
mortalitas. Setianto et al (2014) menyatakan bahwa dan terdapat peningkatan kejadian serangan stroke
rerata usia subyek penelitian dengan keluaran pada usia di atas 55 tahun, Hal ini dikarenakan
klinis adanya
140 NurseLine Journal Vol. 2 No. 2 Nopember 2017: 134-145

aterosklerosis yang dianggap paling banyak diabetes mellitus, dan


menjadi penyebab kejadian stroke hemoragik bagi
lanjut usia (Riskesdes, 2007).
Status kesadaran pada penelitian ini
didapatkan bahwa 62,4% pasien memiliki tingkat
kesadaran yang buruk yaitu memiliki GCS <8.
Menurut Hemphill et al (2001) GCS penderita saat
awal masuk merupakan prediktor luaran buruk
yang kuat pada stroke hemoragik. Luaran klinis
penderita saat awal masuk dengan nilai GCS 8
memiliki luaran klinis yang sama dengan pasien
yang memiliki nilai GCS 3. Hasil tersebut sesuai
dengan Chao et al (2009), yaitu skor GCS yang
rendah merupakan prediktor mortalitas dalam 30
hari yang independent. Menurut Go et al (2013)
bahwa GCS awal masuk >8 mempunyai prediksi
luaran baik, sedangkan GCS <8 merupakan
prediktor luaran yang buruk yaitu mortalitas
dalam 2 hari perawatan.
Alasan pasien stroke hemoragik keluar
rumah sakit pada penelitian ini adalah mengalami
mortalitas (72,3%). Hasil tersebut sama dengan
yang diungkapkan oleh Fortunata et al (2012)
yaitu luaran pasien stroke hemoragik kebanyakan
mengalami mortalitas yang tinggi. Hilangnya
kesadaran saat tiba di IGD, lokasi hematoma
infratentorial dan volume hematoma adalah yang
paling terkait dengan peningkatan mortalitas pada
pasien stroke hemoragik. Seorang pasien dengan
stroke hemoragik umunya rawat inap antara 14-21
hari. Lama perawatan tersebut berhubungan
dengan morbiditas dan mortalitas kondisi stroke
hemoragik yaitu adalah usia tua, menderita diabetes
melitus, menderita penyakit jantung koroner,
penurunan kesadaran saat masuk rumah sakit,
tekanan darah yang sangat tinggi saat masuk rumah
sakit, dan kenaikan suhu (Pinzon, 2001;
Herminawati, 2010).
Pada tabel 2 didapatkan hasil sebesar
67,3% pasien dengan stroke hemoragik mengalami
obesitas. Seseorang dengan obesitas kebanyakan
mempunyai kadar kolersterol darah yang tinggi, dan
diikuti dengan meningkatnya tekanan darah sehingga
mengakibatkan resiko terjadinya serangan stroke
(Jensen & Lyden, 2006). Selain itu, efek snoring
atau mendengkur pada seseorang dengan obesitas
dapat menyebabkan henti nafas akibat
terhambatnya pasokan O2 ke otak secara mendadak
sehingga menyebabkan terjadinya stroke (WHO,
2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
The US Physician Health Study didapatkan hasil
bahwa IMT >27,8 kg/ m2 mempunyai resiko
terjadinya serangan stroke hemoragik secara
signifikan (Price, 200). Sebagai prekursor dari
beberapa kondisi predisposisi, termasukhipertensi,
Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Stroke Hemoragik 141

komplikasinya, obesitas dianggap terlibat dalam Pada tabel 2 non mortal. Hal ini
mekanisme biologis dari pendarahan otak (storke didapatkan hasil dapat disebabkan
hemoragik) (Strazzullo et al, 2010). sebesar 90,1% pasien karena kondisi awal
Pada tabel 2 didapatkan hasil sebesar dengan stroke pasien saat datang ke
91,1% pasien dengan stroke hemoragik memiliki hemoragik memiliki IGD dalam keadaan
tekanan darah tidak normal (tekanan darah tinggi). peningkatan profil mengalami penurunan
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh lipid darah kesadaran yang
Setianto et al (2015), tekanan darah tinggi adalah (dislipidemia). merupakan tanda
faktor resiko yang mendominasi (78%) seseorang Berbeda dengan bahwa pembuluh
untuk mendapat serangan stroke hemoragik. Hal penelitian yang darah di otak telah
ini juga didukung oleh Basuki (2011) bahwa faktor dilakukan oleh pecah atau mengalami
resiko untuk terjadinya segala jenis stroke adalah Shinta (2011) kebocoran, sehingga
adanya peningkatan tekanan darah baik itu untuk didapatkan hanya dapat menyebabkan
terjadinya stroke infark dan perdarahan sebagian kecil pasien fungsi kontrol otak
subarachnoid. stroke hemoragik dan jaringan sel otak
Hasil penelitian Shinta et al (2011) dengan dislipidemia mengalami kerusakan
mendapatkan hasil bahwa mayoritas pasien stroke ketika masuk rumah akibat darah yang
hemoragik mempunyai hipertensi pada saat masuk sakit, yaitu sejumlah menggenang menutupi
rumah sakit, ditunjukkan dengan angka frekuensi 16,8% sedangkan ruang di jaringan sel
penderita yang tinggi, yakni sebanyak 156 orang sebagian besar pasien otak. Kondisi ini dapat
(84,8%), selebihnya 28 orang (15,2%) datang ke stroke hemoragik menjadi fatal bahkan
rumah sakit dengan tekanan darah normal. memiliki kadar profil bisa menyebabkan
Kerusakan dan penekanan pada area spesifik di lipid darah normal, mortalitas apabila
otak yang mengatur aktivitas sistem saraf otonom ditunjukkan dengan genangan darah masuk
merupakan penyebab primer dari respon angka frekuensi yang ke subarachnoid
peningkatan tekanan darah pada pasien stroke tinggi, yaitu sebanyak (Feigin, 2007; WHO,
hemoragik. Penderita hipertensi yang 68,5%. Dislipidemia 2011).
sebelumnya disertai dengan peningkatan dihubungkan dengan Shinta et al
tekanan intrakranial dapat mengeksaserbasi meningkatnya kadar (2011)
meningkatnya tekanan darah. Selain itu, nyeri kolesterol darah dan mengungkapkan
kepala, infeksi, retensi urine, dan stres dapat LDL, serta bahwa derajat
mengakibatkan ketidakseimbangan sistem saraf menurunnya kadar kesadaran signifikan
otonom. Hal ini berkontribusi terhadap respon HDL (Amarenco et al, sebagai prediktor
hipertensi (Tikhonoff et al., 2009). 2007; WHO, 2011; prog- nosis mortalitas.
Bethesda, 2011). Penurunan kesadaran
Pada tabel 2 didapatkan hasil sebesar
57,4% pasien dengan stroke hemoragik memiliki dapat dipakai sebagai
peningkatan gula darah dan sisanya 42,6% Mortalitas Pasien patokan perluasan
memiliki gula darah normal. Berbagai penelitian Stroke Hemoragik perdarahan edema otak
menunjukkan adanya hiperglikemia reaktif pada Angka atau mulai terjadinya
stroke hemorhagik (Zacharia, 1994 dalam mortalitas pasien herniasi. Pendapat ini
Indiyarti, 2002). Rata-rata gula darah pada stroke stroke hemoragik diperkuat oleh
hemoragik adalah 134,3 mg/dL dengan rata-rata dalam penelitian ini Broderick et al (1999)
jarak waktu antara makan terakhir sampai dengan didapatkan sebesar juga melaporkan
pengambilan darah 9,7 jam, sehingga dapat 72,3% (73 pasien) bahwa tingkat
diasumsikan sebagai gula darah puasa (mini- mal dimana 37,6% (38 kesadaran awal
puasa 8 jam). Dengan demikian dapat dikatakan pasien) mengalami berpengaruh terhadap
pada penderita stroke hemoragik terdapat mortalitas pada <24 prog- nosis kematian.
hiperglikemia reaktif (gula darah puasa >110 jamdan 48 jam, 34,7% Berdasarkan dari
mg/dL) (Indiyarti, 2002). Shinta et al (2011), (35 pasien) mengalami riwayat anamnesa
mengungkapkan bahwa pasien stroke hemoragik mortalitas >48 jam, petugas IGD beberapa
yang menderita dia- betes mellitus (DM) pada saat dan sisanya yaitu pasien memiliki
masuk rumah sakit sangat sedikit, hal ini 27,7% (28 pasien) non keluhan sebelum
ditunjukkan dengan angka frekuensi pasien DM mortal dan dinyatakan mengalami penurunan
yang rendah, yaitu 27 orang (14,7%), sedangkan sembuh. Angka kesadaran, Hal ini
sebagian besar pasien stroke hemoragik tidak mortalitas lebih tinggi sesuai dengan
menderita DM, yaitu sejumlah 151 orang (82,1%). dibandingkan angka pernyataan Tikhonoff
142 NurseLine Journal Vol. 2 No. 2 Nopember 2017: 134-145

et al (2009) yaitu sehingga dan komplikasinya, pada pasien stroke


pasien memiliki meningkatkan tekanan obesitas dianggap hemoragik.
keluhan berupa nyeri intrakranial sehingga terlibat dalam Hasil
kepala, retensi urine, perfusi jaringan otak mekanisme biologis penelitian ini sama
dan stres yang terganggu akibat dari pendarahan otak dengan penelitan
dapat drainase pembuluh (storke hemoragik) Valiente et al (2008)
mengakibatkan darah di otak. Hal (Strazzullo et al, bahwa peningkatan
ketidakseimbangan tersebut sesuai 2010). tekanan darah pada
sistem saraf otonom. dengan yang pasien stroke
Hal ini berkontribusi dilaporkan oleh Hubungan Tekanan hemoragik
terhadap respon Daverat et al (1991) Darah dengan merupakan prediktor
hipertensi yang dapat bahwa perluasan Mortalitas pada prognosis yang buruk
meingkatkan tekanan perdarahan ke dalam Pasien Stroke yaitu peningkatan
intrakranial. ventrikel terbukti Hemoragik mortalitas. Hal
Penelitian berpengaruh terhadap Berdasarkan tersebut berkaitan
Shinta et al (2011) prognosis mortalitas tabel 3 didapatkan dengan perluasan
menyatakan bahwa dalam minggu data pasien dengan perdarahan pada
prognosis yang buruk pertama. tekanan darah tidak stroke perdarahan
terjadi akibat adanya normal 67 orang akut. Hasil sys-
kerusakan pada sel Hubungan Obesitas (97,8%) yang tematic review yang
jaringan di otak. dengan Mortalitas meninggal. Analisis mengikutkan 32
Jumlah perdarahan pada Pasien Stroke statistik penelitian
yang besar Hemoragik menggunakan uji observasional
mengakibatkan otak Berdasarkan Fisher didapatkan nilai melaporkan bahwa
tertekan tabel 3 didapatkan p=0,478 (p>0,05), peningkatan tekanan
data pasien dengan artinya tidak ada darah berkaitan
berat badan tidak keterkaitan hubungan dengan luaran klinis
normal terdapat 54 antara tekanan darah yang buruk pada
pasien (74%) yang tidak normal dengan penderita stroke
mengalami mortalitas pada hemoragik selama
mortalitas. Analisis pasien stroke perawatan Mc Tigue
statistik menggunakan hemoragik. Namun et al (2006). Hal
uji chi square karena selisih tersebut sama dengan
didapatkan nilai proporsi pada yang diungkapkan
p=0,039 (p<0,05), penghitungan secara Amran (2010), bahwa
artinya ada statistik >20%, maka sebagian besar
keterkaitan hubungan secara klinis dapat (63,0%) penderita
antara obesitas dikatakan terdapat yang memiliki
(IMT>25 kg/m2) hubungan antara tekanan darah tinggi
dengan mortalitas faktor tekanan darah (hipertensi) mengalami
pasien stroke dengan mortalitas kematian.
hemoragik. Obesitas Nilai tekanan sangat diperlukan
dapat menjadi darah yang menurun untuk menurunkan
penentu utama dari atau dapat mortalitas dan
penyakit penyerta, dikategorikan normal disabilitas pasca stroke
yang dapat pada saat serangan sekitar 20% dan sangat
menyebabkan stroke akut dapat diperlukan untuk
morbiditas dan menjadi pertanda membantu
mortalitas (Haslam et adanya kerusakan otak pengambilan
al, 2005 & Mc Tigue yang luas dan atau keputusan bagi para
et al, 2006). Sebagai adanya penyakit klinisi untuk
prekursor dari jantung koroner yang memberikan terapi
beberapa kondisi menyertai. antihipertensi (Rincon
predisposisi, Pemantauan tekanan & Mayer, 2005;
termasukhipertensi, darah di ruang Urrutia & Wityk,
diabetes mellitus, perawatan unit stroke 2007; Tikhonoff et al.,
Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Stroke Hemoragik 143

2009; kerusakan neuron, hemoragik. badan tidak normal,


Adeoye, 2010). jaringan glial dan Hubungan faktor lain yang
jaringan vaskular, antara peningkatan mendukung
Hubungan Gula sehingga hiperglikemia risiko stroke dan mortalitas pada
Darah dengan berhubungan dengan dislipidemia secara pasien stroke
Mortalitas pada outcome yang lebih konsisten telah hemoragik yang
Pasien Stroke buruk pada pasien dibuktikan dengan memiliki nilai gula
Hemoragik stroke hemoragik berbagai penelitian darah tidak nor- mal
Berdasarkan yaitu mortalitas. epidemiologi. merupakan
tabel 2 didapatkan Oleh karena Peningkatan merupakan respons
data gula darah tidak itu mempertahankan morbiditas dan terhadap stres dan
normal terdapat 47 kondisi mortalitas berhubungan dengan
pasien (64,4%) yang normoglikemia dihubungkan dengan prognosis yang lebih
mengalami mortalitas. menjadi bagian yang meningkatnya kadar buruk yaitu mortalitas
Analisis statistik penting dalam kolesterol darah dan (Zacharia, dalam
menggunakan uji Chi penatalaksanaan LDL, serta Indiyarti, 2002).
square didapatkan stroke. Kadar gula menurunnya kadar Respon stres akibat
p=0,04 (p<0,05). darah diusahakan HDL (AHA/ ASA, stroke akan
artinya ada secepat mungkin 2010; WHO, 2011; meningkatkan
keterkaitan hubungan dikontrol Bethesda, 2011). pelepasan kortisol dan
antara gula darah dalamrentang 100-150 norepinefrin.
tidak normal dengan mg/ dL. Sedangkan Prediktor Mortalitas Pelepasan kedua
mortalitas pada untuk penderita Stroke Hemoragik hormon tersebut akan
pasien stroke diabetes mellitus, Faktor yang diikuti dengan proses
hemoragik. disarankan target gula mendukung lipolisis dan defisiensi
Berdasarkan darah antara 100-200 probabilitas relatif insulin.
penelitian Zacharia mg/dL (Deibert & kematian adalah berat Berbagai penelitian
(1997) diketahui Diringer,1999). badan tidak normal, eksperimental
bahwa dari 95 pasien hal ini didukung oleh menunjukkan
stroke nondiabetes, Hubungan Profil Haslam (2005) dan bahwa kondisi
54,7% merupakan Lipid Darah dengan McTigue et al (2006). hiperglikemia akan
penderita stroke Mortalitas pada Menurut Pezzini memacu kerusakan sel
hemoragik dan terjadi Pasien Stroke (dalam Sarikaya, saraf akibat stroke.
stres hiperglikemia, Hemoragik 2011), faktor usia Pada kondisi stroke
dan rata-rata kadar Berdasarkan >55 tahun pada hemoragik,
gula darah puasa tabel 3 didapatkan pasien stroke hiperglikemia
penderita stroke data profil lipid darah hemoragik yang memacu munculnya
hemoragik lebih tidak normal terdapat disertai dengan edema dan kematian
tinggi. Berdasarkan 69 pasien (94,5%) obesitas dapat jaringan sekitar
penelitian lainnya yangmengalami meningkatkan hematoma. Menurut
stress hiperglikemia mortalitas. Setelah terjadinya resiko hasil penelitian dari
ditandai dengan kadar dilakukan uji fisher perdarahan yang Hamidon & Roymond
gula darah sewaktu didapatkan nilai lebih dalam dan lebih (2003) didapatkan
>140 mg/ dl (Goday p=0,026 (p<0,05), rentan untuk hasil bahwa
et al, 2012). artinya ada terjadinya peningkatan kadar
Penelitian tersebut keterkaitan hubungan komplikasi venous gula darah adalah
berbeda dengan antara profil lipid thromboembolisme. merupakan salah satu
penelitian yang darah tidak normal Hal ini dikarenakan faktor yang dapat
dilakukan Demchuk dengan mortalitas adanya mekanisme dijadikan sebagai
(1999) yaitu baik pada pasien stroke spesifik biologis yang prediktor dari
pada hiperglikemia mendasari yaitu mortalitas pasien
reaktif maupun pada adanya peningkatan (OR= 4,88 dengan CI
diabetes melitus, tekanan darah 95% 1,25-
menyebabkan (Strazzullo et al, 19,1).
asidosis intraselular 2010).
yang berakibat Selain berat SIMPULAN
144 NurseLine Journal Vol. 2 No. 2 Nopember 2017: 134-145

faktor prediktor yang Stroke or Intracerebral


Terdapat dapat digunakan Transient Hemorrhage:
hubungan yang untuk memprediksi Ischemic a Statement
bermakna antara mortalitas stroke Attack. for Healthcare
obesitas, gula darah hemoragik, dimana American Professionals
dan profil lipid darah obesitas merupakan Heart from a
dengan mortalitas faktor prediktor yang Association. Special
stroke hemoragik. palingdominan 38: 3198- Writing Group
Obesitas dan gula dalammempengaruhi 3204. diakses of the Stroke
darah merupakan mortalitas stroke 15 Februari Council.
hemoragik. 2017, http:// Ameri-
SARAN saat serangan terjadi stroke.ahajour
dengan mortalitas nals.org/conte
Penelitian ini pasien stroke nt/38/12/
memiliki keterbatasan hemoragik serta 3198.full
yaitu hasil perlu dilakukan Amran. 2010. Analisis
pemeriksaan penelitian Faktor Risiko
laboratorium profil menggunakan jumlah Kematian
lipid darah yang tidak sampel yang besar Penderita
diperiksa secara untuk menghindari Stroke.
keseluruhan adanya bias sehingga Sulawesi
sehingga peneliti didapatkan hasil yang utara: Dinas
mengambil data profil sesuai dengan Kesehatan
lipid darah berupa karakteristik sampel 2012.
kolesterol penelitian. Basuki, A., & Dian,
total/trigliserid/HDL/ S. 2009.
LDL jadi tidak KEPUSTAKAAN Kegawatdaru
mengambil keempat ratan
data. Pemeriksaan Adeoye, O. 2010. Neurologi.
tanda-tanda vital Control of Bandung:
(tekanan darah) tidak Ilmu Penyakit
Elevated
terpantau sesaat Saraf FK
Blood Pres-
setelah pasien UNPAD.
sure in Acute
terserang stroke Bethesda Stroke
Intracerebral
hemoragik sehingga Center. 2011.
Hemorrhage.
kurang mengetahui Faktor Risiko
Medicine
hubungan yang kuat Stroke
Reports, 2:
antara tekanan darah Terkini.
75-76.
darah dengan diakses
Amarenco, P.,
mortalitas pasien tanggal 1
Goldstein, L.,
stroke hemoragik. Maret 2017,
Szarek, M.,
Perlu dilakukan http:/
Sillesen, H.,
penelitian secara /
Rudolph, A., www.strokebe
prospektif untuk Callahan, A.,
dapat thesda.com.
Hennerici, Broderick, J., Adams,
mengidentifikasi M.,
faktor apa saja yang HP., Barsan,
Simunovic, W., Feinberg,
dapat L., Zivin, J.,
mempengaruhi W.,
&Welch, M. Feldmann. E.,
kematian pada 2007. Effects
pasien stroke Grotta, J.
of Intense 1999. Guide-
hemoragik terutama Low-Density
hubungan antara lines for the
Lipoprotein Management
status kesadaran Cholesterol
(GCS) dan status of
Reduction in Spontaneous
hemodinamik pasien Patients With
Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Stroke Hemoragik 145

can Heart l Hemor- Stroke; 30: Djoen


Association. Stroke; rhage. A 34-9. Sintang
30 : 905-15. Chao, Prospective Dinas Kesehatan Kalimantan
C., Wang, T., Chong, Study of 166 Kabupaten Barat Periode
C., Lin, Y., Chen, C., Cases Using Jember. Januari-
Tang, G., & Multivariate 2011. Profil Desember
Yen, DH. Analysis. Kesehatan 2012.
2009. Stroke; 22:1- Jember 2011. Ghani, L., Mihardja,
Prognostic 6. Jember: LK., &
Value of QT Davis, SM. 2000. Dinas Delima.
Parameters New Kesehatan 2016. Faktor
in Patients Information Kabupaten Risiko
with Acute about Jember Dominan
Hemorrhagi Managing Flaherty, ML., Penderita
c Stroke: A Temperature, Haverbusch, Stroke di
Prospective Blood M., Sekar, Indone- sia.
Evalua- tion Pressure and P., Kissela, Bulletin
with Respect Glucose in BM., Penelitian
to Mortality Acute Kleindorfer, Kesehatan.
and Post- Ischemic D., Go, GO., Park, H., Lee,
hos- Stroke. Ann Moomaw, CH., Hwang, SH., Han,
pitalization Am Neurol CJ., JW.,
Bed 2000: Broderick, & Park, IS.
Confinement 2FC.00.1-12. JP., & Woo, 2013. The
. Journal Deibert, E., & D. 2006. Outcomes of
China Diringer, Location and Sponta-
Medicine MN. 1999. Outcome of neous
Association, The Anticoagulan Intracerebral
72(3):124- Intensive t-Associated Hemorrhage
132. Care Intracerebral in Young
Dahlan, S. 2014. Management Hemorrhage. Adults-A
Besar of Acute Neurocritical Clinical
Sampel dan Ischemic care. 5 (3), Study.
Cara Stroke. The pp 197-201 Journal of
Pengambila Neurologist; Fortunata, Ivone, J., Cere-
n Sampel 5: 313-25. & Supantini, brovascular
dalam Demchuk, AM., D. 2012. Endovascular
Penelitian Morgenstern, Gambaran Neurosurgery
Kedokteran LB., Krieger, Penderita , 15(3): 214-
dan DW., Chi, Stroke di 220.
Kesehatan. TL., Hu, W., Rumah Goday, D.A. 2012.
Jakarta: Wein, TH. Sakit Ade Hyperglycemia in
Salemba. 1999 . Serum Moehammad Nondiabetic
Daverat, P., Castel, Glu- cose Patients Goldszmidt, AJ. &
JP., Level and during the Caplan, LR. 2013.
Dartiques, Diabetes Acute Phase Stroke Esensial.
JF., & Predict of Stroke. Arq Edisi ke-2.
Orqoqozo, Tissue Plas- Neuropsiquiat Jakarta: Indeks
JM. 1991. minogen r; 70(2): 134- Gupta, R., & Guptha,
Death and Activator- 9. S. 2010.
Functional Related Goetz, CG.. 2007. Strategies for
Outcome Intracerebral Neurologi Initial
after Hemorrhage klinik. Edisi Management
Spontaneou in Acute ke-3. Phila- of
s Ischemic delphia: Hypertension.
Intracerebra Stroke. Saunders. Indian J Med
146 NurseLine Journal Vol. 2 No. 2 Nopember 2017: 134-145

Res.132(5): Second Republik the Diagnosis


531-542. Edition. John Indonesia. and
Haslam, DW., & Willey & Mihardja, L., Bisara, Management
James, WP. 2005. Sons. New D., Ghani, L., of Asthma.
Obesity. Lancet. York. Pangaribuan, U.S.
366:1197- Indiyarti, R. 2003. L., Teja, T., Department
1209. Dampak Irianto, J., of Health and
Haynes, E., Pancioli, Hiperglikemi Sulistyowati, Human Ser-
A., Shaw, G., & Woo, a terhadap N., & vices.
D. 2012. Peripheral Kelangsungan Senewe, F. http://www.n
Leucocytes and Hidup 2016. Angka hlbi.nih.gov/g
Intracerebral Penderita Kematian uidelines/
Hemorrhage. Opeolu Stroke. J dan Faktor asthma/asthg
Ohio Edu, 22: 221-228 Kedokter Risiko Stroke dln.pdf,
Hemphill, JC., Trisakti, Sebagai diakses 15
Bonovich, DC., 22(3). Penyebab Februari
Besmertis, L., Manley, Jensen, M., & Lyden, Dasar 2017.
GT., & Johnston, C. P. 2006. Stroke Scale: Kematian di Pinzon, R. & Asanti,
2001. The ICH Score: an Up- dates. National Kabupaten L. 2010.
A Simple, Stroke Association, Padang Awas
Reliable 16: 1-7. Kementerian Pariaman Stroke!!
Grading kesehatan RI. 2014. Provinsi Pengertian,
Scale for Pusat Data dan Sumatera Gejala,
Intrac- Informasi. Jakarta Barat. Buletin Tindakan,
erebral selatan. Penelitian Perawatan,
Hemorrhage. http:// Kesehatan. 44 dan
Stroke, 32: www.dep (4): 227 - 236. Pencegahan.
891-897. kes.go.id National Heart, Lung Yogyakarta:
Herminawati. 2010. / and Blood C. Andi Oset.
Perbedaan download.php Institute Price, SA. &Wilson,
Lama Rawat ? (NHLBI). LM. 2006.
Inap antara file=downloa 2007. Expert Patofisiologi
Stroke d/pusdatin/ Panel Report Konsep
Hemoragik buletin/buleti 3: Guidelines Klinis Proses-
dan Stroke n-ptm.pdf. for Proses
Non McTigue, KM., Hess, Penyakit
Hemoragik di R., & Ziouras, Volume 2. 6th
RSUD J. 2006. Obe- ed. Jakarta :
Tugurejo sity in Older EGC; 1105-
Semarang. Adults: a 1132.
Diakses 1 Systematic Rathore, JA., Kango,
Maret 2017, Review of the ZA., &
http:// Evidence for Mehraj, A.
ejournal.stike Diagnosis and 2011. Pre-
stelogorejo.a Treatment. dictors of
c.id/index.ph Obesity Mortality
p/ (Silver after Acute
ilmukeperawa Spring).14:14 Stroke APro-
tan/article/vie 85-1497.Riset spective
w/108/0. Kesehatan Hospital
Hosmer, DW. & Dasar Based Study.
Lemeshow, S. (RISKESDAS J Ayub Med
2000. ) Indonesia, Coll
Applied (2007). Abbottabad,
Logis- tic Departemen 23(2): 144-
Regression. Kesehatan 146.
Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Stroke Hemoragik 147

Rincon, F., Mayer, S. Tekanan Weight and


2013. Arteri lebih Incidence of
Intracerebral dari 145 Stroke:
Hemor- mmhg pada Meta-
rhage: saat Masuk Analysis of
Clinical Rumah Sakit Prospective
Overviw sebagai Studies with
Patophysiolo Prediktor 2 Mil- lion
gy Con- Prognosis Participants.
cept. Kematian 7 Stroke.
Translationa hari pada 2010;41:e418
l Stroke Pasien -e426.
Research, Stroke Tikhonoff, V.,
22(1): 510- Hemoragik. Zhang, H.,
524. Damianus Richart, T.,
Riset Kesehatan Jour- nal of & Staessen,
Dasar Medicine; JA. 2009.
(RISKESDA 10(1): 1-7. Blood
S) Sarikaya,H., Elmas, Pressure as
Indonesia. F., Arnold, A Modifiable
2007. M., Risk Factor
Departemen Georgiadis, in Acute
Kesehatan D., Ralf, W., Stroke.
Republik In- & Lancet, 367:
donesia. Baumgartner 1747-1757.
Setianto, CA., . 2011. Urrutia, V. dan
Purnomo, Impact of Wityk, RJ.
H., Obesity on 2007. Blood
Arisetijono, Stroke Pressure
E., & Outcome Management
Santoso, after Intrave- in Acute
WM. 2014. nous Stroke. Crit
Korelasi Thrombolysis Care
Kadar C-Re- .Ahajournals.
active 42(8): 2330-
Protein 2332.
dengan Smeltzer, SC., &
Keluaran Bare, BG.
Klinis pada 2002. Buku
Penderita Ajar Medikal
Stroke Bedah Edisi
Perdarahan 8 Volume 2,
Intraserebral Alih Bahasa
. MNJ , Kuncara,
Vol.01, H.Y, dkk.
No.02,2015. Jakarta:
http://dx.doi. EGC.
org/ Strazzullo, P., D'Elia,
L., Cairella,
10.21776/ub.
G.,
mnj.2015.00
Garbagnati,
1.01.5
F.,
Shinta, S.,
Cappuccio,
Nugrahanti,
FP., & Scalfi,
Ghifir, A., &
L. 2010.
Yudiyanta.
Excess Body
2011. Rerata
Clin., 22: 695-711.
Valiente, RA., Miranda-Alves, MA, Silva, GS.,
Gomes, DL., Brucki, SMD., Rocha, MSG.,
& Massaro, A.R. 2008. Clinical Fatures
As- sociated with Early Hopital Arrival
after Acute Intracerebral Hemorrhage:
Chal- lenges for New Trials.
Cerebrovascular Dis- ease, 26: 404-408.
Vermeer, SE., Algra, A., Franke, CL., Koudstaal,
P.J., & Rinkel, G.J.E. 2002. Long-Term
Progno- sis after Recovery from Primary
Intracere- bral Hemorrhage. American
Academy of Neurology, 59: 205-209.
World Health Organization. 2011. The Top 10
Causes of Death in The World, 2000 and
2011, diakses 1 Januari 2017,
http://who.int/
mediacentre/factsheets/fs310/en/World
Health Organization. (2014). Stroke, Cere-
brovascular Accident. diakses 2 Februari
2017, http://www.who.int/topics/
cerebrovascularaccident/en/.
Zacharia, T.S. 1994. Hiperglikemia Reaktif pada
Stroke Fase Akut. Tesis Bagian Neurologi
FKUI. 1994.

Anda mungkin juga menyukai