Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Mareta Ernani Widiyastuti


NIM : PO7120116061
Judul : Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Istirahat dan Tidur di
Ruang Bedah RSDI KOTA BANJARBARU

Banjarbaru, Januari 2018

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Aminatu Zuhriyah, S. Kep Hj. Evi Risa Mariana, S. Pd., M. Pd.

Mengetahui,
Kepala Ruang Bedah

M. Abrar, S. Kep
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama

-Keluhan Saat MRS

Pasien datang dengan keluhan badan terasa lemas kurang lebih 4 hari, nyeri
bagian perut, pusing, dan BAB hitam.

-Keluhan Saat Pengkajian

Pasien mengatakan sulit tidur, kurang istirahat dan sering terbangun ketika
tidur. Pasien juga mengatakan bahwa dia merasa lelah terus menerus, tubuh lelah
tetapi tidak dapat tidur dan tidurnya tidak nyenyak karena saat tidur masih sering
terfikir sesuatu.

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien sebelumnya berobat ke RSUD Ulin , sudah diperiksa dan dirujuk ke


RSDI Banjarbaru. Pasien mengeluh saat BAB sulit keluar berwarna hitam, lesu dan
kepala pusing. Pasien mengatakan bahwa tidurnya tidak nyenyak karena banyak
yang dipikirkan.

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan baru pertama kali di rawat di Rumah Sakit. Pasien juga
mengatakan bahwa tidak ada riwayat alergi, hipertensi diabetes melitus dan asma.
Pasien tidak merasakan mual dan muntah, pasien dalam 2 minggu terakhir turun 6
kg. Nafsu makan menurun, pasien sudah diperiksa USG di Suaka Insan dan dicurgai
terdapat Tumor Caecal.

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa
dan tidak ada keluarga yang menderita penyakit hipertensi, diabetes melitus dan
lainnya.
II. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
-Kesadaran : Compos Mentis 15
-Vital Sign : TD 120/90 mm/Hg R 28x/menit
N 88x/menit T 35,4 oC
-GCS :E4 V5 M6
-Respon membuka mata
Saat perawat datang ke ruangan pasien dan mengucapkan salam, pasien
spontan membuka mata dan menoleh.
-Respon Verbal
Saat pasien ditanya nama dan keluhan pasien, pasien menjawab dengan
baik dan lancar.
-Respon Motorik
Saat perawat memberikan perintah untuk mengangkat tangan kanan
pasien, pasien dapat mengikuti perintah tersebut dengan baik.

2. Kepala

Inspeksi: Kepala terlihat bersih, bentuk kepala lonjong, distribusi rambut baik
terdapat uban di rambut pasien, keadaan kulit kepala bersih tidak ada ketombe dan
pasien mengatakan pusing.

Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan benjolan

3. Mata

Inspeksi: Mata terlihat bersih, pasien menggunakan kacamata umtuk membaca saja
apabila saat beraktivitas tidak, mata kanan pasien sedikit bengkak dan berair, scelera
berwarna putih, pupil isokor, konjungtiva normal (tidak anemis), lapang pandang
180o, gerakan bola mata dan lapang pandang normal mengikuti perintah.

Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan peningkatan tekanan intra okuler pada mata

4. Hidung

Inspeksi: Hidung terlihat bersih, bentuk normal, fungsi penciuman baik, polip tidak
ada, sinus tidak ada, perdarahan sekret maupun peradangan tidak ada.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan benjolan

5. Telinga

Inspeksi: Telinga terlihat bersih, bentuk normal simetris kanan kiri, fungsi
pendengaran baik, nyeri tidak ada, cairan tidak ada, tanda peradangan tidak ada,
gangguan pendengaran tidak ada dan tidak menggunakan alat bantu dengar.

Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan benjolan

6. Mulut

Inspeksi: Mulut terlihat bersih tidak ada sariawan, rongga mulut bersih, keadaan
gigi bersih, masalah menelan tidak ada, bicara normal lancar, mukosa merah pucat
agak kering, lidah pucat, fungsi mengunyah dan mengecap baik.

Palpasi: Tidak terdapat oedem maupun pembengkakan pada mulut

7. Leher

Inspeksi: Keadaan leher baik dan vena jugularis normal

Palpasi: Pembesaran tiroid dan limfe tidak ada, tidak ada pembesaran vena
jugularis, arteri karotis teraba kedua sisi, tidak ada nyeri tekan dan benjolan.

8. Dada

Inspeksi: Kebersihan dada cukup bersih, bentuk dada normal simetris,


pergerakan/pengembangan torak simetris, batuk dan sputum tidak ada dan tidak ada
pembengkakan dan tanda peradangan.

Palpasi: Tidak ada nyeri tekan di dada dan benjolan

Perkusi: Resonansi resonan

Auskultasi: Bunyi nafas normal (vesikuler) dan tidak ada bunyi nafas tambahan.

9. Jantung

Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, denyut jantung normal dan teratur

Perkusi: Redup

Auskultasi: Bunyi jantung S1 S2


10. Abdomen

Inspeksi: Warna kulit sawo matang, bentuk simetris, keadaan permukaan abdomen
bengkak dan terdapat pembesaran pada abdomen

Palpasi: Terdapat nyeri tekan

-P = bengkak di abdomen

-Q = seperti ditekan-tekan/ditusuk-tusuk dari dalam

-R = di perut

-S = 8 (Nyeri berat, tidak dapat melakukan aktivitas mandiri) 0-10

-T = tiba-tiba, 2-3 menit dan saat bergerak

Perkusi: Timpani

Auskultasi: bunyi peristaltik 24x/menit

11. Genitalia

Pasien mengatakan tidak ada keluhan, tidak ada nyeri saat BAK/BAB dan tidak
terpasang DC.

12. Ekstrimitas atas dan bawah

Struktur lengkap, terpasang infus pada bagian tangan kanan, kekuatan otot

Keterangan:

0 = Paralisis sempurna

1 = Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi/dilihat

2 = Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan

3 = Gerakan yang normal melawan gravitasi

4 = Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dengan tahanan minimal


5 = Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan tahanan
penuh

Tonus otot normal, kekakuan sendi tidak kaku, trauma tidak ada, nyeri tidak
ada, tidak menggunakan alat bantu, pola aktivitas ketika di rumah mandiri dan ketika
di rumah sakit perlu bantuan.

13. Kulit

Inspeksi: Kulit terlihat bersih, warna kulit sawo matang dan tidak ada lesi.

Palpasi: Struktur kering, tidak ada benjolan, turgor baik kembali dengan cepat < 2
detik dan kelembapan bagus.

III. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL


1. Nutrisi

Frekuensi makan di rumah 3x sehari, nafsu makan ketika di rumah baik, jenis
makanan yang biasa dimakan di rumah adalah nasi, makanan yang disukai telur dan
tidak disukai makanan yang bersantan, tidak ada riwayat alergi makanan dan
pantangan makanan.

Frekuensi makan di rumah sakit 3x sehari hanya 4 sendok, untuk minum tidak
ada gangguan dan makanan yang biasa di makan adalah bubur.

2. Eliminasi (BAB/BAK)

Frekuensi BAB di rumah teratur 1-2x, konsistensi agak cair dan tidak
menggunakan obat untuk BAB dan BAK. Frekuensi BAK saat di rumah sakit 1x
sehari dan tidak ada BAB untuk hari pertama di rumah sakit.

3. Personal Hygine

Mandi saat di rumah 3x sehari, gosok gigi 3x sehari dan cuci rambut 3x sehari.
Untuk mandi saat di rumah sakit perlu dibantuan.

4. Istirahat/Tidur

Lama tidur ketika di rumah 8 jam untuk tidur siang dan malam dan tidak ada
keluhan. Di rumah sakit tidak dapat tidur siang, sulit tidur malam dan sering
terbangun. Pasien juga merasa kurang istirahat, merasa lelah terus menerus, tubuh
lelah tetapi tidak dapat tidur dan tidurnya tidak nyenyak karena saat tidur masih
sering terfikir sesuatu.

5. Aktivitas

Kegiatan waktu luang di rumah digunakan untuk istirahat, beraktivitas seperti


makan mandi dan berpakaian dilakukan secara mandiri dan keluhan saat beraktivitas
adalah sakit pinggang. Saat di rumah sakit semua aktivitas dibantu oleh istri pasien.

6. Psikososial

Tidak ada masalah yang mempengaruhi pasien, hal yang sangat dipikirkan saat
ini adalah tentang kesehatannya, sembuh adalah harapan setelah menjalani
perawatan, susah makan merupakan perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit.
Mekanisme koping terhadap stres yang dilakukan pasien dengan cara sholat dan
berdoa. Tidak ada dampak penyakit pasien terhadap keluarga, pola interaksi dengan
orang terdekat baik dan hubungan klien dengan tenaga kesehatan/keperawatan
selama dirawat juga baik.

IV. KEBUTUHAN SPIRITUAL

Agama yang dianut islam, kegiatan spritual yang dilakukan adalah sholat 5
waktu dan tidak ada dampak penyakit yang menggangu kegiatan spiritual pasien.
V. DATA PENUNJANG

Pemeriksaan Kimia Klinik Nilai Normal Hasil


Blood Glucose (BSN) 115/100 ml 132 mg
Sewaktu

S.G.O.T
Lk. Sampai 37 U/L 19 u/l
S.G.P.T
Lk. Sampai 43 U/L 20 mg
Ureum
15-50 mg/100 ml 21 mg
Creatinine
Sampai 1,4 mg/100 ml 0.7 mg
Data Laboratorium

Darah Lengkap

Darah Rutin Nilai Normal Hasil


Hemoglobin 12-18 gr/dl 10,7 gr/dl

Leukosit 4000-10.000/mm3 8.700/mm3

Trombosit 100.000-400.000/mm3 343.000/mm3

Hematokrit 36-55% 31.9%

Terapi Injeksi

Injeksi Ceftriaxone 1gr/24 jam

Injeksi Gitas 20mg/12 jam/IV

Injeksi Mecobalamin 1 amp/8 jam/IV

Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam/IV

Peroral VIP Albumin 1 kapsul/8 jam


ANALISA DATA

HARI/TA DATA ETIOLOGI MASALAH


NGGAL
Kamis 04 DS: Pasien merasa lesu, sulit untuk memulai Nyeri pada Gangguan
Januari tidur, nyeri pada perut dan pusing. perut pola tidur
2018 -P = bengkak di abdomen
-Q = seperti ditekan-tekan/ditusuk-tusuk dari
dalam
-R = di perut
-S = 8 (Nyeri berat, tidak dapat melakukan
aktivitas mandiri) 0-10
-T = tiba-tiba, 2-3 menit dan saat bergerak
DO: Wajah tampak kurang bergairah (letih,
lesu dan lemah), klien nampak mencari posisi
yang nyaman. Tanda-tanda vital :
TD 140/90
N 76
R 27
S 36,5 0C

Kamis 04 DS: Pasien mengatakan merasa lelah terus- Gelisah Ansietas


Januari menerus, tubuh lelah tetapi tidak dapat tidur mengakibat
2018 dan tidak nyenyak tidur akibat saat tidur masih kan tidak
sering terfikir sesuatu. dapat tidur
DO: Gelisah, berkeringat dan konsentrasi
menurun.

DS: Pasien merasa kurang istirahat dan kurang Gejala Insomnia


nyaman serta sering terbangun ketika tidur. terkait
DO: Ada bayangan hitam di bawah mata, mata penyakit
cekung dan terlihat menguap beberapa kali.
Prioritas Masalah

1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri


2. Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan tidur
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


DIAGN RENCANA
NO.
OSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Ganggu Setelah dilakukan 1. Determinasi efek-efek 1. Mengetahui
an pola asuhan keperawatan 3 x medikasi terhadap pengaruh obat
tidur 24 jam diharapkan pola tidur. dengan pola tidur
berhub pasien tidak mengalami 2. Jelaskan tidur yang pasien.
ungan gangguan pola tidur adekuat. 2. Memberikan
dengan dengan kriteria hasil: 3. Fasilitas untuk informasi kepada
nyeri 1. Jumlah jam mempertahankan pasien tentang
tidur dalam batas aktivitas sebelum pentingnya tidur.
normal 6-8 jam/hari. tidur (membaca). 3. Meningkatkan tidur.
2. Pola tidur, 4. Ciptakan lingkungan 4. Agar periode tidur
kualitas dalam batas yang aman. tidak terganggu dan
normal. 5. Kolaborasi pemberian rileks.
3. Perasaan segar obat tidur. 5. Mengurangi
sesudah tidur atau 6. Diskusikan tentang gangguan tidur.
istirahat. teknik tidur. 6. Meningkatkan pola
4. Mampu 7. Instruksikan untuk tidur yang baik dan
mengidentifikasi hal- memonitor tidur mandiri.
hal yang meningkatkan pasien. 7. Mengetahui
tidur. 8. Memonitor waktu perkembangan pola
makan dan minum tidur pasien.
dengan waktu tidur. 8. Mengetahui
9. Monitor/ catat pengaruh waktu
kebutuhan tidur makan dan minum
pasien setiap hari dan terhadap pola tidur.
jam. 9. Mengetahui
perkembangan pola
tidur pasien.

1. Memungkinkan
2. Ansieta Setelah diberikan waktu untuk
1. Gunakan pendekatan
s asuhan keperawatan 3 x mengekspresikan
yang menenangkan
berhub 24 jam diharapkan perasaan,
2. Instruksikan pasien
ungan ansietas klien efektif menghilangkan
menggunakan teknik
dengan dengan kriteria hasil: cemas, dan
relaksasi
ketidak 1. Mengidentifi- kasi, perilaku adaptasi
3. Jelaskan prosedur dan
mampu meng-ungkapkan, 2. Meningkatkan
apa yang dirasakan
an dan menunjukkan relaksasi/istirahat
selama prosedur
untuk tehnik untuk dan menurunkan
4. Berikan obat untuk
CATATAN KEPERAWATAN

NO HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


. TANG KEPERAWA
GAL TAN
1. Kamis Gangguan 1. Melakukan pengkajian S: Pasien mengatakan
04 pola tidur terhadap faktor-faktor yang nyeri pada perut dan
Januari berhubungan menambah nyeri pada sulit tidur
2018 dengan nyeri pasien O: Wajah tampak
2. Mengatur posisi pasien meringis kesakitan
3. Kolaborasi pemberian terapi Skala nyeri 8 (Nyeri
injeksi farmakologi injeksi berat, tidak dapat
gitas 20 mg/ 12 jam/ IV melakukan aktivitas
Injeksi Ranitidin 1 amp/12 mandiri) 0-10
jam/IV P = Bengkak di
4. Melakukan teknik distraksi abdomen
dan teknik relaksasi napas Q = Seperti ditekan-
dalam. tekan/ditusuk-tusuk
5. Menjelaskan tidur yang dari dalam
adekuat dan menigkatkan R = Di perut
tidur T = Tiba-tiba, 2-3
6. Menciptakan lingkungan menit, saat bergerak
yang aman dan nyaman TD 140/90
N 76
R 27
S 36,5 0C
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
Intervensi

1. Melakukan teknik distraksi


2. Kamis Ansietas S: Pasien mengatakan
dan teknik relaksasi napas
04 berhubungan merasa lelah terus
dalam.
Januari dengan 2. Memberikan waktu pada menerus dan tidak
2018 ketidakmamp pasien untuk nyenyak tidur
uan untuk mengekspresikan perasaan O: Pasien nampak
tidur dan menghilangkan cemas gelisah dan
3. Menciptakan lingkungan berkeringat
yang nyaman bagi pasien A: Masalah belum
untuk istirahat dan tidur teratasi
4. Anjurkan pasien berdoa P: Intervensi
sebelum tidur sesuai dilanjutkan
agamanya

1. Melakukan aktivitas yang


mempermudah pasien untuk S: Pasien mengatakan
3. Kamis Koping tidur merasa kurang
04 individu tidak 2. Mengobservasi kebutuhan istirahat dan sering
Januari efektif tidur pasien yang adekuat terbangun ketika tidur
2018 berhubungan 3. Mengkaji dan O: Terdapat bayangan
dengan mengidentifikasi kebiasaan hitam di bawah mata
insomnia. tidur pasien pasien, mata cekung
4. Anjurkan pasien memakan dan terlihat sering
makanan yang berprotein menguap
tinggi sebelum tidur A: Masalah belum
5. Anjurkan pasien tidur pada teratasi
waktu sama dan hindari P: Intervensi
tidur pada waktu siang dan dilanjutkan
sore hari
6. Membantu pasien untuk
beradaptasi dengen
persepsi, stressor,
perubahan atau ancaman
yang mengganggu
pemenuhan kebutuhan
tuntutan dan peran hidup
7. Meningkatkan lingkungan
sekitar pasien untuk
mendapatkan kenyaman
yang optimal

CATATAN PERKEMBANGAN

N HARI/ DIAGNOSA PERKEMBANGAN TANDA KET


O TANG KEPERA TANGAN
GAL WATAN
1. Kamis Gangguan S: Pasien mengatakan nyeri pada perut
04 pola tidur dan sulit tidur
Januari berhubungan O: Wajah tampak meringis kesakitan
2018 dengan nyeri Skala nyeri 8 (Nyeri berat, tidak dapat
melakukan aktiv
itas mandiri) 0-10
P = Bengkak di abdomen
Q = Seperti ditekan-tekan/ditusuk-
tusuk dari dalam
R = Di perut
T = Tiba-tiba, 2-3 menit, saat bergerak
TD 140/90
N 76
R 27
S 36,5 0C
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
I: 1. Melakukan pengkajian terhadap
faktor-faktor yang menambah nyeri
pada pasien
2. Mengatur posisi pasien
3. Kolaborasi pemberian terapi injeksi
farmakologi injeksi gitas 20 mg/ 12
jam/ IV
Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam/IV
4.Melakukan teknik distraksi dan teknik
relaksasi napas dalam.
5. Menjelaskan tidur yang adekuat dan
menigkatkan tidur
6. Menciptakan lingkungan yang aman
dan nyaman
E: Nyeri masih terasa saat efek obat
habis dan pasien masih merasa sulit
tidur karena nyeri tersebut

2. Jumat Gangguan S: Pasien mengatakan masih nyeri pada


05 pola tidur perut dan sulit tidur
Januari berhubungan O: Wajah terlihat lesu dan meringis saat
2018 dengan nyeri disentuh
Skala nyeri 6 (Nyeri sedang, masih
dapat ditahan, mengganggu aktivitas
fisik) 0-10
P = Bengkak di abdomen
Q = Seperti ditekan-tekan/ditusuk-
tusuk dari dalam
R = Di perut
T = Hilang timbul, saat bergerak
TD 130/80
N 68
R 24
S 36,7 0C
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
I: 1. Mengatur posisi pasien
2. Kolaborasi pemberian terapi injeksi
farmakologi injeksi gitas 20 mg/ 12
jam/ IV
3. Melakukan teknik distraksi dan
teknik relaksasi napas dalam.
4. Menciptakan lingkungan yang aman
dan nyaman
E: Nyeri masih terasa namun saat pasien
melakukan relaksasi nafas dalam, nyeri
sedikit berkurang tapi masih merasa
sulit untuk tidur.

S: Pasien mengatakan nyeri pada perut


3. Sabtu Gangguan berkurang dan tidak mengalami
06 pola tidur kesulitan tidur lagi
Januari berhubungan O: Wajah terlihat agak sedikit pucat
2018 dengan nyeri Skala nyeri 3 (Nyeri ringan, masih
dapat ditahan, aktivitas tidak terganggu)
0-10
P = Bengkak di abdomen
Q = Seperti ditekan-tekan/ditusuk-
tusuk dari dalam
R = Di perut
T = Kadang-kadang timbul
TD 120/80
N 112
R 23
S 36,7 0C
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
I: 1. Kolaborasi pemberian terapi injeksi
farmakologi sesuai anjuran dokter
2. Mengajarkan teknik distraksi dan
teknik relaksasi napas dalam.
E: Nyeri mulai berkurang, pasien tidak
meringis kesakitan lagi, pasien sudah
mampu mengontrol nyeri dan kualitas
tidur pasien meningkat dengan jumlah
jam tidur dalam batas normal 6-8
jam/hari.

S: Pasien mengatakan merasa lelah


4. Kamis Ansietas terus menerus dan tidak nyenyak tidur
04 berhubungan O: Pasien nampak gelisah dan
Januari dengan berkeringat
2018 ketidakmamp A: Masalah belum teratasi
uan untuk P: Intervensi dilanjutkan
tidur I: 1. Melakukan teknik distraksi dan
teknik relaksasi napas dalam.
2. Memberikan waktu pada pasien
untuk mengekspresikan perasaan dan
menghilangkan cemas
3. Menciptakan lingkungan yang
nyaman bagi pasien untuk istirahat dan
tidur
4. Anjurkan pasien berdoa sebelum
tidur sesuai agamanya
E: Pasien terlihat lelah, gelisah dan
berkeringat. Tidur pasien tidak nyenyak
karena banyak pikiran

S: Pasien mengatakan masih merasa


5. Jumat Ansietas lelah dan tidak nyenyak tidur
05 berhubungan O: Pasien nampak sedikit gelisah
Januari dengan A: Masalah belum teratasi
2018 ketidakmamp P: Intervensi dilanjutkan
uan untuk I: 1. Melakukan teknik distraksi dan
tidur teknik relaksasi napas dalam.
2. Menciptakan lingkungan yang
nyaman bagi pasien untuk istirahat dan
tidur
3. Anjurkan pasien berdoa sebelum
tidur sesuai dengan agamanya
E: Pasien masih terlihat lelah dan
gelisah. Tidur pasien masih tidak
nyenyak.

S: Pasien mengatakan tidurnya sudah


6. Sabtu Ansietas nyenyak tidak merasa cemas lagi
06 berhubungan O: Pasien terlihat lebih segar
Januari dengan A: Masalah teratasi
2018 ketidakmamp P: Intervensi dihentikan
uan untuk I: 1. Mengajarkan teknik distraksi dan
tidur teknik relaksasi napas dalam ketika
cemas kembali muncul
2. Menciptakan lingkungan yang
nyaman bagi pasien untuk istirahat dan
tidur
3. Anjurkan pasien berdoa sebelum
tidur sesuai dengan agamanya
E: Pasien terlihat lebih tenang dan
tidurnya nyenyak tanpa memikirkan
sesuatu

Koping S: Pasien mengatakan merasa kurang


7. Kamis individu tidak istirahat dan sering terbangun ketika
04 efektif tidur
Januari berhubungan O: Terdapat bayangan hitam di bawah
2018 dengan mata pasien, mata cekung dan terlihat
insomnia sering menguap
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
I: 1. Melakukan aktivitas yang
mempermudah pasien untuk tidur
2. Mengobservasi kebutuhan tidur
pasien yang adekuat
3. Mengkaji dan mengidentifikasi
kebiasaan tidur pasien
4. Anjurkan pasien memakan makanan
yang berprotein tinggi sebelum tidur
5. Anjurkan pasien tidur pada waktu
sama dan hindari tidur pada waktu siang
dan sore hari
6. Membantu pasien untuk beradaptasi
dengen persepsi, stressor, perubahan
atau ancaman yang mengganggu
pemenuhan kebutuhan tuntutan dan
peran hidup
7. Meningkatkan lingkungan sekitar
pasien untuk mendapatkan kenyaman
yang optimal
E: Pasien sering terbangun ketika tidur,
ada bayangan hitam dibawah mata dan
pasien terlihat menguap

S: Pasien mengatakan tidak sering


Koping terbangun ketika tidur lagi
8. Jumat individu tidak O: Terdapat bayangan hitam di bawah
05 efektif mata pasien dan mata cekung
Januari berhubungan A: Masalah belum teratasi
2018 dengan P: Intervensi dilanjutkan
insomnia. I: 1. Melakukan aktivitas yang
mempermudah pasien untuk tidur
2. Membantu pasien untuk beradaptasi
dengen persepsi, stressor, perubahan
atau ancaman yang mengganggu
pemenuhan kebutuhan tuntutan dan
peran hidup
3. Meningkatkan lingkungan sekitar
pasien untuk mendapatkan kenyaman
yang optimal
4. Anjurkan pasien memakan makanan
yang berprotein tinggi sebelum tidur
5. Anjurkan pasien tidur pada waktu
sama dan hindari tidur pada waktu siang
dan sore hari
E: Pasien sering terbangun ketika tidur
dan ada bayangan hitam dibawah mata

S: Pasien mengatakan tidak sering


terbangun ketika tidur lagi, sudah
merasa tercukupi istirahatnya dan
Koping merasa nyaman
9. Sabtu individu tidak O: Bayangan hitam di bawah mata
07 efektif pasien mulai menghilang dan tidak
Januari berhubungan sering menguap lagi
2018 dengan A: Masalah teratasi
insomnia P: Intervensi dihentikan
I: 1. Melakukan aktivitas yang
mempermudah pasien untuk tidur
2. Membantu pasien untuk beradaptasi
dengen persepsi, stressor, perubahan
atau ancaman yang mengganggu
pemenuhan kebutuhan tuntutan dan
peran hidup
3. Meningkatkan lingkungan sekitar
pasien untuk mendapatkan kenyaman
yang optimal
4. Anjurkan pasien memakan makanan
yang berprotein tinggi sebelum tidur
5. Anjurkan pasien tidur pada waktu
sama dan hindari tidur pada waktu siang
dan sore hari
E: Pasien tidur dengan nyenyak tidak
sering terbangun ketika tidur lagi,
merasa nyaaman, tidak sering menguap
dan bayangan hitam dibawah mata
pasien mulai menghilang

Anda mungkin juga menyukai