Teknologi informasi berkembang dengan pesat, wujud nyata dari
perkembangan tersebut dengan adanya internet, internet dan era multimedia digital telah menyeret dunia fotografi masuk kedalamnya, kumudahan fasilitas dan ketidakmampuan manusia untuk menolak kemajuan teknologi. Hasil rekayasa foto dapat berupa karya fotografi atau karya yang menggunakan kertas foto sebagai medianya dan melakukan rekayasa yang berlebihan. Rekayasa yang berlebihan bertentangan dengan keaslian karya cipta dalam bidang fotografi dan merupakan bentuk penyimpangan dalam fotografi. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang rekayasa dalam fotografi sebagai bagian dari hak cipta, kemudian untuk mengetahui kriteria rekayasa yang dapat dilakukan terhadap foto sebagai karya cipta fotografi, dan mengetahui perlindungan hukum hak cipta terhadap karya fotografi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Tahap penelitian melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara studi dokumen dan wawancara, kemudian data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode analitis kulitatif tanpa menggunakan rumus atau angka – angka statistik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, ketentuan – ketentuan rekayasa foto sampai saat ini belum diatur dalam undang-undang hak cipta dan undang-undang informasi dan transaksi elekrtonik, namun fotografi sebagai karya cipta dilindungi dalam Pasal 1 angka 7 dan Pasal 12 huruf j Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2002 dan hanya rekayasa yang wajarlah yang dapat dikatakan karya fotografi, perlindungan karya cipta yang berada dalam ranah internet sangatlah penting karena saat ini perlindungan karya cipta di ranah internet sangat lemah, proses penyelesaian sengketa hak cipta (rekayasa foto) bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melalui jalur hukum (litigasi) atau diselesaikan diluar jalur hukum (alternatif penyelesaian sengketa) para pihak berhak memilih yang mana yang akan mereka pilih dalam menyelesaikan sengketa tetapi alangkah baiknya dan sangat dianjurkan apabila para pihak memilih jalur alternatif penyelesaian sengketa karena cara ini akan memberi kepuasan kepada kedua belah pihak. Kata Kunci : perlindungan, karya cipta, fotografi, terhadap rekayasa, foto