Anda di halaman 1dari 2

Proses Pewarnaan Batik

Pada tahap pewarnaan batik dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu tahap pembuatan pewarna batik
dan tahap pewarnaan batik.
A. Pembuatan Pewarna Alami
Pada tahapan pembuatan pewarna batik alami, ada beberapa bahan yang digunakan, antara lain
daun Ketapang (...), biji Item (...), daun kersem (...), jantung pisang (...)
a. Daun Ketapang
 Alat dan bahan:
1. Daun Ketapang yang masih segar (akan lebih baik menggunakan daun Ketapang
yang baru saja dipetik)
2. Air
3. Kain Batik
4. Wadah atau tempat yang dapat digunakan untuk menampung pewarna
5. Panci
6. Kapur
7. Kain yang sudah dibatik
8. Cobek
9. Penjepit
 Proses pembuatan:
1. Siapkan alat dan bahan. Apabila ukuran daun Ketapang terlalu besar dapat
dipotong terlebih dahulu agar mempermudah proses perebusan
2. Masukan daun Ketapang ke dalam panci lalu tuangkan ±1 liter air
3. Letakkan panci di atas kompor, nyalakan kompor dengan nyala api sedang
1
4. Rebus daun Ketapang ±1 jam atau hingga airnya berkurang dari volume
3
semula
5. Matikan api kompor, diamkan rebusan air daun Ketapang hingga dingin
6. Setelah dingin, ambil daun Ketapang yang sudah lunak dan layu
7. Haluskan daun Ketapang hasil rebusan dengan cobek. Proses ini bertujuan guna
mengeluarkan warna yang masih terkandung dalam daun Ketapang saat
perebusan.
8. Masukkan daun Ketapang yang sudah dihaluskan pada wadah yang sudah
disiapkan, kemudian tuangkan air rebusan daun Ketapang dari panci
9. Simpan pewarna tersebut selama 24 jam dengan suhu kamar
10. Pewarna daun Ketapang siap digunakan

b. Biji Mangsi

c. Daun Kersem
 Alat dan bahan:
1. Daun Kersem yang masih segar (akan lebih baik menggunakan daun Kersem
yang baru saja dipetik)
2. Air
3. Kain Batik
4. Wadah atau tempat yang dapat digunakan untuk menampung pewarna
5. Panci
6. Kapur
7. Kain yang sudah dibatik
8. Cobek
9. Penjepit
 Proses pembuatan:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukan daun Kersem ke dalam panci lalu tuangkan ±1 liter air
3. Letakkan panci di atas kompor, nyalakan kompor dengan nyala api sedang
1
4. Rebus daun Kersem ±1 jam atau hingga airnya berkurang dari volume semula
3
5. Matikan api kompor, diamkan rebusan air daun Kersem hingga dingin
6. Setelah dingin, ambil daun Kersem yang sudah lunak dan layu
7. Haluskan daun Kersem hasil rebusan dengan cobek. Proses ini bertujuan guna
mengeluarkan warna yang masih terkandung dalam daun Kersem saat perebusan.
8. Masukkan daun Kersem yang sudah dihaluskan pada wadah yang sudah
disiapkan, kemudian tuangkan air rebusan daun Kersem dari panci
9. Simpan pewarna tersebut selama 24 jam dengan suhu kamar
10. Pewarna daun Kersem siap digunakan

d. Jantung Pisang

B. Pewarnaan batik
a. Daun Ketapang
1. Air rebusan yang telah didiamkan 24 jam di saring untuk memisahkan daun-daun
yang telah dihaluskan sebelumnya serta untuk menghindari kotoran yang masuk
dalam pewarna alami tersebut
2. Celupkan kain batik yang sudah diberi pola. Pada percobaan ini, digunakan kain
yang sebelumnya telah dicanting.
3. Diamkan kain dalam rendaman air pewarna tersebut selama 24 jam. Hasil warna
yang didapat mungkin kurang maksimal karena tidak menggunakan teknik yang
benar. Warna batik akan muncul lebih bagus jika pewarnaan dilakukan dengan
melakukan pencelupan berkali-kali secara terus menerus.
4. Setelah didiamkan 24 jam, angkat kain dan jemur kain di tempat yang teduh
(tidak terkena sinar matahari secara langsung)
5. Kain batik yang sudah kering siap di...
6. Kain batik siap digunakan.

Anda mungkin juga menyukai