Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PADA PARTUS PERLU TINDAKAN OPERATIF

PENGKAJIAN DATA
A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. G.I
Umur : 28 Thn 9 Bulan
Alamat : Jl. Sari Jadi Raya no 32
Pendidikan Terakhir : S1
Tanggal di Rawat : 3 Februari 2020
Dokter Penanggung Jawab : dr. H
Nama Penangguang Jawab : Tn. G
Diagnosa Medis : Post partum sectio caesarea
GPA : G1/ P0/ A0
Usia Kehamilan: 39 MINGGU.

2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama : Nyeri pada luka post operasi SC, takut miring kanan dan kiri karna akan timbul rasa
nyeri, tidak bisa melakukan aktivita, produksi ASI belum dapat keluar dan bingung untuk cara
memberikan ASI dengan benar kepada bayi.
Riwayat Penyakit Yang Lalu : Pasien mengatakan bahwa ini adalah kehamilan dan melahirkan bayi yang
pertama kali. Pasien tidak punya riwayat sakit sampai dirawat RS mana pun. Hanya punya
riwayat sakit flu, demam, batuk, sakit kepala dan hanya berobat rawat jalan.
Riwayat Penyakit Saat ini : awalnya sebelum melakukan SC, pasien ingin melahirkan secara normal tetapi karena
gerakan bayi menurun, psien tidak mengalami kontraksi dan juga pembukaan hanya 1 dan
tidak berlanjut. Sehingga pasien dilakukan tindakan induksi oleh dokter dan dianjurkan untuk
NPO setelah makan siang jam 12.00. Namun tindakan induksi tidak berjalan lancar, dokter
menyarankan untuk dilakukan tindakan SC dimulai pukul 18.20 dan bayi jenis kelamin laki-
laki lahir pukul 18.44 tanggal 4 Februari 2020 dengan keadaan nangis kencang, anggota tubuh
lengkap, dan TTV normal.

3. RIWAYAT GINEKOLOGI
Usia Menarche : 13 TAHUN
HPHT : 26 Mei 2019
Siklus Menstruasi : 28 HARI.
Lama Menstruasi/ Siklus : 5 HARI
Gangguan Haid : Banyaknya Darah Haid : 4-6x Ganti Pembalut/ Hari
Frekuensi : Teratur
Nyeri Haid : Ada pada perut bagian bawah

4. GENOGRAM
+ + + +

+
+ + +
Keterangan :

Perempuan pasien

Laki-laki + meninggal

Menikah

anak

5. RIWAYAT SEXUAL
Usia Berhubungan Seksual Pertama Kali: 27 TAHUN
Aktivitas Seksual : Aktif
Gangguan Seksual : Tidak ada

6. RIWAYAT OBSTETRI DAN KELUARGA BERENCANA


ANAK HIDUP/M USIA USIA JENIS MASALAH TEKNIK JENIS KB
KE…. ATI GESTASI IBU PERSALIN NIFAS MENYUSUI
USIA AN
ini - 39 minggu 27 thn SC Belum terlihat Rencana AMD -

7. RIWAYAT KELUARGA
Pernikahan yang pertama : Pertama
Penyakit Dalam Keluarga : Pasien mengatakan di dalam keluarga pasien dan suaminya tidak mempunyai
penyakit menular seperti TBC, ataupun penyakit tidak menular atau turunan
seperti DM, Hipertensi, gagal ginjal, stroke, dsb.
Gangguan Persalinan Dalam Keluarga: Di dalam keluarga pasien dan suami sebelumnya tidak pernah ada yang mengalami
gangguan dalam persalinan dan bahkan tindakan sectio caesarea juga belum ada
yang mengalami, dan baru saja pasien mengalami proses melahirkan
menggunakan tindakan section caesarea.
Gangguan Nifas Dalam Keluarga : Tidak ada Masalah

8. ASPEK PSIKOSOSIAL
a. Data Psikologis
Pasien mengetahui bahwa penyakitnya akan berangsur membaik, karena dirawat dengan baik olah Tim Kesehatan di
RSA. Pasien berharap cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga
b. Data Social
Pasien berkomunikasi dengan baik dengan petugas kesehatan di RS, keluarga maupun pasien lain. Pasien sekarang
status seorang istri dan ibu di keluarganya, dan pasien belajar menjadi seorang ibu yang baik untuk anaknya.
c. Data Spiritual
Pasien meyakini bahwa Tuhan selalu melindungi keluarganya dan menyembuhkan segala penyakit pada umatnya.
Pasien selalu melakukan kewajiban sebagai umat Tuhan dengan menjalankan sholat 5 waktu, karena keadaan yang
tidak memungkinkan pasien sholat dengan keadaan tidur.

9. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan tanggal 05/02/2020

PEMERIKSAAN HASIL RENTANG NORMAL


WBC *21,510/µL 12.0 g/dl – 16.0 g/dl
Hemoglobin *8.3 g/dl 12.0 g/dl – 16.0 g/dl
Hematocrit *24.8 % 37 % - 47 %
Eosinophyl *0 % 2%-4%
Neutrophyl *88 % 52 % - 74 %
Lymphocyte *9% 25 % - 40 %
RBC 2,79 4,2 – 5,4

10. TERAPI OBAT


1) Mefinal 3x1 tab (08-14-20)
 Indikasi: Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit kepala, sakit
gigi, nyeri haid, nyeri akibat trauma, nyeri pada otot dan nyeri sesudah operasai.
 Kontraindikasi: Hipersensitivitas, peradangan atau tukak pada pencernaan.
 Efek samping: Sakit kepala, muntah, diare, hematesis (muntah darah), hematuria (darah dalam
urine), penglihatan kabur, ruam kulit gatal dan bengkak, sakit tenggorokan dan demam.
2) VIP albumin 1x1 tab (08:00)
 Indikasi: Meningkatkan kadar albumin didalam tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh serta
menaikan kadar hemoglobin dalam darah, membantu penyembuhan luka pasca operasi, dan sebagai
nutrisi tambahan pada ibu hamil.
 Kontraindikasi: -
 Efek samping: Demam dan biduran.
3) Ceftriaxone 2x1 gr (08-20)
 Indikasi: Ceftiaxone adalah antibiotic beta lactam dari golongan sefalosporin generasi ke tiga yang
memiliki efek bakterisidal. Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri seperti
infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran perkemihan infeksi saluran cernah, infeksi kulit, infeksi
tulang serta sendi, otitis media, profilaksis sebelum operasi dan meningitis.
 Kontraindikasi: Riwayat hipersensitivitas terhadap obat golongan sefalosporin lainnya, ceftriaxone
sebaiknya tidak diberikan pada neonatus dengan hyperbilirubinemia sebab ceftriaxone menggantikan
bilirubin pada area pelekatan albumin dan meningkatkan bilirubin tak terkonjungasi.
 Efek samping: Mudah memar/perdarahan, merasakan lelah yang tidak biasa, sakit perut, mual,
muntah, nyeri punggung, mata atau kulit menguning, dan kejang.
4) Metronidazole 2x1 tab (08-20)
 Indikasi: Uretritis dan vaginitis karena trichomonas vaginalis; amebiasis usus dan hati karena
etamoeba histolytica; pencegahan infeksi anaerob pasca op, giardiasis.
 Kontraindikasi: -
 Efek samping: Mual, anoreksia, nyeri epigastrium, rasa logam dimulut, mual, gangguan GI,
urtikaria, kemerahan pada kulit, pruritus, angioedema, anafilaksis.
5) Hemobion 2x1 tab (08-20)
 Indikasi: Anemia pada kehamilan dan laktasi, anemia karena perdarahan, kehamilan.
 Kontraindikasi: -
 Efek samping: -
6) Invomit 4 mg
 Indikasi: Mual muntah karena sitotoksik kemoterapi dan radioterapi, pasca operasi.
 Kontraindikasi: -
 Efek samping: Konstipasi, sakit kepala, sedasi, sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan
epigastrium, peningkatan aminotransferase yang asimtomatik. Reaksi hipersensitivitas.
7) Ondancentron HCL 2x1 gr (08-20)
 Indikasi: Mual dan muntah karena sitotosik, radioterapi, atau pasca op.
 Kontraindikasi: -
 Efek samping: Konstipasi, sakit kepala, rasa panas atau kemerahan pada kepaladan epigastrium.
8) Pethidine inj 100 mg
 Indikasi: Obat penahan sakit saat melahirkan yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit saat
persalinan.
 Kontraindikasi: Hipersensitif dan pasien yang mengkonsumsi agen inhibitor monoamine oxidase
(MAO).
 Efek samping: Depresi nafas, syok, henti jantung, nyeri kepala, mual, muntah, dan keringat
berlebihan.
9) Ketesse inj (Dexketoprofen trometamor 25 mg/ml)
 Indikasi: Obat yang digunakan untuk meredakan nyeri. Misalnya karena terkilir, sakit gigi, nyeri
haid, atau nyeri pasca operasi.
 Kontraindikasi: -
 Efek samping: Pusing, mengantuk, mual, nyeri uluhati, muntah, dan diare.

11. TANDA PARTUS PERLU TINDAKAN OPERATIF


TANDA HASIL
LETAK Kepala
PRESENTASI JANIN OCCIPUT
DJJ 140x/Menit Teratur
HIS Ada
FREKUENSI Tiap 5 Menit
DURASI 20-30 Detik
INTENSITAS Sedang
DILATASI DERVIKS CM
TEKANAN DARAH 110/80 mmHg
KESADARAN IBU COMPOSMENTIS, GCS 15
LAIN-LAIN.. -

B. ANALISISI DATA DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN


PROBLEM ETIOLOGI SYMPTHOMS
S: “ masih nyeri sus, seperti disayat-sayat Op. section Caesarea Nyeri
perut saya” ↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
O: ↓
 KU lemah Merangsang area sensorik
 Tampak meringis ↓
 Skala nyeri 5 (0-10) Nyeri
 nyeri bagian perut bawah
 ada bekas jahitan post operasi
pada perut
 ps tampak berkeringat

S: “ini luka operasinya kapan keringnya


ya sus? Kalau tertutup apa tidak cepat
kering lukanya sus?”

O: Luka post Sectio Caesarea



 T: 36,9oC
Jaringan terbuka Resiko Infeksi
 P: 89x/menit

 R : 20x/menit Prokteksi kurang
 BP : 100/80 mmHg ↓
 Hb : 10,5 g/dl Invasi bakteri
 Ht : 31,2 % ↓
 Tampak masih keluar cairan Resiko infeksi
darah dari tempat jahitan
 Pada luka post SC tampak
kemerahan
 Terdapat luka insisi pada
daerah abdomen 12 cm
DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi
2. Resiko perdarahan berhubungan dengan jaringan terbuka
3.
4.
5.

RENCANA KEPERAWATAN (TERLAMPIR)

PENDIDIKAN KESEHATAN (TERLAMPIR)


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. G
Diagnosa : post Op.SC

Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


1. Nyeri b/d terputusnya  Kaji TTV  Untuk mengetahui At. 19.00 At. 21.00
kontinuitas jaringan Setelah dilakukan tindakan  Kaji intensitas, perkembangan dan 1. Mengkaji TTV ps S : “sudah sedikit
akibat tindakan operasi keperawa-tan selama 1-3 karekteristik, dan kondisi pasien 2. Mengkaji intensitas, berkurang nyerinya sus
derajat nyeri  Pengkajian yang karakteristik dan dibandingkan
DS: “masih nyeri sus, seperti jam, diharapkan Ps dapat  Pertahankan tirah spesifik membantu drajat nyeri sebelumnya”
disayat-sayat perut saya” baring selamat masa memilih intervensi 3. Memberikan posisi
teratasi dengan
akut yang tepat yang nyaman bagi O:
O: Kriteria Hasil :  Terangkan nyeri yang  Meminimalkan pasien walaupun  Ku ps lemah
 KU lemah diderita klien dan stimulasi atau keadaan tirah baring  Skala nyeri 4 (1-10)
 Mengungkapkan nyeri penyebabnya meningkatkan 4. Perawat sudah
 Tampak meringis  Setiap merubah
 Skala nyeri 5 (0-10) dan tegang di perutnya  Ajarkan teknik relaksasi menjelaskan nyeri posisi tampak
 nyeri bagian perut bawah distraksi atau DBE  Mengalihkan yang diderita pasien meringis pasien
 ada bekas jahitan post berkurang  Kolaborasi pemberian perhatian pasien dan dan penyebabnya  Setelah perawat
operasi pada perut terapi obat sesuai mengurangi rasa 5. Sudah diajarkan menjelaskan
 Dapat melakukan
 ps tampak berkeringat indikasi nyeri yang dialami teknik relaksasi tarik penyebab dan nyeri
tindakan untuk  Mengurangi atau nafas dalam atau yang diderita oleh
menyembuhkan rasa DBE pasien. Dan pasien
mengurangi nyeri nyeri 6. Sudah diberikan obat menjadi mengerti
 Skala nyeri berkurang Mefinal, pethidine tentang kondisi
dan ketese yang dihadapi saat
menjadi 2 ini: terjadinya
 TTV dalam batas diskusi antara
perawat dan pasien
normal  T : 36,6oC
P: 84x/menit
R:21x/menit
BP: 110/80 mmHg
SPO2 : 99%

A: masalah teratasi
sedikit. Dikarenakan
skala nyeri berkurang 1
dari 5 ke 4 (1-10),
sehingga pasien masih
merasakan nyeri pada
bekas post operasi
P : tingkatkan intervensi
 Monitor TTV
 Kaji skala nyeri
pasien
 Beri posisi yang
nyaman dan
mempertahankan
posisi tirah baring
 Mengajarkan kembali
teknik relaksasi tarik
nafas dalam atau
DBE
LEMBAR RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA : Ny. G

DX : post Op.SC

Tgl Diagnosa Kep. Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


2. Resiko perdara-han  Monitor TTV  Untuk mengetahui tanda- At. 19.00 At. 21.00
berhubu-ngan Setelah dilakukan  Kaji luka pada tanda infeksi  Memonitoring TTV S : “.......”
dengan jaringan tindakan kepera-watan abdomen dan  Mengidentifikasi apakah  Mengkaji luka pada
terbuka balutan ada tanda-tanda infeksi abdomen dan balutan O:
selama 1-3 jam,  Anjurkan ps untuk  Makanan tinggi protein  Menjaga kebersihan  T: 36,6oC
S: “ini luka operasinya mengkonsumsi membantu mempercepat sekitar luka dan P: 84x/menit
diharapkan infeksi tidak
kapan keringnya ya sus? makanan tinggi pertumbuhan jaringan lingkungan pasien dan R:21x/menit
Kalau tertutup apa tidak menyebar dengan protein dan intake  Menjaga dari invasi merawat luka dengan BP: 110/80 mmHg
cepat kering lukanya cairan yan adekuat bakteri teknik aseptik SPO2 : 99%
sus?” Kriteria Hasil :  Anjurkan ps untuk  Mempercepat  Berkolaborasi dengan  Luka masih basah
 Tidak ada tanda- menjaga area tubuh penyembuhan infeksi dokter dalam pemberian dan belum ada tanda-
O: op. obat ceftriaxone, tanda kering
 T: 36,9oC tanda infeksi  Kolaborasi metronidazole dan  Balutan masih
 P: 89x/menit pemberian ketese. tampak rapat, bersih
(kemerahan, cairan
 R: 20x/menit antibiotik bila dan kering
 BP : 100/80 yg berbau busuk, dibutuhkan.  Tidak ada tanda-
mmHg tanda infeksi seperti
dan keluar PUS dari kemerahan dan PUS
 Hb : 10,5 g/dl
 Ht : 31,2 % bekas luka ) yang keluar dari
bekas luka post
 Tampak masih
 Luka kering dan operasi
keluar cairan darah
dari tempat jahitan tidak bengkak A : masalah teratasi tetapi
 Pada luka post SC
 TTV dalam batas tetap mengobservasi terus
tampak kemerahan
menerus untuk melihat ada
Terdapat luka normal perubahan pada bekas luka
insisi pada daerah
operasi karena luka belum
abdomen 12 cm
kering dan masih sedikit
basah.

P : tingkatkat intervensi
seperti: monitor TTV, kaji
luka dan balutannya, jaga
kebersihan sekitar luka
serta lingkungan pasien,
rawat luka dengan teknik
aseptik, dan kolaborasi
dengan dokter dalam
pemberian obat
LEMBAR RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA :

DX :

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


1. Nyeri b/d terputusnya At. 15.00 At. 19.00
kontinuitas jaringan akibat  Mengkaji TTV ps S : “sudah sedikit berkurang nyerinya sus
tindakan operasi  Mengkaji intensitas, karakteristik dan drajat nyeri dibandingkan sebelumnya”
 Memberikan posisi yang nyaman bagi pasien walaupun keadaan tirah
baring O:
 Perawat sudah menjelaskan nyeri yang diderita pasien dan penyebabnya  Ku ps lemah
 Sudah diajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam atau DBE  Skala nyeri 3 (1-10) hilang timbul
 Sudah diberikan obat Mefinal, pethidine dan ketese  Setiap merubah posisi pasien tampak
sedikit meringis
 T : 36,8oC
P: 88x/menit
R:21x/menit
BP: 110/70 mmHg
SPO2 : 98%

A: masalah teratasi sebagian. Dikarenakan


skala nyeri berkurang 1 dari 4 ke 3 (1-10),
sehingga pasien masih merasakan nyeri pada
bekas post operasi

P : tingkatkan intervensi
 Monitor TTV
 Kaji skala nyeri pasien
 Beri posisi yang nyaman dan
mempertahankan posisi tirah baring
 Mengajarkan kembali teknik relaksasi tarik
nafas dalam atau DBE
LEMBAR RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA :

DX :

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


2. Resiko perdara-han berhubu- At. 19.00 At. 21.00
ngan dengan jaringan  Memonitoring TTV S : “.......”
terbuka  Mengkaji luka pada abdomen dan balutan
 Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan pasien dan merawat luka O:
dengan teknik aseptik  T: 36,6oC
 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat ceftriaxone, P: 80x/menit
metronidazole dan ketese. R:20x/menit
BP: 120/80 mmHg
SPO2 : 99%
 Luka masih basah dan belum ada tanda-
tanda kering
 Balutan masih tampak rapat, bersih dan
kering
 Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti
kemerahan dan PUS yang keluar dari
bekas luka post operasi

A : masalah teratasi tetapi tetap mengobservasi


terus menerus untuk melihat ada perubahan
pada bekas luka operasi karena luka belum
kering dan masih sedikit basah.

P : tingkatkat intervensi seperti: monitor TTV,


kaji luka dan balutannya, jaga kebersihan
sekitar luka serta lingkungan pasien, rawat luka
dengan teknik aseptik, dan kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai