Anda di halaman 1dari 4

Fisiologi darah dan dan sirkulasi darah

Darah memiliki banyak fungsi pada tubuh kita yang merupakan salah satu cairan
intraseluler yang merupakan cairan yang berasal dari dalam sel volumenya sekitar 40-50%
dari berat badan terletak di dalam sel, dan mengandung elektrolit serta sebagaian besar
Kalium (K) dan Fosfat (P), dan bahan makanan seperti glukosa dan asam amino. Ada
beberapa fungsi darah yaitu sebagai,

1. alat transportasi dimana membawa dan mangatarkan zat-zat makanan (mutrisi) dan
bahan kimia dari saluran perncernaan ke jaringan tubuh yang memerlukannya,
mengatarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh,membawa keluar hasil-hasil
buangan metabolisme (waste product metabolit) dan CO2, dari jaringan ke organ-
organ ekskresi misalnya ginjal dan paru-paru.mengangkut hasil sekresi kelenjar
endokrin ( hormone) dan enzim dari organ ke organ.
2. Mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh,sehingga kadar air tubuh tidak
terlalu tinggi/rendah ( Homeostasis).
3. Mempertahkan temperature tubuh, karena darah mempunyai panas spesifik yang
tinggi.
4. Mengatar Ph tubuh (keseimbangan asam dan basa) dengan jalan mengatur konsentrasi
ion hydrogen.
5. Sebagai alat perahanan tubuh terhadap mikro-organisme (oleh leucocyte/butiran
darah putih).

Darah memiliki komponen yaitu berupa plasma darah dan sel darah yang terdiri dari
sel darah merah (eritrosit) sel darah putih ( leokosit) dan keping darah (trombosit).plasma
sendiri mengandung sejumlah protein yang berperan sangat penting untuk menghasilkan
tekanna osmitik plasma. Tekanan osmotic plasma yang ditimbulkan oleh protein disebut
tekanan osmotic koloid. Plasma darah itu juga mengandung protein dalam konsentrsi
relative rendah. Antara 1,0 mg/ml (pada Echinodermata,beberapa Mollusca dan annelida)
hingga 100-150 mg/ml (pada cephalopoda besar yang memiliki banyak hemosianin pada
hemolimfernya). Pada burung dan mamalia kadar protein plasma berkisar antara 30=75
mg/ml.lalu ada Sel darah merah adalah sel yang fungsinya mengangkut oksigen.
Pembentukan sel darah merah pada hewan maupun manusia dewasa normalnya terjadi
pada sumsum tulang merah,pada Sel darah merah terdiri dari air (65%), Hb (33%), dan
sisanya terdiri dari sel stroma, lemak, mineral, vitamin, dan bahan organik lainnya dan
ion K. dan yang terakhir yaitu Sel darah putih di dalam aliran darah kebanyakan bersifat
non-fungsional dan hanya diangkut ke jaringan ketika dandimana dibutuhkan saja
(Frandson, 1992). Jumlah sel darah putih yang normal adalah berkisar antara 20—30 x
103 /mm3 (Swenson, 1984). Menurut Sugito (2007) jumlah sel darah putih yang normal
berkisar antara 8,2—21,8 x 103 /mm3 . jumlah sel darah putih di faktori oleh umur, berat
badan, pakan,lingkuungan, jenis kelamin, hormone, obat dan penyakit . sel darah putih di
bentuk sebagian di sum sum tulang belakang dan sebagian lagi di limfe yang kemudian di
angkut dalam darah berbagai bagian tubuh yang di gunakan, (Guyton dan Hall 1997).

Sitem sirkulasi darah

Pada hewan system sirkulasi darah terbagi menjadi 2 yaitu system sirkulasi terbuka dan
tertutup. Pada system sirkulasi terbuka pada hewan dapat ditemukan di Mollusca dan
Arthropoda sedangkan system sirkulasi tertutup ditemukan pada hewan Annelida,
Mollusca jenis cephalopoda (octopus dan cumi-cumi) dan hewan vetebrata. System
sirkulasi tersusun atas berbagai komponen utama yaitu jantung, pembuluh, dan cairan
tubuh yang beredar (sirkulasi), jantung berfungsi sebagai pompa perggerakan cairan ,
sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilewati/dilalui oleh cairan
yang beredar ke seluruh tubuh.cairan tubuh pada hewan dapat berupa darah, caliran limfa
atau hemolimfa. Pada system peredaran darah terbuka yaitu pada Arthopoda (contohnya
isekta) dimana Arthopoda memiliki jantung berbentuk pipa yang terlatak di bagian dorsal
tubuh dan dilengkapi dengan sejumlah lubang beserta klep. Lubang yang dimanakan
dengan ostia tersebut memberi peluang kepada darah untuk masuk kembali ke jantung.
Relaksasi otot jantung menyebabkan adanya tekanan negative dalam rongga jantung
sehingga menimbulkan kekuatan untuk menghisap darah secara aktif. Pembuluh darah
dorsal bagian depan disebut dengan aort. Dinding aorta bersifat kontraktil dan dapat
menimbulkan gelombang perustaltik untuk mendorong darah ke depan (arah kepala).
Pembuluh ini merupakan cabang pembuluh darah utama, yang berlanjut sampai kepala
dan berakhir di bagian tersebut. Percabangan pembuluh aorta membawa pasokan darah
untuk sebagian besar tubuh. Namun, system pembuluh pada system sirkulasi terbuka
tidak dilengkapi dengan pembuluh darah perifer (kapiler) sehingga pada tingkat jaringan
darah akan keluar dari pembuluh dan selanjutnya mengalir bebas di antara sel jariangan.
Pada tahap berikuna darah/ cairan tubuh tersaring dan secara perlaha- lahan kembali ke
jantung melalui ostis yang banyak terdapat di bagian tersebut.
Sebagai akiat dari tidak adanya pembuluh kapiler system sirkulasi terbuka bekerja engan
tekanan rendah. Dengan demikian, pada setiap kontraksi jantung , volume darah yang
dapat dikeluarkan dari jantung ke rongga tubuh hanya sedikit. Selain itu, tekanan yang
ditimbulkan oleh jantung untuk mendorong darah juga rendah sehingga darah mengalir
dengan lambat. Hal ini menyababkan jumlah sari makanan yang dilepaskan ke sel tubuh
terbatas, dan akibatnya aktivitas metabolisme dalam tubuh pun terbatas. Lalu kelemahan
yang dimiliki oleh system sirkulasi terbuka ialah hewan tidak dapat mengatur aliran darah
secara tepat ke berbagai organ yang berbeda.

Lain halnya dengan system sirkulasi tertutup, darah beredar dalam system pembuluh yang
kontinu , didorong oleh kekuatan yang berasal dari hasil kerja jantung. Sebagai motor
penggerak, jantung bekerja dengan melakuka gerakan memompa secara terus-menerus
sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahakan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang
keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Selain itu,
pada hewan yang memiliki system ini darah akan mengalir dalam pembuluh secara
langsung ke setiap sel tubuh. Hal ini menjamin adanya pemasokan sari makanan dan
oksigen dalam jumlah memadai ke tiap sel agar proses metabolism dapat terselenggara
dengan baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme (misalnya otot) dan
mengurangi penyebaran darah ke darah yang kurang/tidak aktif (misalnya organ
gastrointestinal). Organ sirkulator pada hewan yang memiliki system tertutup terdiri atas
jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh darah arteri,vena,arteriol,venula,
hingga jaringan kapiler.
Daftar pustaka.

Isnaeni, wiwi. (2006) Fisiologi hewan.Yogyakarta:penerbit kanisius


Saputro,dwi aris.(2015). Pemberian vitamin c pada latihan fisik maksimal dan
perubahan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit.Journal of Sport Sciences and
Fitness. 4(3)1-9
Siswanto.(2017) diktat fisiologi veteriner I darah dan cairan
tubuh.laboratorium fisiologi veteriner fakultas kedoteran hewan Universitas Udaya
Denpasar

Anda mungkin juga menyukai