Anda di halaman 1dari 1

KEBUDAYAAN

Bahasa Indonesia adalah salah satu unsur kebudayaan sehingga dengan


digunakannya bahasa Indonesia secara luas akan mendukung perkembangan kebudayaan
Indonesia. Pada tanggal 20 Oktober 1943 atas desakan dari beberapa tokoh indonesia
didirikanlah komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia. Tugas komisi adalah menentukan
terminologi, yaitu istilah-istilah modern yang menyusun suatu tata bahasa normatif dan
menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia. Susunan Kepengurusan Komisi
Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

Ketua : Mori (Kepala Kantor Pengajaran)

Wakil Ketua : Iciki

Penulis : Mr. R. Suwandi

Penulis Ahli : Mr.S. Takdir Alisjabana

Anggota : Abas St. Pamuntjak, Mr. Amir Syarifuddin, Armien Pane

Di bidang sastra, pada zaman Jepang juga berkembang baik. Hasil karya satra,
seperti roman, sajak, lagu, lukisan, sandiwara, dan film. Agar hasil karya satra tidak
menyimpang dari tujuan Jepang, maka pada tanggal 1 April 1943 di Jakarta didirikan
Pusat Kebudayaan dengan nama Keimin Bunko Shidosho.

Hasil karya sastra yang terbit, seperti Cinta Tanah Air karya Nur Sutan
Iskandar, Palawija karya Karim Halim, Angin Fuji karyaUsmar Ismail. Gubahan untuk
drama, seperti api dan Cintra karya Usmar Ismail; Topan di Atas Asia dan Intelek
Istimewa karya El hakim (dr. Abu Hanifah). Mengenai seni musik, komponis C.
Simandjuntak berhasil menciptakan lagu Tumpah Darahku dan Maju Putra-Putri
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai