Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Bisnis Administrasi

Volume 06, Nomor 02, 2017, 20-23

ANALISIS DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA


PT. HARIARA MEDAN
1
Henny Pratiwi *
1
Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Medan
Telp: 061-7322634 HP : 0813 75555082
*E-mail: hennypratiwi78@gmail.com

ABSTRAK

Keberhasilan perusahaan dan organisasi ditandai oleh disiplin kerja sumber daya manusia yang ada di
perusahaan dan organisasi tersebut. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk dapat
mempertahankan eksistensinya di dunia industri dengan bekerja secara efektif dan efisian. Perhatian
terhadap disiplin kerja karyawan sangatlah penting. Karena disiplin merupakan awal dari perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis disiplin dan peraturan
disiplin yang dilaksanakan pada PT. Hariara Medan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi dan wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriftif.
Berdasarkan hasil penelitian peneliti menunjukkan bahwa jenis disiplin yang dilaksanakan oleh PT.
Hariara Medan berupa disiplin preventif terdiri dari peraturan waktu kerja, peraturan berpakaian dan
etika dalam bekerja, peraturan cara – cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit lain
dan hal – hal apa saja yang di perbolehkan dan tidak diperbolehkan pada saat melaksanakan
pekerjaan.

Kata kunci : Disiplin kerja, disiplin preventif, PT. Hariara

PENDAHULUAN orang-orang di dalam organisasi untuk


Era perdagangan bebas menyebabkan berkontribusi dalam pencapaian rencana
iklim kompetisi baik perusahaan dan karyawan strategis organisasi” Secara ringkas
menjadi sangat tinggi. Keberhasilan manajemen sumber daya manusia
perusahaan dan organisasi ditandai oleh berhubungan dengan bagaimana sebuah
disiplin kerja sumber daya manusia yang ada di organisasi merancang sistem formal yang
perusahaan dan organisasi tersebut. Hal ini menjamin pemanfaatan sumber daya manusia
memaksa setiap perusahaan untuk dapat secara efektif dan efisien guna mendukung
mempertahankan eksistensinya di dunia pencapaian tujuan dan rencana strategis
industri dengan bekerja secara efektif dan organisasi.
efisian. Perhatian terhadap disiplin kerja Menurut Moekijat (2010) Disiplin
karyawan sangatlah penting. Karena disiplin berasal dari kata latin : disciplina yang berarti
merupakan awal dari perusahaan untuk latihan atau pendidikan kesopanan dan
mencapai tujuannya. Upaya peningkatan kerohanian serta pengembangan tabiat.
disiplin ini dimulai dari pengawasan yang Sedangkan Singodimedjo (Sutrisno, 2011)
dilakukan oleh manajemen terhadap seluruh disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan
karyawannya.Tujuan dari penelitian ini adalah seseorang untuk mematuhi dan menaati
untuk mengetahui jenis disiplin dan peraturan norma-norma peraturan yang berlaku
yang diterapkan pada PT. Hariara Medan. disekitarnya. Disiplin kerja yang baik akan
mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan
KAJIAN PUSTAKA disiplin yang merosot akan menjadi penghalang
Hasibuan (2012) menyatakan bahwa dan memperlambat pencapaian tujuan
“Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu perusahaan.
dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu METODE PENELITIAN
terwujudnya tujuan perusahaan,karyawan dan Penelitian ini dilaksanakan di PT.
masyarakat.” Sedangkan Werther dan Davis HARIARA yang beralamat di Bangun Mulya
(Hanggraeni, 2012) menyebutkan bahwa Medan Amplas menggunakan data primer.
“Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai Teknik pengumpulan data berupa observasi
aktivitas-aktivitas yang mencoba memfasilitasi dan wawancara secara terstruktur dan tidak

20
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 20-23

terstruktur mengenai aktivitas yang memastikan apakah operasional perusahaan


berhubungan dengan disiplin kerja karyawan. berjalan dengan baik. Hal ini juga untuk
Metode yang digunakan peneliti dalam menentukan kebijakan pimpinan PT. Hariara
menganalisis data dalam penelitian ini yaitu dimasa yang akan datang.
dengan menggunakan metode kualitaif. Peraturan tentang jam kerja karyawan
Menurut Sugioyo (2013) menyatakan bahwa pada PT. Hariara mengikuti peraturan
metode deskriptif merupakan suatu metode pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian
analisis dimana data-data yang dikumpulkan, Tenaga Kerja yaitu 8 (delapan) jam per hari,
diklarifikasikan, dianalisis dan di namun untuk pekerja pelaksana proyek
interprestasikan secara objektif sehingga pembangunan jalan, perusahaan memiliki
memberikan informasi dan gambaran pertimbangan lain karena pekerjaan ini
mengenai topik yang akan di bahas. berhubungan dengan fasilitas umum, maka
pelaksanaan peraturan ini berbeda dengan
peraturan pada umumnya. Peraturan tentang
Studi Pendahuluan waktu kerja tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.

Perumusan Masalah Tabel 1. Peraturan Jam Kerja Pelaksana


Proyek
No. Uraian Waktu
1 Jam masuk 23:00 WIB
Studi Literatur 2 Jam istirahat 02.00 – 02:30 WIB
3 Jam pulang 06:00
Sumber : PT. Hariara (2016)
Observasi & Wawancara
Pada tabel diatas dapat diuraikan
bahwasannya waktu kerja normal bagi pekerja
Penyusunan Laporan pelaksana proyek pembangunan jalan adalah 7
(tujuh) jam dengan waktu istirahat yang
diberikan hanya 30 (tiga puluh) menit. Dan
pekerjaannya dilakukan pada malam hari
Publikasi sampai pagi hari. Dapat dibayangkan bekerja
Gambar 1. Tahapan Rencana Penelitian dalam waktu yang tidak lazim dan tidak semua
orang berkeinginan untuk bekerja pada malam
HASIL DAN PEMBAHASAN hari pada jam-jam istirahat ini diperlukan
PT. Hariara dalam menjalankan aktivitas keseriusan serta konsentras yang tinggi.
perusahaan juga melaksanakan kedisiplinan Disamping waktu normal dalam pekerjaan,
kerja bagi para pekerjanya baik karyawan terkadang dibutuhkan waktu ekstra (lembur)
dengan status tetap, kontrak maupun harian. untuk memenuhi target waktu yang telah
Untuk melakukan pengawasan kedisiplinan, disepakati dalam penyelesaian pekerjaan
pimpinan memiliki kebijakan yang berbeda proyek tersebut.
antara karyawan yang bekerja sebagai Sebagai bahan pengawasan, PT. Hariara
karayawan administratif dan pekerja pelaksana memberikan lembar absensi kepada seluruh
proyek. Untuk karyawan yang beraktifitas di pelaksana pekerjaan proyek yang berisi
kantor, pimpinan menyerahkan pelaksanaan hari/tanggal, jam masuk, jam pulang, jam
pengawasan kedisiplinan kepada bagian HRD lembur (jika ada) uraian pekerjaan yang
(Human Resource Department) yang di pimpin dilakukan serta paraf petugas pengawas
oleh kepala bagian, sedangkan pelaksanaan lapangan. Lembar ini harus diisi secara manual
pekerjaan yang dilaksanakan di proyek menjadi oleh para pekerja dan di paraf oleh pengawas
tanggung jawab General Superintendent yang lapangan. Lembar absensi ini akan di berikan
di bantu oleh Pengawas Lapangan. pada General Superintendent.
Pelaksanaan kedisiplinan ini akan di evaluasi Bagi pekerja yang melaksanakan
dan dibuat rekapitulasinya secara periodik, pekerjaan pembangunan proyek ini memiliki
untuk karyawan di kantor dengan status tetap standar yang harus di pakai oleh seluruh
yaitu bulanan, sedangkan untuk pekerja pekerja proyek. Adapun perlengkapan standar
pelaksanaan proyek di evaluasi mingguanyang yang harus dipakai sesuai dengan K3
diberikan dari pengawas lapangan. Tujuan dari (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) berupa :
pelaksanaan disiplin tersebut adalah untuk (a) Safety helm (penutup kepala standar

21
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 20-23

proyek), (b) Safety shoes (sepatu boots kulit), berhubungan dan melakukan komunikasi antar
(c) Sarung tangan, (d) Kaca mata, (e) Rompi, pekerja dalam melaksanakan tugasnya.
(f) dan lain-lain. Pekerjaan lapangan dalam proyek yang
Seluruh perlengkapan tersebut memerlukan konsentrasi serta stamina yang
merupakan fasilitas yang diberikan oleh tinggi menginspirasi perusahaan untuk
perusahaan kepada seluruh pekerja pelaksana menyusun aturan – aturan yang ditujukan untuk
proyek pembangunan jalan yang wajib dipakai seluruh pekerja pelaksana proyek. Adapun hal
pada saat melakukan pekerjaan. Kesadaran – hal yang tidak boleh dilakukan pada saat
pekerja atas keselamatan dirinya pada saat melakukan pekerjaan antara lain : (a)
menjalani pekerjaan sangatlah diperlukan, Membawa senjata tajam / api, (b) Membawa
disamping itu pengawas tidak jemu-jemu untuk dan mengkonsumsi minuman keras dan obat –
mengingatkan pentingnya menggunakan obatan terlarang, (c) Menggunakan sandal
perlengkapan standar yang telah ditetapkan pada saat di lapangan, (e) Menggunakan alat
perusahaan agar meminalisasi kecelakaan komunikasi pada saat melaksanakan
yang terjadi pada saat bekerja. Bagi para pekerjaan, (f) Meninggalkan pekerjaan tanpa
pekerja yang tidak menggunakan perlengkapan izin pengawas lapangan, (g) dan lain – lain.
ini, pengawas lapangan berhak mengingatkan Sedangkan perusahaan tidak merinci hal – hal
pekerja dengan memberikan teguran kepada yang diperbolehkan pada saat melakukan
pekerja tersebut untuk tidak mengulanginya pekerjaan.
kembali. Sulitnya mencari sumber daya manusia
Perusahaan juga membentuk tim K3 untuk dipekerjakan serta dapat mematuhi
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang segala peraturan yang ada di perusahaan
memiliki peranan untuk mengamati perilaku membuat ketat persaingan dalam mendapatkan
seluruh pekerja dalam melaksanakan tugasnya. pekerja yang sesuai dengan yang diinginkan,
Tim ini di bentuk agar para pekerja memiliki namun begitu perusahaan harus memiliki
etika dan berperilaku dengan baik dengan terobosan – terobosan pemikiran agar pekerja
internal dan eksternal perusahaan. Tim ini yang di cari haruslah sesuai dengan keinginan
dilatih untuk mengawasi pekerja dalam perusahaan. PT. Hariara memiliki komitmen
melakukan pekerjaan serta mengawasi K3. Tim yang baik dalam menerapkan kedisiplinan
ini membuat laporan langsung kepada General kepada seluruh pekerjanya terutama dalam
Superintendent. mengerjakan proyek pembangunan jalan dan
Peraturan-peraturan terkait dengan cara jembatan. Hal – hal tersebut dapat di lihat dari
melakukan pekerjaan tidak dilakukan secara kedisiplinan pekerja yang telah diatur
khusus, karena jenis pekerjaan lapangan yang sedemikian rupa guna memperlancar aktivitas
dilaksanakan, manajemen perusahaan perusahaan serta pencapaian tujuan
kesulitan untuk meletakkan peraturan- perusahaan. Pelasanaan disiplin pada PT.
peraturan tersebut. Secara prinsip pekerjaan Hariara dapat dilihat dari aturan – aturan yang
hal-hal tersebut telah ada sebagai administratif ada dalam perusahaan baik internal maupun
perusahaan maka untuk mensosialisasikan ekternal. Untuk kedisiplinan ekternal (pekerja
peraturan-peraturan tersebut menjadi tanggung lapangan) waktu yang ditentukan oleh
jawab General Supertintendent dan Pengawas manajemen sudah baik karena perusahaan
Lapangan untuk mensosialisasikannya kepada telah menetapkan peraturan untuk waktu kerja,
seluruh personil yang terlibat dalam pekerjaan namun karena ada perbedaan bidang
tersebut secara lisan. Terutama kepada pekerja pekerjaan yang terjadi di lapangan maka
yang terlibat dalam operator alat-alat berat manajemen perusahaan memandang perlu
pendukung pekerjaan lainnya. untuk membuat aturan waktu bekerja yaitu
Untuk melakukan komunikasi dan pada malam sampai dini hari. Hal ini
berhubungan dengan unit kerja lain, aturan disebabkan atas dasar efektivitas dan efisiensi
tersebut hanya berlaku untuk karyawan yang waktu bekerja tanpa diganggu oleh pengguna
bekerja di kantor dan mengurusi administrasi, jalan yang lalu lalang dan bahkan tidak
sedangkan untuk pekerjaan lapangan mengindahkan keselamatannya sendiri,
perusahaan menyerahkannya kepada keselamatan pengguna jalan lain dan pekerja
penanggung jawab di lapangan, yaitu General proyek.
Superintendent dan Pengawas Lapangan. Hal Dalam melaksanakan pekerjaan
ini disebabkan karena dalam mengerjakan dibutuhkan aturan – aturan yang jelas tentang
proyek tersebut para pekerja tidak dipisahkan penggunaan standar keamanan pekerja seperti
oleh unit-unit kerja melainkan bekerja pada perlengkapan pakaian sesuai peraturan yang
satu unit saja. Hal ini memudahkan untuk telah ditetapkan oleh pemerintah. Tetapi, masih

22
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 20-23

banyak pekerja proyek pada PT. Hariara ini dengan unit lain dan peraturan apa yang boleh
yang tidak menyadari keselamatan diri sendiri dan apa yang tidak boleh dilakukan karyawan
dengan bertindak indisipliner yaitu pada saat dalam organiasasi.
menggunakan pakaian yang tidak sesuai
dengan ketetapan perusahaan karena apabila DAFTAR PUSTAKA
terjadi kecelakaan kerja, maka perusahaan Efriza, D., & Idris, I. (2016). PRODUKTIVITAS
harus menganggung perobatan pekerja yang KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI
mengalami kecelakaan. Peraturan tentang cara KOTA MEDAN. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis
melakukan pekerjaan tidak tersosialisasikan Administrasi, 5(2), 49-53.
dengan baik, karena hal tersebut hanya Erlina (2011) Metode Penelitian, Cetakan
disampaikan secara lisan. Yang idealnya hal Pertama, Medan : Art Design,
tersebut harus dilakukan secara lisan dan Publishing & Printing Gedung F, Pusat
tulisan agar pekerja menyadari bahwa bekerja Informasi (PSI).
di kantor maupun dilapangan didasari oleh Hanggraeni, Dewi (2012) Manajemen Sumber
peraturan – peraturan yang disusun oleh tim Daya Manusia, Cetakan I, Jakarta :
yang ditunjuk oleh manajemen perusahaan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Untuk berhubungan unit – unit lain dalam Universitas Indonesia.
mengerjakan proyek tersebut tidak terbagi atas Hasibuan, Malayu SP (2012) Manajemen
unit – unit kerja melainkan hanya 1 (satu) unit Sumber Daya Manusia, Cetakan ke-16,
kerja saja yang di pimpin oleh seorang General Jakarta : Bumi Aksara
Superintendent. ___________ (2013) Manajemen Sumber
Peraturan – peraturan yang Daya Manusia, Cetakan ke-17, Jakarta :
berhubungan dengan larangan pada saat Bumi Aksara
melakukan pekerjaan jelas disosialisasikan Moekijat (2012) Manajemen Sumber Daya
melalui pimpinan proyek yaitu General Manusia, Cetakan Kesebelas, Jakarta :
Superintendent dan pengawas lapangan. CV. Mandar Maju
Tetapi perusahaan tidak merinci hal – hal Pratiwi, H. (2016). PENGARUH
apakah yang boleh dilakukan pekerja pada saat KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI,
melaksanakan pekerjaan tidak jelas sehingga DAN BUDAYA KERJA TERHADAP
pekerja tidak mengetahui apa saja yang dapat MOTIVASI KERJA DALAM
mereka lakukan pada saat mereka bekerja. MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
Tingkat pendidikan dan cara bergaul para PT. ADMIRAL LINES BELAWAN. Jurnal
pekerja dapat menumbuhkan persepsi bahwa Bis-A: Jurnal Bisnis Administrasi, 5(2), 42-
yang tidak tertulis pada aturan – aturan 48.
tersebut boleh dilakukan. Uraian diatas sesuai Riani, Asri Laksmi (2013) Manajemen
dengan yang diungkapkan dalam teori Sutrisno. Sumberdaya Manusia Masa Kini, Edisi
Jenis disiplin yang diterapkan pada PT. Hariara Pertama Cetakan Pertama, Yogyakarta :
merupakan disiplin preventif, yaitu disiplin yang Graha Ilmu
menitikberatkan kepada pencegahan agar Sugiyono (2012) Metode Penelitian Bisnis,
seluruh pekerja dapat mematuhi segala aturan Cetakan ke 12, Bandung : CV. Alfabeta
yang telah ditetapkan oleh perusahaan agar hal Sutrisno, Edy (2011) Manajemen Sumber Daya
– hal yang tidak diinginkan dapat dihindari, Manusia, Edisi Pertama Cetakan ke-3,
namun perusahaan tidak merinci secara jelas Jakarta : Kencana Prenada Media Group
hukuman yang di berikan kepada pekerja yang Triastuti, N. (2017). PENGARUH MOTIVASI
selalu melanggar peraturan. Hal ini sesuai DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
dengan teori yang diungkapkan oleh Riani. KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I
MEDAN.
KESIMPULAN Yolanda, A., Ranita, S. V., Idris, I., &
Berdasarkan hasil peneltian yang Nurismilida, N. (2015). EFEKTIVITAS
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa (1) PENILAIAN PRESTASI KERJA
Jenis disiplin pada PT. Hariara menggunakan KARYAWAN (STUDI KASUS: PTPN IV
disiplin preventif yang menitikberatkan disiplin (PERSERO)-KEBUN TINJOWAN
pada pencegahan. (2) Pelaksanaan disiplin SIMALUNGUN). Jurnal Bis-A: Jurnal
kerja pada PT. HARIARA terdiri dari waktu Bisnis Administrasi, 4(2), 69-74.
kerja, peraturan dasar tentang berpakaian dan
tingkah laku, peraturan tentang cara – cara
melakukan pekerjaan dan berhubungan

23

Anda mungkin juga menyukai