Anda di halaman 1dari 13

Volume 18, No.

1, Januari 2018 p-ISN 1410-


9794
e-ISSN 2597-792X

Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan


Perencanaan Laba
Rian Andriani1 , Nugraha2
1 Universitas Pendidikan Indonesia, rian.rrn@upi.edu
2 Universitas Pendidikan Indonesia, nugraha@upi.edu

ABSTRAK - Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis cost, volume, profit Break
Event Point dan Margin Of Safety L.A English Course Baleendah Bandung pada kuartal I
– IV. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuntitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, wawancara, dan
dokumentasi yang memiliki hubungan dengan pokok permasalahan. Teknik analisis data
yang digunakan metode regresi kuadrat terkecil, break event point dan margin of safety.
Hasil menunjukan, biaya tertinggi terdapat pada kuartal I, volume penjualan tertinggi
terdapat pada kuartal I, laba tertinggi terdapat pada kuartal I, Break Event Point tertinggi
terdapat pada kuartal I. Sedangkan Margin of safety (%) tertinggi pada kuartal IV yaitu
91.9%. Masalah yang timbul dalam perencanaan laba yaitu pertama pendapatan L.A
English Course naik turun dalam satu tahunnya, kedua kurangnya promosi untuk
beberapa program kecuali program regular. Upaya dalam mengatasi masalah yang timbul
di L.A English Course yaitu pertama memberikan gratis biaya daftar, dan memberi
voucher untuk siswa L.A yang memasukan siswa baru., kedua membagikan brosur, dan
menawarkan program L.A. dengan melakukan follow up semua nomor telepon tamu yang
pernah berkunjung.
Kata kunci : Cost-Volume-Profit, Perencanaan Laba.

ABSTRACT - The purpose of this study is to analyze the cost, volume, profit Break Event
Point and Margin Of Safety L.A English Course Baleendah Bandung in the first quarter -
IV. The research method used is descriptive research method kuntitatif. Techniques of
collecting data using literature study, observation, interviews, and documentation that has
a relationship with the subject matter. Data analysis techniques used the least squares
regression method, break event point and margin of safety. The results show the highest
cost is in the first quarter, the highest sales volume is in the first quarter, the highest profit
is in the first quarter, Break Event Point is the highest in the first quarter. While Margin of
safety (%) is the highest in the fourth quarter of 91.9%. Problems arising in profit
planning are first L.A English Course earnings up and down in one year, both lack of
promotion for some programs except regular program. Efforts to solve the problems that
arise in L.A English Course is to first provide a free listing fee, and give vouchers for L.A
students who include new students, both distribute flyers, and offer L.A. by following up
all guest phone numbers that have been visited.
Keyword : Cost-Volume-Profit, Profit Planning.

Naskah diterima : 19 Desember 2017, Naskah dipublikasikan : 15 Januari 2018

Jurnal Kajian Ilmiah 54


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

2. Menentukan tingkat harga jual


sedemikian rupa sesuai dengan laba
PENDAHULUAN yang dikehendaki.
3. Meningkatkan volume penjualan
Di jaman yang penuh tantangan ini sebesar mungkin.”
membuat sulitnya persaingan bisnis Ketiga langkah tersebut saling berkaitan
terutama bagi perekonomian negara dalam mengambil keputusan dan
Indonesia yang masih krisis. sejalan perumusan kebijakan perusahaan di masa
dengan kebijakan pemerintah dalam mendatang. Tujuan perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan sektor riil, maka memperoleh laba yang optimal.
persaingan antar perusahaan khususnya
yang sejenis semakin meningkat. Untuk Tujuan dari penelitian ini adalah
menjaga kesinambungan, perusahaan, 1. Mengetahui jumlah cost dan volume
diperlukan pengelolaan yang baik, yaitu L.A English Course pada kuartal I – IV
dalam mengkoordinasikan seluruh sumber di tahun 2013.
daya perusahaan secara efektif dan efisien. 2. 2.Mengetahui break event point ,
Pihak manajer dan manajemen dituntut margin of safety dan profit L.A
untuk berpikir kritis menghasilkan English Course Baleendah Bandung
keputusan yang menunjang terhadap pada kuartal I-IV Tahun 2013.
pencapaian tujuan perusahaan. 3. Mengetahui akibat perubahan elemen
Manajer memerlukan pedoman penentu break event point terhadap
berupa perencanaan yang akan dan harus perencanaan laba pada L.A English
ditempuh perusahaan dalam mencapai Course kuartal I-IV tahun 2013.
tujuannya. Perencanaan dapat berupa alat 4. Mengetahui masalah yang timbul
ukur dan evaluasi atas hasil sesungguhnya. dalam perencanaan laba di L.A.
Apabila hasil yang sesungguhnya tidak 5. Mengetahui upaya atas pemecahan
sesuai dengan yang direncanakan, maka masalah tersebut di atas.
manajer harus mengevaluasi dan
mengambil tindakan yang diperlukan Manfaat penelitian ini adalah:
untuk mengatasinya. Dengan demikian, 1. Bagi perusahaan.
perencanaan memegang peranan sangat Diharapkan dari hasil penelitian ini
penting dalam menunjang kegiatan- sedikit banyak bisa memberikan
kegiatan perusahaan. Perencanaan yang kontribusi pemikiran yang selanjutnya
baik dapat membantu dalam penaksiran dapat membantu manajemen dalam
tingkat laba yang akan didapat perusahaan, perencanaan laba dimasa yang akan
sehingga laba yang didapat akan lebih datang.
optimal. Menurut Jumingan (2007), untuk 2. Bagi penulis.
mencapai laba yang optimal (dalam Sebagai wadah yang tepat dalam
perencanaan laba maupun realisasi), menerapkan ilmu yang diperoleh
manajer dapat menggunakan langkah- selama bangku kuliah, terutama
langkah berikut: kaitannya dengan cost-volume-profit.
1. Menekan biaya operasional serendah 3. Bagi pembaca umumnya.
mungkin dengan mempertahankan Sebagai tambahan pengetahuan
tingkat harga jual dan volume penjualan terutama dalam bidang perencanaan
yang ada. laba pada perusahaan jasa.

Jurnal Kajian Ilmiah 55


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

LANDASAN TEORI Jenis penelitian ini adalah


Laba merupakan selisih antara penelitian deskriptif (deskriptif research)
pendapatan yang diterima dengan biaya dengan menggunakan pedekatan
yang dikeluarkan, maka perencanaan laba kuantitatif yang menggambarkan dan
dipengaruhi oleh perencanaan penjualan meringkaskan berbagai kondisi, situasi
dan perencanaan biaya. Untuk membuat atau variabel. Penelitian deskriptif
perencanaan laba yang baik, diperlukan berkaitan dengan pengumpulan data untuk
alat bantu berupa analisis biaya-volume- memberikan gambaran mengenai situasi
laba (cost-volume-profit/CVP). Analisis ini atau kejadian.
membantu manajer memahami hubungan
antara biaya, volume, dan laba, serta dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
proses pembuatan keputusan bisnis untuk
menghasilkan laba jangka pendek. Metode Jumlah Cost, Volume dan Profit L.A
ini menggunakan analisa berdasarkan English Course pada kuartal I - IV
penghasilan penjualan maupun biaya Volume operasional unit penjualan
terhadap volume kegiatan. Salah satu L.A English Course kuartal I dapat dilihat
elemen analisis biaya-volume-laba (cost- pada Tabel 1.
volume-profit/CVP) adalah analisis titik
impas (Break Event Point analysis). Tabel 1. Persentase Volume Penjualan
Analisis break event adalah suatu teknik Kuartal I
analisis untuk mengetahui penjualan Jumlah
Jenis Penjualan Persentase
minimum perusahaan supaya tidak (Rp)
menderita rugi, tetapi juga belum Regular class 40.615.000 89.4%
memperoleh laba (labanya sama dengan
nol). Dengan analisis break event, Daily class 4.090.000 9%
diketahui seberapa jauh volume penjualan
yang direncanakan boleh turun, agar Private Class 730.000 1.6%
perusahaan tidak mengalami kerugian. Express Class 0 0%
Analisis Cost-Volume-Profit dapat UN Class 0 0%
digunakan pada perusahaan jasa, misalnya Total 45.435.000 100%
jasa kursus bahasa, dimana perusahaan Sumber : L.A English Course (diolah)
dituntut bagaimana menghasilkan dan
memasarkan berbagai jasa yang terdapat Volume operasional unit penjualan
pada kursus tersebut bagi konsumen yang L.A English Course kuartal II dapat dilihat
membutuhkan. Pendapatan lembaga pada Tabel 2.
kursus dipengaruhi beberapa faktor, salah
satunya adalah tingkat jumlah siswa. L.A Tabel 2. Persentase Volume Penjualan
English Course. Kuartal II
Jenis Penjualan Jumlah Persentase
METODE PENELITIAN (Rp)
Penelitian merupakan suatu bentuk Regular class 32.170.000 86.1%
kegiatan ilmiah. Oleh sebab itu harus dapat Daily class 4.180.000 11.2%
memenuhi mutu ilmiah suatu penelitian. Private Class 990.000 2.7%
Salah satu cara untuk dapat memenuhi Express Class 0 0%
mutu ilmiah suau penelitian yang dapat UN Class 0 0%
dipertanggungjawabkan adalah dengan Total 37.340.000 100%
metode penelitian.
Sumber : L.A English Course (diolah)
Jurnal Kajian Ilmiah 56
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Volume operasional unit penjualan L.A Rp. 7.600.730, yang berarti bahwa pada
English Course kuartal III dapat dilihat kuartal I, perusahaan mampu menutupi
pada Tabel 3. seluruh biaya tersebut untuk mencapai
impas.
Tabel 3. Persentase Volume Penjualan Dari lampiran 2, dapat diketahui BEP
Kuartal III dalam rupiah sebesar Rp. 3356250, yang
Jenis Jumlah Persentase berarti bahwa pada kuartal II tahun 2013,
Penjualan perusahaan mampu menutupi seluruh
Regular class 28.810.000 84.4% biaya tersebut.
Daily class 2.550.000 7.5% Pada lampiran 3, dapat diketahui
Private Class 870.000 2.6% BEP dalam rupiah sebesar Rp. 5.449.485,
Express Class 1.090.000 3.2% yang berarti bahwa pada kuartal II,
UN Class 800.000 2.3% perusahaan mampu menutupi seluruh
Total 34.120.000 100% biaya tersebut untuk mencapai impas.
Sumber : L.A English Course (diolah) Sedanglan lampiran 4 menunjukkan
BEP dalam rupiah sebesar Rp. 3.203.759,
Volume operasional unit penjualan L.A yang berarti bahwa pada kuartal II tahun
English Course kuartal IV dapat dilihat 2013, perusahaan mampu menutupi
pada Tabel 4. seluruh biaya tersebut untuk mencapai
impas.
Tabel 4. Persentase Volume Penjualan
Kuartal IV Break Even Point, Margin Of Safety,
Jenis Penjualan Jumlah Persentase dan Profit L.A English Course
Regular class 31.850.000 80.5%
Baleendah Bandung Pada Kuartal I-IV
Daily class 2.785.000 7%
Berdasarkan laporan laba rugi
Private Class 1.215.000 3.1%
Express Class 1.000.000 2.6% kontribusi kuartal I – IV maka perhitungan
UN Class 2.695.000 6.8% untuk break even point tiap kuartal adalah
Total 39.545.000 100% sebagai berikut :
Sumber : L.A English Course (diolah) Kuartal I (Januari-Maret)

Berdasarkan observasi terhadap persentase Perhitungan titik impas impas


Beban Tetap
volume penjualan pada tabel di atas pada =
kuartal I – IV, ternyata yang banyak Rasio Keseluruhan
Rp. 2.812.270
memberikan kontribusi terhadap =
0,37
pendapatan L.A yang paling banyak = Rp. 7.600.730
adalah program regular. Karena program
ini biayanya terjangkau dan hanya 2x Kuartal II (April-Juni)
pertemuan per minggu sehingga banyak
peminatnya. Sedangkan yang memberikan Perhitungan titik impas impas
kontribusi terendah adalah program Beban Tetap
Express Class karena jadwal yang =
Rasio Keseluruhan
ditawarkan sebanyak 5x dalam seminggu. Rp. 1.798.330
=
Sehingga beberapa calon siswa kurang 0,33
berminat karena harus memiliki banyak = Rp. 5.449.485
waktu untuk mengikuti kursus.
Dari perhitungan dalam lampiran 1,
dapat diketahui BEP dalam rupiah sebesar
Jurnal Kajian Ilmiah 57
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Kuartal III (Juli-September) penjualan dan struktur biaya yang ada,


jumlah mksimum penurunan target
Perhitungan titik impas impas pendapatan penjualan yang tidak
Beban Tetap menyebabkan perusahaan mangalami
=
Rasio Keseluruhan kerugian adalah Rp. 37.834.270
Rp. 1.342.500
=
0,40 Kuartal II
= Rp. 3.356.250 MoS (Rp) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 −
𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠 = 𝑅𝑝 37.340.000 −
Kuartal IV (Oktober-Desember) Rp 5.449.485 = Rp 31.890.515 -
Perhitungan titik impas impas MoS (%)
Beban Tetap
= 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑂𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah
Rasio Keseluruhan = 𝑥 100%
Rp. 865.015 Total Penjualan
= Rp. 31.890.515
0,27 = 𝑥 100% = 85,4%
= Rp. 3.203.759 Rp37.340.000

Dari hasil perhitungan di atas


Margin of Safety diperoleh tingkat margin of safety
Margin of safety merupakan batas mengalami kenaikan dari tahun
keamanan bagi perusahaan dalam hal sebelumnya, yaitu dari 83.2% menjadi
terjadi penurunan penjualan, berapa pun 86.8%. Jumlah maksimum penurunan
penurunan penjualan yang terjadi target pendapatan penjualan yang tidak
sepanjang dalam batas-batas tersebut menyebabkan perusahaan mengalami
perusahaan tidak akan menderita rugi. kerugian adalah Rp. 31.890.515
Margin of Safety (Tingkat
Keamanan) pada L.A English Course Kuartal III
Baleendah Bandung. Berdasarkan data- MoS (Rp) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
data yang telah diperoleh, yaitu sebagai − 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠
berikut: = 𝑅𝑝 34.120.000
Kuartal I − Rp 3.356.250
= Rp 30.763.750
MoS (Rp) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
− 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠 MoS (%)
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑂𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah
= 𝑅𝑝 45.435.000 = 𝑥 100%
− Rp 7.600.730 Total Penjualan
Rp. 30.763.750
= Rp 37.834.270 = 𝑥 100% = 90,2%
Rp 34.120.000
MoS (%)
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑂𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah
= 𝑥 100% Dari hasil perhitungan di atas
Total Penjualan
Rp. 37.834.270 diperoleh tingkat margin of safety
= 𝑥 100% = 83,2% mengalami kenaikan dari kuartal
Rp 45.435.000
sebelumnya, yaitu dari 85.4% menjadi
Dari hasil perhitungan di atas 90.2%. Jumlah maksimum penurunan
diperoleh tingkat margin of safety sebesar target pendapatan penjualan yang tidak
83.2% yang berarti bahwa pada tingkat
Jurnal Kajian Ilmiah 58
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

menyebabkan perusahaan mengalami Rp. 9.751.575. L.A English Course telah


kerugian adalah Rp. 30.763.750. menetapkan besarnya perencanaan laba
untuk tahun 2013 sebesar 30% dari total
Kuartal IV penjualannya, target perencanaan ini
MoS (Rp) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 sangat penting. Karena setiap akhir tahun
− 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠 L.A harus membayar beban sewa
= 𝑅𝑝 39.545.000 bangunan untuk tahun mendatang dari laba
− Rp 3.203.759 yang didapatnya tiap bulan,selain itu untuk
= Rp 36.341.241 mencegah keadaan insolvency.

MoS (%) Perbandingan antara Laba yang


𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑂𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah Direncanakan dengan Laba yang
= 𝑥 100%
Total Penjualan Terealisasi
Rp. 36.341.241 Kuartal I
= 𝑥 100% = 91,9%
Rp 39.545.000 Laba yang direncanakan : 30% x Rp
45.435.000= Rp 13.630.500
Dari hasil perhitungan di atas Laba yang terealisasi : Rp
diperoleh tingkat margin of safety terus 13.988.614
mengalami kenaikan dari kuartal
sebelumnya, yaitu dari 90.2% menjadi Kuartal II
91.9%. Jumlah maksimum penurunan Laba yang direncanakan : 30% x Rp
target pendapatan penjualan yang tidak 37.340.000= Rp 11.202.000
menyebabkan perusahaan mengalami Laba yang terealisasi : Rp
kerugian adalah Rp. 36.341.241. Semakin 10.505.403
tinggi margin of safety suatu perusahaan
dikatakan semakin baik karena rentang Kuartal III
penurunan penjualan yang dapat ditolerir Laba yang direncanakan : 30% x Rp
adalah lebih besar sehingga kemungkinan 34.120.000= Rp 10.236.000
menderita kerugian rendah. Laba yang terealisasi : Rp
12.301.253
Analisis Perencanaan Laba (Profit)
Perencanaan laba yang baik tentu Kuartal IV
akan membawa dampak yang baik Laba yang direncanakan : 30% x Rp
terhadap perusahaan, terutama mengenai 39.545.000= Rp 11.863.500
kesinambungan perusahaan tersebut. Dari Laba yang terealisasi : Rp 9.751.575
hasil perhitungan di atas, dapat dilihat
bahwa L.A English Course Baleendah Perubahan Elemen Penentu Break Even
Bandung mengalami kenaikan dan Point Terhadap Perencanaan Laba
penurunan laba pada rentang kuartal I – Pada L.A English Course Kuartal I-IV
IV . Laba pada kuartal I sebesar Rp. Elemen yang menentukan break even
13.988.614. Laba pada kuartal II menurun point yaitu: harga jual, biaya tetap, serta
sebesar Rp 3.483.211 sehingga menjadi Rp perubahan komposisi penjualan, apabila
10.505.403. Laba kuartal III terdapat salah satu faktor berubah (tanpa
peningkatan sebesar Rp 1.795.850 mempengaruhi faktor lain) maka akan
sehingga menjadi Rp 12.301.253. Laba mempengaruhi jumlah BEP.
kuartal IV mengalami penurunan laba a) Apabila komposisi penjualan produk
sebesar Rp. 2.549.678 sehingga menjadi berubah dari semula (secara individu)

Jurnal Kajian Ilmiah 59


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

maka komposisi contribution margin I yaitu Rp. 31.446.384, kuartal II Rp.


akan berubah. Hal ini akan 26.834.600, kuartal III Rp.
menyebabkan BEP berubah total, 22.806.250. sedang kuartal IV Rp.
karena hasil penjualan dari komposisi 29.793.425. Berdasarkan data diatas
yang baru berbeda dengan komposisi disimpulkan bahwa cost (biaya)
semula. terbesar adalah pada kuartal I, dan
b) Apabila anggaran biaya tetap naik dan terkecil adalah pada kuartal III. Untuk
anggaran lain tidak berubah maka BEP volume penjualan pada kuartal I yaitu
naik. Hal tersebut menyebabkan laba Rp. 45.435.000, kuartal II Rp.
perusahaan turun. Sedangkan apabila 37.340.000, kuartal III Rp.
anggaran biaya tetap turun maka BEP 34.120.000. sedang kuartal IV Rp.
turun dan laba naik. Besarnya 39.545.000. Sehingga volume
contribution margin (CM) tidak penjualan terbesar adalah pada kuartal
terpengaruh oleh biaya tetap namun I, dan terendah pada kuartal III.
perannya cukup besar dalam perolehan Untuk profit yang didapat pada
laba perusahaan seperti tertera pada kuartal I yaitu Rp. 13,988.614, kuartal
tabel bahwa produk yang memiliki II Rp. 10.505.403, kuartal III sebesar
contribution margin tinggi, penurunan Rp. 12.301.253. sedang kuartal IV
laba akibat perubahan biaya tetap sebesar Rp. 9.751575. Dapat
relatif lebih kecil dibanding produk disimpulkan profit terbesar adalah
yang mempunyai contribution margin pada kuartal I, dan terendah pada
rendah. Manajemen dapat kuartal IV.
mengantisipasi penurunan laba operasi 2. Break even point (titik impas) L.A
bila terjadi perubahan anggaran biaya English Course Baleendah Bandung
tetap dengan meningkatkan penjualan pada kuartal I yaitu sebesar
produk yang memiliki contribution Rp.7.600.730, pada kuartal II yaitu
margin tinggi agar laba total yang sebesar Rp. 5.449.485, pada kuartal
diinginkan dapat tercapai. III yaitu sebesar Rp. 3.356.250, pada
c) Setelah kenaikan harga jual pada kuartal IV yaitu sebesar Rp.
kuartal IV sebesar 13% atau sebesar 3.203.759. Sedangkan untuk
Rp. 15.000 untuk setiap program maka perhitungan MoS sebesar 83.2%
menyebabkan BEP turun sebesar Rp tingkat batas aman untuk menurunkan
152.491 menjadi Rp. 3.203.759. penjualan pada kuartal I, 85.4% pada
Seharusnya kondisi ini akan dikatakan kuartal II, 90.2% pada kuartal III, dan
baik jika total seluruh biaya variabel 91.9% pada kuartal IV. Semakin
pada kuartal IV tidak naik, dengan tinggi margin of safety suatu
semakin besarnya biaya variabel maka perusahaan dikatakan semakin baik
akan memperkecil total contribution karena rentang penurunan penjualan
margin yang berakibat menurunya laba yang dapat ditolerir adalah lebih besar
yaitu menjadi sebesar Rp. 9.751.575. sehingga kemungkinan menderita
kerugian rendah. Namun sebaliknya
KESIMPULAN jika margin of safety rendah,
Berdasarkan uraian pembahasan kemungkinan perusahaan untuk
pada bab sebelumnya, maka penulis menderita kerugian besar.
menarik beberapa kesimpulan bahwa : 3. Elemen yang menentukan break even
1. Setelah dilakukan perhitungan jumlah point yaitu: harga jual, biaya tetap,
cost (biaya) yang terjadi pada kuartal serta perubahan komposisi penjualan.

Jurnal Kajian Ilmiah 60


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Apabila salah satu faktor berubah Bustami, Bastian. Nurlela. 2006.


(tanpa mempengaruhi faktor lain) Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan
maka akan mempengaruhi jumlah Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
break even point.
4. Apabila komposisi penjualan produk Carter, Usry 2009. Akuntansi Biaya,
berubah dari semula (secara individu) Salemba Empat, Jakarta.
maka komposisi contribution margin
akan berubah. Hal ini akan Garrison, Ray H., Noreen, Eric W.,
menyebabkan break even point Brewer, Peter C. 2006. Akuntansi
berubah total, karena hasil penjualan Manjerial (alih bahasa: A. Totok Budi
dari komposisi yang baru berbeda Santoso). Buku I. Salemba Empat. Jakarta.
dengan komposisi semula.
5. Apabila anggaran biaya tetap naik dan Hansen, Don R., Mowen, Maryanne
anggaran lain atau biaya variabel M. 2000. Cost Management: Accounting
tidak berubah maka break even point and Control. Salemba Empat.
menjadi naik dan laba menjadi turun.
6. Setelah kenaikan harga jual pada Hongren, Charles T., Datar, Srikant
kuartal IV sebesar 13% atau sebesar M., Foster, George. 2005. Akuntansi
Rp. 15.000 untuk setiap program Biaya: Pendekatan Manajerial (alih
maka menyebabkan BEP turun bahasa: Desi Adhariani). Edisi Kesebelas.
sebesar Rp 152.491 menjadi Rp. Indeks. Jakarta.
3.203.759. Seharusnya kondisi ini
akan dikatakan baik jika total seluruh Ikatan Akuntan Indonesia. 2004.
biaya variabel pada kuartal IV tidak Standar Akuntansi Keuangan. Salemba
naik, dengan semakin besarnya biaya Empat. Jakarta.
variabel maka akan memperkecil total
contribution margin yang berakibat Kuswandi. 2005. Meningkatkan
menurunya laba yaitu menjadi sebesar Laba Melalui Pendekatan Akuntansi
Rp. 9.751.575. Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo

DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya.


Ahmad, Kamaruddin.2005. Edisi Kelima. Aditya Media. Yogyakarta.
Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar
Konsep Biaya dan Pengambilan Mulyadi. 2001. Akuntansi
Keputusan. PT. Raja Grafindo Persada. Manajemen Konsep, Manfaat dan
Jakarta. Rekayasa. Jakarta: Salemba Empat

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Notoatmodjo, Soekidjo. 2002.


Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Metode Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta Jakarta:Rineka Cipta

Blocher, Edward J.,dkk. 2009. Sarwono. Jonathan. 2006. Metode


Manajemen Biaya: Penekanan Strategis. Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Alih bahasa oleh Tim Penerjemah Penerbit Yogyakarta:Graha Ilmu
Salemba.. Buku I Edisi 3. Salemba Empat.

Jurnal Kajian Ilmiah 61


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Suharyadi dan Purwanto. 2009. Keuangan Modern. Jakarta: Salemba


STATISTIKA: Untuk Ekonomi dan Empat

Jurnal Kajian Ilmiah 62


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Lampiran 1
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Kuartal I
Regular Daily Private Express Class UN Class Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan 40615000 100% 4090000 100% 730000 100% 0 0% 0 0% 45435000 100%

(Biaya Variabel) 5793488 14.3% 5715476 139.7% 5708384 781.9% 5708384 - 5708384 - 28634116 63%

M argin Kontribusi 34821512 85.7% (1625476) (39.7%) (4978384) 681.9% (5708384) - (5708384) - 16800884 37%

(Beban Tetap) 2812270

Laba Bersih 13988614


Beban Tetap 2812270
Rasio CM Keseluruhan = 0.37 = Rp. 7.600.730

Perhitungan titik impas impas

Jurnal Kajian Ilmiah


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 63
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Lampiran 2
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Kuartal II
Regular Daily Private Express Class UN Class Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan 28810000 100% 2550000 100% 870000 100% 1090000 100% 800000 100% 34120000 100%

(Biaya Variabel) 4355156 15.1% 4282127 168% 4275488 491% 4275488 392% 4275488 534% 20476247 60%

Margin Kontribusi 24454844 84.9% (1732127) (68%) (3405488) (391%) (3185488) 292% (3475488) 434% 13643753 40%

(Beban Tetap) 1342500

Laba Bersih 12301253


Beban Tetap 1342500
Perhitungan titik impas impas = 0.40 = Rp. 3.356.250
Rasio CM Keseluruhan

Jurnal Kajian Ilmiah


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 64
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Lampiran 3
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Kuartal III
Regular Daily Private Express Class UN Class Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan 32170000 100% 4180000 100% 990000 100% 0 0% 0 0% 37340000 100%

(Biaya Variabel) 5068626 15.8% 4996807 119.5% 4990278 504% 4990278 - 4990278 - 25036267 67%

Margin Kontribusi 27101374 84.2% (816807) (19.5%) (4000278) (404%) (4990278) - (4990278) - 12303733 33%

(Beban Tetap) 1798330

Laba Bersih 10505403


Beban Tetap 1798330
Perhitungan titik impas impas
Rasio CM Keseluruhan = 0.33 = Rp. 5.449.485

Jurnal Kajian Ilmiah


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 65
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X

Lampiran 4
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Kuartal III
Regular Daily Private Express Class UN Class Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan 31850000 100% 2785000 100% 1215000 100% 1000000 100% 2695000 100% 39545000 100%

(Biaya Variabel) 5847553 18.4% 5775150 207% 5768569 475% 5768569 576.9% 5768569 214% 28928410 73%

Margin Kontribusi 26002447 81.6% (2700500) (107%) (4263919) (375%) (4478919) (476.9%) (2783919) (114%) 10616590 27%

(Beban Tetap) 865015

Laba Bersih 9751575


Beban Tetap 865015
Perhitungan titik impas impas = 0.27 = Rp. 3.203.759
Rasio CM Keseluruhan

Jurnal Kajian Ilmiah


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 66

Anda mungkin juga menyukai