RSSH
Jl. Letdjend Jamin Ginting No. 2 Medan, Telp. (061) 8213187 – 42082787
Email : rsu_sitihajar@yahoo.com
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah bayi mulai menyusu sendiri segera
setelah lahir yaitu dengan memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan
mengisap ASI sendiri, dari satu jam pertama pada awal kehidupannya Air Susu
Ibu adalah yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu.
ASI Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI yang diberikan kepada bayi sejak
dilahirkan selam 6(enam) bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain
Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif adalah ASI yang
diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
BABII
RUANG LINGKUP
Tidak semua ibu dapat melakukan Inisiasi Menyusui Dini. Bayi dan ibu yang
dapat melakukan IMD harus memenuhi kriteria/syarat sebagai berikut :
a. Lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong.
b. Bila lahir dengan tindakan, maka IMD dilakukan setelah bayi cukup sehat dan
refleks menghisap baik.
c. Bayi yang lahir dengan Sectio Caesarea dengan anestesi umum, IMD
dilakukan segera setelah kondisi ibu dan bayi stabil.
d. Bayi tidak asfiksia setelah lima menit pertama (APGAR Score minimal 7).
e. Bayi lahir cukup bulan atau lebih.
f. Berat lahir bayi 2.000 – 2.500 gram atau lebih.
g. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum.
h. Bayi dan ibu dalam kondisi sehat.
Selain itu, kontak kulit dalam proses menyusui dini juga memberi manfaat, yaitu :
- Dada ibu akan menghangatkan bayi dengan tepat, sehingga akan menurunkan
angka kematian bayi akibat hipotermia (penurunan suhu tubuh).
- Ibu dan bayi merasa tenang.
- Kulit ibu memindahkan bakteri kulit ibu ke kulit bayi. Dengan menjilat, bayi
akan menelan bakteri, sehingga menyaingi bakteri ganas dari lingkungannya,
sehingga bayi mempunyai daya tahan lebih tinggi.
- Jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi akan terjalin lebih baik, karena bayi
siaga dalam 1-2 jam pertama.
- Sentuhan, isapan,dan jilatan pada puting susu akan merangsang pengeluaran
hormon.
Prosedur dalam melakukan Inisiasi Menyusui Dini pada ibu melahirkan dengan
partus normal adalah :
a. Tenaga Kesehatan menganjurkan suami atau keluarga untuk mendampingi
ibu di kamar bersalin.
b. Perawat segera mengeringkan bayi setelah bayi lahir, terutama kepala,
kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix. Mulut dan hidung bayi
dibersihkan, tali pusat diikat.
c. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, perawat menengkurapkan bayi di
dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi
setinggi puting susu
Prosedur dalam melakukan Inisiasi Menyusui Dini pada ibu melahirkan dengan
Sectio Caesaria adalah :
a. Tenaga Kesehatan menganjurkan suami atau keluarga untuk mendampingi
ibu dikamar operasi atau dikamar pemulihan.
b. Perawat segera meletakkan bayi di meja resusitasi untuk dinilai,
dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix;
kecuali tangannya kemudian membersihkan mulut dan hidung bayi dan
talipusat diikat.
c. Kalau bayi tak perlu diresusitasi; perawat membedong bayi dan
membawanya ke ibu untuk diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian
mencium ibu.
d. Perawat menengkurapkan bayi di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada
kulit ibu. Kaki bayi diletakkan agak sedikit serong/melintang menghindari
sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti.
e. Perawat mengnjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi
mendekati putting dan bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri.
Prosedur dalam melakukan Inisiasi Menyusui Dini pada ibu gemelli adalah :
a. Perawat menganjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di kamar
bersalin.
b. Segera setelah bayi pertama lahir, perawat segera mengeringkan bayi
terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut
dan hidung bayi dibersihkan, tali pusat diikat.
c. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, perawat menengkurapkan bayi di
dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi
setinggi puting susu. Keduanya diselimuti.
1. Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik
untuk bayi manusia sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi.
ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi.
a. Pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus,
sembelit serta alergi.
b. Bayi yang mendapatkan ASI lebih kebal terhadap penyakit
daripada bayi yang tidak mendapatkan ASI.
c. Bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit
kuning.
d. Mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal ini akan
berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di masa depan, apabila
bayi sakit.
e. ASI mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan.
f. Pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat
dan mempercepat pertumbuhan sel otak
g. Tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin. \
2. Untuk Ibu
a. Isapan bayi dapat membuat rahim mengecil ke ukuran normal.
b. Mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra kehamilan.
c. Mengurangi resiko perdarahan.
d. Lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan
akan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
e. Resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang
menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak menyusui.
f. Menyusui bayi lebih menghemat waktu karena ibu tidak perlu menyiapkan
botol dan mensterilkannya.
Kepala Ruangan Unit VK dan Rawat Inap bekerja sama dalam melakukan
pendataan terhadap pasien maternal di RSU Bunda Thamrin dengan mengevaluasi