Laporan COC ANC JD
Laporan COC ANC JD
Laporan COC ANC JD
BAB 1
PENDAHULUAN
sebelumnya sampai persalinan, yang normalnya adalah 40 minggu atau 280 hari,
bulan. Wanita pada dasarnya mempunyai kodrat sebagai seorang ibu, untuk
melalui proses tersebut seorang wanita akan mengalami masa-masa mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, adanya bayi baru lahir, serta penggunaan kontrasepsi
berkualitas di dukung dengan adanya pelayanan antenatal care yang sesuai dengan
penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi implantasi
(Prawirohardjo S, 2008).
untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, selain itu
kehamilan yang perlu diperhatikan yaitu perawatan diri (kulit, gigi mulut,
Antenatal care merupakan salah satu wujud yang dapat dilakukan untuk
melakukan perawatan khusus tersebut. Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu
upaya pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan dengan tujuan untuk
mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga
2
dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. (Resky, dkk,
2013).
1.2 Tujuan
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal trimester III Ny.S
diberikan.
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil normal
c. Membuat rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil normal trimester III
Ny. S G1P0A0H0.
Pengambilan kasus ini dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2019 pada ibu
hamil normal trimester III Ny. S G1P0A0H0 saat usia kehamilan 32-33 minggu
Gambaran kasus pada laporan ini adalah asuhan yang diberikan pada ibu
hamil yaitu Ny. S berumur 23 tahun hamil anak pertama dengan usia kehamilan
32-33 minggu datang ke Klinik Pratama Afiyah pada tanggal 12 Juni 2019 pukul
BAB 2
TINJAUAN TEORI
keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam
rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya
(Muhimah, 2010).
antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini
sampai minggu ke-40. Pada trimester ketiga, organ tubuh janin sudah terbentuk.
Hingga pada minggu ke-40 pertumbuhan dan perkembangan utuh telah dicapai
(Manuaba, 2010).
tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga
Sering BAK mungkin kembali terjadi. Selain itu, mungkin juga terjadi
dispnea.
hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg.
Perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil trimester III, antara lain:
a. Uterus
Pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram (normal 20 gram)
dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm, pada kehamilan 28 minggu fundus
uterus terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus
xipoedeus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uterus terletak 1/2 pusat denga
6
jari di bawah prosesus xipoedeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi
fundus uteri 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm, pada 36
serta turunya kepala pada rongga panggul yang menimbulkan pangaruh pada
dapat diukur per tiga jari melalui Tinggi Fundus Uteri (TFU). Berikut ini ukuran-
Tabel 2.1
TFU Menurut Penambahan per Tiga Jari
Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uterus (TFU)
12 3 jari di atas sympisis
16 Pertengahan pusat-sympisis
20 3 jari di bawah sympisis
24 Setinggi pusat
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari di bawah prosesus xiphoideus (px)
40 Pertengahan prosesus xiphoideus (px)
Sumber : Sulistyawati, 2013
7
pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat
berwarna keunguan yang dikenal sebagai tanda chadwick. Perubahan ini meliputi
penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel
c. Payudara
memberikan ASI pada laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepas dari
2002).
d. Sirkulasi Darah
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini
puncaknya pada minggu 32-34 dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut.
Volume plasma akan meningkat kira-kira 40-45 % tetapi tidak sebanding dengan
8
e. Sistem Respirasi
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan
32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar
kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu
f. Sistem Pencernaan
terasa panas dan mual muntah. Pengaruh esterogen menimbulkan gerakan usus
g. Sitem Perkemihan
janin turun ke pintu atas panggul, desakan ini menyebabkan kandung kemih terus
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Filtrasi pada
2009).
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada
karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan, kapasitas
(Manuaba, 2010).
merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester III kandung
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati ke arah abdomen. Uretra
memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti
panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra.
luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan
distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama pembesaran
Tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi akibat terlalu sering buang air kecil
terjadinya tanda-tanda bahaya tersebut yaitu dengan minum air putih yang cukup
(± 8-12 gelas/hari) dan menjaga kebersihan disekitar alat kelamin. Ibu hamil
perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari
depan kebelakang setiap kali selesai berkemih dan harus menggunakan tissue atau
handuk yang bersih serta selalu mengganti celana dalam apabila terasa basah.
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada ibu hamil trimester III dengan keluhan
sering kencing yaitu KIE tentang penyebab sering kencing, kosongkan kadung
kemih ketika ada dorongan, perbanyak minum pada siang hari dan kurangi minum
11
di malam hari jika mengganggu tidur, hindari minum kopi atau teh sebagai
diuresis, berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis dan tidak
Karena tekanan terhadap akar syaraf dan perubahan sikap badan pada
kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut
yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini
terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan diafragma.
(Romauli, 2011).
d. Edema Dependen
pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada
saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada
kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan
f. Kram tungkai
dan fosfor. Selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembuluh darah
panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen
g. Konstipasi
semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga terjadi
konstipasi. Konstipasi semakin berat karena gerakan otot dalam usus diperlambat
sehingga sistem pencernaan menjadi lambat. Motilitas otot yang polos menurun
dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat sehingga feses menjadi
sumbatan/impaksi dari massa feses yang keras (skibala). Skibala akan menyumbat
13
Kemampuan sensor menumpul, tidak dapat membedakan antara flatus, cairan atau
feses. Akibatnya feses yang cair akan merembes keluar . skibala juga mengiritasi
mukosa rectum, kemudian terjadi produksi cairan dan mukus yang keluar melalui
konstipasi adalah tingkatkan intake cairan minimum 8 gelas air putih setiap hari
dan serat dalam diet misalnya buah, sayuran dan minum air hangat, istirahat yang
cukup, melakukan olahraga ringan ataupun senam hamil, buang air besar secara
posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf
median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-
i. Insomnia
(Romauli, 2011).
Menurut Romauli (2011) tanda bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil
a. Perdarahan pervaginam
antepartum.
b. Solusio Plasenta
korpus uteri sebelum janin lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun
dapat pula terjadi setiap saat dalam kehamilan. Bila plasenta yang terlepas
seluruhnya disebut solusio plasenta totalis. Bila hanya sebagian disebut solusio
plasenta parsialis atau bisa juga hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas
c. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir.
dimulai lebih awal. Bila pengeluaran berupa cairan, perlu diwaspadai terjadinya
ketuban pecah dini (KPD). Menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa apakah
cairan yang keluar tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan dilakukan dengan
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan
janin atau bahkan kematian janin dalam uterus. Gerakan janin berkurang atau
bahkan hilang dapat terjadi pada solusio plasenta dan ruptur uteri.
plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock,
perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal,
ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
maupun psikologis ibu juga mulai beragam dan harus terpenuhi. Kebutuhan fisik
1. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
Kebutuhan oksigen meningkat 20%. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat-
16
tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak, karena akan mengurangi masukan
oksigen.
2. Nutrisi
tambahan energi yang dibutuhkan meningkat menjadi 300 kkal/hari, atau sama
dengan mengkonsumsi tambahan 100gr daging ayam atau minum 2 gelas susu
sapi cair. Idealnya kenaikan berat badan sekitar 500gr/minggu. Kebutuhan makan
ibu hamil dengan berat badan normal per hari. Semua mineral dapat terpenuhi
dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari buah,
sayur dan susu. Zat besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makanan sehari-
adekuat selama hamil untuk mencegah anemia. Wanita hamil memerlukan 800 mg
Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi
3. Personal Hygiene
Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal 2
kebersihan payudara.
4. Pakaian
sesuai ukuran payudara dan mampu menyangga seluruh payudara, Tidak memakai
17
sepatu tumit tinggi, sepatu berhak rendah, baik untuk punggung dan postur tubuh
5. Eliminasi
Ibu hamil akan sering ke kamar mandi terutama saat malam hingga
pembalut untuk mencegah pakaian dalam yang basah dan lembab sehingga
memudahkan masuk kuman, setiap habis BAB dan BAK cebok dengan baik.
6. Seksual
Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita hamil,
benda-benda yang cukup berat, jongkok lah terlebih dahulu lalu kemudian
mengangkat benda, apabila bangun tidur miring dulu baru kemudian bangkit dari
tempat tidur.
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat/ tidur yang cukup. Kurang
istirahat/ tidur, ibu hamil akan terlihat pucat, lesu dan kurang gairah. Usahakan
tidur malam lebih kurang 8 jam dan tidur siang lebih kurang 1 jam. Umumnya ibu
mengeluh susah tidur kerena rongga dadanya terdesak perut yang membesar atau
posisi tidurnya jadi tidak nyaman. Tidur yang cukup dapat membuat ibu menjadi
18
relaks, bugar dan sehat. Solusinya saat hamil tua, tidurlah dengan menganjal kaki
(dari tumit hingga betis) menggunakan bantal. Kemudian lutut hingga pangkal
paha adiganjal dengan satu bantal. Bagian punggung hingga pinggang juga perlu
diganjal bantal. Letak bantal bisa di sesuaikan, jika ingin tidur miring ke kiri,
bantal diletakkan demikian rupa sehingga ibu nyaman tidur dengan posisi miring
9. Perawatan Payudara
10. Imunisasi
penyakit yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang
diberikan selama hamil adalah imunisasi Tetanus Toksoid (TT) yang dapat
mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dahulu
untuk menjaga stamina dan kebugaran ibu selama kehamilan dan mempersiapkan
ibu secara fisik maupun mental untuk menghadapi persalinan dengan optimal.
Senam hamil dapat dimulai pada usia kehamilan ebih 16 minggu sampai 38
satu indikator kesejahteraan janin yang dapat di pantau sendiri oleh ibu adalah
(Sulistyawati, 2013).
dan keluarga
b) Biaya persalinan
20
berikut:
jiwa.
c. Perencanaan persalinan.
dan sebagainya).
keadaan umum, suhu tubuh, tekanan darah, berat badan, lingkar lengan
2014)
tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, presentasi janin, denyut
tekanan darah untuk pengkajian adanya edema dan periksa urine untuk
minggu ke 28-36 dengan tujuan sama seperti pada kunjungan kedua yang
seperti kunjungan ketiga ditambah deteksi dini resiko kelainan letak atau
tekanan darah, tinggi fundus uteri, presentasi janin, hitung denyut jantung
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL
NY. S G1P0A0H0 GRAVID 32-33 MINGGU
Tanggal : 12/06/2019
Waktu : 21.00 WIB
Tempat : BMB Zurahmi
Pengkaji : Hafizah Adzani Darmizah
A DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. N
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Sembilang 1 Alamat : Jl. Sembilang 1
No.HP : 0823-9140-xxxx No.HP : 0823-9140-xxxx
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. N / Suami
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Sembilang 1
3. Keluhan utama : ibu memeriksakan kehamilannya dan mengatakan perutnya
terasa tegang
4. Riwayat Menstruasi
HPHT : 25-01-2018
TP : 03-08-2019
5. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :1
Usia saat kawin : 22 tahun
6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Hamil ini
7. Riwayat Kehamilan Saat ini
Pertama kali memeriksakan kehamilan pada uk 7-8 minggu, oleh bidan
24
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB
Kepala : Bersih, tidak ada rontok, tidak ketombe dan tidak ada benjolan
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik
Muka : Tidak ada chloasma gravidarum
Hidung : Tidak ada polip
Telinga : Tidak ada secret dan pendengaran aktif
Gigi/ mulu : Bersih, tidak ada karies dan tidak ada stomatitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Payudara : Simetris, puting susu menonjol, areola mamae bersih, tidak ada
pembengkakan
Abdomen
- Luka operasi : Tidak ada
- TFU : 30 cm
- Bagian Atas : teraba bundar, lunak adalah bokong janin
- Bagian samping : - kanan : teraba keras memeapan, penuh adalah punggung
- kiri : teraba tonjolan kecil adalah ekstremitas janin
- Bagian bawah : teraba keras, bulat, melenting adalah kepala janin
- TBJ : (30-13) x 155 = 2635 gr
- Djj : 150x/menit
Ekstremitas atas dan bawah : Tidak ada varises dan tidak ada oedema.
Reflek Patela : kanan (+) kiri (+)
2. Pemeriksaan Penunjang
26
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 25/06/2019
Pukul : 16.00 WIB
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilannya
- Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan HB
- Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan golongan darah
- Ibu mengatakan ingin melakukan imunisasi TT
- Ibu mengatakan tidak pernah memantau kesejahteraan janinnya dengan
memantau gerakan janin
Data Objektif :
Keadaan umum : Baik
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 76 kali/menit
R : 20 kali/menit
S : 36,5ºC
Abdomen
- Bagian Atas : teraba bundar, lunak adalah bokong janin
- Bagian samping : - kanan : teraba keras memeapan, penuh adalah
Punggung janin
- kiri : teraba tonjolan kecil adalah ekstremitas janin
- Bagian bawah : teraba keras, bulat, melenting adalah kepala janin
- TBJ : (31-13) x 155 = 2790 gr
- Djj : 144x/menit
Ektremitas : Tidak ada varises dan tidak ada oedema
Pemeriksaan Penunjang :
- Hb : 12 gr%
- Golongan darah : B +
Analisa
28
Penatalaksanaan :
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan menunjukkan keadaan
umum ibu dan janin baik. Ibu mengerti dan senang
2. Melakukan pemeriksaan kadar Hb ibu, dan memberitahukan ibu hasil
pemeriksaan kadar Hb ibu normal yaitu 12 gr%. Ibu mengerti dan senang
3. Melakukan pemeriksaaan golongan darah ibu untuk persiapan donor saat
persalinan, dan memberitahukan ibu golongan darah ibu B+.
4. Melakukan injeksi TT kepada ibu, ibu sudah diberikan imunisasi TT.
5. Menjelaskan kepada ibu efek injeksi TT yang akan ibu rasakan agar ibu
tidak cemas, dan menganjurkan ibu untuk dikompres air dingin pada
lengan yang disuntik jika ibu merasa nyeri. Ibu mengerti
6. Mengajarkan ibu untuk melakukan pemantauan kesejahteraan janin dengan
memantau gerakan janin dengan cara merasakan gerakan janin minimal 10
kali dalam 24 jam. Ibu mengerti dan mau melakukannya
7. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu
lagi atau jika ibu merasa ada keluhan. Ibu mengerti dan mau
melakukannya
29
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 30/06/2019
Pukul : 21.00 WIB
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilannya
- Ibu mengatakan ingin melakukan USG
- Ibu mengatakan tidak mengetahui mengenai perawatan payudara
Data Objektif :
Keadaan umum : Baik
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 78 kali/menit
R : 19 kali/menit
S : 36,3ºC
Abdomen
- Bagian Atas : teraba bundar, lunak adalah bokong janin
- Bagian samping : - kanan : teraba keras memeapan, penuh adalah
punggung janin
- kiri : teraba tonjolan kecil adalah ekstremitas janin
- Bagian bawah : teraba keras, bulat, melenting adalah kepala janin
- TBJ : (32-12) x 155 = 2945 gr
- Djj : 142x/menit
Ektremitas : Tidak ada varises dan tidak ada oedema
Analisa
Diagnosa ibu : G1P0A0H1 usia kehamilan 35-36 minggu, ku ibu baik
Diagnosa janin : janin hidup tunggal, intrauterine, presentasi kepala, ku janin
baik
30
Penatalaksanaan :
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan menunjukkan keadaan
umum ibu dan janin baik. Ibu mengerti dan senang
2. Melakukan pemeriksaan USG ibu dengan hasil USG ibu normal. Ibu
mengerti dan senang dengan hasilnya
3. Mengajarkan ibu cara perawatan payudara yang berguna untuk persiapan
menyusui dengan cara pijat payudara dan mebersihkan puting susu ibu
dengan minyak kelapa dan air hangat serta menggunakan bra tidak ketat
yang menopang payudara. Ibu mengerti dan mau melakukannya
4. Mengajarkan ibu senam hamil untuk menjaga stamina dan kebugaran ibu
selama kehamilan dan mempersiapkan ibu secara fisik maupun mental
untuk menghadapi persalinan dengan optimal. Ibu mengerti dan mau
melakukannya
5. Menjelaskan kembali kepada ibu tanda bahaya masa kehamilan. Ibu
mengerti dan mau memantaunya
6. Memberikan ibu terapi obat tambah darah 1x1 dengan cara minum yang
benar. Ibu mengerti dan mau melakukannya
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau
jika ibu ada keluhan. Ibu mengerti dan mau melakukannya
g)
31
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 10/07/2019
Pukul : 11.00 WIB
1. Data Subjektif :
- Ibu mengatakan tidurnya kurang karena ibu sering BAK pada malam hari
- Ibu mengatakan mengalami keputihan
- Pola Eliminasi
BAK : 12 x sehari
BAB : 1 x 2 hari
Data Objektif :
Keadaan umum : Baik
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 90 kali/menit
R : 23 kali/menit
S : 36,5ºC
Abdomen
- Bagian Atas : teraba bundar, lunak adalah bokong janin
- Bagian samping : - kanan : teraba keras memeapan, penuh adalah
punggung janin
- kiri : teraba tonjolan kecil adalah ekstremitas janin
- Bagian bawah : teraba keras, bulat, melenting adalah kepala janin
- TBJ : (33-13) x 155 = 3100 gr
- Djj : 150x/menit
Ektremitas : tidak ada varises dan tidak ada oedema
Anogenetalia : tidak ada varises, tidak ada hematome, terdapat pengeluaran
cairan berupa keputihan berwarna putih dan tidak berbau.
32
Analisa
Diagnosa ibu : G1P0A0H1 usia kehamilan 37-38 minggu, ku ibu baik
Diagnosa janin : janin hidup tunggal, intrauterine, presentasi kepala, ku janin
baik
Masalah : - sering BAK
- keputihan
Penatalaksanaan :
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan menunjukkan keadaan
umum ibu baik. Ibu mengerti dan senang
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai keluhan ibu sering BAK normal terjadi
pada usia kehamilan tua yang sudah mendekati persalinan karena bayi
sudah menekan perut bagian bawah ibu. Maka dianjurkan ibu untuk
mengurangi minum pada malam hari, agar ibu tidak terganggu pada
malam hari untuk BAK. Ibu mengerti dan mau melakukannya
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa keputihan yang ibu alami bersifat
fisiologis, keputihan ini dapat ibu atasi dengan tingkatkan kebersihan ibu
dengan mandi setiap hari, memakai celana dalam dari bahan katun,
menganti celana dalam jika lembab, serta cara membersihkan vagina ibu
dengan benar. Ibu mengerti dan mau melakukannya
4. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan. Ibu mengerti dan mau
memantaunya
5. Menjelaskan kepada ibu persiapan persalinan. Ibu mengerti dan mau
melakukannya
6. Menjeaskan kepada ibu tanda bahaya persalinan. Ibu mengerti dan mau
memantaunya
7. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan terapi obat tambah darah ibu 1x1,
dengan cara minum yang benar. Ibu mengerti dan mau melakukannya
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ibu ada
keluhan atau adanya tanda-tanda persalinan. Ibu mengerti dan mau
melakukannya
33
BAB 4
PEMBAHASAN
Dari hasil asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Ny. S usia 23
tahun G1P0A0H0 usia kehamilan 32-33 minggu didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Data Subjektif
keluhannya perut terasa tegang. Rasa tegang pada perut yang ibu alami normal
dan plasenta serta turunya kepala pada rongga panggul yang menimbulkan
pangaruh pada sistem organ maternal. Hal tersebut menjadi dasar timbulnya
TT, periksa kadar Hb dan periksa golongan darah. Imunisasi TT sangat penting
kematian ibu dan janin yaaitu penyakit tetanus. Menurut Asrinah (2010) dalam 10
standar pelayanan asuhan kebidanan, skrining atau imunisasi Tetanus dan berikan
imunisasi Tetanus Toksoid (TT) sesuai status imunisasi. Status imunisasi Tetanus
Ny.S ialah TT4. Dan pemeriksaan kadar Hb dan golongan darah juga harus
diakukan untuk mencegah secara dini jika Hb tidak normal, dan sebagai persiapan
pedonor darah jika ibu mengalami masalah selama hamil, bersalin, dan nifas ibu.
pengkajian data subjektif didapatkan bahwa ibu mengatakan ibu tidak pernah dan
kandungan perlu dipantau terus menerus. Salah satu indikator janin yang dapat
dipantau ibu adalah gerakannya dalam 24 jam. Gerakan janin dalam 24 jam
sebelumnya akan dapat membahayakan ibu dan janin yang termasuk dalam salah
menyusui dengan cara pijat payudara dan mebersihkan puting susu ibu dengan
minyak kelapa dan air hangat serta menggunakan bra tidak ketat yang menopang
BAK pada malam hari. Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering
dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightening yaitu bagian
disebabkan oleh tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga
banyak minum di siang hari, dan mengurangi minum pada malam hari, agar ibu
putih dan tidak berbau. Ketidaknyamanan yang ibu rasakan ini normal dialami
35
pada ibu hamil trimester III, dan keputihan Ny.S bersifat fisiologis karena
keputihan yang dialami ibu tidak menunjukan kearah patologis seperti keputihan
yang bewarna kuning kehijauan dan berbau. Menurut Sulistyawati (2013) pada
trimester III terjadi peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai
akibat dari peningkatan kadar estrogen pada akhir kehamilan. Cara mengatasi
tiap hari, memakai celana dalam dari bahan katun, mengganti ceana dalam jika
b. Data Objektif
dilakukan pengkajian data objektif didapatkan bahwa TTV ibu normal. Berat
badan ibu 49 Kg, kenaikan berat badan Ny.S selama kehamilan sebanyak 10 kg.
Kenaikan berat badan Ny.S normal. Total penambahan berat badan sebaikanya
tidak melebihi 10-12 kg selama hamil (Kusmiyati 2009). Dari hasil pemeriksaan
yang telah berusia 32-33 minggu. TFU Mc Donald adalah 30 cm, menurut
pengkajian data objektif didapatkan bahwa TTV ibu normal. Pada pemeriksaan
penunjang kadar Hb ibu normal yaitu 12 gr%. Kadar Hb normal pada ibu hamil
Juli 2019, setelah dilakukan pengkajian data objektif didapatkan bahwa TTV ibu
dilakukan pengkajian data objektif didapatkan bahwa TTV ibu normal. Pada
c. Analisa
ibu dan janin baik, dengan masalah perut terasa tegang membesar, belum cek Hb,
belum cek golongan darah, belum imunisasi TT. Pada kunjungan kedua
presentasi kepala, ku ibu dan janin baik. Pada kunjungan ketiga G1P0A0H1 usia
ibu dan janin baik. Pada kunjungan keempat G1P0A0H1 usia kehamilan 37-38
minggu, janin hidup tunggal, intrauterine, presentasi kepala, ku ibu dan janin baik,
dengan masalah sering BAK, keputihan. Hal ini sesuai teori yang disebutkan
bahwa kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40 mingu
tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga
d. Penatalaksanaan
memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan ibu dan janin baik.
Menjelaskan rasa tegang perut yang ibu alami itu normal terjadi pada usia
kehamilan yang tua dikerenakan perut yang sudah semakin besar. Menganjurkan
untuk mengetahui kadar Hb ibu agar dapat diatasi jika Hb ibu tidak normal dan
mengetahui golongan darah ibu untuk persiapan pedonor saat ibu bersalin, dan
imunisasi TT agar dapat mencegah terjadinya tetanus pada ibu dan bayi.
Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya kehamilan. Memberikan ibu terapi obat fe
1x1, dan cara minum tablet tambah darah yang baik dan benar. Menganjurkan ibu
untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ibu merasa ada
keluhan.
dan janin baik. Melakukan pemeriksaan kadar Hb ibu, dan memberitahukan ibu
golongan darah ibu untuk persiapan donor saat persalinan, dan memberitahukan
ibu golongan darah ibu B+. Melakukan injeksi TT kepada ibu, ibu sudah
diberikan imunisasi TT. Menjelaskan kepada ibu efek injeksi TT yang akan ibu
rasakan agar ibu tidak cemas, dan menganjurkan ibu untuk dikompres air dingin
pada lengan yang disuntik jika ibu merasa nyeri. Mengajarkan ibu untuk
Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau
dan janin baik. Melakukan pemeriksaan USG ibu dengan hasil USG ibu normal.
menyusui dengan cara pijat payudara dan mebersihkan puting susu ibu dengan
minyak kelapa dan air hangat serta menggunakan bra tidak ketat yang menopang
payudara. Mengajarkan ibu senam hamil untuk menjaga stamina dan kebugaran
ibu selama kehamilan dan mempersiapkan ibu secara fisik maupun mental untuk
bahaya masa kehamilan. Memberikan ibu terapi obat tambah darah 1x1 dengan
cara minum yang benar. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2
baik. Menjelaskan kepada ibu mengenai keluhan ibu sering BAK normal terjadi
pada usia kehamilan tua yang sudah mendekati persalinan karena bayi sudah
menekan perut bagian bawah ibu. Maka dianjurkan ibu untuk mengurangi minum
pada malam hari, agar ibu tidak terganggu pada malam hari untuk BAK.
Menjelaskan kepada ibu bahwa keputihan yang ibu alami bersifat fisiologis,
keputihan ini dapat ibu atasi dengan tingkatkan kebersihan ibu dengan mandi
setiap hari, memakai celana dalam dari bahan katun, menganti celana dalam jika
lembab, serta cara membersihkan vagina ibu dengan benar. Menjelaskan kepada
39
melanjutkan terapi obat tambah darah ibu 1x1, dengan cara minum yang benar.
Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ibu ada keluhan
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengkajian data subjektif dan objektif yang dilakukan pada ibu hamil
diagnosa, masalah dan kebutuhan pada Ny.S berdasarkan keadaan dari pengkajian
subjektif dan objektif pada Ny.S pada setiap kunjungan yang dilakukan.
penting dilakukan agar tindakan dapat terarah dan menyeluruh, serta dapat
kebidanan pada masa kehamilan pada Ny.S telah dilakukan sesuai dengan standar
pelayanan Ante Natal Care dengan menerapkan teori yang telah didapatkan di
5.2 Saran
terlaksanannya asuhan agar ibu dan bayi sehat serta dapat mencegah secara dini
berkesinambungan dari calon ibu, ibu hamil, ibu bersalin, nifas dan KB dapat
DAFTAR PUSTAKA
Hani Ummi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika.
Medika.
Resky Maharani. S, Veni Hadju, Zakaria. 2013. Gambaran Antenatal Care Dan
Status Gizi Ibu Hamil Di Pesisir Tallo Kecamatan Tallo Kota Makassar
Salemba Medika
Salemba Medika
42
Sarwono Prawirohardjo
Lampiran Dokumentasi