Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN PASIEN EMERGENCY

No. Kode :445/C/VII/SOP/ /01/17


Terbitan : 01
No.Revisi :-
SOP Tgl mulai : 2 Januari 2017
`DINKES berlaku BLUD UPT
KAB KUDUS Halaman : 1-3 PUSKESMAS UNDAAN

Ditetapkan Kepala BLUD Dr. EDI KUSWORO


UPT PuskesmasUndaan
Nip.197607062006041006

1.Pengertian a. Pasien Gawat Darurat adalah pasien yang menderita sakit dan cedera, yang
dapat mengancam kelangsungan hidupnya
b. Standar Pasien Gawat Darurat yang dirujuk
1) Pengobatan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak bisa dilakukan
di Puskesmas
2) Membutuhkan fasilitas atau peralatan yang tidak dimiliki Puskesmas atau
peralatan yang dibutuhkan sedang rusak
3) Tenaga professional (ahli) yang tidak dimiliki Puskesmas
4) Ruang rawat inap puskesmas penuh
5) Atas permintaan pasien dan atau  keluarga untuk pindah rawat di rumah
sakit yang dituju
2.Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk sebagai acuan bagi petugas dalam persiapan
merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor entang Kebijakan Pelayanan pasien

4.Referensi http://yoesfeelingku.blogspot.com/2012/09/transport-dan-rujukan-pasien-
gawat.html
5.Prosedur A. Persiapan rujukan:
1. Dokter,perawat/bidan melakukan tindakan medis dan tindakan
keperawatan kepada pasien, untuk menstabilkan kondisi pasien sebelum
di rujuk;
2. Dokter/Perawat/Bidan memberitahukan kepada pasien dan keluarga
tentang tujuan rujukan sesuai kondisi pasien dan puskesmas sebagai
fasilitas pemberi layanan;
3. Perawat/Bidan menjelaskan informasi tentang pilihan tempat rujukan
yaitu ;Rumah Sakit Pemerintah Kabupaten Kudus merupakan unit
rujukan dari segala pasien dengan biaya sendiri, Jaminan Kesehatan
Nasional, Jaminan Kesehatan Daerah;
4. Perawat/Bidan menjelaskan Rumah Sakit Swasta di Kudus merupakan
unit rujukan dari pasien dengan biaya sendiri, Jaminan Kesehatan
Nasional, dan Jaminan Kesehatan hasil kerjasama perusahan tempat
kerjapasien dan Rumah Sakit tersebut;
5. Perawat/Bidan mengevaluasi informasi yang diberikan dan
mempersilahkan pasien/keluarga melakukan pilihan pertama tujuan
rujukan;
6. Pasien menandatangani formulir persetujuan rujukan;
7. Perawat/Bidan menelepon unit rujukan yang sudah dipilih, dan di unit
ruangan yang dituju tentang ketersediaan bed kosong atau fasilitas
Intensive Care Unit dan konfirmasi penerimaan pasien dari unit rujukan;
8. Perawat/Bidan menginformasikan kepada pasien tentang konfirmasi
penerimaan pasien dari unit rujukan;
9. Pasien menentukan pilihan kedua ketika pilihan pertama tidak bisa
dilaksanakan sesuai yang direncanakan;
10. Perawat/Bidan menelepon unit rujukan yang sudah dipilih, dan di unit

1
ruangan yang dituju tentang ketersediaan bed kosong atau fasilitas
Intensive Care Unit dan konfirmasi penerimaan pasien dari unit rujukan;
11. Perawat/Bidan menginformasikan kepada pasien tentang konfirmasi
penerimaan pasien dari unit rujukan;
12. Perawat/Bidan melakukan persiapan rujukan (transportasi rujukan) dan
administrasi yang harus diselesaikan di puskesmas dan administrasi yang
perlu digunakan di unit rujukan;

B. Proses Rujukan
1. Perawat/Bidan mendampingi pasien dikirim ke rumah sakit;
2. Perawat/Bidan melakukan monitoring tanda – tanda vital dan Keadaan
umum pasien selama perjalanan ke rumah sakit;
3. Perawat/Bidan menyerahkan pasien dan surat rujukan ke dokter/perawat
rumah sakit;
4. Perawat/Bidan menyampaikan tentang kondisi pasien, terapi yang sudah
dilakukan, alas an dirujuk kepada dokter/perawat rumah sakit;
5. Dokter/Perawat/Bidan rumah sakit menandatangani buku ekspedisi
rujukan dari puskesmas;
6. Perawat/Bidan kembali ke puskesmas.
6.Unit Terkait Unit Gawat Darurat.
7..Distribusi Unit Gawat Darurat.

Anda mungkin juga menyukai