Anda di halaman 1dari 4

REHABILITASI SOSIAL BAGI INDIVIDU,

KELUARGA DAN MASYARAKAT


No. No. Revisi : Halaman :
KLINIK PUSDIK BRIMOB Dokumen : 00 1/2
WATUKOSEK

Tanggal Ditetapkan Oleh :


Terbit : KEPALA SATUAN KESEHATAN
KLINIK PUSDIK BRIMOB
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
JULI 2019
DEDE PERMANA
INSPEKTUR DUA POLISI NRP 69030252
Rehabilitasi Sosial Bagi Individu, Keluarga Dan
Masyarakat adalah seorang pasien yang mengalami
masalah kesehatan yang berat atau kronis, memerlukan
PENGERTIAN
suatu penatalaksanaan yang memungkinkan pasien
kembali di tengah lingkungan sosialnya dan berfungsi
sebagaimana/ sedekat mungkin seperti sebelum sakit.
a. Diperolehnya keadaan sosial yang nyaman bagi individu
yang berusia 17 tahun ke atas untuk kembali pada
keadaan keseharian sebelum sakit dalam rangka
menjamin kualitas hidup individu
b. Diperolehnya keadaan sosial yang nyaman bagi
TUJUAN
keluarga setelah adanya individu dalam keluarga yang
mengalami masalah kesehatan
c. Diperolehnya keadaan sosial yang nyaman bagi
masyarakat setelah pengalaman masalah kesehatan
luar biasa

1. SK Klinik Pratama nomor 1/KM/SK/KP/7/2019 tentang


KEBIJAKAN
Manajemen Mutu
1) Dokter melaksanakan konseling dengan pasien
terkait kekuatiran, harapan, keluhan, pemberdayaan,
tanggungjawab pribadi, dan keadaan lingkungan
mengenai arti hidup
selanjutnya dari kacamata pasien.
2) Langkah-langkah konseling pada rehabilitasi medik:
a. Menyapa pasien dan menanyakan namanya
b. Memperkenalkan diri serta memberitahukan
perannya
c. Menjelaskan tujuan pertemuan, yaitu
merencanakan penatalaksanaan rehabilitasi
social
d. Menetapkan tujuan rehabilitasi bagi pasien
 apakah rehabilitasi yang akan dilakukan
berarti bagi pasien,
 apa saja fokus yang harus diperhatikan
untuk dilakukan,
 apa saja tantangan yang ada dan yang
mungkin dicapai,
 apa rencana jangka pendek dan jangka
panjang
e. Menetapkan hasil diskusi saat ini:
 menyusun jadwal dan target setiap titik di
jadwal
PROSEDUR  peran serta pasien dan keluarga dalam
penatalaksanaan rehabilitasi sosial
f. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari
masing-masing alternatif tersebut
g. Mencek kembali pemahaman pasien/keluarga
tentang:
 proses pencapaian target rehabilitasi
 bagaimana memperoleh penjelasan yang
diperlukan setiap saat
 siapa yang akan berpartisipasi dan
mendukung pencapaian target
h. Memberikan penjelasan yang terorganisir
dengan baik
i. Memberi kesempatan/waktu kepada pasien
untuk bereaksi terhadap penjelasan dokter
(berdiam diri sejenak)
j. Mendorong pasien untuk menyampaikan
reaksinya, keprihatinannya serta perasaannya
k. Menyampaikan refleksi terhadap keprihatinan,
perasaan dan nilai-nilai pasien
l. Mendorong pasien untuk menentukan
pilihannya
m. Membuat perencanaan untuk tindak lanjut
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat konseling:
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti,
tidak menggunakan jargon
PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL PADA
PENDERITA INAP

KLINIK PUSDIK BRIMOB No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


WATUKOSEK 0 2/2

 medik dan kalimat yang membingungkan


 Merefleksi komunikasi non-verbal pasien dengan
tepat
a) Berempati dalam menyampaikan apresiasi terhadap
perasaan atau kesulitan pasien
b) Menunjukkan perilaku non-verbal yang baik (kontak
mata, posisi dan gerak tubuh yang sesuai, ekspresi
wajah, suara termasuk kecepatan dan volume)
c) Menyatakan dukungan kepada pasien
(menyampaikan keprihatinan, pengertian, dan
keinginan untuk membantu)
3) Dokter mengevaluasi pencapaian pasien dan
keluarga
 Sebagaimana rehabilitasi medik, perencanaan
rehabilitasi sosial mulai dilaksanakan begitu
pasien memulai terapi untuk masalah
kesehatannya, tidak usah menunggu hingga
keadaan stabil atau sembuh (kalau pasien
dirawat di rumah sakit, pembicaraan rehabilitasi
sosial tidak usah menunggu hingga pasien boleh
pulang, dan rehabilitasi sosial dimulai begitu
pasien keluar dari rumah sakit)
 Sebagai dokter, evaluasi rehabilitasi sosial
bersamaan dengan evaluasi rehabilitasi medik.
 Dokter menjadi pemimpin rehabilitasi sosial dan
medik sekaligus
 Perhatikan apakah tujuan rehabilitasi sosial
dapat tercapai dengan keadaan fisik dan mental
pada saat target yang seharusnya dicapai
 Evaluasi dilakukan sesuai perencanaan, yaitu
evaluasi jangka pendek, mingguan, dan evaluasi
jangka panjang, bulanan, atau setiap 3 bulan.
 Pokok-pokok pemikiran yang dievaluasi:
 Pengukuran aktifitas kehidupan dalam
keseharian
 Fungsi fisis
 Fungsi kognitif
 Kemampuan berkomunikasi
 Optimis dalam strategi untuk meminimalkan
kecacatan dan memaksimalkan fungsi
keseharian
 Menghadapi kematian
PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL PADA
PENDERITA INAP

KLINIK PUSDIK BRIMOB No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


WATUKOSEK 0 2/2

 Ketergantungan
 Pelayanan kesehatan dari
klinik/puskesmas/rumah sakit
 Lamanya perawatan di rumah sakit dan/atau
di rumah
 Akibat program rehabilitasi terhadap
mood/depresi pasien
 Kepuasan pasien dan pelaku rawat
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
kehidupan pasien
 Ceklis ‘Quality Adjusted Life-Yyears’ (QALY)

1) Dokter
UNIT TERKAIT
2) Tenaga Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai