PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
BERBASIS ELEKTRONIK
Disampaikan Oleh :
DR. ELFIN ELYAS, M.SI
INSPEKTUR III
POTRET HASIL PENGAWASAN UMUM PEMDA
INSPEKTORAT JENDERAL 2017 - 2019
POSTUR APBD
KAB/KOTA: 804,20 T
PENDAPATAN
BELANJA
1634 T (PUSAT)
826,8 T (TRANSFER
KE DAERAH)
Stranas Pencegahan Korupsi di Daerah 5
DIM ENSI
Terdapat tiga klaster
KLASTER DIMENSI yang terdiri dari
enam dimensi dalam
Risiko Korupsi Potensi Korupsi alat monitoring
Dampak Korupsi
RISIKO KORUPSI
Potensi Korupsi Dampak Korupsi
PENEGAKAN
PERIZINAN HUKUM DAN
DAN TATA KEUANGAN REFORMASI
BIROKRASI
Perizinan Perizinan
KLASTER NIAGA NEGARA
DIMENSI 3.83 dan Tata 4.00 dan Tata
Niaga Niaga
Risiko Korupsi Potensi Korupsi 3.83 3.98 3.66
Dampak Korupsi 4 3.9 3.9
Dari tabel di atas diketahui bahwa risiko korupsi pada fokus perizinan dan tata niaga (3.83) paling tinggi dibandingkan
dengan risiko korupsi pada fokus keuangan negara (3.98) serta fokus penegakan hukum dan reformasi birokrasi
(3.66). Hal ini berarti bahwa potensi dan dampak korupsi pada fokus perizinan dan tata niaga dianggap penting untuk
diperbaiki.
Stranas Pencegahan Korupsi di Daerah 3
PARTISIPASI
MASYARAKAT SIPIL
Sangat Tinggi
Cenderung Tinggi
Cenderung Rendah
Sangat Rendah • Dalam hal partisipasi masyarakat sipil, akses
Tidak Ada masyarakat sipil paling rendah pada sektor
Akses Masyarakat Kapasitas Masyarakat
penegakan hukum dan reformasi birokrasi (0.85).
Sedangkan akses masyarakat pada sektor perizinan
Perizinan Perizinan dan tata niaga serta keuangan negara relatif lebih
1.85 dan Tata 1.91 dan Tata
Niaga Niaga baik. Masing-masing pada rerata 1.85 dan 1.70 poin.
DAMPAK ANTI
KORUPSI
Sangat Tinggi
Cenderung Tinggi
Cenderung Rendah
Sangat Rendah Tidak
Ada
Perizinan Perizinan
2.00 danTata 3.00 dan Tata
Niaga Niaga Dalam klaster dampak antikorupsi, capaian program
antikorupsi pada fokus penegakan hukum dan reformasi
2.47 Keuangan
3.00 Keuangan birokrasi memperoleh rerata paling tinggi (3.13). Hal ini
Negara Negara
berarti capaian program antikorupsi layak mendapat
apresiasi. Di mana masyarakat merasakan capaian
Penegakan Penegakan program antikorupsi bisa sangat optimal jika masyarakat
2.13 Hukum 3.13 Hukum
Dan RB Dan RB merasakan dampaknya langsung.
EVALUASI PENCEGAHAN KORUPSI
BPK
GERAKAN YG PARTISIPASI POLITIS
SAMA DALAM MASYARAKAT (VARIETIES OF PELAYANAN PUBLIK
PENCEGAHAN DEMOCRACY PROJECT) TATA KELOLA
KEPUASAN
MASYARAKAT
FOKUS YG SAMA CPI
AREA PENCEGAHAN DUKUNGAN EKSTERNAL NARASI
ETIK
WAS APIP
SEIRAMA ? APAKAH
PENGAWASAN APIP
LEBIH KPD
AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN
APAKAH STRANAS PK SUNGGUH
KEUANGAN, BELUM
MENYENTUH KINERJA
FOKUS? DAN INTEGRITAS?
MANFAAT e- Planning/e Budgeting
Enter your subhead line here
02 Option 02
50 PELAYANAN
Pelayanan yang lebih baik dan cepat kepada
% masyarakat.
HUBUNGAN PEMERINTAH, MASY, BISNIS
03 Option 03
70 Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan
masyarakat umum. Dengan adanya keterbukaan (transparansi)
% diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik dan
mengurangi niat untuk melakukan korupsi.
04 Option 04
50 PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh..
%
PEMBERDAYAAN
05 Option 04 50% Menghapus hambatan dalam manajemen pemerintahan. Misalnya
kendala jarak/lokasi, kendala keterbatasan SDM,
Analisa Permasalahan Perencanaan dan Anggaran
1. Aplikasi perencanaan dan penganggaran yang banyak digunakan oleh Pemda
dikembangkan oleh BPKP, BPPT, Kemendagri, Pihak ketiga dan Pemda sendiri.
Beragamnya aplikasi yang digunakan oleh Pemerintah Daerah untuk berbagai
Analyze keperluan, namun tidak terintegrasi antara satu dengan yang lain, misalnya antara
400K aplikasi di proses perencanaan dan proses penganggaran, sehingga sumber daya di
daerah tersita sebagian besar waktunya untuk memenuhi permintaan pelaporan dari
Pusat dan input ke dalam sistem aplikasi yang berbedabeda. Meskipun sebagian besar
informasi yang diminta relatif sama dan pemenuhannya dilakukan secara manual.
2. Keterangan Ahli dari UGM, definisi “e” pada kata ePlanning dan eBudgeting
menunjukkan proses otomatisasi dalam suatu proses aktivitas dengan meminimalkan
7800K proses “key in” data. Suatu aplikasi yang berbasis Web service atau internet namun
Analyze masih ada proses “key in” atau inputing data secara manual maka tidak dapat disebut
sebagai telah berbasis elektronik atau “e”. Misalnya suatu aplikasi disebut “e Budgeting”
tapi Satuan Standar Harga (SSH) atau Analisis Standar Belanja (ASB) masih di input
manual (tidak diretrieve dari suatu database) maka aplikasi tersebut tidak dapat diklaim
sebagai e Budgeting. Fenomena terjadi di banyak daerah.
42K 3. Penyebab beragam dan tidak terintegrasinya berbagai aplikasi pengelolaan keuangan
Analyze daerah diantaranya karena: (a) Pengembangan aplikasi dibidang pengelolaan keuangan
daerah belum ditentukan oleh Pemerintah Pusat pengampunya (penangggung jawab
terkait standarisasi, pengembangan sistem, pemeliharaan dan lain lain). (b) Masih
adanya ego sektoral dalam pengembangan aplikasi-aplikasi tersebut
4. K/L pusat yang memiliki aplikasi pengelolaan keuangan daerah, belum memiliki SDM
dan infrastruktur yang memadai dalam pengembangan dan pemeliharaannya.
5. Frekuensi perubahan peraturan dan kebijakan Pusat cukup sering. Sehingga
menimbulkan kebingungan di daerah.
www.comany.com
APLIKASI PENGELOLAAN KEUANGAN
PUSAT DAN DAERAH Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri 5
APLIKASI TUNGGAL
1. Membangun aplikasi tunggal pengelolaan
keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah
3. INTEROBERABILITAS
Membangun interoperabilitas aplikasi yang
sudah ada saat ini.
Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
Kriteria : Institusi,
DIMENSI Biaya, Waktu,
Kompleksitas, Skala,
Potensi Korupsi Availablity, Security
Dampak Korupsi dan Resoures
Management
Akses Masyarakat
Kapasitas Masyarakat
Program Antikorupsi
Capaian Program
Antikorupsi
Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
Kriteria : Institusi,
Biaya, Waktu,
Kompleksitas, Skala,
Availablity, Security
dan Resoures
Management
Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
Kriteria : Institusi,
Biaya, Waktu,
Kompleksitas, Skala,
Availablity, Security
dan Resoures
Management
AKSI STRANAS – Integrasi Sistem Perencanaan dan Anggaran Berbasis
Elektronik
01 02 03 04
70 50 40 50
% % % %
TITLE GOES HERE TITLE GOES HERE TITLE GOES HERE TITLE GOES HERE
This is a sample text. You simply This is a sample text. You simply This is a sample text. You simply This is a sample text. You simply
add your own text and add your own text and add your own text and add your own text and
description here. This text is fully description here. This text is fully description here. This text is fully description here. This text is fully
editable. It can be replaced with editable. It can be replaced with editable. It can be replaced with editable. It can be replaced with
AKSI STRANAS – Integrasi Sistem Perencanaan dan Anggaran Berbasis Elektronik
Capaian B06
Roapd Pedoman
75 Map 750 Renstra
Proses Terciptanya
0 Bisnis
0
Regilulasi
Disepakatin
75 yaRoad
Map
CAPAIAN B06 Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
Berfungsinya koneksi antara sistem perencanaan dan penganggaran di tingkat daerah (bagian dari Peraturan
Presiden Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dengan capaian 22,73%,
N
URAIAN TARGET CAPAIAN Capaian B06
O
1 Disepakatinya Road Map untuk integrasi seluruh tahapan dalam 75% Roapd RPP
75 Map 0 STANDARISASI
siklus anggaran yang meliputi perencanaan-penganggaran,
pelaksanaan, pelaporan atau pertanggungjawaban serta evaluasi BAS
atau audit (integrasi horisontal) di tingkat daerah
0,60% 0,30%
0,90% > Rp36 M > Rp60 M
1,0% 0,75% 0,50%
> Rp2 T