Anda di halaman 1dari 4

Hallo nama saya Siva Yolla Mardiana, saya dari Earth Hour Tangerang

Alifia: BYB itu apasih?


Yolla: BYB itu kampanye, BYB itu singkatan dari Beli Yang Baik, jadi BYB sebuah kampanye
untuk masyarakat supaya beralih kepada pembelian yang baik, beli yang baik itu bukan Cuma
beli yang kaya kita untuk diri sendiri tetapi juga untuk lingkungan, Earth Hour Tangerang itu
sebenernya bawahan dari Earth Hour Indonesia, dan Earth Hour Indonesia itu bawahannya
WWF, sebenarnya kampanye BYB itu diawali dari WWF sendiri, jadi BYB ini mengglobal,
BYB ini di adaptasi dari WWF lalu ke Earth Hour Indonesia lalu di sosialisasikan lagi ke Earth
Hour Tangerang, dan regional – regional earth hour, nah dari situ komunitas earth hour regional
itu transfer BYB itu menjadi campaign - campaign yang baik, tetapi sebenarnya di Indonesia
sendiri, regionalnya yang memegang kampanye itu baru lima Kota, jadi BYB masih dalam
proses percobaan, jadi belum secara global, kalo kita tau earth hour kan sudah banyak untuk
kampanye hemat energy, nah sekarang kita coba kampanye untuk Beli Yang Baik, tetapi ini
masih dalam proses
Alifia: BYB inikan kampanye, pasti ada program programnya, diantara program program yang
udah di jalankan itu, program mana yang paling suksess dari BYB sendiri
Yolla: Nah sebenernya BYB itu baru ada di regional Tangerang atau di 5 regional Kota di
Indonesia, baru ada tahun 2018, nah harusnya per-Kota itu ini semacam event yang ada
periodenya, nah satu Kota bertanggung jawab untuk dua tahun, setelah itu evaluasi namannya
juga percobaanya, setelah evaluasi baru nanti adalagi atau enggak, atau gimana gitu, tapi Earth
Hour Tangerang sendiri itu jujur belum bisa mencapai dua tahun itu selesai, progressnya belum
sesuai yang di harapkan, jadi kita mundur sampai 2020 ini, dan ini sedang berjalan, jadi 2018,
2019 off, 2020 baru mau mulai lagi, oh iya isinya apa aja, jadi BYB itu karena Earth Hour
Tangerang sudah banyak ngelakuin hal – hal yang berhubungan dengan kampanye hemat energy,
kita pertama hemat energy, baru lebih luas ke lingkungannya, baru ada BYB ini nambah lebih ke
konsumen supaya gimana caranya beli yang baik, jadi kalo ditanya isi di BYB itu apa aja,
sebenarnya sama dengan yang dilakukan di Earth Hour, seperti, menginformasikan kepada
masyarakat kalua misalkan beli barang itu harus sesuai dengan kebutuhan, supaya sampah dana
apa yang dipakai masyarakat itu ya sesuai jadi gak waste barang, makanan, beli itu produk
sumbernya darimana.
Alifia: Selain melakukan kampanye secara langsung ke masyarakat, Jenis sosialisasi ke
masyarakat itu apa lagi sih?, kaya sosial media atau apa untuk pengenalan ke masyarakatnya?
Yolla: nah kalo ke masyarakat sebenarnya tu rada unik ya, karena masyarakat khususnya di
Tangerang rata rata tuh sulit banget kalua pendekatan tiba – tiba satu komunitas datang ke
masyarakat itu sulit, tapi kalua misalkan kita bekerja sama dengan pemerintah itu bakal lebih
mudah,
Alifia: masyarakat juga bakal lebih banyak yang dating
Yolla: betull, betull
Alifia: jadi kaya relasinya itu berpengaruh ya,
Yolla: betul banget, apalagi Earth Hour Tangerang dari tahun 2018 kita tu kerjasama dengan
pemerintah Kota Tangerang, nah sejak itu jadinya kaya peluang untuk sosialisasi ke masyarakat
itu lebih mudah, jadi kita lebih banyak komunitas kita tu lebih di Tarik pemerintah, baru kita
sosialisasiin, bukan kita yang punya ide baru kita selesain, tapi lebih kepada, ada sosialisasi ni
misalkan pemerinta Kota Tangerang mau ke Kelurahan mana, Earth Hour mau masukin apa?
Gitu.
Alifia: ohh kaya ikut gitu ya, bukan kita yang jalanin sendiri
Yolla: iya betul itu lebih mudah banget.
Alifia: berarti kalo gitu nunggu pemerintah ingin melakukan apa dulu dong?
Yolla: iya tapi pemerintah Kota Tangerang, salah satu pemerintahan yang sering ngelakuin
kegiatan lingkungan, karena mungkin dinas lingkungan hidupnya itu udah deket dengan
komunitas kita dari dulu dan pemimpin Kota dari antara tiga ya, Kota Tangerang, Kota Tangsel,
sama Kabupaten Tangerang itu yang paling mudah, maksudnya welcome dengan komunitas itu
ya Kota Tangerang, kalo misalkan bukan Cuma kita yang nunggu ide juga sii karena kita
ibaratnya sama pemerintah kota Tangerang “ ayok mau ikut kemana?” gitu jadi kita tuh lebih
usahain masyarakat Kota Tangsel atau Kab. Tangerang, karna kita kurang banget disana, karna
akses pemerintahannya itu susah,
Alifia: terus cara pengenalannya tu selain sosialisasi ke masyarakat itu ada lagi gak? Kaya
misalnya buat billboard atau buat video di tempat tempat umum atau di instagram, social media.
Yolla: sejauh ini pokoknya kita pakai sosial media, apalagi masuknya kita youth community
karna kita memperdayakan teman- teman kampus, sekolah minimal SMA sih, mereka udah
mulai ngerti dan paham, aware dengan masalah lingkungan yang ada, jadi kita banyak ngadain
Hastag challenge. Kalo liat campaign, kita di twitter aktif,, Instagram, FB di Earth Hour
Indonesia dan di WWF, itu tuh kampanye kita biasanya tuh karena sosial media, jadi kita bikin
gimana caranya social media tuh langsung blow up gitu kan. Jadi kalo misalkan secara
konvensional pasang billboard itu tuh masalahnya lebih ke atas kita, kaya WWF dan Earth Hour
Indonesia, kalo secara regional lebih main ke Sosmed dan itu caranya naikin Hastag atau kita
bikin challenge

Yolla: nah untuk cara dari kami dari Earth Hour Tangerang itu kampanye ke masyarakat,
sebenarnya dari pihak WWF terutama dari Earth Hour Indonesia sudah memberikan seperti
guidenya gimana cara kita ngelakuin rencana - rencana kampanye, tapi terutama itu tuh
dikembangin lagi ke komunitas di regionalnya, karna pasti tiap regional punya caranya masing-
masing masyarakat, apalagi kalo Earth Hour Tangerang itukan lebih kepada masyarakatnya tuh
kebanyakan millennial – millennial seusia kita kan yang sama sosmed itu lagi gini banget, beda
sama kalo misalkan yang di Jogja, kalo di Jogja itu beda lagi, nah kalo khususnya di Kota
Tangerang kita tu kamarin di 2018 punya acara BYB fest, nah ada dua acara yang kita tekanin,
yang pertama acara di sosial media yang kedua tu acara closingnya gitu di kampus, kenapa
kampus, karna kita tau, maksudnya focus dari kampanye kita tu ke anak- anak kampus, jadi
pertama kita ngadain lomba video singkat BYB, waktu itu di kampus UIN, acaranya sama kaya
acara Earth Hour lainnya, kaya ke talk show tentang lingkungan khususnya tentang BYB, terus
ngadain workshop tentang penggunaan sampah, kemarin bikin tas dari baju,
Alifia: terus dari beberapa kampanye yang sudah dijalanin sama Earth Hour, pasti ada kampanye
yang kurang dong peminatnya, biasanya tu peminatnya gara- gara apa?
Yolla: jadi sebenernya masalah kampanye itu kita itu lebih banyak, karena misalkan kampanye
itu, kita tu kan komunitas lebih banyak ke anak anak muda, nah biasanya kampanye kita kalo
misalkan kurang karena biasanya anak kampusnya itu sibuk dengan urusan kampusnya masing-
masing, itu anak kampus ya, kalo misalkan masyarakat itu beda lagi, kalo masyarakat kita itu
terkadang punya perizinan ke masyarakat itu susah, terus kalo misalkan ke pemerintah itu juga
masalah perizinan, terus kalo misalkan ke sekolah sekolah itu masalah waktu, sama kaya di
kampus masalah waktu itu berdampak besar banget sama kampanye kita, sedangkan kita isinya
anak- anak muda jadi kita pasti pakai waktu liburan, sabtu minggu, jadi agak bentroknya disitu
dan jadinya ketika kita ngadain suatu talkshow atau seminar itu tuh agak kurangnya dii situ
Alifia: berarti kaya masalah cocokin waktunya
Yolla: iya betul waktunya ga cocok, perizinan
Alifia: kalo misalnya kaya targetnya gacocok?
Yolla: targetnya ya?
Alifia: ada gak kemungkinan ?
Yolla: kalo masalah target
Alifia: atau emang dari Earth Hour udah di targetin?
Yolla: iya kalo tadikan kita bikin acara kita tau nih fokusnya ke anak kampus, anak sekolah atau
ke masyarakat, nah tadi penyebabnya ya gara gara waktu dan lain lain,
Alifia: nah kalo paling sukses nih itu karna apa? Paling wah dari kampanye kampanye lain, atau
event yang besarkah, atau apa
Yolla: sebenernya event besar tuh ngaruh banget ya, kaya ada Earth Hour, Earth Hour itukan
sebenernya kegiatan kan, komunitas itu Earth Hour Tangerang, nah pas kegiatan switch off
tanggal 22 Maret itu tuh dibilang suksess banget, iya, karena ibaratnya itu tuh gongnya Earth
Hour setelah satu tahun kita ngadain aksi aksi, edukasi, itu baru switch off itu..
Alifia: oh karena persiapannya sudah lama perkenalan ke masyarakat ya
Yolla: iya…satu tahun betul, jadi ibaratnya setiap satu tahun itu tuh kita ngadain edukasi, kita ke
masyarakat ke komunitas yang lain, kita penyuluhan, bukan penyuluhan si, lebih ke sharing aja,
kita ngadaian apa sih, kenapa ada komunitas ini, kita tu bilang misalkan 22 Maret tuh kita matiin
lampu tapi kita kasih edukasi
Alifia: oh jadi kaya berlanjut gitu ya
Yolla: betul kita jelasin lakuin apa, terus nanti ketika tanggal 22 itu selain kita minta dukungan
sama pemerintah atau kaya influencer– influencer jadi orang makin aware gitu kan, itusi yang
menurut aku kenapa event kita itu bisa ada yang besar

Anda mungkin juga menyukai