Anda di halaman 1dari 5

USULAN PENELITIAN

SEROPRAVELENSI VIRUS AVIAN INFLUENZA SUBTIPE H9N2 (AIV-

H9N2) PADA ITIK DI PASAR HEWAN PADA MASING MASING

KABUPATEN DI BALI

Usulan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan

penelitian dalam rangka penyusunan skripsi Sarjana Kedokteran Hewan

Disusun oleh

Oktryna Hodesi Sibarani

NIM. 1509005038

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Avian Influenza (AI) atau yang lebih kita kenal dengan flu burung telah

menjadi masalah global karena penyebarannya yang cepat. Virus influenza

merupakan keluarga Orhomyxoviridae yang terdiri dari influenza tipe A, B dan

C. Virus influenza tipe A menyebabkan infeksi alami pada burung (Fadel &

Arifin, 2017). Avian Influenza yang disebabkan oleh virus Influenza tipe A

diklasifikasikan berdasarkan Haemagglutinin (HA) dan Neurominidase (NA)

terdiri dari 16 HA ( H1-H16) dan 9 NA (N1-N9) (Shankar et al. 2009; Simulundu

et al. 2011) dan kombinasi mereka membuat subtipe yang berbeda (Ghaniel et al.

2013).

Berdasarkan patogenitasnya dibagi menjadi dua kelompok yaitu virus flu

burung sangat patogen (HPAI) dan virus flu burung patogen rendah (LPAIVs)

(Fadel & Arifin, 2017). Salah satu subtype virus flu burung patogen rendah

(LPAI) adalah H9N2. Virus H9N2 telah menjadi perhatian bagi kesehatan unggas

dalam 20 tahun terakhir dan menjadi perhatian bagi kesehatan manusia karena

beberapa keturunan virus H9N2 bersifat zoonosis (Pusch & Suarez. 2018). H9N2

menyebabkan kerugian ekonomi dalam industri unggas lokal karena

mengakibatkan menurunnya produksi telur dan morbiditas (Park et al, 2011; Gado

et al, 2017) dan kematian jika terkena infeksi sekunder yang patogen (Ghaniel et

al. 2013). Pada penelitian yang dilakukan oleh Park et al (2011) menunjukkan

1
vaksin komersial tidak memberikan perlindungan penuh terhadap infeksi dari

virus H9N2

Virus H9N2 muncul pada unggas domestik di akhir tahun 1980-an dan

sebagian besar di tahun 1990-an (Kimble et al. 2014). Wabah karena virus ini

telah terjadi di negara Korea, Italia, Irlandia, Afrika Selatan dan Amerika selatan.

Baru baru ini, infeksi H9N2 telah dilaporkan dibeberapa negara Asia, Timur

Tengah dan Afrika (Al-Garib et al. 2015; Jonas et al. 2018). Pada penelitian Jonas

et al. (2018) menyatakan bahwa AIV-H9N2 telah menyebar di berbagai provinsi

di Indonesia dengan mengambil 99 kasus di berbagai provinsi. Bali termasuk

kedalam kawasan yang terdeteksi adanya H9N2. Hal ini menimbulkan

ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian terhadap beberapa kabupaten di

Bali dengan menyaring pasar hewan dengan sampel itik sebagai reservoir dari

virus Avian Influenza subtipe H9N2 (Ghaniel et al. 2013) di beberapa kabupaten.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana mendeteksi respon antibodi terhadap virus Avian Influenza

subtype H9N2 dalam serum itik di pasar hewan pada masing masing

kabupaten di Bali ?

1.3 Tujuan Penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi respon antibodi terhadap virus

Avian influenxa subtype H9N2 dalam serum itik di pasar hewan pada masing

masing kabupaten di Bali.

2
1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi seropravelensi

virus Avian Influenza subtype H9N2 (AIV-H9N2) dan dapat digunakan

untuk survey perbedaan prevalensi pada pasar hewan di masing masing

kabupaten di Bali dan berguna untuk merancang program pencegahan dan

manajamen infeksi penyakit H9N2 pada itik.

3
DAFTAR PUSTAKA

Al-Garib S. Agha A, Al-Mesilaty L. 2015. Low Pathogenic Avian Influenza


H9N2: World-wide distribution. World’s Poultry Science Journal.1(2);1-
12

Fadel H.M & Afifi R. 2017. Investigation of avian influenza infection in wild
birds in Ismailia and Damietta cities, Egypt. Veterinary World. 10

Gado H.A.A, Eid.A. A.M, Ghanem I.B, Moursi M.K. 2017. Occurrence of Avian
Influenza Virus (H9 subtype) in Broiler and Layer Chickens at Sharkia
Governorate. Zagazig Veterinary Journal. 45; 79-90

Jonas M, Sahestia A, Murwijatia T, Lestariningsiha C.L, Irinea I, Ayesdaa C.S,


Prihartinia W, Mahardika G.N. 2018. Identification of avian influenza
virus subtype H9N2 in chicken farms in Indonesia. Preventive Veterinary
Medicine. 159; 99–105

Kimble J.B, Angel M, Wan H. Sutton T.C, Finch C, Perez D.R. 2014. Alternative
Reassortment Events Leading to Transmissible H9N1 Influenza Viruses in
the Ferret Model. Journal of Virology. 88(1); 66–71

Park K.J, Kwon H.I, Song M.S, Pascua P.N. Q, Baek Y.H, Lee J.H, Jang H.L,
Lim J.Y, Mo I.P, Moon H.J, Kim C.J, Choi Y.K. 201q. Rapid evolution of
low-pathogenic H9N2 avian influenza viruses following poultry
vaccination programmes. Journal of General Virology. 92:36–50

Pusch, E.A., Suarez, D.L. 2018. Review: The Multifaceted Zoonotic Risk of
H9N2 Avian Influenza. Vet. Sci. 5; 82

Oluwayelu D.O, Omolanwa A, Adebiyi A.I, Aiki-Raji C.O. 2017. FLOCK-


BASED SURVEILLANCE FOR LOW PATHOGENIC AVIAN
INFLUENZA VIRUS IN COMMERCIAL BREEDERS AND LAYERS,
SOUTHWEST. Afr J. Infect. Dis. 11 (1); 44-49

Shankar, B.P., Gowda, R.N.S., Prabhu, B.H.M., Pattnaik, B., Nagarajan, S.,
Pradhan, H.K. 2009. Pathogenicity for Chickens of Avian Influenza Virus
Strain H9N1 Isolated from Water Coot in India. International Journal of
Poultry Science. 8(3); 252-255

Simulundu Z.E, Ishii A, Igarashi M, Mweene A.S, Suzuki Y, Hang’ombe B.M,


Namangala B, Moonga L, Manzoor R, Ito K, Nakamura I, Sawa H,
Sugimoto C, Kida H, Simukonda C, Chansa W, Chulu J, Takada A. 2011.
Characterization of influenza A viruses isolated from wild waterfowl in
Zambia. Journal of General Virology. 92;1416–1427

Anda mungkin juga menyukai