I. TUJUAN
1. Mempelajari pengaruh tekanan terhadap kecepatan mengalirnya suatu cairan
dari suatu adah dan menentukan kecepatan dan orde reaksinya.
2. Menentukan kecepatan aal, kecepatan sesaat, dan kecepatan rata-rata dari
mengalirnya suatu cairan dari suatu adah
II. TEORI
Reaksi tidak berlangsung secara tiba-tiba tetapi selalu melalui suatu proses dengan
arti kata memerlukan waktu selama berlangsungnya reaksi atau proses, maka dalam
hal ini jumlah reaktan akan semakin berkurang sedangkan jumlah produk makin
lama makin bertambah. Proses pengurangan atau penambahan tersebut ada yang
berlangsung lambat, bahkan ada yang berlangsung sangat cepat, contohnya reaksi
titrasi:
NaOH + HCl NaCl
OH + H+ H2O
Dalam reaksi ini komponen asetilen dan komponen akan selalu berkurang
sedangkan komponen etana akan selalu bertambah sampai akhirnya reaksi selesai.
Secara umum kecepatan reaksi tidak berdasarkan pada perubahan jumlah
produk atau reaktan persatuan volume. Jadi, kecepatan secara umum dinyatakan
dengan perubahan konsentrasi.
dn
v
V=
dt
d (C )
=
dt
A + B C
VA = KA [A]α [B]β
VB = KB [A]α [B]β
VC = KC [A]α [B]β
Secara empiris (hasil pengamatan seperti telah dinyatakan sebelumnya
bahwa kecepatan pengurangan/kecepatan konsumsi) maupun kecepatan
pembentukan dari suatu komponen adalah sama dengan perubahan konsentrasi per
satuan waktu, dengan arti kata kecepatan masing-masing komponen tersebut selalu
dihubungkan dengan konsentrasi, namun secara empiris (berdasarkan pengamatan)
ahli telah menemukan suatu persamaan atau suatu hubungan sederhana antara
kecepatan perubahan komponen tersebut terhadap reaksi reaktan berpangkat
bilangan tertentu disebut orde reaksi.
Orde reaksi partial maupun total tidak dapat diperoleh dari koefisien
persamaan reaksi (kecuali persamaan reaksi sederhana) melainkan hanya dapat
diperoleh melalui pengamatan, jadi orde reaksi adalah bersifat ”Purely Experimental
Quantities”.
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3. 1. Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan fungsi
No. Alat Fungsi
1. Buret untuk wadah air yang akan diuji kecepatan alirnya
2. Gelas ukur untuk wadah air setelah keluar dari buret
3. Stopwatch untuk menghitung waktu alir
3.2.2 Pengamatan 2
1. Tabung buret diisi dengan 50 mL air sampai tanda batas
2. Kran buret dibuka dan air mengalir pada ketinggian 15, 30, dan 45 mL.
3. Dihitung kecepatan alirnya
4. Dibandingkan kecepatan alir masing-masing percobaan
5. Dihitung orde reaksi dan konstanta kecepatan aliran dari aliran air tersebut.
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Percobaan 1
v
50 mL air
3.3.2 Percobaan 2
50 mL air
4
1
Keterangan :
1. Buret
2. Erlenmeyer
3. Standar
4. Klem
5. Kertas
6. Corong
V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja
No Cara Kerja dan Reaksi Gambar Pengamatan Analisa
1 Diisi air pada buret 50 mL, dibuka kran pada Volume air yang keluar Jumlah air yang keluar semain lama
buret bersamaan dengan dihidupkan makin lama makin sedikit semakin sedikit karena dipengaruhi oleh
stopwatch, dihitung volume air yang keluar
adanya tekanan dari udara, tekanan
dari kran setiap 5 detik selama 10 kali
paling tinggi adalah saat buret terisi
pengulangan.
penuh.
2 Diisi air pada buret 50 mL, dihitung waktu Terdapat pengaruh tekanan Semakin tinggi air di dalam buret maka
alir air pada ketinggian 15, 30 dan 45 mL. terhadap laju air. Diperoleh tekanan juga semakin besar dan lajunya
orde reaksi 0,4. juga semakin cepat. Diperoleh orde
reaksi 0
DAFTAR PUSTAKA
Alif, Admin. 2008. Penuntun Praktikum Kinetika dan Katalis. Jurusan Kimia. FMIPA.
Padang: UNAND