Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah
setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua
dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang
diberi via praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga
digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat Harus
mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama
lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga
dansebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan
anggota. Keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan dan proses
terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-
sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka
tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan keluarga yang belum tahu apa-apa
saja tugas dari tahap perkembangan keluarga sehingga banyak terjadi masalah
dalam keluarga. Oleh sebab itu, kelompok membuat makalah tentang tahap
perkembangan keluarga.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat
rumusan masalah “apakah sajakah tahap perkembangan keluarga, tugas
perkembangan keluarga dan masalah kesehatan keluarga ?”

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tahap perkembangan keluarga
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga
3. Untuk mengetahui masalah kesehatan keluarga
4. Untuk mengetahui peran perawat keluarga

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Skenario
Ada apa dengan keluargaku...???
Ners muda melakukan pengkajian ke beberapa keluarga. Pertama ners
muda mengkaji keluarga pasangan baru menikah keluarga Bpk. Budi yang
baru menikah 1 bulan. Keluarga Bpk. Budi sering bertengkar dengan istri
karena banyak hal-hal yang tidak sesuai dan tidak sepaham dengan istrinya.
Kedua ners muda mengkaji keluargan childbearing Bpk. Andre yang baru
mempunyai anak berusia 1 minggi awalnya Bpk. Andre senang mempunyai
anak tetapi dia merasa istrinya hanya memperhatikan dan mengurus anak saja.
Ketiga ners muda mengkaji keluarga anak usia prasekolah, usia sekolah dan
remaja. Keluarga Bpk.Aswin mempunyai 3 orang anak dan banyak masalah
pada anak usia pra sekolah, usia sekolah dan remaja. Keempat ners muda
mengkaji keluarga Bpk. Amin yang mempunyai anak usia dewasa 2 orang tapi
masih belum menikah. Kelima ners muda mengkaji keluarga Bpk. Doni yang
sudah memasuki usia lansia. Dari semua keluarga yang dikaji oleh ners muda
semua mengalami permasalahan dalam keluarga. Ners muda harus memahami
tentang tahap-tahap perkembangan keluarga, masalah - masalah kesehatan
keluarga berdasarkan tahapan perkembangan keluarga dan apa saja tugas
perkembangan keluarga tersebut sehingga ners muda bisa memberikan solusi
atau masalah yang dihadapi oleh beberapa keluarga yang sudah dikaji.

B. Step 1 Terminologi
1. Keluarga Childbearing
a. Keluarga dengan kelahiran anak pertama
b. Merupakan waktu transisi fisik dan psikologi
c. Tahap kedua dalam perkembangan keluarga
2. Keluarga : Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari 2 orang atau
lebih.

3
3. Pra sekolah : anak usia 3 – 6 tahun
4. Usia sekolah : anak usia 6 – 11 tahun
5. Remaja : masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa
6. Usia dewasa : seseorang yang telah matang dimulai dari usia 22 tahun atau
telah menikah
7. Lansia : seseorang yang berusia 60 tahun ke atas
8. Menikah : membangun komitmen untuk hidup bersama

C. Step 2 Mengidentifikasi Masalah


1. Apa fungsi keluarga ?
2. Apa yang dimaksud keluarga pasangan baru ?
3. Poin apa yang penting dikaji pada pasangan baru menikah ?
4. Apakah tugas perkembangan keluarga baru menikah ?
5. Apa yang harus dipersiapkan sebelum membentuk keluarga ?
6. Masalah apa yang muncul pada anak usia prasekolah, sekolah, remaja dan
lansia ?
7. Masalah-masalah apa yang terjadi di keluarga ?
8. Sebutkan tugas perkembangan keluarga pada tahap usia prasekolah,
sekola, remaja dan lansia !
9. Bagaimana cara melakukan pengkajian dalam keluarga ?
10. Masalah kesehatan apa saja dalam perkembangan keluarga ?
11. Sebutkan tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan
keluarga!
12. Bagaimana perawat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam keluarga ?

D. Step 3 Brain Storming


1. Apa fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosial
c. Fungsi fisik
d. Fungsi koping

4
2. Apa yang dimaksud keluarga pasangan baru
Keluarga yang terdiri dari 2 orang individu yang membuat
komitmen untuk menyatu, membentuk keluarga yang baru yang sah
dimata hukum dan agama.
3. Poin apa yang penting dikaji pada pasangan baru menikah ?
Meliputi aspek fisik, sosio, psiko, spiritual dan kultural.
4. Apakah tugas perkembangan keluarga baru menikah ?
a. Membentuk keluarga yang mantap
b. Membentuk persahabatan pada keluarga
c. Mempersiapkan mempunyai anak
d. Membina hubungan intim dengan pasangan
5. Apa yang harus dipersiapkan sebelum membentuk keluarga ?
Persiapan mental, moril, materil dan konseling pra pernikahan
6. Masalah apa yang muncul pada anak usia prasekolah, sekolah, remaja dan
lansia
a. Prasekolah : bicara, motorik, melompat, stimulasi motorik kasar
b. Sekolah : sosialisasi pada teman, berkenalan dengan teman
c. Remaja : ego lebih kuat,keluarga memberikan pendekatan
d. Lansia : sensitif, merajuk, mudah tersinggung
7. Masalah - masalah apa yang terjadi di keluarga
Masalah ekonomi, masalah sosial, masalah fisik, masalah biologi,
masalah sosial dan masalah spiritual.
8. Sebutkan tugas perkembangan keluarga pada tahap usia prasekolah,
sekola, remaja dan lansia
a. Prasekolah : kebutuhan rasa nyaman
b. Sekolah : membantu anak bersosialisasi terhadap lingkungan
c. Remaja : sosialisasi lebih terbuka
d. Lansia : menyediakan lingkungan yang nyaman
9. Bagaimana cara melakukan pengkajian dalam keluarga ?
Pengkajian meliputi aspek fisik, sosio, psiko, spiritual dan kultural.
10. Masalah kesehatan apa saja dalam perkembangan keluarga ?
a. Pasangan baru ; peran perkawinan, edukasi KB

5
b. Childbearing : perawatan bayi, imunisasi dan konseling
c. Prasekolah : perkembangan anak
11. Sebutkan tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan
keluarga!
a. Keluarga pasangan baru
b. Keluarga childbearing
c. Keluarga anak prasekolah
d. Keluarga anak usia sekolah
e. Keluarga anak remaja
f. Keluarga anak dewasa
g. Keluarga usia pertengahan
h. Keluarga usia lanjut
12. Bagaimana perawat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam keluarga?
Dengan menggunakan asuhan keperawatan mualai dari pengkajian
sampai evaluasi

E. Step 4 Skema

Ners Muda

Bpk. B Bpk. An Bpk. As Bpk. Am Bpk. D


Pasangan Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga
baru Child- anak pra- anak usia lanjut
menikah bearing sekolah, dewasa
sekolah
dan remaja

Permasalahan dalam keluarga

Tahap perkembangan keluarga Tugas perkembangan keluarga

Masalah kesehatan keluarga

Peran perawat keluarga

6
F. Step 5 Learning Objektif
1. Tahap perkembangan keluarga
2. Tugas perkembangan keluarga
3. Masalah kesehatan perkembangan keluarga
4. Peran perawat keluarga

G. Step 6 Mandiri
Mahasiswa mengerjakan dan mancari materi yang ada di learing objektif

H. Step 7 Hasil Diskusi


1. Tahap Perkembangan Keluarga
Friedman (2010) membagi tahap perkembangan keluarga menjadi
sebagai berikut :
a. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu
suami dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing, secara psikologi keluarga
tersebut membentuk keluarga baru. Suami istri yang membentuk
keluarga baru tersebut perlu mempersiapkan kehidupan yang baru
karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-
hari. Masing-masing pasangan menghadapi perpisahan dengan keluarga
orang tuanya dan mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan
kelompok sosial pasangan masing-masing. Masing-masing belajar
hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya. Misalnya kebiasaan makan, tidur, bangun pagi, bekerja
dan sebagainya. Hal ini yang perlu diputuskan adalah kapan waktu
yang tepat untuk mempunyai anak dan berapa jumlah anak yang
diharapkan.

7
b. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing
family).
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama
berusia 30 bulan (2,5 tahun). Kehamilan dan kelahiran bayi perlu
disiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas
perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama memberi
perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga pasangan harus
beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Masalah
yang sering terjadi dengan kelahiran bayi adalah pasangan merasa
diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi.
Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya.
c. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with
preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi
terhadap kebutuhan-kebutuhan dan minat dari anak prasekolah dalam
meningatkan pertumbuhannya. Kehidupan keluarga pada tahap ini
sangat sibuk dan anak sangat bergantung pada orang tua. Kedua orang
tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa, sehingga kebutuhan
anak, suami/istri, dan pekerjaan (punya waktu/paruh waktu) dapat
terpenuhi.
Orang tua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan
mengarahkan perkembangan keluarga dalam merancang dan
mengarahkan perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap
utuh dan langgeng dengan cara menguatkan kerja sama antara suami
istri. Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi perkembangan
individual anak, khususnya kemandirian anak agar tugas perkembangan
anak pada fase ini tercapai.

8
d. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with
children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini
keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga
keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas di sekolah, masing-masing anak
memiliki aktifitas dan minat sendiri demikian pula orang tua yang
mempunyai aktifitas berbeda dengan anak. Untuk itu, keluarga perlu
bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan. Pada tahap ini
keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah dengan anak, memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, baik aktifitas di sekolah
maupun di luar sekolah
e. Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuannya keluarga melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
f. Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching
center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.
Lamanya tahap ini bergantung pada banyaknya anak dalam keluarga
atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang
tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali
keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anaknya untuk hidup
sendiri. Keluarga mepersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk
keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri.
Saat semua anak meninggalkan rumah, pasangan perlu menata ulang
dan membina hubungan suami istri seperti pada fase awal.
Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak
dan merasa kosong karena anak-anaknya sudah tidak tinggal serumah
lagi. Guna mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan aktifitas

9
kerja, meningkatkan peran sebagai pasangan, dan tetap memelihara
hubungan dengan anak
g. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families).
Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Pada tahap ini semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan
berfokus untuk mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas.
h. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal. Proses usia
lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena
berbagai proses stresor dan kehilangan yang harus dialami keluarga.
Stresor tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai
hubungan sosial, kehilangan pekerjaan serta perasaan menurunnya
produktifitas dan fungsi kesehatan. Mempertahankan penataan
kehidupan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada
tahap ini. Usia lanjut umumnya lebih dapat beradaptasi tinggal di
rumah sendiri daripada tinggal bersama anaknnya.
2. Tugas Perkembangan Keluarga
Harmoko (2012) menjelaskan tugas perkembangan keluarga adalah
sebagai berikut :
a. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
1) Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.
2) Menetapkan tujuan bersama
3) Membina hubungan dengan keluarga lain teman, dan kelompok
sosial
4) Merencanakan anak (KB)
5) Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri
untuk menjadi orang tua

10
b. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing
family).
Tugas perkembangan pada masa ini antara lain :
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Membagi peran dan tanggung jawab
3) Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah
yang menyenangan
4) Mempersiapkan biaya atau dana child bearing
5) Memfasilitasi role learning anggota keluarga
6) Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
7) Mangadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
c. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with
preschool).
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai
berikut :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : kebutuhan tempat
tinggal, privasi, dan rasa aman
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak yang lain juga harus terpenuhi
4) Mempertahakan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di
luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling
repot)
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
d. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with
children)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai
berikut :
1) Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan dan
semangat belajar

11
2) Tetap mempertahanan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
3) Mendorong anak unuk mencapai pengembangan daya intelektual
4) Menyediakan aktifitas untuk anak
5) Manyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengikutsertakan
anak.
e. Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai
berikut :
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah bertambah dan meningkat
otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahakan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,
hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga
f. Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching
center families)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua
4) Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
6) Berperan sebagai suami istri, kakek, dan nenek
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi
anak-anaknya
g. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families).
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini atara lain adalah :
1) Mempertahankan kesehatan

12
2) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti
mengolah minat sosial dan waktu santai
3) Memulihkan hubungan antara generasi muda dengan generasi tua
4) Keakraban dengan pasangan
5) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga
6) Persiapan masa tua atau pensiun dengan meningkatkan keakraban
pasangan.
h. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
Tugas perkembangan tahap ini adalah :
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan
fisik, dan pendapatan
3) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
4) Mempertahakan hubungan anak dan sosial masyarakat
5) Melakukan life review
6) Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan
kematian.
3. Masalah Kesehatan Keluarga berdasarkan Tahap Perkembangan
Harmoko (2012) menjelaskan masalah kesehatan keluarga adalah
sebagai berikut :
a. Newly Established Couple (No Children)
Masalah kesehatan yang muncul :
1) Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, aspek luas tentang
kontrsepsi (KB), penyakit kelamin baik sebelum/sesudah menikah.
2) Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan dan hukum adat
b. Chlid-bearing family (oldest child birth to 2,5 years)
Masalah kesehatan keluarga : Inaksesibilitas Dan ketidakadekuatan
fasilitas perawatan ibu & anak
c. Family With Preschool Children (oldest child 2,5 – 5 years)
Masalah Kesehatan :
1) Masalah kesehatan fisik : penyakit menular, jatuh, luka bakar,
keracunan, kecelakaan dll

13
2) Keluarga mencapai jumlah anggota yang maksimal, keluarga
sangat sibuk
d. Family With School Children (oldest child 6 – 13  years)
Masalah Kesehatan :
1) Aktivitas sekolah, anak punya aktivitas masing-masing
2) Orang tua berjuang dengan tuntutan ganda : perkembangan anak
dan dirinya
3) Orang tua belajar menghadapi/membiarkan anak pergi (dengan
teman sebayanya)
4) Orang tua mulai merasakan tekanan yang besar dari komunitas di
luar rumah (sistem sekolah)
e. Family With Teenagers (oldest child 13 -19/20  years)
Masalah-masalah kesehatan :
1) Masalah kesehatan fisik keluarga biasanya baik, tapi promosi
kesehatan tetap perlu diberikan.
2) Perhatian pada gaya hidup keluarga yang sehat penyakit jantung
koroner pada orangtua (usia 35 th)
3) Pada remaja : kecelakaan, penggunaan obat-obatan, alkohol, mulai
menggunakan rokok sebagai alat pergaulan, kehamilan tidak
dikehandaki.
f. Family As Launching Center (oldest child gone to departure of
youngest).
Masalah Kesehatan :
1) Masalah komunikasi anak dengan orangtua (jarak), perawatan usia
lanjut, masalah penyakit kronis : Hipertensi, Kolesterol, Obesitas,
Menopause, DM, dll.
g. Middle-anged Family (emptynest to retirement)
Masalah kesehatan
1) Kebutuhan promosi Kesehatan : istirahat cukup, kegiatan waktu
luang & tidur, nutrisi, olah raga teratur, BB harus ideal, no smoking,
pemeriksaan berkala.

14
2) Masalah hubungan perkawinan, komunikasi dengan anak-anak dan
teman sebaya, masalah ketergantungan perawatan diri.
h. Aging Family (retirement to death of both spouse)
Masalah kesehatan
1) Masalah ekonomi dan pekerjaan (pensiun)
2) Perumahan (pindah ikut anak/panti )
3) Sosial (kematian pasangan & teman-temannya)
4) Kesehatan (penurunan kemampuan fisik )
4. Peran Perawat Keluarga
Peran perawat keluarga menurut Sudiharto dan Sri Setyowati (2007)
adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pendidik, perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga terutama untuk memandirikan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
b. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan, perawat
bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang
komprehensif.
c. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan, pelayanan keperawatan dapat
diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan anggota
keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan.
d. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan, perawat melakukan
supervise ataupun pembinaan terhadap keluarga melalui kunjungan
rumah secara teratur, baik terhadap keluarga berisiko tinggi maupun
yang tidak.
e. Sebagai pembela (advokat), perawat berperan sebagai advokat
keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga sebagai klien.
f. Sebagai fasilisator, perawat dapat menjadi tempat bertanya individu,
keluarga, dan masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dan
keperawatan yang mereka hadapi sehari-hari serta dapat membantu
memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah.

15
g. Sebagai peneliti, perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat
memahami masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh anggota
keluarga.
h. Sebagai modifikasi lingkungan, perawat komunitas juga harus dapat
memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah, lingkungan
masyarakat, dan lingkungan sekitarnya agar dapat tercipta lingkungan
yang sehat.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistem keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa
tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan,yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalamkeluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat

B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga
melalui penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan
keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna
mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu
dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak
yang peduli terhadap kesehatan keluarga.

17
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.

Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan


Transkultural. Jakarta : EGC.
Setyowati, S. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus.
Jogjakarta : Mitra Cendekia.

18

Anda mungkin juga menyukai