OLEH :
WARDATUL HASANATUNNIJA
NIM : 14901.06.19049
FISIOLOGIS NYERI
bebas pada kulit yang berespon terhadap stimulus yang kuat. munculnya
(virus,bakteri,jamur dll)
Kimia Tersiram air keras
Tumor Ca mamae
Iskemi jaringan Jaringan miokard yang mengalami
1. Exteroreseptor
2. Telerseptor
3. Propioseptor
merupakan reseptor yang menerima impuls primer dari organ otot, spindle
4. Interoseptor
dingin).
2. Mekanoreseptor : reseptor yang menerima stimulus-stimulus mekanik.
B. Definisi
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat individual
karena respon individu terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa
(International Association for the Study of Pain); serangan yang tiba-tiba atau
lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantidipasi
(International Association for the Study of Pain); serangan yang tiba-tiba atau
lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantidipasi
Faktor resiko
1. Nyeri akut
b. Menunjukan kerusakan
proses berpilur)
pupil)
2. Nyeri kronis
sendiri
g. Takut cedera
3. Faktor predisposisi
a. Trauma
c. Peradangan
f. Ligkungan
g. Suhu ekstrim
h. Kegiatan
i. Emosi
D. PATOFISIOLOGI
1) Teori pemisahan (Specificity theory) Rangsangan nyeri masuk ke medulla
spinalis (spinal card) melalui karnu dorsalis yang bersinapsis dari daerah
posterior, kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang dari garis median
Nyeri tergantung dari kerja saraf besar dan kecil yang keduanya berada
dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serabut saraf besar akan
besar dapat langsung merangsang korteks serebri. Hasil persepsi ini akan
E. Komplikasi
2. Syok neurogenik
F. Pemeriksaan penunjang
2. CT scan
3. MRI
4. EKG
G. Penatalaksanaan keperawatan
6. Guided imagery
informasi tentang respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih control
H. Penatalaksanaan medis
1. Pemberian analgesik
dengan jalan mendpresi sistem saraf pusat pada thalamus dan korteks
2. Plasebo
analgesik seperti gula, larutan garam/ normal saline, atau air. Terapi ini
dapat menurunkan rasa nyeri, hal ini karena faktor persepsi kepercayaan
pasien.
1. PENGKAJIAN
a. Anamnesis
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, agama dan riwayat
Pengkajian pada masalah nyeri yang dapat dilakukan adalah riwayat nyeri
keluhan nyeri seperti lokasi nyeri, intensitas nyeri, kualitas, dan waktu serangan.
Hal ini berkaitan erat dengan intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi
bosan, cemas, nyeri yang tak kunjung hilang, sakit, dan lain-lain.
b. Q (Quality) dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul, atau tersayat.
Contoh sensasi yang tajam adalah jarum suntik, luka potong kecil atau
laserasi, dan lain-lain. Sensasi tumpul, seperti ngilu, linu, dan lain-lain.
perawat kemudian meminta klien untuk melacak daerah nyeri dari titik
yang paling nyeri. Hal ini sulit dilakukan apabila nyeri bersifat difusi (nyeri
yang ringan, sedang atau parah. Namun makna istilah-istilah ini berbeda
bagi perawat dan klien. Dari waktu ke waktu informasi jenis ini juga sulit
untuk sdipastikan.
e. T (Time) adalah waktu atau lama serangan atau frekuensi nyeri. Perawat
nyeri yang dirasakan? Apakah nyeri yang dirasakan terjadi pada waktu
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan :
1. Mengajarkan latihan ROM dan cara mengubah posisi
Tujuan :
hari.
DAFTAR PUSTAKA