Review Journal
Nama Reviewer : Micky Agustieyanto Nrp : 173020009
1. Judul : AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK
ETANOL BIJI
PINANG (Areca catechu, L)
2. Nama Peneliti : Heru A. Cahyanto
3. Instansi Peneliti : Balai Riset dan Standardisasi Industri
Pontianak
4. Nama Majalah : Majalah Biam
5. Nomor,Edisi,dan Tahun Penerbitan: 14 (02) Desember 2018
6. Nama Penerbit :-
7. Ringkasan Isi :
Biji pinang mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas
seperti senyawa tannin dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
aktivitas antioksidan ekstrak etanol biji pinang dengan metode DPPH dan menetapkan
kadar kandungan senyawa tannin dan flavonoid. Biji pinang diekstraksi secara
maserasi menggunakan ethanol 95% dan dipekatkan sampai terbentuk ekstrak kental
dengan rendemen 21,6%. Ekstrak yang diperoleh distandardisasi dan dilakukan uji
aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Ekstrak etanol biji pinang mengandung
senyawa flavonoid dan tannin dengan kadar masing-masing 3,7% dan 8,53%. Hasil
uji menunjukkan ekstrak biji pinang memenuhi persyaratan standar bahan ekstrak
serta memiliki aktivitas antioksidan sebesar 3,5µg/ml.
8. Faktor-faktor dan Variabel penelitian :
Faktor DPPH dan untuk menetapkan kadar kandungan senyawa tannin dan flavonoid.
Ekstrak yang diperoleh distandardisasi dan dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan
metode DPPH.
9. Respon atau Parameter yang diuji dan metodenya :
Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenil-2-
picrylhydrazyl). Senyawa ini merupakan radikal bebas yang akan memudar warnanya
bila berinteraksi dengan senyawa yang dapat menetralkannya. Digunakan metode ini
juga karena senyawa yang diuji berupa senyawa polar berupa ekstrak etanol, dimana
kristal DPPH larut dan memberikan absorbansi maksimum dengan pelarut etanol.
10. Kesimpulan Peneltian :
Ekstrak biji pinang hasil ekstraksi menggunakan etanol 95% memiliki rendemen
21,6%, konsistensi kental, warna coklat dan bau khas dengan kadar air 23,7%, kadar
abu 0,795 dan kadar abu tak larut asam 0,005% serta memiliki aktivitas antioksidan
3.5 µg/ml, masuk kategori kuat.
11. Penilaian (Catatan Khusus Terkait Penelitian) :
Dalam jurnal ini saya hanya memberi penilaian yang cukup baik karena ekstrak biji
pinang memenuhi persyaratan standar bahan ekstrak serta memiliki aktivitas
antioksidan sebesar 3,5µg/ml.
12. Pertayaan atau Masalah yang belum terjawab :
Mengapa radikal bebas yang berada dalam biji pinang akan memudar warnanya?
Review Journal
Nama Reviewer : Micky Agustieyanto Nrp : 173020009
1. Judul : PENGARUH METODE EKSTRAKSI
TERHADAP AKTIVITAS PENANGKAL RADIKAL BEBAS EKSTRAK
METANOL KULIT BIJI PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke)
2. Nama Peneliti : Eka Pratiwi Mokoginta, Max Revolta John
Runtuwene, Frenly Wehantouw
3. Instansi Peneliti : Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT
4. Nama Majalah : PHARMACON
5. Nomor,Edisi,dan Tahun Penerbitan: Vol. 2 No. 04 November 2013 ISSN 2302 -
2493
6. Nama Penerbit :-
7. Ringkasan Isi :
Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap
penangkal radikal bebas pada kulit biji pinang yaki. Ekstraksi kulit biji pinang yaki
dilakukan dengan metode maserasi, perkolasi dan sokletasi. Uji aktivitas penangkal
radikal bebas dilakukan dengan metode DPPH. Hasil yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil dari penelitian pada metode
sokletasi memiliki aktivitas penangkal radikal bebas yang cukup tinggi pada
konsentrasi 50 ppm (85,16%) dan 100 ppm (92,31%) metode ekstraksi maserasi yang
memiliki nilai persen inhibisi sebesar 74,61% pada konsentrasi 50 ppm dan 81,32%
pada konsentrasi 100 ppm dan perkolasi dengan nilai 14,28% pada konsentrasi 50
ppm dan 17,17% pada konsentrasi 100 ppm.
8. Faktor-faktor dan Variabel penelitian :
Faktor DPPH dan untuk menetapkan kadar kandungan senyawa tannin dan flavonoid.
Ekstrak yang diperoleh distandardisasi dan dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan
metode DPPH.
9. Respon atau Parameter yang diuji dan metodenya :
Ekstraksi kulit biji pinang yaki dilakukan dengan metode maserasi, perkolasi dan
sokletasi. Uji aktivitas penangkal radikal bebas dilakukan dengan metode DPPH.
10. Kesimpulan Peneltian :
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, metode ekstraksi berpengaruh terhadap
aktivitas penangkal radikal bebas. Metode sokletasi memiliki aktivitas penangkal
radikal bebas yang tinggi pada konsentrasi 50 mg/L (85,165%) dan 100 mg/L
(92,310%) dibandingkan dengan metode ekstraksi maserasi serta perkolasi.
11. Penilaian (Catatan Khusus Terkait Penelitian) :
Dalam jurnal ini saya hanya memberi penilaian yang baik karena ekstrak biji pinang
pada metode sokletasi memiliki aktivitas penangkal radikal bebas yang cukup tinggi
pada konsentrasi 50 ppm (85,16%)
12. Pertayaan atau Masalah yang belum terjawab :
Mengapa radikal bebas yang berada dalam biji pinang akan menjadi penangkal?
Review Journal
Nama Reviewer : Micky Agustieyanto Nrp : 173020009
1. Judul : Ekstrak Etanolik Biji Buah Pinang (Areca
catechu L.) mampu menghambat proliferasi dan memacu apoptosis sel MCF-7
2. Nama Peneliti : Edy Meiyanto, Ratna Asmah Susidarti, Sri
Handayani dan Fitria Rahmi
3. Instansi Peneliti :-
4. Nama Majalah : Majalah Farmasi Indonesia
5. Nomor,Edisi,dan Tahun Penerbitan: 19(1), 12 – 19, 2008
6. Nama Penerbit :-
7. Ringkasan Isi :
Biji pinang dikenal mengandung senyawa antioksidan sehingga berpotensi sebagai
antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek penghambatan ekstrak
etanolik biji pinang (EP) terhadap pertumbuhan sel kanker payudara, MCF-7.
Standardisasi ekstrak etanolik biji buah Areca catechu (EP) dilakukan sesuai standar
BPOM. Ekstraksi serbuk biji buah Areca catechu dilakukan dengan menggunakan
etanol 96%. Pengamatan sitotoksik untuk mendapatkan nilai IC50 dan penghambatan
proliferasi sel (menggunakan uji doubling time) dilakukan dengan menggunakan
metode MTT. Pengamatan dan pemeriksaan apoptosis dilakukan dengan pengecatan
akridin oranye-etidium bromida (double staining). Hasilnya menunjukkan bahwa
perlakuan ekstrak etanolik biji buah Areca catechu (25-100 μg/mL) selama 48 jam
menghambat pertumbuhan sel sebesar 13-84% (IC50 77 μg/mL), sedangkan
perlakuan arekolin (10-500 μg/mL) menghasilkan penghambatan pertumbuhan sel
sebesar 8-73% (IC50 180 μg/mL). Ekstrak tersebut juga mampu menurunkan
proliferasi sel serta memacu apoptosis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ekstrak etanolik biji buah Areca catechu (EP) memiliki efek antiproliferatif dengan
menghambat pertumbuhan dan memacu apoptosis.
8. Faktor-faktor dan Variabel penelitian :
Variable penelitian efek penghambatan ekstrak etanolik biji pinang (EP) terhadap
pertumbuhan sel kanker payudara, MCF-7. Standardisasi ekstrak etanolik biji buah
Areca catechu (EP) dilakukan sesuai standar BPOM.
9. Respon atau Parameter yang diuji dan metodenya :
Pengamatan sitotoksik untuk mendapatkan nilai IC50 dan penghambatan proliferasi
sel (menggunakan uji doubling time) dilakukan dengan menggunakan metode MTT.
Pengamatan dan pemeriksaan apoptosis dilakukan dengan pengecatan akridin oranye-
etidium bromida (double staining).
10. Kesimpulan Peneltian :
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanolik buah biji pinang (Areca catechu)
memiliki aktifitas antiproliferatif terhadap sel MCF-7 dengan menghambat
pertumbuhan dan memacu apoptosis.
11. Penilaian (Catatan Khusus Terkait Penelitian) :
Dalam jurnal ini saya hanya memberi penilaian yang baik karena mengandung
senyawa antioksidan sehingga berpotensi sebagai antikanker
12. Pertayaan atau Masalah yang belum terjawab :
Bagaimana antioksidan berpotensi sebagai anti kanker?
Review Journal
Nama Reviewer : Micky Agustieyanto Nrp : 173020009
Review Journal
Nama Reviewer : Micky Agustieyanto Nrp : 173020009