Anda di halaman 1dari 19

PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. Suprayitno
2. Alamat dan Telpon : Jl. Sidotopo Wetan Gg V / 34
3. Pekerjaan kepala keluarga : Pom Bensin
4. Pendidikan kepala keluarga : SLTA
5. Komposisi keluarga : 3 Orang
No Nama J Hubunga Umur Pendidikan Status imunisasi Ket
Polio DPT Hepatitis Cam
K n dengan
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
pak
KK
01. Suprayitno P Bapak 36 th SMA - - - - - - - - - - - IRT
02. Suliwati L Ibu 35 th SMA - - - - - - - - - - - Berkerja
03. Ahmad Dhani Anak 2 th 0           

Genogram :

Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Penderita
: Tinggak dalam satu rumah
6. Tipe keluarga
Tipe keluarga ini adalah tipe keluarga inti (Nuclear Family) yang paling
dominan dalam pengambilan keputusan adalah bapak sebagai kepala
keluarga hubungan sangat harmonis.
7. Suku bangsa
Keluarga ini berasal dari suku Madura dan Lumajang.
8. Agama
Setiap anggota keluarganya beragama Islam dan keluarga ini selalu
menjalankan agamadengan taat. Ex : puasa, sholat, dan lain-lain

9. Status sosial ekonomi


Penghasilan keluarga di dapat dari hasil tukang parkir dan tidak tentu
pendapatnnya. Dimana dengan penghasilan tersebut kebutuhan anggota
keluarga bila terpenuhi. Penghasilan yang didapat  Rp. 500.000 / bulan
dan pengeluaran  Rp. 450.000 / bulan digunkan untuk biaya berobat,
sekolah, makan, listrik, air dan lain-lain kalau ada sisa Tn. Suprayitno
menyimpannya takut ada keperluan mendadak.
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Dalam keluarga Tn. Suprayitno ini apabila rekreasi cukup dengan nonton
TV, mendengarkan radio kadang pergi kerumah tetangga terdekat.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Dalam keluarga Tn. Suprayitno termasuk tahap perkembangan III yaitu
pada tahap anak belum sekolah, selain itu biaya pengobatan.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada tahap perkembangan III yaitu membiaya anaknya yang belum
sekolah. Kx merasa kurang mampu di tambah biaya pengobatab Kx
sendiri tiap harinya.
13. Riwayat keluarga inti
Pada keluarga Tn. Suprayitno tidak menpunyai riwayat penyakit turunan
dan menular baik dari keluarga istrinya. Tn. Suprayitno menderita
penyakit TBC pada saat Tn. Suprayitno berobat ke puskesmas dengan
keluhan batuk-batuk darah dan sesak nafas.
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Tn. Suprayitno dari pihak ibu dan bapak tidak ada yang
mempunyai penyakit menular atau keturunan (genetik).

III. Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. Suprayitno tinggal dirumah sendiri berukuran 3 x 5 terdiri
dari : 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, ventilasi hanya didepan
ukuran 2,5 x 0,5 cm.

Keterangan
Rt : Ruang tamu
Kt : Kamar tidur
Denah rumah
Dp : Dapur
Km + WC : kamar mandi + WC
Ts : Tempat sampah
Tj : Tempat jemur
3m
Rt KM + WC
7m

Kt
5m

Dp
Ts + Tj
7m

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga tetangga semuanya bersifat kekeluargaan dan gotong royong.
Tn. Muafan interaksi sosialnya terhadap tetangga dan komunitas RW
terutama pada keluarganya sendiri, jarak ruamah saling berdekatan dalam
lingkungan tersebut dibuat suatu aturan yang telah di musyawarahkan
norma-norma / budaya yang berlaku.
17. Mobilisasi geografis keluarga
Keluarga ini mempunyai rumah kontrakan sehingga hidupnya tidak
menetap dan tidak berpindah-pindah.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat baik akan tetapi
keluarga ini kadang merasa malu dengan penyakit yang dideritanya
sehingga keluarga ini tidak ingin kalau orang lain tertular terutama
keluarganya.
19. Sistem penduduk keluarga
Penderita memperoleh dukungan dari semua anggota keluarga dengan
harapan cepat sembuh karena Tn. Muafan merupakan orang sangat
penting dalam keluarga tersebut.

IV. Struktur Keluarga


20. Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga Tn. Suprayitno semua keluarga menggunakan bahasa
Jawa dan Madura dan menggunakan komunikasi secara langsung dan
terbuka.
21. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga ini ditentukan oleh Tn. Suprayitno dan keputusan
diambil oleh Tn. Suprayitno karena Tn. Suprayitno merupakan kepala
keluarga. Dalam mengambil keputusan dalam masalah Tn. Suprayitno
masih memusyawarahkan dulu.
22. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. Muafan adalah seorang kepala keluarga dimana pekerjaannya adalah
swasta. Dalam keluarga Tn. Suprayitno merupakan orang yang sangat
penting dalam segala hal yang menyangkut masalah keluarganya.
23. Nilai atau norma keluarga
Dalam keluarga Tn. Suprayitno menganut nilai dan norma sesuai dengan
yang ditetapkan di masyarakat dan keluarga ini termasuk keluarga yang
bernilai dan bernorma baik dan mempunyai adat yang baik.

V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi efektif
Tn. Suprayitno sangat berarti dalam keluarganya dan dia merasa memiliki
dan dimiliki dalam keluarganya karena Tn. Suprayitno merupakan kepala
keluarga dan yang memenuhi segala kebutuhan keluarganya.
25. Fungsi sosial
Dalam keluarga Tn. Suprayitno memiliki interaksi yang cukup baik
terutama pada anggota keluarganya meskipun Tn. Muafan mempunyai
penyakit yang menular melalui kontak langsung. Keluarga Tn.
Suprayitno tetap tidak mengucilkannya, karena keluarga Tn. Suprayitno
percaya akan semua penyakit pasti dapat disembuhkan dengan cara
berobat dan berdoa.
26. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn. Suprayitno untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (makan,
pakaian, dan lain-lain) dari hasil pom bensin dan bila ada yang sakit
dibawa kepuskesmas terdekat dan keluarga ini belum mengerti tentang
bahayanya penyakit TBC, pengobatan dan perawatannya dan keluarga ini
menganggap penyakit yang dideritanya penyakit yang biasa batuk-batuk.
27. Fungsi reproduksi
Dalam keluarga Tn. Suprayitno mempunyai satu orang anak umur 2
tahun, persalinannya ditolong oleh bidan.
28. Fungsi ekonomi
Seluruh kebutuhan keluarga di tanggung oleh Tn. Suprayitno yang
bekerja sebagai pegawai pom bensin dengan penghasilan  Rp. 500.000 /
bulan keluarga tersebut dan Tn. Suprayitno selalu mengutamakan
kesehatan keluarganya terutama dirinya sendiri yang butuh biaya untuk
membeli obatnya.

VI. Stres dan Koping Keluarga


29. Stressor jangka pendek dan panjang
* Stressor jangka panjang : Yaitu masalah tentang mencukupi
kebutuhan hidup keluarganya.
* Stressor jangka pendek : tentang penyakit yang diderita oleh Tn.
Suprayitno.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Apabila menghadapi masalah, keluarga ini selalu membicarakan atau
menyelesaikan dengan musyawarah dengan keluarga.
31. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping pada keluarga Tn. Suprayitno yaitu dengan cara
musyarawah sehingga keputusan yang diambil merupakan kesepakatan
bersama.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Jika dalam keluarga ada masalah, keluarga ini selalu mendiskusikan
dengan istri dan bibinya sehingga Tn. Suprayitno merasa tenang dan
tidak terbebani.

VII. Pemeriksaan Fisik


- Kx batuk-batuk tapi tidak mengeluarkan sekret
- Nyeri dada bila batuk
- Sesak nafas bila di buat aktivitas
- T = 130 / 70 mmHg N = 80 x / menit S= 36 0C

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap penyakit Tn. Suprayitno dapat segera sembuh dan bisa
bekerja seperti biasanya tapi Tn. Suprayitno yakin dengan pelayanan /
pengobatan yang rutin Tn. Suprayitno bisa sembuh.
FORMAT PELAKSANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Diagnosis Keperawatan Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi


Keluarga
1 Resiko tinggi terjadinya penularan  Px dan keluarga 19 Januari 2005 1. Memberikan penyuluhan S : Kx dan keluarga kx mengatakan
penyakit pada keluarga berhubungan mengerti tentang mengenai penyakit TBC sudah mengerti tentang TBC
dengan ketidakmampuan keluarga penyakit TBC. 2. Dianjurkan jangan terlalu dan tahu cara penularannya
mengenal masalah penyakit TBC  Px dan keluarga lama kontak dengan px O : - Rumah kx sudah cukup
tahu cara seperti berbicara dalam satu penyinaran
penularannya ruangan yang tertutup - Keluarga kx merasa
 Px dan keluarga 3. Menganjurkan pada senang dikunjungi
tahu tentang anggota keluarga untuk - Kx dan keluarga berusaha
pengobatan mengawasi dalam minum untuk tidak tertular

 Px dan keluarga obat - Keluarga akan selalu

tahu tentang 4. Menganjurkan menyuruh mendukung kx untuk rutin

bahayanya px untuk berobat ke ke Puskesmas

penyakit TBC Puskesmas secara rutin tiap A : Tujuan tercapai.


hari. P : Rencana tindakan dihentikan.
5. Memberikan HE tentang
pentingnya gizi

FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Diagnosis Tujuan KriteriaEvaluasi Rencana Intervensi


Kriteria Standar
Keperawatan Khusus
Keluarga
1. Resiko tinggi terjadinya Penularan penyakit pada Verbal 1. Px dan keluarga 2. Berikan intervensi / penyuluhan tentang
penularan penyakit pada keluarga dapat dicegah (pengetahuan) mengerti cara penyakitnya
keluarga berhubungan dengan penularannya - Pengertian
ketidakmampuan keluarga 2. Px dan keluarga - Etiologi
mengenal masalah penyakit mengerti tentang - Penularan
TBC pengobatannya - Pengobatan
3. Px dan keluarga tahu - pencegahan
tentang bahaya 3. Anjurkan jangan terlalu lama kontak
penyakit TBC langsung dengan anggota keluarga
Prilaku 1. Keluarga mampu 4. Anjurkan bila sesudah mengeluarkan dahak
(psikomotor) menyediakan ventilasi harus ditempat yang sudah disediakan
yang cukup 5. Anjurkan bila dahak minum air hangat
2. Keluarga mampu 6. Anjurkan untuk datang berobat ke puskesmas
melakukan secara rutin.
pembuangan sampah
pada tempatnya
3. Keluarga melakukan
pengobatan secara
teratur
4. Kegiatan
- Ajarkan klien
untuk mengerti
tentang
penyakitnya
RENCANA KEGIATAN
Sasaran : Tn. S
Hari / tanggal : Sabtu, 22 Januari 2005
Waktu : 16.00 – 17.00 WIB (60 menit)
Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi terjadinya penularan penyakit berulang
Intervensi : No 1, 2, 3
Kunjungan ke :1
Latar belakang
Kx adalah seorang kepala keluarga yang tinggal bersama istri dan anaknya. Kx
sudah tidak bekerja dan hanya dirumah saja setiap istrinya selalu menyediakan
makanan yang sesuai dengan diit yagn telah diberikan oleh petugas kesehatan
tapi karena Kx merasa bosan dengan makanan itu-itu saja maka kx kadang
melanggar aturan-aturan tersebut.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan
diharapkan keluarga meningkatkan kemampuannya dengan tolak ukur :
 Keluarga dapat menyebutkan bahaya bila tidak mematuhi diet yang
diberikan.
 Keluarga mengetahui cara merawat anggota keluarganya yang sakit.
 Keluarga mengetahui jenis makanan yang dianjurkan

Tahap dan waktu Kegiatan perawat Kegiatan keluarga


Pendahuluan - Mengucapkan salam kepada - Menjawab salam
(10 menit) keluarga
- Memperkenalkan diri dan - Keluarga menerima
menjelaskan maksud
kedatangan kepada keluarga
- Menanyakan kesiapan - Menjawab tentang
keluarga untuk membuat kesiapan
kontrak
- Membuat kontrak untuk - Menyetujui kontrak
mengadakan pertemuan yang telah dibuat
selanjutnya.
- Menginformasikan tujuan - Memperhatikan
yang hendak dicapai dalam
kunjungan saat ini
Pelaksanaan - Menjelaskan tentang penyakit - Memperhatikan
(40 menit) TBC
- Memberikan kesempatan - Bertanya
keluarga bertanya terhadap
penjelasan yang telah
dilakukan perawat dan
menjawab pertayaan.
- Memberi penguat terhadap - Memperhatikan
respon yang telah dilakukan
keluarga
- Menjelaskan tentang tanda dan - Memperhatikan
gejala dari TBC
- Menjelaskan tentang cara - Memperhatikan
pengendalian yang sehat
- Memberi kesempatan keluarga - Bertanya
bertanya terhadap penjelasan
yang telah dilakukan
- Memberikan penguat terhadap - Memperhatikan
respon yang telah dilakukan
keluarga
Penutup - Membuat - Membuat kesimpulan
(10 menit) kesimpulan dengan keluarga bersama keluarga
tentang materi pendidikan
kesehatan yang telah
didiskusikan - Memperhatikan
- Memberikan
informasi cara dan tempat
memperoleh informasi lanjutan
yang berhubungan dengan
materi pendidikan kesehatan - Mengungkapkan tentang
- Membuat kontrak kontrak akan datang dan
yang akan datang (untuk menyatakan
kunjungan berikutnya kesanggupan
- Menjawab salam
- Mengucapkan
salam
KUNJUNGAN KE 2
Sasaran : Tn. H
Hari, tanggal : Rabu, 26 Januari 2005
Waktu : 14.00 – 14.45 (45 menit)
Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi terjadinya penularan penyakit berulang
Intervensi : No. 4, 5, 6, 7
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan
diharapkan keluarga meningkat kemampuannya dengan tolak ukur :
 Keluarga dapat ikut sertadalam pengendalian diet TBC.
 Keluarga dapat memberi contoh jenis diet TBC.
Tahap dan waktu Kegiatan perawat Kegiatan keluarga
Pendahuluan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(5 menit) kepada keluarga
- Mengingatkan - Memberikan respon
kontrak yang telah disepakati
- Menanyakan keluarga - Menjawab tentang kesiapan
untuk kontrak saat ini
- Menginformasikan - Memperhatikan
tujuan yang hendak dicapai
dalam kunjungan saat ini
Pelaksanaan - Menjelaskan kepada - Memperhatikan
(30 menit) keluarga tentang pengendalian
diet TBC - Bertanya dan memberi
- Memberi kesempatan contoh
keluarga bertanya dan memberi
contoh bagaimana diet TBC - Memperhatikan
yang baik
- Memberi penguat
terhadap respon yang telah
dilakukan keluarga
Penutup - Memberi kesimpulan - Membuat kesimpulan
(5 menit) dengan keluarga tentang materi bersama keluarga
pendidikan kesehatan yang telah
didiskusikan
- Membuat kontrak - Mengungkapkan tentang
yang akan datang (untuk kontrak akan datang dan
kunjungan berikutnya) menanyakan kesanggupan
KUNJUNGAN KE 3
Sasaran : Tn. H
Hari, tanggal : Kamis, 27 Januari 2005
Waktu : 15.00 – 15.35 (35 menit)
Diagnosa keperawatan : Resti terjadinya komplikasi (hiperglikemia)
Intervensi : No. 8, 9, 10
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan
diharapkan keluarga meningkat kemampuannya dengan tolak ukur :
 Keluarga dapat merubah jenis makanannya (sesuai dengan dietnya)
Tahap dan waktu Kegiatan perawat Kegiatan keluarga
Pendahuluan - Mengucapkan - Menjawab salam
(5 menit) salam - Memberikan respon
- Mengingatkan
kontrak yang telah disepakati - Menjawab tentang kesiapan
- Menanyakan
kesiapan keluarga untuk - Memperhatikan
kontrak saat ini
- Menginformasikan
tujuan yang hendak dicapai
dalam kunjungan ini
Pelaksanaan - Mereview kembali - Tanya jawab
(25 menit) tentang masalah-masalah yang
pernah dibahas.
- Memberi - Bertanya
kesempatan keluarga bertanya
tentang masalah penyakit TBC
- Memberi penguat - Memperhatikan
terhadap respon yang telah
dilakukan
Penutup - Membuat - Membuat kesimpulan
(5 menit) kesimpulan dengan keluarga bersama keluarga
tentang materi pendidikan
kesehatan yang telah
didiskusikan - Memberikan respon
- Mengucapkan
terima kasih kepada keluarga
yang bersedia meluangkan - Menjawab salam
waktu dan tenaga
- Mengucapkan
salam kepada keluarga
POA

Topik : Upaya penaggulangan penyakit TBC


Sasaran : Keluarga penderita TBC
Tujuan : Agar keluarga dan kx yang menderita TBC dapat mengerti
tentang penyakitnya
- Tanda dan gejala penyakit TBC
- Penularan dan pencegahan TBC
Kriteria Hasil : - Keluarga dan klien dapat memahami dan mengerti tanda dan
gejala penyakit TBC.
- Keluarga dan klien dapat memahami dan mengerti cara
penularan dan pencegahan penyakit TBC.
Metode : Ceramah
Waktu :  15 menit
Materi : - Pengertian penyakit TBC.
- Tanda, gejala penyakit TBC.
- Penularan dan pencegahan TBC.
Evaluasi : Diharapkan setelah penyuluhan keluarga dan klien dapat mengerti
tentang pengertian penyakit TBC, tanda dan gejala penyakit TBC,
penularan dan pencegahan TBC.
ANALISA DATA

No DS/DO KP MX
1. DS : Keluarga klien mengatakan tidak Ketidakmampuan Resiko tinggi
mengerti penyakit ada yang diderita Tn. keluarga mengenal terjadi penularan
Suprayitno masalah kesehatan
DO : - Keluarga sering bertanya terutama tentang penyakit
istrinya. TBC / sanitasi
- Klien dan keluarga belum kurang
mengerti tentang cara penularan
dan dampak atau akibat
penularan
- Rumah kurang pencahayaan
ventilasi hanya di depan dengan
ukuran (2,5 x 0,5 cm)
- Suasana rumah pengap kurang
ventilasi udara.
- Px dan anak tidur dalam 1 kamar,
kalau ada sampah dibuang
ketempat sampah.
2. DS : Keluarga klien mengatakan belum Kurangnya Resiko penyakit
mengerti tantang penataan ruangan pengetahuan tentang berulang
dirumah ini karena rumahnya kecil sanitasi lingkungan (kekambuhan)
DO : - Keluarga sering bertanya tentang
bagaimana penataan ruangan
yang sesuai
- Suasana rumah pengap (kurang
ventilasi)
- Kebersihan lingkungan kurang
- Kurangnya pencahayaan sinar
dari genting
- Ada TB sejak 2 tahun
- Berobat teratur (kekambuhan ke
2)
SKORING
No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran
Resiko tinggi terjadinya penularan
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman terbatas
Skala :
- Tidak / kurang sehat 3
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah ½x2 1 Adanya kemauan
Skala : untuk menjalani terapi
- Mudah 0 pengobatan
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1 1 Bersedia menghindari
Skala : faktor penularan
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Kx tidak mengerti
Skala : tentang penyakitnya
- Masalah berat harus segera ditangani 2
- Ada masalah tapi tidak perlu segera
ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0

Total skore 2
3
3
B. Resiko terjadinya kekambuhan berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang sanitasi
lingkungan
1. Sifat masalah :
 Ancaman kesehatan 2/3 x 1 2/3 Ancaman teratasi

2. Kemungkinan masalah dapat diubah : ½x2 1 Ada kemauan untuk


 Sebagian berobat

3. Potensi masalah untuk dicegah : 3/3 x 1 1 Bersedia menghindari

 Tinggi faktor penularan

4 Menonjolnya masalah : 0/2 x 1 0 Masalah tidak

 Masalah tidak dirasakan dirasakan


Total skore 3
2
3

Anda mungkin juga menyukai