Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Untuk laki – laki, ambang normalnya dalam darah adalah 7,0 mg/dL.
Adapun pada perempuan normalnya adalah 5,7 mg/dL darah (Soeroso dan
Algristian, 2011)
Hiperuricemia, adalah suatu keadaan kelainan metabolik dimana
kadar Asam Urat didalam darah melebihi nilai normalnya. Nilai normal
kadar asam urat dalam darah untuk pria dewasa berkisar antara 3,5 – 7,2
mg/dl dan untuk wanita antara 2,6 – 6,0 mg/dl. Pada orang tua nilai normal
sedikit lebih tinggi.
Asam urat bukan istilah asing bagi kebanyakan orang. Asam urat
berasal dari pemecahan atau metabolisme purine (sisa pengolahan zat
purine ) yang banyak terdapat dalam makanan yang kita makan sehari hari.
Kita mendapatkan purin dari makanan olahan dari tubuh makhluk hidup,
yakni tumbuhan dan hewan. Selain dari makanan, zat purin juga akan
bertambah ketika ada sel-sel tubuh yang rusak secara normal atau terkena
suatu penyakit. Asam urat harusnya dikeluarkan oleh tubuh melalui feses
dan urin, tetapi pada beberapa kondisi, ginjal tidak mampu mengeluarkan
asam urat tersebut sehingga kadar asam urat di dalam tubuh meningkat
dan melebihi batas normal. Peningkatan inilah yang kemudian dinamakan
hiperuricemia.
Hiperuricemia sendiri dapat terjadi apabila Produksi Asam Urat
berlebihan, Pengeluaran Asam Urat dari dalam tubuh terganggu/kurang,
atau kedua duanya ecara statistik dari hasil penelitian 10 % hiperuricemia
disebabkan produksi yang berlebihan, dan 90 % disebabkan pengeluaran
yang terganggu atau tidak lancar. Itulah kenapa ada orang tertentu, yang
banyak makan makanan yang mengandung protein, sumber purin, tetapi
tidak mengeluh apa apa, sedang orang lainnya, bisa menjadi hiperuremia,
padahal makannya sudah sangat dijaga agar tidak kelebihan purin.

2
Asam urat yang berlebihan atau jenuh, akan berubah menjadi
bentuk Kristal seperti jarum- jarum dan ini sangat menyakitkan bila
terdeposit di persendian. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-
jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku.
Hiperuricemia berpotensi menyebabkan gout. Meskipun demikian,
hubungan yang pasti antara gout dan hiperuricemia masih belum begitu
jelas. Ada beberapa pasien dengan hiperuricemia yang ternyata tidak
menderita gout, sebaliknya ada pula beberapa pasien yang kadar asam
uratnya normal tapi menderita gout.
Gout merupakan suatu keadaan dimana pada sendi-sendi pasien
terdapat penumpukan kristal asam urat, sehingga menyebabkan sendi itu
meradang (arthritis), bengkak dan nyeri. Jadi salah satu yang
menyebabkan peradangan pada sendi, sehingga menimbulkan keluhan
pada sendi adalah hiperuricemia. Disebutkan salah satu karena masih
banyak sebab lain yang bisa menyebabkan gangguan serupa.
Menurut penelitian di Amerika, Hiperuricemia sebagian besar
diderita oleh kaum laki laki di atas 40 tahun dan wanita yang telah
menopause, sementara data tentang penyakit ini di Indonesia masih sangat
kurang. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu
ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.

B. Faktor-faktor Penyebab Hyperuricemia


Banyak faktor yang berkontribusi berperan untuk terjadinya
hyperuricemia, antara lain :
1. Genetik, kemungkinan memainkan peran, meskipun tidak terlalu besar.
2. Resistensi insulin, diabetes
3. Hypertensi (tekanan darah tinggi)
4. Gangguan fungsi ginjal
5. Obesitas (kegemukan). Hal ini karena terdapat lebih banyak jaringan
yang bisa pecah atau berganti sehingga memicu meningkatnya produksi
asam urat
6. Diet kaya purin

3
7. Penggunaan diuretik, salisilat, cyclosporine, levodopa,
8. Aterosklerosis
9. Terlalu banyak minum alkohol, sehingga mengganggu perjalanan asam
urat untuk keluar dari tubuh
10. Adanya gangguan pada salah satu enzim yang membantu
pemecahan senyawa purin yang menyebabkan peningkatan purin dalam
darah, khususnya jika makanan makanan yang mengandung purin
11. Gangguan metabolisme purin dalam tubuh
12. Intake bahan yang mengandung asam urat tinggi
13. Sistem ekskresi asam urat yang tidak adekuat
Semua faktor di atas akan dapat menghasilkan akumulasi asam urat
yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga
mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Pengelolaan
hiperuricemia, kadar asam urat umumnya bisa mencapai kadar normal
dengan pengobatan yang tepat, tetapi bila sudah pernah mengalami gout,
maka penderitanya harus melakukan tindakan pengendalian agar asam
uratnya tetap berada di level normal. Pengendalian dapat dilakukan dengan
menghindari makanan-makanan yang mengandung banyak zat purin,
seperti jeroan, makanan laut, makanan kaleng, dan juga harus banyak
meminum air putih untuk membuang zat purin dari dalam tubuh. Jika
tubuh rentan terhadap hiperuricemia, maka yang harus dilakukan :
1. Menghindari makanan yang mengandung banyak purin seperti bir,
minuman alkohol, teri, ikan sardin, telur ikan, ragi, hati, ginjal, kacang-
kacangan (kacang polong, melinjo), ekstrak daging, kaldu, jamur,
asparagus, bayam dan kembang kol
2. Menjaa berat badan dengan berolahraga secara teratur
3. Jangan melakukan diet secara ekstrim, karena hal ini juga bisa
meningkatkan kadar asam urat dalam darah
4. Memberitahu dokter semua obat dan vitamin yang dikonsumsi untuk
mencegah peningkatan risiko hyperuricemia dari obat-obatan yang
diminum

4
5. Encok sering disebut asam urat, tapi penyakit ini berbeda dengan
rematik. Karena encok terkait dengan gangguan metabolisme
pengeluaran kadar asam urat dalam darah yang tersumbat menjadi
kristal. Sedangkan rematik adalah penyakit sendi karena adanya
gangguan autoimun yang berlangsung lama.

C. Macam – Macam Diet Hiperuricemia


Bagi penderita asam urat akut maupun kronis sebaiknya
melakukan diet asam urat untuk pembatasan makanan yang mengandung
kadar purin yang tinggi, cukup kalori (sesuai dengan kebutuhan tubuh)
tinggi karbohidrat, rendah kalori, rendah lemak, tinggi cairan dan tanpa
alkohol.
Adapun anjuran diet bagi penderita asam urat akut maupun kronis,
yaitu :
1. Diet normal biasanya 600-1000 mg purin perhari sedangkan bagi
penderita asam urat harus mengurangi kadar purin hingga kadar
konsumsi sekitar 100 – 150 mg purin.
2. Dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran yang tidak mengandung purin
minimal 300 gr per hari kecuali asparagus, kacang polong, buncis,
kembang kol, bayam dan jamur agar tetap dihindari
3. Untuk meningkatkan memacu pembuangan asam purin melalu urin
maka sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak karbohidrat komplex seperti nasi, singkong, roti,
ubi tidak kurang dari 100 gr / hari
4. Sebaiknya hanya mengkonsumsi protein yang bersumber dari protein
nabati dengan aturan maksimal 1 gr / kg berat badan perhari atau kira-
kira 50-70 gr/harinya
5. Memperbanyak minum air putih minimal 2.5 liter atau 10 gelas perhari,
karena cairan bisa membantu menghilangkan asam urat berlebih dari
dalam tubuh
6. Mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air seperti
semangka, melon, blewah, nanas, belimbing dan jambu air.

5
Adapun pantangan makan untuk penderita Hiperurecemia, yaitu
antara lain :
Jenis Makanan Tinggi Purin
No Makan Kadar Purin (mg/100g)
1 Teobromin (kafein 2300
cokelat)
2 Limpa domba/kambing 773
3 Jamur kuping 448
4 Hati sapi 554
5 Ikan sarden 480
6 Limpa sapi 444
7 Paru-paru sapi 339
8 Ginjal sapi 269
9 Ikan tuna 257
10 Jantung sapi 256
11 Hati ayam 243
12 Jantung domba/kambing 241
13 Ikan teri 239
14 Udang 234
15 Biji melinjo, emping 222
16 Daging kuda 200
17 Kedelai & kacang-kacangan 190
18 Dada ayam dg kulit 175
19 Daging ayam 169
20 Daging angsa 165
21 Lidah sapi 160
22 Ikan Kakap 160
23 Daging bebek, kalkun 138
24 Kerang 136
25 Udang Lobster 118

Perubahan gaya hidup, konsumsi obat tertentu dan menghindari


makanan yang berkadar purin tinggi dapat mengendalikan asam urat.
Berikut adalah makanan tinggi purin yang menjadi pantangan bagi
penderita asam urat. (Ingat bahwa masing-masing orang memiliki
sensitivitas yang berbeda terhadap makanan. Makanan yang sangat cepat

6
menimbulkan serangan asam urat pada satu orang belum tentu
menimbulkan efek yang sama pada yang lainnya).
1. Alkohol dan soft drink
2. Jamur, bayam matang, dan sawi
3. Daging kambing
4. Jeroan dan gajih (lemak)
5. Salmon, mackerel, sarden, kepiting, udang, dan beberapa ikan lainnya
6. Krim dan Es krim

D. Pencegahan
Beberapa hal berikut dianjurkan untuk mengurangi asam urat :
1. Jangan minum aspirin (bila membutuhkan obat pengurang sakit, pilih
jenis ibuprofen dan lainnya)
2. Perbanyak minum air putih– terutama bagi penderita yang mengidap
batu ginjal– untuk mengeluarkan kristal asam urat di tubuh.
3. Makan makanan yang mengandungpotasium tinggi seperti :
a. Sayuran dan buah-buahan
b. Kentang
c. Alpukat
d. Susu dan yogurt
e. Pisang
4. Makan buah-buahan kaya vitamin C,terutama jeruk dan strawberry
5. Aktif secara seksual (Berita bagus! Seks ternyata memperlancar produksi
urin sehingga menurunkan kadar asam urat).
6. Konsumsi salah satu produk alami yang dapat menyembuhkan asam urat
seperti sidaguri, habbatussauda, brotowali, teh hijau, dan lain-lain.

E. Penatalaksanaan
1. Pengobatan Tradisional
a. Daun Salam, 10 lembar daun salam direbus dengan 700 cc air
hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.

7
b. 10 gram sambiloto kering, 10 gram rimpang temulawak kering, 5-10
gram komfrey, 1 gram buah lada. Cara membuatnya: semua bahan
dicuci, lalu direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Minum 3
kali 1 gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan.
c. 30-50 gram akar sidaguri. Akar sidaguri itu dipotong-potong, lalu
dicuci bersih. Setelah itu direbus dalam 2 gelas air hingga tersisa 1
gelas. Akar dan air rebusan disimpan dalam gelas tertutup selama
satu malam, minum pada pagi harinya. Akar direbus kembali, airnya
diminum pada sore hari.
d. Temulawak, tapak liman, daun sendok dan pegagan direbus dalam 5
gelas air hingga tersisa 3 gelas. Minum 3 kali 1 gelas setiap hari, 1
jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
e. Daun jati belanda, kemuning, dan kunci pepet direbus dalam 5 gelas
air hingga tersisa 3 gelas. Air diminum 3 kali 1 gelas setiap hari, 1
jam sebelum makan.
2. Farmakologi
Selama bertahun-tahun, obat yang paling umum digunakan untuk
mengobati asam urat adalah Allopurinol, yang umumnya aman dan
efektif, tetapi telah diketahui menyebabkan ruam yang dapat
mengancam kehidupan, meskipun jarang terjadi. Dosis Allupurinol,
sering harus dikurangi pada pasien dengan fungsi ginjal terganggu, tapi
uji klinis sebelumnya telah menunjukkan bahwa febuxostat efektif
untuk menurunkan kadar asam urat, pada penderita dengan gangguan
fungsi ginjal tanpaperlu penyesuaian dosis. 
a. Allupurinol 300 – 600 mg / hari
b. Febuxoxstat 80 mg / hari
Untuk mengurangi rasa nyeri, dapat diberikan obat-obat dari
golongan NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug) atau obat anti
inflamasi non steroid (AINS), seperti ibuprofen, natrium atau kalium
diclovenac.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Untuk laki – laki, ambang normalnya dalam darah adalah 7,0 mg/dL.
Adapun pada perempuan normalnya adalah 5,7 mg/dL darah (Soeroso dan
Algristian, 2011).
Menurut penelitian di Amerika, Hiperuricemia sebagian besar
diderita oleh kaum laki laki di atas 40 tahun dan wanita yang telah
menopause, sementara data tentang penyakit ini di Indonesia masih sangat
kurang. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu
ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.

9
Daftar Pustaka

http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/02/hyperuricemia-asam-urat-tinggi.html
http://digilib.unila.ac.id/6605/11/BAB%20II.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai