PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi diderita oleh hampir semua golongan
hipertensi ini sudah dipastikan dapat merusak organ tubuh, seperti jantung
(70% penderita hipertensi akan merusak jantung), ginjal, otak, mata serta
hipertensi berlanjut menjadi “Krisis Hipertensi”, dan banyak terjadi pada usia
sekitar 30-70 tahun. Tetapi krisis hipertensi jarang ditemukan pada penderita
baik dan teratur dapat mencegah insiden krisis hipertensi menjadi kurang dari
1 %.
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
ISI
A. DEFINISI
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
yang peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140
mmHg dan peningkatan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg
pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah darah (Hani,
2010). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung
darah normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas
160/95 dinyatakan sebagai hipertensi. Setiap usia dan jenis kelamin memilki
1. Pada pria usia < 45 tahun, dinyatakan menderita hipertensi bila tekanan
2. Pada pria usia > 45 tahun, dinyatakan hipertensi bila tekan darahnya >
145/90 mmHg
3
3. Pada wanita tekanan darah > 160/90 mmHg, dinyatakan hipertensi
kerusakan organ target yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus
diturunkan segera, dalam hitungan menit sampai jam. Tekanan darah yang
sangat tinggi dan terdapat kerusakan organ, sehingga tekanan darah harus
diturunkan dengan segera (dalam menit atau jam) agar dapat membatasi
degan diastol >120 mmHg disertai kerusakan organ target yang progresif.
ibntensive care unit atau (ICU). Merupakan kedaan yang jarang dijumpai,
4
tekanan darah harus dilakukan dalam kurun waktu 24-48 jam.
fase maligna.
keluhan sakit kepala yang sangat, perubahan kesadaran dan keadaan ini
hipertensi berlanjut menjadi “Krisis Hipertensi”, dan banyak terjadi pada usia
sekitar 30-70 tahun. Tetapi krisis hipertensi jarang ditemukan pada penderita
5
dengan tekanan darah normal tanpa penyebab sebelumnya. Pengobatan yang
baik dan teratur dapat mencegah insiden krisis hipertensi menjadi kurang dari
1 %.
C. ETIOLOGI
2. Stress
4. Obesitas
5. Merokok
6. Minum alkohol
1. Penderita hipertensi tidak minum obat atau tidak teratur minum obat.
2. Kehamilan
4. Pengguna NAPZA
D. MANIFESTASI KLINIS
yang terganggu, diantaranya nyeri dada dan sesak nafas pada gangguan
jantung dan diseksi aorta, mata kabur dan edema papilla mata, sakit kepala
6
takipneu, gagal ginjal akut pada gangguan ginjal, di samping sakit kepala dan
n pi Neurolog al
Darah i
n, kejang,
pandanga
n kabur,
defisit
neurologi
s fokal
E. PATOFISIOLOGI
merokok dan minum alkohol. Karena ketidak teraturan atau ketidak patuhan
7
sehingga memungkinkan seseorang terserang hipertensi yang semakin berat (
Krisis hipertensi ).
tekanan darah pada hipertensi, kalau tekanan darah semakin meningkat, maka
otak sehingga suplai darah menurun dan terjadi iskemik yang menyebabkan
menyebabkan injury.
8
F. KOMPLIKASI
terjadi pada hipertensi berat. Tekanan darah harus diturunkan sampai rasa
nyeri dada berkurang atau sampai tekanan diastolik mencapai 100 mmHg.
Obat pilihan adalah nitrat yang diberikan secara intravena yang dapat
juga dapat menurunkan preload dan afterload merupakan obat pilihan yang
lain.
diturunkan sampai 100 mmHg, atau lebih rendah asal tidak menimbulkan
9
4. Insufisiensi Ginjal
5. Eklampsia
aliran darah uterus. Labetalol juga dapat dipakai pada keadaan ini.
6. Krisis Katekolamin
dosis kokain. Pada intoksikasi obat tersebut biasanya disertai kejang, strok,
dan infark miokard. Fentolamin adalah obat pilihan klasik pada krisis
10
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
hipertensi).
hipertensi.
(efek kardiovaskuler).
dan hipertensi.
(penyebab).
10. Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor risiko
terjadinya hipertensi.
11
11. Steroid urin: Kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,
14. Foto dada: Dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katup;
au feokromositoma.
H. PENATALAKSANAAN
masalah baru.
12
Obat yang ideal untuk keadaan ini adalah obat yang mempunyai sifat
mempunyai efek yang tidak tergantung kepada sikap tubuh dan efek samping
menyebabkan iskemik pada otak dan ginjal. Tekanan darah harus dikurangi
25% dalam waktu 1 menit sampai 2 jam dan diturunkan lagi ke 160/100
(Infus drip, bukan injeksi). Obat yang cukup sering digunakan adalah
oral yang dapat diberikan meliputi Nifedipinde 5-10 mg, Captorpil 12,5-25
mg, Clonidin 75-100 ug, Propanolol 10-40 mg. Penderita harus dirawat inap.
1. Natrium Nitropusida
2. Nikardipin hidroklorida
3. Nitrogliserin
4. Enaraplirat
5. Hidralazin Hidroklorida
6. Diazoksid
7. Labatalol Hidroklorida
8. Fentolamin
13
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
kerusakan organ target yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus
1. Penderita hipertensi tidak minum obat atau tidak teratur minum obat.
2. Kehamilan
4. Pengguna NAPZA
B. SARAN
yang baik dan tepat serta menegakkan asuhan keperawatan yang baik.
Dengan adanya hasil tugas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bacaan
untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah didapatkan dan lebih baik
14
DAFTAR PUSTAKA
http://suryanianhye.blogspot.com/2017/09/laporan-pendahuluan-krisis-
15