Pada awal kemerdekaan Indonesia, muncul perdebatan mengenai bentuk negara yang
akan digunakan Indonesia apakah negara kesatuan ataukah negara federal. Namun
akhirnya disepakati bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan kemudian ditetapkan
dalam UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
Presiden Soekarno, dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 megatakan bahwa nasionalisme
Indonesia atau negara kesatuan merupakan sebuah takdir.
Bangsa Indonesia harus mengatasi badai besar ketika Belanda kembali datang untuk
melakukan agresi militer tahun 1948-1949 hingga akhirnya berkat perjuangan bangsa
Indonesia melalui perjanjian-perjanjian dengan Belanda, bentuk negara Indonesia
berubah menjadi Republik Indonesia Serikat. Tujuan Belanda membentuk negara serikat
adalah untuk melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada waktu itu.
Banyak timbul pergolakan parlemen di Indonesia yang menjadi awal pemicu diubahnya
bentuk negara dari serikat menjadi kesatuan. Melalui Mosi Natsir yang didukung oleh
banyak fraksi di parlemen ini akhirnya mengantarkan Indonesia menjadi negara
kesatuan sejak 17 Agustus 1950.
Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai dengan konstitusi yang
berlaku UUDS1950 pasal1 ayat (1) banyak sekali timbul upaya pemberontakan di
berbagai daerah hingga tahun 1958. Kondisi ini membuat penyelenggaraan negara
tidak optimal sehingga Presiden harus mengambil tindakan dengan mengeluarkan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya konstitusi Negara Kesatuan Republik
Indonesia kembali menggunakan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
Hal ini mampu meyakinkan kembali bahwa negara kesatuan merupakan yang terbaik
dan menghilangkan keraguan akan pecahnya negara Indonesia.
Dalam Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan
naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang
berbentuk Republik.”
dan Pasal 37 ayat(5) "Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan".
UUD RI tahun 1945 secara nyata memiliki spirit agar Indonesia terus bersatu, baik yang
terdapat dalam Pembukaan ataupun dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar yang
langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan RI dalam 5 Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat
(1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD RI tahun
1945.