Anda di halaman 1dari 12

Pengertian

Jaringan juga diartikan sebagai sekelompok sel yang mempunyai asal, fungsi, serta struktur yang
sama. Secara khusus, jaringan dipelajari dalam ilmu histologi.

Secara lebih singkatnya, pengertian dari jaringan tumbuhan yakni apabila ada sel-sel yang berkumpul
serta bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi pada suatu jaringan di dalam tumbuhan.

Pengertian jaringan sendiri sering salah kaprah dengan arti dari pengertian koloni. Pengertian
jaringan ini sering disebutkan sebagai kumpulan sel yang aktif dalam segala proses kehidupan dalam
tumbuhan, yakni aktif berfotosintesis, aktif mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak.

Serta aktif dalam mengadakan pengambilan zat-zat makanan, sehingga dapat disimpulkan hanya
merupakan individu-individu yang berkumpul, contoh dalam kasus ini adalah koloni pada ganggang.

Mengenal Jaringan Tumbuhan Lebih Dekat


Pada awal pertumbuhan tumbuhan, semua sel yang ada di dalam tumbuhan melakukan pembelahan
diri. Namun, dengan adanya perkembangan dan pertumbuhan lebih lanjut, pembelahan sel tersebut
menjadi terbatas hanya ada di bagian tertentu pada tumbuhan.

Jaringan pada tumbuhan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik
ini dalam suatu tumbuhan disebut juga dengan meristem.

Selain meristem, pembelahan sel juga dapat berlangsung pada jaringan lain seperti jaringan korteks
batang, namun jumlah dari pembelahan ini sangat terbatas.

Sel-sel meristem pada tumbuhan akan tumbuh sekaligus mengalami spesialisasi secara morfologi
dan juga fisiologi (mengalami diferensiasi) sehingga membentuk berbagai macam jaringan serta
tidak memiliki kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut sebagai jaringan dewasa.

Dalam jaringan dewasa terdapat susunan organ tumbuhan tingkat tinggi, diantaranya sebagai
berikut :

1. Jaringan Pelindung (epidermis)

2. Jaringan dasar (parenkim)

3. Jaringan Penguat (penyokong)

4. Jaringan pengangkut (vaskuler)

5. Jaringan Sekretoris
Struktur

Tumbuhan tumbuh atas dua macam jaringan yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Nah,
berikut ini merupakan struktur dari jaringan pada tumbuhan.

A. Meristem (Jaringan Embrionik) Tumbuhan

Seperti yang telah kita ketahui, jaringan maristem sendiri terdiri dari sekelompok sel yang tidak
berubah (tetap) dalam fase pembelahan.

Sel maristem ini memiliki beberapa sifat, seperti :

 Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan juga pertumbuhan.

 Di antara sel-sel meristem biasanva tidak ditemukan adanya ruang antarsel.

 Sel-selnya bentuknya menyerupai bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang
tipis.

 Masing-masing selnya mengandung banyak sitoplasma serta mengandung satu atau lebih
inti sel.

 Vakuola sel sangat kecil atau bahkan tidak ada.

Jaringan maristem terbagi atas beberapa kriteria yakni berdasar posisinya di dalam tumbuhan, asal-
usulnya, jaringan tumbuhan yang dihasilkannya, strukturnya, taraf perkembangannya, serta
ungsinya.

Berdasarkan posisinya:

 meristern apikal: ada pada ujung pucuk utama dan juga pucuk lateral serta ujung akar.

 meristem interkalar: ada di antara jaringan dewasa, contohnya ada pada meristem di
pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput rumputan.
 meristem lateral: berada sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, contohnya
ada pada kambium dan kambium gabus (felogen).

Berdasarkan asal-usulnya:

 Meristem primer: Selnya berkembang secara langsung dari sel-sel embrionik (meristem
apikal).

 meristem sekunder: apabila sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang telah
mengalami deferensiasi. Contohnya ada pada kambium dan kambium gabus (felogen).

Jaringan maristem primer berasal dari sel intial yang disebut sebagai promeristem, berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh Haberlandr, sel tersebut akan berkembang menjadi protoderm,
prokambium, dan merisrem dasar.

Protoderm akan berdeferensiasi menjadi sebuah jaringan epidermis, selanjutnya prokambium akan
berdeferensiasi kembali menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan
tumbuh menjadi parenkim (jaringan dasar). Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga daerah,
yakni:

1. Dermatogen, yang akan berkembang menjadi epidermis

2. Periblem, yang akan tumbuh berkembang menjadi korteks

3. Plerom, yang akan berkembang menjadi stele.

Sedangkan, Schmidt akan membagi ujung batang menjadi dua bagian yakni korpus dan tunika.
Korpus adalah bagian pusat dan titik tumbuh. Daerah ini memiliki area yang luas serta ukuran selnya
yang relatif besar.

Sel-sel daerah korpus tersebut akan membelah secara tidak beraturan. Sementara, tunika adalah
bagian paling luar dan titik tumbuh, terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel.

Dengan sel-sel yang ukurannya relatif lebih kecil serta tunika juga mengalami pembelahan ke
samping (ke arah lateral).

Jaringan Meristem sekunder tumbuhan berasal dari sel-sel dewasa yang kemudian berubah menjadi
meristematik.

Sel-sel meristem sekunder tumbuhan mempunyai bentuk yang pipih atau prisma dimana di bagian
tengahnya terdapat vakuola yang ukurannya besar. Contohnya ada pada kambium dan kambium
gabus.

Kambium bisa kalian temukan di dalam batang serta akar dari tumbuhan bergolongan
Dicotyledoneae dan Gymnospemae dan juga beberapa tumbuhan dari golongan Monocotyledonae
(Agave, Aloe, Jucca dan Draceana).

Sementara itu kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan serta bisa membentuk jaringan
gabus yang sukar atau pun tidak bisa dilalui air. Sel-sel gabus umumnya memiliki sifat mati.
Promeristem merupakan jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan masih dalam
tingkatkan embrio. Contohnya dapat kalian jumpai pada lembaga biji tumbuhan.

Sifat Jaringan Meristem

 Bentuknya menyerupai sel bulat, lonjong, ataupun poligonal dengan dinding selnya yang
tipis.

 Masing-masing dari sel kaya akan sitoplasma serta mengandung satu atau lebih dari satu inti
sel.

 Tersusun atas beberapa sel muda dalam fase pembelahan dan juga pertumbuhan.

 Vakuola sel sangat kecil atau bahkan tidak ada.

 Pada umumnya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem.

Ciri-Ciri Jaringan Meristem

 Aktif membelah dan juga belum mengalami proses diferensiasi.

 Berukuran lebih kecil dan dindinya tipis.

 Nukleus dan juga vakuola berukuran kecil, serta mengandung banyak sitoplasma.

 Memiliki bentuk kuboid atau prismatik.

B. Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan

Sifat Jaringan Tumbuhan Dewasa

 Tidak ada aktivitas membelah diri

 Mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sel-sel meristem

 Memiliki vakuola yang berukuran besar sehingga plasma sel sedikit dan selaputnya
menempel pada dinding sel

 Tak jarang selnya telah mati

 Selnya sudah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya

 Terdapat ruang antar sel diantara sel-selnya

Terbentuknya ruang antar sel di dalam tumbuhan tingkat tinggi  dapat diakibatkan oleh beberapa
faktor, yaitu:

1. Sisogen, merupakan sel-sel yang saling memenuhi sehingga akan membentuk ruang
diantaranya, terjadi pada sel tangkai daun teratai (Nymphaea).

2. Lisigen, merupakan ruang antar sel yang terbentuk sebab sel sekaligus isinya telah larut. Bisa
kalian temukan pada ruang minyak daun jeruk (Citrus sp).
3. Sisolisigen, apabila ruang yang terjadi berasal dari larutnya sel tertentu yang kemudian
diikuti oleh terjadinya saling menjauhi sel-sel disekitarnya, contohnya ada pada ruang antar
protoxilem.

4. Reksigen, merupakan ruang antar sel yang terbentu sebab sel-selnya mengalami robekan
yang dikarenakan oleh pertumbuhan yang menarik sel tersebut. Dapat kalian temui pada
berkat pengangkut batang jagung (Zea mays).

Menurut asal meristem, jaringan dewasa yang ada pada tumbuhan terbagi menjadi dua macam
yakni jaringan primer dan jaringan sekunder.

Jaringan meristem primer apabila sel-selnya berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan
sekunder apabila sel-selnya berasal dari meristem sekunder.

Macam-macam jaringan dewasa:

a. Jaringan Parenkim

Jaringan dasar atau disebut juga dengan jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat
disetiap tumbuhan. Parenkim ini terdapat di akar, batang, daun dan xylem floem.

Ketika organ di dalam tumbuhan mengalami kerusakan, maka jaringan yang rusak tersebut akan
diganti dengan jaringan yang baru.

Pada umumnya, jaringan parenkim ini memiliki peran dalam fotosintesis, sekresi, respirasi dan juga
dalam penyimpanan cadangan makanan dan air.

b. Jaringan Kolenkim

Jaringan penguatatau yang disebut juga dengan jaringan kolenkim merupakan jaringan yang berasal
dari bagian sudut dinding sel dan selusonya akan menebal.

Jaringan ini tidak mempunyai protoplas serta dinding sekunder, namundinding primernya
mengalami penebalan. Jaringan kolenkim mempunyai dinding sel primer yang tidak berlignin,
sehingga jaringan ini diunggulkan untuk menjadi penopang bagi organ muda.

c. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim memiliki fungsi sebagai penopang organ-organ yang tua. Berdasarkan
bentuknya, jaringan ini terbagi menjadi dua macam yakni fiber dan sklereid.

Fiber mempunyai bentuk menyerupai pita panjang yang kuat sehingga dapat kita manfaatkan
sebagai tali. Sementara sklereid bentuknya tidaklah beraturan, kalian dapat menjumpai jaringan
skelereid pada kulit yang melindungi biji.

d. Jaringan Xilem

Jaringan xilem adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari dalam tanah
menuju daun yang kemudian di olah untuk menjadi makanan melalui proses terjadinya fotosintesis.
Jaringan ini terdiri dari dua jenis, yaitu xilem primer dan xilem sekunder. Xilem primer terbentuk
oleh jaringan meristem primer yang ada pada saat pertumbuhan awal sedangan xilem sekunder
terbentuk oleh jaringan meristem sekunder.

e. Jaringan Floem

Jaringan floem adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis yang berupa
karbohidrat untuk disebarkan ke seluruh bagian tubuh pada tumbuhan.

Jaringan ini terdiri atas dua jenis yakni floem primer dan sekunder. Hal ini sama seperti pada jaringan
xilem.

C. Epidermis (Jaringan Pelindung) pada Tumbuhan

Ciri-Ciri Jaringan epidermis

 Tersusunatas sel-sel yang masih hidup

 Memiliki bentuk persegi panjang

 Sel-selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel

 Tidak mempunyai klorofil

 Dinding sel epidermis pada bagian dalam mengalami penebalan,sedangkan dinding sel pada
bagian da;am tetap tipis.

 Mengalami modifikasi sehingga menjadi stomata, trikomata, spina, velamen, sel kipas, dan
juga sel kersik.

Seperti yang telah kalian ketahui, jaringan epidermis merupakan jaringan pada tumbuhan yang
berupa lapisan sel terletak pada bagian luar.

Biasanya jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang,
daun, bunga, buah, dan biji.

Maka dapat disimpulkan bahwa jaringan ini memiliki fungsi sebagai pelindung bagian dalam
tumbuhan dari segala pengaruh luar yang dapat berpotensi merusak pertumbuhan dari tumbuhan
itu sendiri.

Epidermis yang ada pada tumbuhan umumnya terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat, namun
pada beberapa jenis tumbuhan juga ada yang terdiri atas beberapa lapis sel.

Hal tersebut dikarenakan sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan)
sehingga epidermis akan memiliki banyak lapisan. Contoh kejadian ini ada pada sel-sel epidermis
velamen pada akar anggrek.

Sel-sel epidermis memiliki bentuk yang bervariasi, contohnya epidermis yang berbentuk tubular
dapat dijumpai pada helalan daun dikotil dan berbentuk memanjang dijumpai pada helaian daun
Monokotil Pada helaian daun Aloe cristata sel epidermis berbentuk heksagonal.
Sel-sel epidermis mempunyai protoplas hidup dan bisa menyimpan berbagai hasil metabolisme.Sel-
sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan yang sering disebut
sebagai derivat epidermis, diantaranya seperti stoma, trikoma, sel kipas. sistolit, sel silika, dan sel
gabus.

D. Jaringan Dasar / Parenkim Tumbuhan

Jaringan parenkim merupakan jaringan tumbuhan yang terbentu dari adanya kumpulan sel yang
hidup. Jaringan ini mempunyai struktur serta fisiologis yang beragam. Jaringan ini juga masih
melakukan segala kegiatan proses fisiologis khusunya pada jaringan yang dewasa (tua).

Kenapa disebut sebagai jaringan dasar? Sebab jaringan parenkim ini hampir dapat ditemui disetiap
jenis tumbuhan. Jaringan ini dapat kita jumpai pada batang dan akar parenkim yang ditemukan
diantara jaringan epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks.

Parenkim bisa juga ditemukan sebagai empulur batang. Jaringan ini pada daun tumbuhan
membentuk mesofil daun yang terkadang berdeferensiasi menjadi sebuah jaringan tiang (palisade)
serta  jaringan bunga karang (sponge).

Jaringan parenkim bisa juga ditemukan sebagai parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah
dan juga biji.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim pada tumbuhan dibedakan menjadi 5 macam, yakni:

1. Jaringan Parenkim air ( Dapat dijumpai pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun
air untuk bertahan pada musim kering)

2. Jaringan Parenkim asimilasi (Berfungsi dalam proses pembuatan makanan, ada pada bagian
dari tumbuhan yang berwarna hijau)

3. Jaringan Parenkim udara. (Berfungsi sebagai pelampug pada tumbuhan. Jaringan parenkin
ini bisa ditemukan pada tangkai daun Canna sp. sebagai tempat penyimpanan udara)

4. Jaringan Parenkim penimbun. (Berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan


dalam bentuk gula, tepung, protein, dan lemak. . Jaringan ini dapat ditemukan pada akar
rimpang, empulur batang, umbi, dan umbi lapis)

5. Jaringan Parenkim angkut. (Berfungsi sebagai pembuluh angkut baik berupa makanan
ataupun air. Hal tersebut terjadi karena sel selnya memanjang menurut arah pengangkutan)

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim pada tumbuhan terbagi menjadi 4 macam, yakni:

1. Jaringan parenkim palisade, adalah jaringan yang menyusun mesofil pada daun.Dapat
dijumpai pada biji dengan bentu sel panjang, tegak dan mengandung banyak kloroplas.

2. Jaringan Parenkim lipatan, dapat dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi. Jaringan ini
terjadi karena adanya perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung
banyak kloroplas.
3. Jaringan parenkim bunga karang, berfungsi untuk menyusun mesofil daun serta ukurannya
tidak beraturan dan ruang antarsel yang lebar.

4. Jaringan parenkim bintang (aktinenkim), dapat dijumpai pada tangkai daun Canna sp.
dengan bentuk seperti bintang bersambungan pada bagian ujung.

Ciri-Ciri Jaringan Parenkim

 Selnya bersegi banyak.

 Dinding selnya tipis serta mempunyai vakuola besar sebagai tempat untuk menyimpan
cadangan makanan.

 Letak inti jaringan berada mendekati dasar sel.

 Memiliki banyak ruang antarsel yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.

E. Mekanik (Jaringan Penguat)

Jaringan penguat atau disebut juga sebagai mekanik berfungsi untuk memberikan kekuatan bagi
tubuh tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak.

Jaringan penguat tumbuhan terbagi menjadi dua macam berdasarkan sifat serta bentuknya, yakni
kolenkim dan jaringan sklerenkim. Untuk lebih jelasnya simak ulasan di bawah.

1. Jaringan Kolenkim Tumbuhan

Kolenkim merupakan jaringan tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai jaringan penguat khususnya
pada bagian organ-organ tumbuhan yang masih aktif membelah serta tumbuh dan berkembang.
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang masih hidup.

Jaringan ini mempunyai bentuk sel yang sedikit memanjang, serta hanya mempunyai dinding primer
dengan penebalan yang tidak teratur yang bertekstur lunak dan lentur. Hal ini dikarenakan jaringan
kolenkim tumbuhan tidak mengandung lignin melainkan kloroplas dan juga tanin.

Jaringan  kolenkim tumbuhan bisa kita temukan pada batang, daun, bunga dan juga buah. Jaringan
tumbuhan ini bisa juga kalian dijumpai pada akar yang terkena matahari.

Jaringan kolenkim yang ada pada tumbuhan monokotil (monocotyledoneae) tidak dapat ditemukan
apabila telah terjadi pembentukan sklerenkim sejak tumbuhan masih muda.

Jaringan ini juga terbagi atas 4 menurut penebalan dinding selnya yakni kolenkim anguler, kolenkim
lameler, kolenkim tubular, dan kolenkim tipe cincin.

2. Jaringan Sklerenkim Tumbuhan

Sklerenkim merupakan  jaringan penguat tumbuhan yang mempunyai dinding sekunder tebal, serta
jaringan ini juga mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim pada tumbuhan memiliki sel sel yang
kenyal dan tidak mengandung protoplas.
Dengan kata lain, jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang telah mati namun memiliki dinding sel
yang tebal.

Sehingga, hal tersebut memudahkan kita untuk menemukan jaringan sklerenkim yakni pada bagian
tumbuhan yang sudah  tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan
sklerenkim terbagi atas dua macam yakni serabut dan sklereid (sel sel batu).

F. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdapat dua golongan yakni floem dan xilem. Floem tersysyn
atas buluh tapisan, sel penggiring dan juga parenkim floem. Sementara, jaringan pengangkut tipe
xilem  yakni trakea dan trakeida serta serabut dan juga parenkim xilem.

Xilem memiliki peran dalam mengangkut mineral dan air dari akar hingga menuju daun. Sedangkan
Floem berperan dalam proses pengangkutan hasil fotosintesis dari daun dan diedarkan keseluruh
tubuh tumbuhan seperti batang, akar dan umbi.

1. Xilem

Xilem merupakan jaringan pengangkut tumbuhan kompleks dimana terdiri dari berbagai macam
dari bentuk sel.

Pada umumnya sel-sel penyusun xilem sudah mati dengan dindingnya yang tebal tersusun dari
lapisan zat lignin sehingga xilem memilki fungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem
sendiri terdiri dari unsur trakeal, serat xilem, serta parenkim xilem.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah.


a. Unsur trakeal

Unsur trakeal adalah unsur yang mempunyai fungsi dalam pengangkutan air lengkap dengan zat
terlarut di dalamnya, dengan sel-sel yang bentuknya memanjang, tidak mengandung protoplas atau
bersifat mati, dinding sel berlignin, dan memiliki macam-macam noktah. Unsur trakeal sendiri juga
terdiri dari dua macam sel yakni trakea dan trakeida.

Trakea (pembuluh kayu) tersusun dari sel yang memanjang dan berderet dengan ujungnya yang
memiliki lubang serta bersambungan pada ujung dan pangkalnya, sedangkan trakeida tersusun atas
sel yang panjang dengan ujung yang runcing tanpa memiliki lubang sehingga pengangkutan melalui
pasangan noktah pada dua ujung trakeida yang saling menimpa.

Lubang perforasi merupakan bagian dari trakea yang memiliki lubang. Pada tumbuhan dikenal
menjadi tiga macam lempeng perforasi, yakni lempeng perforasi sederhana dengan satu lubang yang
dimana memenuhi seluruh dinding ujung sel yang ditempati, lempeng perforasi skalariform dengan
lubangnya yang  pipih dan juga sejajar sehingga berbentuk menyerupai tangga tangga, dan lempeng
perforasi jala dengan jalinan lubang yang membentuk jala.

Lempeng majemuk merupakan nama lain untuk lempeng perforasi skalariform dan juga jala.

b. Serat xilem
Serat xilem adalah sel yang panjang dengan dinding sekunder yang dilapisi lignin. Serat xilem
terdapat dua pada tumbuhan, yaitu serat libriform dan serat trakeid.

Serat libriform memiliki ukuran yang lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal daripada serat dari
trakeid. Pada serat libriform bisa kalian jumpai pada noktah sederhana, sedangkan serat trakeid bisa
kalian jumpai pada noktah yang terlindung.

c. Parenkim xilem

Parenkim xilem tumbuhan pada umumnya tersusun atas sel-sel yang masih hidup. Parenkim xilem
bisa kalian temukan pada xilem primer dan xilem sekunder.

Pada xilem sekunder dapat kalian temuakan dua macam parenkim, yakni  parenkim kayu dan
parenkim jari jari empulur.
Parenkim kayu sel-selnya terbentuk oleh adanya sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur  trakea yang
sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Sedangkan, parenkim kayu sering dijumpai
adanya noktah berhalaman serta noktah biasa.

Sel-sel parenkim xilem pada tumbuhan memiliki fungsi sebagai tempat cadangan makanan. Pada
saat terjadinya pertumbuhan, zat tepung tertimbun pada bagian parenkim xilem lalu menurun pada
saat terjadinya aktivitas kambium.

Parenkim jari-jari empulur terdiri dari sel-sel yang pada umumnya memiliki dua bentuk dasar, yaitu
sel-sel yang bersumbu panjang ke arah radial dan juga vertikal.

2. Floem

Floem merupakan jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan yang dimana berfungsi sebagai
pengangkut serta pengedar zat-zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun ke bagian tubuh
tumbuhan yang lain.

Floem terdiri dari beberapa macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan juga mati. Unsur-unsur
floem sendiri terdiri atas unsur tapis, sel albumin, parenkim floem, sel pengiring serta serat-serat
floem.

G. Jaringan Idioblas Tumbuhan

Idioblas merupakan jaringan yang ada pada tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang mempunyai
fungsi berbeda dengan sel yang ada disekitarnya. Jaringan idioblas bisa berupa kelenjar ataupun
berupa alat sekresi dalam jaringan makanan.

1. Kelenjar

Kelenjar merupakan jaringan yang tersusun dari sekumpulan sel-sel yang mampu menghasilkan
suatu zat. Zat tersebut kemudia dikeluarkan oleh sel penghasilnya. Terdapat dua macam sel kelenjar
pada tumbuhan yakni kelenjar epitel dan kelenjar epitel.

Kelenjar epitel merupakan kelenjar dengan sel-sel yang hidup secara berdampingan antara satu
dengan yang lainnya sehingga menghasilkan suatu lapisan sel.
Kelenjar rambut merupakan sekumpulan sel yang mampu menghasilkan zat yang dapat ditemukan
pada permukaan epidermis tumbuhan. Kelenjar ini juga disebut sebagai koleter serta daoat
menghasilkan zat yang disebut dengan blastokola.

Salah satu contoh kelenjarnya yaitu nektaria yang dapat kita jumpai pada bunga yang telah
menghasilkan nektar dimana nektar ini fungsinya untuk menarik serangga dalam proses
penyerbukan.

Pelajari juga mengenai artikel terkait seperti Klasifikasi Makhluk Hidup yang tentunya lengkap dari
tujuan, manfaat hingga tingkatannya secara lengkap denga pembahasan yang menarik!

2. Alat sekresi

Alat sekresi merupakan sel atau sekumpulan sel yang mempunyai fungsi untuk menghasilkan zat zat
tertentu, namun, zat tersebut tidak dikeluarkan oleh sel-sel yang telah menghasilkan zat tersebut.

Kelian bisa menjumpai berbagai macam jenis jaringan tersebut pada beberapa tumbuhan seperti
saluran getah, sel-sel resin serta minyak, sel-sel lendir, kumpulan sel mirosin, dan juga sel-sel
penyamak.

Saluran getah merupakan sekumpulan sel yang memiliki isi cairan berwarna putih yang juga disebut
dengan lateks. Terdapat dua macam saluran getah yakni buluh getah dan sel getah.

Kalian bisa menjumpai  saluran getah tipe buluh getah pada beberapa jenis tumbuhan seperti
Compositae, Campanulaceae, Papilionaceae, Caricaceae, Euphobiaceae, Convolvulaceae, Labiateae,
dan Musaceae. Sel getah dapat anda temukan pada tumbuhan Apocynaceae, Urticulaceae,
Moraceae serta Euphorbiaceae.

Anda mungkin juga menyukai