Anda di halaman 1dari 6

1.

2 Sejarah kesehatan masyarakat


HAND OUT
Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi
Pertemuan 1 Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita Mitos Yunani tersebut
Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai
Konsep Kesehatan Masyarakat meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah
ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan
1.1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik.
Hegeia, seorang asistenya yang juga istrinya juga telah melakukan upaya
Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan jasmani,
kesehatan.
rohani, social, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan
Bedanya antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan
Menurut Prof. Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, masalah kesehatan adalah ;
1958), “ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, 1) Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan tersebut terjadi pada seseorang.
efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan 2) Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah
sanitasi lingkungan, control infeksi di masyarakat, pendidikan individu kesehatan melalui “hidup seimbang”, seperti mengindari
tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan makanan/minuman yang beracun, makan makanan yang bergizi (baik)
perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan cukup istirahat dan melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit
aspek social, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat Higeia lebih menganjurkan melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk
mempunyai standar kehidupan yang adekuat untuk menjaga kesehatannya”. menyembuhkan penyakitnya tersebut, anatara lain lebih baik dengan
memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik, daripada dengan
pengobatan/pembedahan.

1
Periode perkembangan kesehatan masyarakat Ini dibukatikan dengan telah dikembangkannya pendidikan tenaga
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dikelompokkan dalam 2 kesehatan profesional oleh seorang pedagang wiski dari baltimor Amerika
periode: dengan berdirinya universitas serta pemerintah Amerika membentuk
1) Periode sebelum ilmu pengetahuan departemen kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi
Pada periode ini masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya penduduk, juga perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.
kesehatan dalam kehidupannya dalam sehari-hari, ini ditandai dengan
adanya peraturan tertulis yang mengatur pembuangan limbah kotoran Abad Ke- Pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan cacar
yang tujuan awalnya tidak untuk kesehatan tetapi karena limbah 16 dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu.
menimbulkan bau tidak sedap. Namun lama-lama mereka makin Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah
menyadari pentingnya kesehatan masyarakat setelah timbulnya berbagai Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan
macam penyakit menular menyerang sebagian penduduk dan menjadi masyarakat.
Tahun Pemerintahan Jendral Daendels, telah dilakukan pelatihan
epidemi bahkan telah menjadi endemi. Contohnya kolera namun upaya
1807 dukun bayi dalam praktek persalinan. Upaya ini dilakukan
pemecahan masalah secara menyeluruh belum dilakukan.
dalam rangka upaya penurunan angka kematian bayi pada
2)      Periode ilmu pengetahuan
waktu itu, tetapi tidak berlangsung lama, karena langkanya
Periode ini masalah penyakit merupakan masalah yang komplek,
tenaga pelatih.
sehingga jika pada periode sebelum ilmu pengetahuan belum ditemukan
Tahun Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung, yang
pemecahan masalah, pada periode ini mulai ditemukann penyebab-
1888 kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya di Medan,
penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah, ini dibuktikan Lous
Semarang, surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini
Pasteur menemukan vaksin pencegah cacar. Josep Lister menemukan
menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra,
asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi dan William Marton
cacar, gizi dan sanitasi.
menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi. Penyelidikan dan Tahun Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda
upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah pun mulai digalakkan. 1925 mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan

2
propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Tahun Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek
Banyumas, karena tingginya angka kematian dan kesakitan. 1956 percontohan/model pelayanan bagi pengembangan kesehatan
Tahun STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi) berubah
masyarakat dan pusat pelatihan, sebuah model keterpaduan
1927 menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI
antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.
tahun 1947 berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter tersebut Tahun Seminar membahas dan merumuskan program kesehatan
punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga (dokter- 1967 masyarakat terpadu sesuai dengan masyarakat Indonesia.
dokter) yang mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia Kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya sistem Puskesmas
Tahun Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawatan
yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan C.
1930 persalinan Tahun Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas
Tahun Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi epidemi,
1968 adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu, yang
1935 dengan penyemprotan DDT dan vaksinasi massal.
kemudian dikembangkan oleh pemerintah (Depkes) menjadi
Tahun Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh Dr.Y.
Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
1951 Leimena dan dr Patah (yang kemudian dikenal dengan
Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan
Patah-Leimena), yang intinya bahwa dalam pelayanan
yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara
kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat
terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah
dipisahkan. konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini
kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di
bahwa gagasan inilah yang kemudian dirumuskan sebagai
kotamadya/kabupaten.
konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan tingkat
primer dengan membentuk unit-unit organisasi fungsional dari
Tahun Sistem Puskesmas disepakati 2 saja, yaitu tipe A (dikepalai
Dinas Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai
1969 dokter) dan tipe B (dikelola paramedis). Pada tahun 1969-1974
dikembangkan sejak tahun 1969/1970 dan kemudian
yang dikenal dengan masa Pelita 1, dimulai program kesehatan
disebut Puskesmas.
Puskesmas di sejumlah kecamatan dari sejumlah Kabupaten di
Tahun Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan
tiap Propinsi.
1952
Tahun Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B, hanya ada satu

3
1979 tipe Puskesmas saja, yang dikepalai seorang dokter dengan 5) Ilmu Lingkungan
stratifikasi puskesmas ada 3 (sangat baik, rata-rata dan 6) Sosiologi
standard). Selanjutnya Puskesmas dilengkapi dengan piranti 7) Antropologi (ilmu yang mempelajari budaya pada masyarakat)
manajerial yang lain, yaitu Micro Planning untuk perencanaan, 8) Psikologi
dan Lokakarya Mini (LokMin) untuk pengorganisasian 9) Ilmu pendidikan
kegiatan dan pengembangan kerjasama tim. Oleh karena itu ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang
Tahun Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga
multidisiplin. Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan
1984 berencana di Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare,
masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama Ilmu Kesehatan
Immunisasi)
Masyarakat ini antara lain sbb:
awal Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan
1)      Epidemiologi.
tahun fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
2)      Biostatistik/Statistik Kesehatan.
1990-an masyarakat yang juga memberdayakan peran serta masyarakat,
3)      Kesehatan Lingkungan.
selain memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu 4)      Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan 5)      Administrasi Kesehatan Masyarakat.
pokok. 6)      Gizi Masyarakat.
7)      Kesehatan Kerja.
1.3 Ruang lingkup kesehatan masayarakat 1.4        Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain, 1) Lingkungan
mencakup : Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural ataubuatan
1) Ilmu biologi manusia), dan sosiokultur (ekonomi, pendidikan,pekerjaan dll). Pada
2) Ilmu kedokteran lingkungan fisik, kesehatan akandipengaruhi oleh kualitas sanitasi
3) Ilmu kimia lingkungan dimana manusiaitu berada.
4) Fisika

4
Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari buruknya 5) Meningkatnya jumlah dan cakupan pemeliharaan kesehatan dengan
kualitas sanitasi lingkungan, misalnya ;ketersediaan air bersih pada suatu pembiayaan pra upaya.
daerah akan mempengaruhiderajat kesehatan karena air merupakan
kebutuhan pokokmanusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air
1.6 4 tingkat pencegahan penyakit, yaitu :
dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan lingkungan sosial berkaitandengan kondisi perekonomian
1. Pencegahan tingkat awal (Premordial prevention)
suatu masyarakat. Semakin miskin individu/ masyarakat maka akses
untuk mendapatkanderajat kesehatan yang baik maka akan semakin sulit. Upaya awal terhadap tingkat pencegahan premordial ini merupakan
2) Perilaku/Gaya hidup upayamempertahankan kondisi kesehatan yang positif yang dapat melindungi
Gaya hidup individu/masyarakat sangat mempengaruhiderajat kesehatan. masyarakat dari gangguan kondisi kesehatannya yang sudah baik. Tujuannya
Contohnya : dalam masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang
tradisionalmenuju masyarakat modern, akan terjadi perubahangaya hidup mendorong peningkatan resiko penyakit, terutama ditujukan kepada masalah
pada masyarakat tersebut yang akanmempengaruhi derajat kesehatan penyakit tidak menular yang dewasa ini cenderung menunjukkan
peningkatannya.

1.5    Sasaran kesehatan masyarakat


1) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga. 
2) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan komunitas.  2. Pencegahan tingkat pertama (Primary prevention)
3)   Terpelihara dan meningkatnya status gizi masyarakat. 
4) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat.  Sasaran pada orang sehat dengan usaha peningkatan derajat kesehatan
(Heakth Promotion)yang disebut juga pencegahan umum . Didasarkan pada
hubungan interaksi antar pejamu (host), penyebab (agent) dan lingkungan

5
serta proses kejadian penyakit. Sasaran pencegahan tingkat pertama, yaitu Upaya pemeliharaan atau pemulihan kesehatan agar penyakitnya tidak
mengurangi penyebab, mengatasi/modifikasi lingkungan, meningkatkan daya semakin terpuruk dengan mengkonsumsi makanan yang menunjang untuk
tahan host. Dan pencegahan khusus terhadap penyakit tertentu (Spesific kesembuahan penyakitnya
Protection) terutama ditujukan pada pejamu dan atau penyebab untuk
1.7 Upaya untuk kesehatan.
meningkatkan daya tahan maupun untuk mengurangi resiko terhadap penyakit
Upaya-upaya tersebut diantaranya adalah:
tertentu.
a. Upaya Pemeliharaan Kesehatan Kuratif : tindakan pengobatan
3. Pencegahan tingkat kedua (Secondary prevention) b. Upaya Pemeliharaan Rehabilitatif : upaya pemeliharaan atau pemulihan
kesehatan agar penyakitnya tidak semakin terpuruk dengan
Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit serta pengobatan yang
mengkonsumsi makanan yang menunjang untuk kesembuahan
tepat. Dilakukan pada fase patologis dengan cara mengetahui perubahan klinik
penyakitnya.
atau fisiologis yang terjadi dalam awal penyakit (early symptom) atau semasa
c. Upaya Peningkatan Kesehatan Preventif : upaya pencegahan terhadap
masih dalam presymptomatic, masa sangat awal kelainan klinik. Tujuan
suatu penyakit
pencegahan tingkat kedua ini antara lain mencegah meluasnya
d. Promotif : upaya peningkatan kesehatan, Sarana Kesehatan yang
penyakit/terjadinya wabah pada penyakit menular, menghentikan proses
Mendukung Upaya Kesehatan berdasarkan UU RI No 23 Tahun 1992
penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi.
tentang Kesehatan: Puskesmas Dokter praktek Toko obat Praktek bidan
Rumah sakit khusus, Rumah sakit Apotek Pedagang besar farmasi
Laboratorium Sekolah dan akademi kesehatan Balai pelatihan kesehatan
Sarana kesehatan lainnya.
4. Pencegahan tingkat ketiga (Rehabilitasi)

Anda mungkin juga menyukai