Pengertian • Caring digambarkan sebagai suatu fenomena universal yang berdampak terhadap cara manusia berpikir, merasakan, dan memiliki keterkaitan dengan sesama (Potter & Perry, 2009). • Caring yang berkualitas dalam interaksi manusia sangat diperlukan agar kehidupan sehari-hari berlangsung baik dan berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup manusia (Watson, 2008; Duffy, 2009). Konsep dasar dan asumsi utama
• Caring dikenal secara luas sebagai esensi keperawatan, telah mendapatkan
perhatian dari para ahli teori keperawatan, peneliti, klinisi, dan para pendidik (Leininger, 1988; Minnaar, 2002; Lee-Hsieh, Kuo, Tseng, 2005; Watson, 2009; Broome et al., 2012). • Watson (1985) mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu caring. Caring dapat diperlihatkan perawat dalam bentuk kesabaran, kompeten, percaya diri, memiliki etik dan berkomitmen (Roach, 1985; Watson, 1985). • Menurut Dahlberg, Todres & Galvin (2009), Watson (2008), caring sulit untuk didefinisikan, karena caring bersifat kompleks yang dikaitkan dengan hubungan antar manusia. • Implikasinya adalah bahwa seorang perawat harus memandang pasien secara holistic, dengan tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan dasarnya saja, namun juga menghargai nilai-nilai yang dianut pasien serta pengalamannya (Watson, 2008). Lima konsep utama dalam caring keperawatan
• caring sebagai sifat manusia (human trait),
• berdasarkan moral (moral imperative), • dilakukan dengan penuh perasaan (an affect), • merupakan hubungan interpersonal (an interpersonal interaction), • caring sebagai intervensi terapeutik (a therapeutic intervention). (Morse et al.,1990) Teori caring menurut Jean Watson • Watson meyakini bahwa keperawatan atau caring, merupakan intersubjective human process, menempatkan nilai yang tinggi dalam tujuan terhadap hubungan caring antara perawat dengan penerima pelayanan keperawatan. Intersubjective human process (Sourial, 1996) Dasar Teori Watson • Pandangan serta penghormatannya yang mendalam terhadap nilai-nilai kehidupan, mengakui dimensi spiritual dan keyakinan dalam suatu proses keperawatan dan proses penyembuhan. Dalam konsep tersebut meliputi 10 carative factors, transpersonal caring relationship, dan caring moment. Sepuluh faktor karatif yang memberikan pandangan altruistic terhadap manusia • Membentuk dan menghargai sistem nilai humanistik dan altruistic. • Menumbuhkan sikap penuh pengharapan. • Menumbuhkan sensitifitas/ kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain. • Mengembangkan hubungan saling percaya dan saling membantu. • Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif. • Menggunakan metode sistematis dalam penyelesaian masalah dan menggunakan caring untuk pengambilan keputusan secara kreatif dan individualistik. • Meningkatkan proses belajar mengajar secara interpersonal. • Menciptakan lingkungan biopsikososial dan kultural yang suportif dan protektif. • Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan penuh penghargaan, menghargai harkat dan martabat manusia. • Menghargai adanya keyakinan/ spiritual yang tidak dapat dijelaskan secara utuh dan ilmiah. • Sepuluh faktor karatif tersebut dapat diaktualisasikan dalam konteks moment to moment human caring process, yaitu pada saat perawat bersama pasiennya (Piccinato & Rosenbaum, 1997). Konteks ini disebut sebagai human care transaction’, yang merupakan konsekuensi atas human care process. • Hanya lingkungan yang dapat memperlihatkan adanya kejujuran dan keterbukaan yang membuat pasien percaya dan merasa dihargai perawat (Watson, 1985; Tan et al., 2006; Minaar, 2002) dengan kata lain lingkungan pun dapat memberikan dampak bagi pasien (Kalisch, Landstrom, Hinshaw, 2009). • Dalam konsep ini, perawat dan yang dirawat merasakan hal yang sama dan menyepakati tindakan yang akan diambil. Konsekuensi atas tindakan yang diambil mempengaruhi kedua belah pihak. Tindakan caring aktual ini merupakan momen terjadinya pertemuan perawat dan pasien, disebut sebagai transaksi caring intersubjective. • Momen ini berpotensi menyentuh aspek spiritual kejiwaan. Situasi demikian menyebabkan terjadinya transpersonal caring moment, perasaan-tubuh-jiwa (mind-body-soul) seseorang dapat bersatu dengan kehadiran perasaan-tubuh-jiwa orang lain pada saat yang sama. Kondisi bersatunya aspek spiritual ini dirasakan oleh orang lain. • Banyak perawat yang merasa tidak nyaman saat merawat pasien menjelang ajal sehingga tidak dapat caring dengan sepenuhnya, dikarenakan turut merasa depresi dan sedih atas kematian pasiennya (Tan et al., 2006). • Watson menghubungkan konsep human care processnya dengan konsep human care transactionnya dengan proposisi hubungan yang menyatakan bahwa transpersonal caring merupakan aktualisasi 10 faktor karatif dalam human to human transaction (Watson, 1989 dalam Sourial, 1996). • Watson menambahkan, jika alur intersubjective antara dua orang dapat dipertahankan, penerima akan lebih mampu untuk melepaskan perasaan tidak nyaman sehingga tubuh dan jiwanya terasa lebih bebas sehingga mampu memfokuskan energinya guna kepentingan proses penyembuhan dirinya. • Tujuan transpersonal caring relationship adalah melindungi, meningkatkan dan menghargai martabat manusia, keholistikan dan keharmonisan. Keharmonisan dan penyembuhan merupakan dampak yang diharapkan terjadi atas penerapan caring (Watson, 1988 dalam Sourial, 1996). TERIMAKASIH
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita