Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA

“CONVEYOR DAN ELEVATOR”

Dosen Pengampu :

Ir. Luluk Edahwati ,MT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

PARALEL E

1. Diny Angelia (18031010176)


2. Rizal Megan Sugara (18031010183)
3. Sophia Aqila (18031010188)
4. Kevyn John Lobo (18031010200)
5. I Made Rama Kurniawan (18031010205)
6. Adhi Kamanjaya (18031010209)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


JAWATIMUR
2019

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dalam mata
kuliah Alat Industri Kimia.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 18 November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR …………………………………………………………….1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...3

I.1. Latar Belakang ………………………………………………………….3

I.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………3

I.3. Tujuan …………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………5

II.1. Pengertian Conveyor ….……………………………………………….5

II.2. Klasifikasi Conveyor………….………………………………………..5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………...21

III.1.Kesimpulan …………………………………………………………..21

III.2. Saran …………………………………………………………………21

DAFTARPUSTAKA ……………………………………………………………22

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan


baku maupun produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, cairan maupun
padatan. bahan-bahan itu perlu diangkut menggunakan sebuah mekanisme.
Kadangkala menggunakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia.
Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut
mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas
bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Ada
berbagai macam jenis transportasi di dunia industri, salah satunya adalah
transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk mengangkut
bahan-bahan yang berupa padatan, baik bahan baku maupun produk. Istilah yang
sering digunakan untuk transportasi padat adalah conveying (pengangkutan).
Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat
conveyor, elevator dan lain-lain. Alat yang paling sering digunakan dalam system
transportasi padat adalah conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat
penting dalam operasional, karena pemindahan bahan merupakan salah satu
kegiatan yang memiliki prosentase cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh
karena itu, pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah
satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat.

I.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud conveyor?

2. Apa yang dimaksud elevator?

3. Apa perbedaan dari conveyor dan elevator?

3
I.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari conveyor

2. Untuk mengetahui pengertian dari elevator

3. Untuk mengetahui perbedaan dari conveyor dan elevator

4
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Conveyor

Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material


mekanis yang bergerak dari. satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna
dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar. System
conveyor memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan.
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :

1. Kapasitas material yang ditangani 


2. Jarak perpindahan material 
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi 
4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)  
5. Harga peralatan tersebut. 

II.2. Klasifikasi Conveyor


Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : 

5
1. Belt Conveyor 

Gambar II.1. Belt Conveyor

Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana.


Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis
dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas,
sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas. 

Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu : 


 Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18.
 Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan. 
 Kapasitas tinggi. 
 Serba guna. 
 Dapat beroperasi secara kontinu.
 Kapasitas dapat diatur. 
 Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
 Dapat naik turun. 
 Perawatan mudah. 

6
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor : 
 Jaraknya telah tertentu. 
 Biaya relatif mahal.
 Sudut inklinasi terbatas.

Kegunaan Belt Conveyor :


        Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju,
sederhana dan mudah dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat
digunakan pada crushing plant tetap maupun mobile crushing plant. Mesin ini
secara luas digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan batu bara,
mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam kemasan.
Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer
dapat berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat
transfer lainnya. Belt conveyor dapat dipasang secara horisontal atau tertidur
untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda.

Prinsip kerja :
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan
drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang
lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan
kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor
dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang
menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.
Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya
paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa
penngerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari truktur

7
belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa
material diatasnya

2. Chain Conveyor 

Gambar II.2. Chain Conveyor

Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari


jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada
beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok
untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan
debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.

Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama


30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem
konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem konveyor
yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari baja
logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.

8
Prinsip Kerja Alat :
Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.

Spesifikasi Pokok :
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada
dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).

1. Chain Sliding ( Penyorongan rantai )


Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk
beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi
tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih
tinggi daripada untuk ranatai penggulung.

2. Chain Rolling (Penggulungan rantai)


Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih sedikit
bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih rendah gesekan
pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit pergerakan dan semakin
rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk peralatan “kotor” sebagaimana
bahan luar dapat mengganggu penggulungan. Dengan sederhana didefinisikan
“Rantai adalah untai material yang fleksibel, biasanya metal dibuat dari jenis
elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran, saling dikuncu atau dihubungkan
satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada satu atau banyak bidang

9
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor yang menggunakan
rantai sebagai alat banru untuk menggerakkan material, yaitu :  
a. Scraper Conveyor 

Gambar II.3. Scrapper Conveyor

Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah


diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material
- material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan. 

Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:  


 Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
 Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
 Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam. 
 Harganya murah. 

Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:


 Mempunyai jarak yang pendek. 
 Tenaganya tidak konstan. 
 Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur. 
 Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap. 

10
b. Apron Conveyor 

Gambar II.4. Apron Conveyor

Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana
terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan
ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan
A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan
yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat
tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan
plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.

Karakteristik dan performance dan apron conveyor: 


 Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
 Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam. 
 Kecepatan maksimum 100 ft/m. 
 Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
 Perawatan murah.  

Kelemahan -kelemahan apron konveyor : 

11
 Kecepatan yang relatif rendah. 
 Kapasitas pengangkutan yang kecil 
 Hanya satu arah gerakan  

c. Bucket Conveyor 

Gambar II.5. Bucket Conveyor

Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai


conveyor apron yang dalam. 

Karakteristik dan performance dari bucket conveyor: 


 Bucket terbuat dari baja 
 Bucket digerakkan dengan rantai 
 Biaya relatif murah. 
 Rangkaian sederhana. 
 Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan. 
 Kecepatan sampai dengan 100 ft/m. 
 Kapasitas kecil 100 ton/jam. 

12
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor: 
 Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in. 
 Investasi mahal. 
 Kecepatanrendah

d. Bucket Elevator 

Gambar II.6. Bucket Elevator

Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan


kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih
besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°. Sedangkan kadang kala
diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevator. Secara umum bucket elevator
terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang
bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai
dengan fungsinya masing -masing. Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket)
dapat dibagi atas : 
a) Minneapolis Type

13
Gambar II.7. Minneapolis Type

Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk


mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat. 

b) Buckets for Wet or Sticky Materials. 

Gambar II.8. Bucket for Wet or Sticky Materials


Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang
cenderung lengket. 

c) Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

Gambar II.9. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock


Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material
yang berat.

14
Ember lift, juga disebut butiran kaki, adalah sebuah
mekanisme untuk penggerekan mengalir suatu jenis material (paling
sering gandum atau pupuk) secara vertikal. Terdiri dari:
1. Bucket yang membawa material

2. Belt atau Chain untuk membawa bucket

3. Akesori untuk memuat bucket atau memilih material (feed), untuk

menerima bahan habis, untuk menjaga dan ketegangan sabuk


untuk

disertakan dan melindungi lift.

Bucket lift dapat mengangkut berbagai massal dari bahan-bahan baik


yang berat maupun ringan. Elevator vertikal tergantung sepenuhnya pada
tindakan gaya sentrifugal untuk mendapatkan bahan ke dalam saluran
pelepasan dan harus dijalankan dengan kecepatan relatif tinggi. Condong
Elevators dengan ember selain mengatur jarak yang saling berdekatan,
memiliki pemisahan untuk menetapkan sebagian bucket yang meluncur di
bawah kepala kerek. Karena mereka tidak bergantung sepenuhnya pada
gaya sentrifugal untuk menempatkan bahan ke dalam saluran, kecepatan
mungkin relatif rendah. Hampir semua sentrifugal keluarnya elevator
memiliki jarak dengan bucket. Bucket mengambil beban boot, sebuah
lubang, atau timbunan bahan di kaki kerek. Ini adalah sebuah ember lift,
yang digunakan untuk membawa bahan-bahan sulit di kecepatan lambat.
Pada awalnya bucket Elevator terdiri dari flat rantai kecil dan bucket yang
terpasang pada setiap beberapa inci. Peristiwa konstruksi menggunakan tali
karet dengan ember plastik. katrol yang digerakkan oleh motor listrik.
Biasanya Belt beroperasi pada kecepatan dari 150-250 Rpm. Di bagian atas
lift memungkinkan gandum untuk dikirim ke bin dipilih. Perangkat yang
sama rata dengan langkah ini kadang-kadang digunakan sebagai lift untuk

15
manusia, misalnya, untuk karyawan parkir di garasi. (Ini semacam lift
umumnya dianggap terlalu berbahaya untuk membolehkan digunakan oleh
masyarakat umum.

Cara kerja :

Gambar II.10. Cara Kerja Bucket Elevator

Pada gambar a dan b kurang lebih memiliki cara kerja yang sama yaitu :
Feed diletakkan tersebar dan merata pada Feed Spout (corong feed) kemudian
Bucket akan meraup feed dan Belt/chain yang digerakkan oleh pulley (kerekan)
akan menggiring naik bucket hingga mencapai Head Pulley Sprocket (gigi
kerekan atas) kemudian feed akan didorong ke discharge spout (corong pemisah)
lalu terdapat saringan-saringan yang dimana terdapat tempat tesendiri untuk
masing-masing ukuran feed kemudian bucket akan berjalan tertungkup ke bawah
untuk pengisian selanjutnya

16
3. Screw Conveyor   

Gambar II.11. Screw Conveyor

Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat


berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada
dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. 

Macam-macam flight adalah: 


 Sectional flight  : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau
pendek  yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan
cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling
sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
 Helicoid flight  : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang
yang berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu
konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros
yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya. 
 Special flight, terbagi: 
1. cast iron flight  : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi 
2. ribbon flight     : Untuk bahan yang lengket
3. cut flight         : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight
pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-
motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.

17
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,
biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang
konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang
dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros
sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi. 

Gambar II.12. Screw Conveyor Coupling


Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah
wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian
dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan
sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah yang
panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor.
menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat dari
besi.

Gambar II.13. Wadah Screw Conveyor

18
4. Pneumatic Conveyor 

Gambar II.14. Pneumatic Conveyor

Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau


berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor).
Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.

Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain: 


 Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
 Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
 Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu. 

Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan


kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi
akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa
dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain
debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring
ditempatkan diantara siklon dan pompa.

19
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk
bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang
sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok-
kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor
lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan
pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm,
tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan
lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya
lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang
sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan
memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.

20
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. Kesimpulan

Dari penjabaran yang sudah dipaparkan di makalah dapat ditarik


kesimpulan bahwa :

1. Elevator merupakan alat pemindah bahan yang dilengkapi dengan bucket

2. Conveyor merupakan alat pemindahan yang terdiri dari beberapa macam jenis
antara lain : scrapper, belt,srew.

3. Elevator diterapkan untuk memindahkan bahan yang letak pemindahannya


memerlukan arah vertikal (atas ke bawah atau sebalik nya). Sedangkan conveyor
diterapkan untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain yang
letak pemindahannya memerlukan arah horizontal.

III.2. Saran

Sebagai bahan pembelajaran yang menjadi dasar untuk dapat mempelajari


mata kuliah Alat Industri Kimia, maka kami sebagai penulis menyarankan kepada
pembaca agar memahami conveyor dan elevator dan dapat menerapkan serta
mengaplikasikan conveyor dan elevator pada skala pabrik sehingga bermanfaat
bagi kita dan masyarakat.

21
DAFTAR PUSTAKA

Edwin. 2010. “Mesin dan Peralatan”.(http://www.grainsysteminternational.com).


Diakses pada tanggal 17 November 2019 pukul 20.00 WIB

Fatena, Susi.2010. “Alat Berat Untuk Proyek Alat Konstruksi”. Jakarta : PT


Rineka Cipta

Pramana. Sangga. “Belt Conveyor”. (http://sanggapramana.wordpress.com/2010/


07/19/belt-conveyor/). Diakses pada tanggal 17 November 2019 pukul
20.30 WIB

Shahrul. 2011. “Alat Tranportasi Benda Padat”. (http://repository.usu.ac.id/bitstr


eam/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf). Diakses pada tanggal 17
November 2019 pukul 21.00 WIB

Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor. (http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12


/belt-conveyor.html). Diakses pada tanggal 17 November 2019 pukul
21.30 WIB

Natanagara, Novhan. 2011. “Transportasi Benda Padat”. (http://novhannatanagara


.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html). Diakses pada
17 November 2019 pukul 22.00 WIB

22

Anda mungkin juga menyukai