Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi
dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan
materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan
jamur).
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-
keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk
golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa
yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian,
terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen.
Karbohidrat merupakan senyawa – senyawa aldehida atau keton yang
mempunyai gugus hidroksil. Senyawa – seyawa ini menyusun sebagian besar
bahan organic di dunia karena peran multipelnya pada semua bentuk kehidupan.
Karbohidrat bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara
metabolisme. Contoh : pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan adalah
polisakarida yang dapat dimobilisasi untuk menghasilkan glukosa (bahan bakar
utama untuk pembentukan energi). Gula ribosa dan deoksi ribosa pembentuk
sebagian kerangka struktur RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini
penting pada penyimpanan dan ekspresi informasi genetika.
Karbohidrat atau sakarida terdapat gugus hidroksil (-OH), gugus aldehid atau
gugus keton. Maka dapat didefinisikan bahwa karbohidrat sebagai senyawa
polihidroksialdehida atau polihidroksiketon, atau senyawa yang dihidrolisis dari

1
keduanya. Ada 4 jenis karbohidrat berdasarkan yaitu, monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida.
Identifikasi monosakarida dilakukan berdasarkan sifat kemampuannya
mereduksi, yang dilakukan menggunakan uji Benedict. Uji Molicsch
dipergunakan untuk mengenal karbohidrat yang mudah mengalami dehidrasi
membentuk furfural maupun dihidrosifurfural yang lebih lanjut berkondensasi
dengan resorsinol, orsinol ataupun a-naftol. Reagen Seliwanof dipergunakan
untuk mengenal adanya karbohidrat yang mengandung gugus fungsional aldehid
seperti fruktosa dan sukrosa. Pereaksi barfoed digunakan secara umum untuk
mengenal adanya monosakarida.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui Agar
mahasiswa dapat mengidentifikasi karbohidrat dan juga jenis-jenisnya melalui
beberapa reagen uji.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat
adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi
akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi
(pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan
otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau
bekerja (Irawan, 2007).
Karbohidrat adalah sumber energi yang utama. Ada 2 jenis karbohidrat yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Dalam tubuh keduanya diubah
menjadi gula darah untuk sumber energi. Karbohidrat sederhana adalah aneka
jenis gula yang langsung membentuk kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat
kompleks merupakan sumber kalori yang mengandung vitamin, mineral, dan serat
serta lebih bermanfaat untuk tubuh. Kebutuhan karbohidrat dalam sehari
dianjurkan sebanyak 60% dari kebutuhan kalori sehari. Sumber karbohidrat
adalah nasi, jagung, roti, ubi, tepung-tepungan, dan hasilnya seperti mie, macaroni
dan lain-lain (Soenardi, 2002).
Biomolekul karbohidrat merupakan golongan utama bahan organik, dan
ditemukan pada semua bagian sel, terutama pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan
paling banyak mengandung karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu
karbohidrat selulosa. Karbohidrat juga merupakan komponen gizi utama bahan
makanan yang berenergi lebih tinggi dari biomolekul lain. Satu makromolekul
karbohidrat adalah satu polimer alam yang dibangun oleh monomer polisakarida.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi
lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi
lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi
misalnya mengubah karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida
untuk menghasilkan energi (Hawab, 2004).

3
Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi
berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum
(CH2O)n. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah
ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan
polisakarida (Fessenden, 1990).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat
dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat
sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu
perbedaan utama antara pelbagai tipe tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida
adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi
molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama
membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan
monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa.Glukosa, galaktosa,
ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan
gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan
monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Fessenden, 1990).
Karbohidrat yang tidak bisa dihrolisis ke susunan yang lebih simpel dinamakan
monosakarida, karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekul monosakarida
dinamakan disakarida. Sedangkan karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi banyak
molekul monosakarida dinamakan polisakarida. Monosakarida bisa diklasifikasikan
lebih jauh, jika mengandung grup aldehid maka disebut aldosa, jika mengandung grup
keton maka disebut ketosa. Glukosa punya struktur molekul C6H12 O6, tersusun atas
enam karbon, rantai lurus, dan pentahidroksil aldehid maka glukosa adalah aldosa.
Contoh ketosa yang penting adalah fruktosa, yang banyak ditemui pada buah dan
berkombinasi dengan glukosa pada sukrosa disakarida (Morrison, 1983).
karbohidrat merupakan produk akhir utama penggabungan fotosintetik dari
karbon anorganik (CO2) ke dalam zat hidup. Karbohidrat bertindak sebagai
sumber karbon untuk sintesis biomolekul lain dan sebagai bentuk cadangan
polimerik dari energi. Karbohidrat juga dapat didefinisan sebagai
polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya. Suatu karbohidtrat
merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil berkaitan dengan suatu
atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=O) jika olsigen karbonil berikatan

4
sengan suatu karbon terminal. Dalam alam, karbohidrat terdapat dalam
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat mempunyai peranan
penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna,
tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk
mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan,
kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein
(Fessenden, 1990).
C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi Beberapa turunan karbohidrat
yang penting adalah glulosa, fruktosa dan Deosiribosa. Glukosa disebut juga gula
anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam
darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa
merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan
glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis
amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa (Hawab, 2004). Dalam tubuh manusia
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian lemak
(Winarno, 2004).

2.2 Uji Molish dan Barfoed


Banyak tes digunakan untuk mengetahui karakteristik karbohidrat. Uji Molisch adalah
pengujian paling umum untuk semua karbohidrat, ini berdasarkan kemampuan karbohidrat
untuk mengalami dehidrasi asam katalis untuk menghasilkan fulfural atau 5
hydroxymethylfurfural. Uji Barfoed untuk memisahkan antara monosakarida dengan
disakarida yang dapat mereduksi ion kupri. Reagen barfoed bereaksi dengan monosakarida
untuk menghasilkan kupri oksida lebih cepat dibanding disakarida (Eaton, 1980).
Keberadaan karbohidrat dapat kita lihat dengan uji Molisch atau uji bahan gula
bebas, alkohol naphthol, dan H2SO4. Dalam uji Barfoed Cu2+ tereduksi menjadi Cu2O
pada larutan asam lemah. Secara praktek, dapat terlihat bahwa monosakarida
mengurangi lebih cepat pada larutan asam lemah daripada disakarida. Dengan
konsekuensi, tingkat perkembangan warna dan resolsinol menyediakan bukti bahwa
aldosa dan ketosa murni terdapat pada gula (Clark, 1964).

5
Warna merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat
dengan α naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kua
litatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish (Fessenden, 1990).
Reagen Molisch terbuat dari larutan alfa–Naftol dan alkohol. Reagen Molisch
bisa menimbulkan iritasi pada mata dan kulit.selain itu dapat bisa menyebabkan
gangguan pernafasan. Reagen Molisch termasuk larutan yang mudah terbakar.
Reagen Molisch digunakan dalam uji Molisch. Uji Molisch ialah suatu uji kimia
yang sensitif untuk mengetahui adanya karbohidrat, berdasarkan pada dehidrasi
karbohidrat oleh asam sulfat untuk menghasilkan aldehid, yang berkondensasi
dengan dua molekul fenol yang menghasilkan suatu senyawa berwarna merah
atau ungu (Sunarya, 2007).
Uji molisch digunakan untuk membuktikan adanya karbohidrat pada
sampel. Prinsip dari uji molisch yaitu reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam
sulfat dan asam naftol yang kemudian ditambah dengan asam sulfat pekat. Uji
positif bila membentuk warna kompleks ungu pda permukaan logam (Nigam,
2008).
Reagen Barfoed mengandung air sebesar 93%, tembaga (II) asetat sebesar
6%, dan asam asetat sebesar 1%. Dengan adanya tembaga asetat, reagen barfoed
termasuk dalam larutan yang beracun. Larutan barfoed dapat menyebabkan iritasi
pada mata, kulit, gangguan indera pengecapdan pernafasan. Reagen barfoed dapat
bereaksi dengan logam untuk menghasilkan gas hidrogenyang sangat mudah
terbakar (Sumardjo, 2006).

2.3 Jenis-jenis Karbohidrat


Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran
molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa
menjadi senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari
monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Disakarida adalah senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul
atau lebih monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glikosida adalah senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul

6
non gula. Dan polisakarida adalah semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun
polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur
dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam
sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur (Poedjiadi, 2006).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis
karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat
kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul.
Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C
yang sama dengan molekul air, disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida
di mana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air, gula alkohol merupakan bentuk
alkohol dari monosakarida, dan oligosakarida adalah gula rantai pendek yang
dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa (Almatsier, 2010).
Monosakrida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai
triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom
karbon; dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton
yang dimilki senyawa tersebut (Murray dkk, 2009).
Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana, dan dihidroksiasetan
adalah ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat
diturunkan dari gliseraldehida atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan
atom karbon, masing-masing membawa gugus hidroksil. Sebagian besar
monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin
karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara
terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting
dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam
tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut
(Almatsier, 2010).

7
Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida. Ada empat
jenis disakarida yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa.
Trehalosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi. Kedua monosakarida yang saling
mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen. Ikatan glikosidik ini
biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk
ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul. Hanya karbohidrat yang unit
monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa dapat dicernakan. Disakarida dapat
dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui hidrolisis. Glukosa
terdapat pada empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan
galaktosa (Almatsier, 2010).
Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida.
Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia
(Murray dkk, 2009).
Untuk karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida yang terdiri atas lebih
dari dua ikatan monosakarida dan serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.
Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu
dengan yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida
menghasilkan monosakarida. Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim
tertentu yang kerjanya spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan
oligosakarida dan dapat digunakan untuk menentukan struktur molekul
polisakarida (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula
sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercaban. Gula
sederhana ini terutama adalah glukosa. Jenis polisakarida yang penting dalam
ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati (Almatsier,
2010).

8
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan Praktikum Biokimia Tanaman dengan judul “Karbohidrat”
dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 26 Februari 2020 pukul 07:30-09:30 WIB.
Bertempat di Laboratorium Bioteknologi, Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah tabung reaksi, rak, hot
plate, pipet tetes, gelas kimia. Sedangkan bahan yang digunakan adalah pereaksi
molish, pereaksi barfoed, HCL, fosfomolibdat, susu, santan, air gula, aquades.

3.3. Cara Kerja


Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut ;
3.3.1. Uji Molish:
1. Dimasukan 5ml larutan sampel (susu, santan, air gula) kedalam tabung reaksi,
2. Ditambahkan 3 tetes pereaksi molish kedalam larutan yang diuji lalu
dicampurkan hinnga merata,
3. Ditambahkan perlahan-lahan 3ml asam klorida kedalam larutan melalui
dinding tabung,
4. Diamati larutan hingga berwarna violet kemerahan yang menandakan reaksi
positif, sedangkan jika larutan berwarna hijau maka reaksi negatif.
3.3.2. Uji Barfooed:
1. Dimasukan 1ml (20 tetes) pereaksi barfoed dan sampel kedalam tabung reaksi,
2. Dipanaskan tabung reaksi selama 3 menit dan didinginkan,
3. Dimasukan 1ml fosfomolibdat kedalam larutan dan dikocok perlahan,
4. Diamati perubahan yang terjadi, jika larutan berwarna biru pekat maka
menunjukan reaksi negatif, sedangkan jika larutan berwarna biru maka reaksi
negatif.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Uji Molish Data Kualitatif

No Larutan Warna +/- Keterangan

1 Susu Kemerahan + Mengandung Kabohidrat

2 Gula Kemerahan + Mengandung Kabohidrat

3 Santan Kemerahan + Mengandung Kabohidrat

Tabel 2. Hasil Uji Barfoed Data Kualitatif

No Larutan Warna +/- Keterangan

1 Susu Biru - Mengandung Disakarida

2 Gula Biru - Mengandung Disakarida

3 Santan Biru - Mengandung Disakarida

4.2 Pembahasan
Karbohidrat adalah sumber energi yang utama. Ada 2 jenis karbohidrat yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Dalam tubuh keduanya diubah
menjadi gula darah untuk sumber energi. Karbohidrat sederhana adalah aneka
jenis gula yang langsung membentuk kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat
kompleks merupakan sumber kalori yang mengandung vitamin, mineral, dan serat
serta lebih bermanfaat untuk tubuh.
Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran
molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa
menjadi senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari
monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Disakarida adalah senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul
atau lebih monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glikosida adalah senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul

10
non gula. Dan polisakarida adalah semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun
polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur
dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam
sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur.
Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi
berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum
(CH2O)n. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah
ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan
polisakarida.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat
dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat
sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu
perbedaan utama antara pelbagai tipe tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida
adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi
molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama
membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan
monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa.Glukosa, galaktosa,
ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan
gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan
monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida.
Banyak tes digunakan untuk mengetahui karakteristik karbohidrat. Uji Molisch adalah
pengujian paling umum untuk semua karbohidrat, ini berdasarkan kemampuan karbohidrat
untuk mengalami dehidrasi asam katalis untuk menghasilkan fulfural atau 5
hydroxymethylfurfural. Uji Barfoed untuk memisahkan antara monosakarida dengan
disakarida yang dapat mereduksi ion kupri. Reagen barfoed bereaksi dengan monosakarida
untuk menghasilkan kupri oksida lebih cepat dibanding disakarida.
Keberadaan karbohidrat dapat kita lihat dengan uji Molisch atau uji bahan gula
bebas, alkohol naphthol, dan H2SO4. Dalam uji Barfoed Cu2+ tereduksi menjadi Cu2O
pada larutan asam lemah. Secara praktek, dapat terlihat bahwa monosakarida
mengurangi lebih cepat pada larutan asam lemah daripada disakarida. Dengan
konsekuensi, tingkat perkembangan warna dan resolsinol menyediakan bukti bahwa
aldosa dan ketosa murni terdapat pada gula.

11
Pada praktikum ini dilakukan reagen uji berupa uji molish dan uji barfoed
Uji molisch digunakan untuk membuktikan adanya karbohidrat pada sampel.
Prinsip dari uji molisch yaitu reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat dan
asam naftol yang kemudian ditambah dengan asam sulfat pekat. Uji positif bila
membentuk warna kompleks ungu pda permukaan logam.
Reagen Barfoed mengandung air sebesar 93%, tembaga (II) asetat sebesar
6%, dan asam asetat sebesar 1%. Dengan adanya tembaga asetat, reagen barfoed
termasuk dalam larutan yang beracun. Larutan barfoed dapat menyebabkan iritasi
pada mata, kulit, gangguan indera pengecapdan pernafasan. Reagen barfoed dapat
bereaksi dengan logam untuk menghasilkan gas hidrogenyang sangat mudah
terbakar.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa semua
tabung pada uji molish diduga mengandung karbohidrat. Hal tersebut ditandai
dengan larutan menjadi berwarna kemerahan. Sedangkan pada uji barfoed
diperoleh data bahwa pada semua tabung bereaksi negatif dengan pereaksi barfroed yang
kemungkinan larutan tersebut bukan merupakan monosakarida seperti glukosa, fruktosa,
galaktosa ataupun pentosa, melainkan menunjukkan hasil negatif terhadap pereaksi
barfroed yang kemungkinan larutan yang ada pada tabung tersebut merupakan disakarida
seperti maltosa tau laktosa.

12
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa karbohidrat adalah sumber
energi yang utama. Ada 2 jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Dalam tubuh keduanya diubah menjadi gula darah untuk
sumber energi. Karbohidrat sederhana adalah aneka jenis gula yang langsung
membentuk kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat kompleks merupakan sumber
kalori yang mengandung vitamin, mineral, dan serat serta lebih bermanfaat untuk
tubuh. Karbohidrat memiliki empat jenis yaitu monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida
Untuk mengidentifikasi karbohidrat dapat dilakukan beberapa uji diantaranya
uji barfroed dan uji molisch. Uji molish digunakan untuk membuktikan adanya
karbohidrat dalam suatu bahan. Sedangkan uji barfroed digunakan untuk
membedakan suatu larutan merupakan monosakarida atau disakarida.

5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga kekondusifitas
keadaan dalam laboratorium agar praktikum berjalan dengan lancar dan
memperoleh hasil yang optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Irawan MA. 2007. Karbohidrat. Jakarta: Sport Science Brief.


Soenardi, Tuti. Seri. 2002. Menu Anak: Makanan Sehat Penggugah Selera Makan
Balita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Clark,John M. 1964 . Experimental Biochemistry. San Franciso: WH Freeman and
Company.
Eaton,David C. 1980. The World of Organic Chemistry. New york: Mc-Graw-Hill
Book Company.
Fessenden, Ralp J. 1990. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.
Winarno, F. O. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hawab, HM. 2004. Pengantar Biokimia. Jakarta: Bayu Media Publishing.
Morrison, Robert Thornton. 1983. Organic Chemistry Fourth Edit. New York:
New York University.
Nigam, A. 2008. Lab Manual in Biochemistry: Immunology and Biotechnology.
New York: McGrow Hill.
Sumardjo, Darmin. 2006. Pengantar Kimia Kedokteran. Jakarta: EGC.
Sunarya, Yayan. 2007. Kimia. Jakarta: Inves.

14

Anda mungkin juga menyukai