Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN RUMAH SAKIT (PKRS): TUBERKULOSIS (TB) PARU


DI RUANG PALEM 1 RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Disusun Oleh:
Kelompok III B

Debby Apriliani P27820318053


Hetty Nur Azizah P27820318054
Alfira Intan A P27820318055
Albi Husein M P27820318056
Rizka Fadilla O P27820318057

PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Stase : Keperawatan Medikal Bedah


Pokok bahasan : Mencuci tangan dengan benar dan cara penggunaan masker yang
tepat
Sasaran : Keluarga pasien
Hari / Tanggal : Selasa / 10 Maret 2020
Waktu : 08.00 – 09.00 WIB
Ruangan : PALEM 1 RSUD DR SOETOMO SURABAYA
A. Tujuan instruksional umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 60 menit, peserta penyuluhan dapat mengetahui
dan memahami materi tentang penyakit TBC, mencuci tangan dengan benar dan cara
penggunaan masker yang tepat sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan
sekitar.
B. Tujuan instruksional khusus
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat menjelaskan kembali
mengenai:
1. Pengertian TB paru
2. Penyebab TB paru
3. Cara mencuci tangan dengan benar
4. Penggunaan masker yang tepat
C. Materi penyuluhan
Mencuci tangan dengan benar dan cara penggunaan masker yang tepat
D. Metode penyuluhan
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Demonstrasi
E. Media Penyuluhan
1. Poster
2. Leaflet
F. Pengorganisasian
Pembimbing akademik : Ferry Kumala, M.Tr.Kep
Pembimbing klinik :
Penanggung Jawab (Ketua) : Rizka Fadilla O (P28820318057)
Penyuluh : Debby Apriliani (P27820318053)
Moderator : Rizka Fadilla O. (P27820318057)
Observer : Hetty Nur A. (P27820318054)
Fasilitator : Albi Husein M. (P27820318056)
Notulen : Alfira Intan (P27820318055)
G. Job Description
No. Nama Sie Job Description
1. Moderator 1. Membuka dan menutup acara
2. Mengatur jalannya acara dari awal hingga akhir
3. Memperkenalkan diri dan tim penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu penyuluhan
5. Memimpin jalannya acara

1. Penyuluh 1. Menyampaikan materi penyuluhan


2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan
disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta

2. Fasilitator 1. Membantu dan mengondisikan peserta selama penyuluhan


berlangsung
2. Meminta tanda tangan peserta yang hadir (absensi)
3. Membantu mengajukan pertanyaan untuk evaluasi hasil
4. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya

3. Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban penyaji sebagai


dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan disesuaikan dengan rencana
kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan penyuluhan

4. Observer 1. Mengawasi dan mengevaluasi selama penyuluhan berlangsung


2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat proses kegiatan
penyuluhan
5. PJ 1. Mempertanggungjawabkan terselenggaranya acara penyuluhan
2. Mengkoordinasi tim penyuluhan
H. Acara Penyuluhan
1. RUNDOWN ACARA
No Langkah- Waktu Kegiatan Penuyluh Kegiatan Peserta Penanggung
Langkah Jawab

1 Pendahuluan 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab Salam Moderator

1. Mengucapkan Salam 2. Mengenal Tim


2. Memperkenalkan Penyuluh
Diri
3. Mengetahui Kontrak
3. Menjelaskan
Waktu Penyuluhan
Kontrak Waktu
Penyuluhan 4. Mengerti Tujuan Dari
4. Menyebutkan Materi Penyuluhan
Penyuluhan Yang Akan
5. Mengetahui Poin-Poin
Diberikan
Yang Akan Disampaikan

2 Penyajian 25 menit Menjelaskan Materi 1. Mendengarkan Materi Pemateri


Penyuluhan Mengenai Yang Disampaikan

1. Penjelasan Mengenai TB
Paru
( Tanda & Gejala, Cara
Pencegahan )
2. Cara Mencuci Tangan
Dengan Baik Dan Benar
3. Cara Penggunaan Masker
Yang Tepat
3 evaluasi 15 menit Diskusi Atau Tanya Jawab 1. Mengajukan 1. Pemateri
Dari Evaluasi : Pertanyaan 2. Observer
2. Menjawab
1. Memberikan Kesempatan
Pertanyaan Yang
Pada Peserta Untuk
Diberikan
Bertanya Kemudian
Didiskusikan Bersama
2. Memberikan reward atau
pujian bagi peserta yang
mapu menjawab
4 Penutup 5 menit Terminasi : 1. Mendengarkan Dan moderator
Membalas Salam

1. Mengucap Terima Kasih


2. Mengucapkan Salam
Penutup

2 Setting tempat penyuluhan


3. Metode Evaluasi
1) Metode evaluasi : Tanya jawab
2) Jenis evaluasi : Lisan
4. Evaluasi Struktur
1) Persiapan Media
Media yang digunakan dalam ceramah semua lengkap dan dapat digunakan dalam
penyuluhan yaitu:
a. Poster
b. Leaflet
2) Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk poster dan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap
mudah dimengerti oleh peserta.
5. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta mampu
memahami materi yang disampaikan melalui ceramah dan leaflet yang
diberikan
b. Peserta memperhatikan saat ceramah berlangsung.
c. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan
tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
d. Peserta antusias bertanya hal yang belum dimengerti tentang materi.
6. Evaluasi Hasil

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian TB paru
Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycrobacterium,
mengakibatkan kerusakan pada paru, serta menimbulkan gejala seperti batuk, sesak
napas, bahkan dapat menyebar ke tulang, otak, dan organ lainnya.Sejak dahulu penyakit
ini dikenal sebagai penyebab kematian yang menakutkan. Tuberkulosis merupakan
penyakit infeksi yang kasusnya banyak terjadi di kalangan masyarakat (Muttaqin, 2008).
TB paru dapat menyerang semua kalangan usia mulai dari anak sampai dewasa
dengan perbandingan hampir sama antara laki-laki dan perempuan. Penyakit ini banyak
ditemukan pada pasien yang tinggal di daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi
sehingga sangat minimnya cahaya matahari yang dapat masuk ke dalam rumah. TB paru
pada anak dapat terjadi diusia berapa pun, namun, usia paling umum adalah 1-4 tahun.
Angka kejadian TB paru pada usia 5-12 tahun cukup rendah, kemudian meningkat setelah
usia remaja (Somantri, 2007).
Pengobatan yang tidak teratur maupun pengobatan yang terputus dapat
mengakibatkan resistensi bakteri terhadap obat. Dalam hal ini peran perawat sangat
dibutuhkan untuk menjelaskan tentang pentingnya pengobatan secara teratur sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Maka dari itu penting sekali bagi perawat untuk
memahami prognosis dan patofisiologi tuberkulosis paru, sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan yang baik bagi pasien dengan penyakit tuberkulosis paru.
Terdapat 4 tahapan perjalanan alamiah penyakit. Tahapan tersebut meliputi tahap
paparan, infeksi, menderita sakit dan meninggal dunia yang dapat dilihat pada tabel
berikut (Kemenkes, 2014).
Tabel 1. Perjalanan alamiah TB
1. Paparan
Peluang a. Jumlah kasus menular di masyarakat
peningkatan b. Peluang kontak dengan kasus menular
paparan terkait c. Tingkat daya tular dahak sumber penularan
dengan d. Intensitas batuk sumber penularan
e. Kedekatan kontak dengan sumber penularan
f. Lama waktu kontak dengan sumber penularan
g. Faktor lingkungan: konsentrasi kuman di udara (ventilasi,
sinar UV)
Catatan: Paparan kepada pasien TB menular merupakan syarat untuk terinfeksi.
Setelah terinfeksi, ada beberapa faktor yang menentukan seseorang akan
terinfeksi saja, menjadi sakit dan kemungkinan meninggal dunia karena TB.
2. Infeksi
Reaksi daya tahan tubuh akan terjadi setelah 6-14 minggu setelah infeksi
a. Reaksi immunologi (lokal). Kuman TB memasuki alveoli dan ditangkap oleh
makrofag dan kemudian berlangsung reaksi antigen-antibody.
b. Reaksi immunologi (umum). Delayed Hypersensitivity (hasil tuberkulin tes
menjadi positif).
c. Lesi secara umum sembuh total namun dapat saja kuman tetap hidup dalam
lesi tersebut (dormant) dan suatu saat dapat aktif kembali.
d. Penyebaran melalui aliran darah atau getah bening dapat terjadi sebelum
penyembuhan lesi.
3. Sakit TB
Faktor risiko a. Konsentrasi/ jumlah kuman yang terhirup
untuk menjadi b. Lama waktu sejak terinfeksi
sakit TB c. Usia seseorang yang terinfeksi
tergantung dari: d. Tingkat daya tahan tubuh seseorang.
Catatan: Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB. Namun
bila seseorang dengan HIV positif akan meningkatkan kejadian TB melalui
proses reaktifasi. TB umum terjadi pada paru (TB paru).
e. Meninggal dunia
Faktor risiko a. Akibat dari keterlambatan diagnosis
kematian karena b. Pengobatan tidak adekuat
TB c. Ada kondisi kesehatan awal yang buruk atau penyakit
penyerta
Catatan: Pasien TB tanpa pengobatan, 50% akan meninggal dan risiko ini
meningkat pada pasien dengan HIV positif

B. Penyebab TB paru
Penyebab TB paru adalah kuman Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium
tuberculosis merupakan mikobakteria tahan asam dan merupakan mikobakteria aerob
obligat dan mendapat energi dari oksidasi berbagai senyawa karbon sederhana. Dibutuhkan
waktu 18 jam untuk menggandakan diri dan pertumbuhan pada media kultur biasanya dapat
dilihat dalam waktu 6-8 minggu (Putra, 2010). Suhu optimal untuk tumbuh pada 37ºC dan
pH 6,4-7,0. Jika dipanaskan pada suhu 60ºC akan mati dalam waktu 15-20 menit. Kuman
ini sangat rentan terhadap sinar matahari dan radiasi sinar ultraviolet. Selnya terdiri dari
rantai panjang glikolipid dan phospoglican yang kaya akan mikolat (Mycosida) yang
melindungi sel mikobakteria dari lisosom serta menahan pewarna fuschin setelah disiram
dengan asam (basil tahan asam) (Herchline, 2013).
C. Mencuci tangan dengan benar
1. Pengertian Mencuci Tangan
Pengertian Mencuci Tangan Mencuci tangan adalah proses secara mekanik
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air
(Depkes, 2008). Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
Mencuci tangan juga mengurangi pemindahan mikroba ke pasien dan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada kuku, tangan dan lengan (Schaffer, et.al.,
2000). Mencuci tangan harus dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
keperawatan walaupun memakai sarung tangan dan alat pelindung diri lain. Tindakan ini
penting untuk mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran
infeksi dapat dikurangi dan lingkungan kerja terjaga dari infeksi (Nursalam dan Ninuk,
2007). Infeksi yang di akibatkan dari pemberian pelayanan kesehatan atau terjadi pada
fasilitas pelayanan kesehatan. Infeksi ini berhubungan dengan prosedur diagnostik atau
terapeutik dan sering menyebabkan memanjangnya waktu tinggal di rumah sakit (Perry &
Potter, 2000).
2. Tujuan
Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk :
a) Membersihkan mikroorganisme yang ada di tangan
b) Menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh
d) Melindungi diri dan pasien dari infeksi
e) Memberikan perasaan segar dan bersih.
3. Manfaat mencuci tangan
Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk :
a. Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan
b. Mencegah infeksi silang (cross infection)
c. Menjaga kondisi steril
d. Melindungi diri dari infeksi
e. Memberikan perasaan segar dan bersih Waktu
4. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan
1. Sebelum dan sesudah makan
2. Sesudah buang air besar dan buang air kecil di toilet
3. Setelah batuk atau bersin yang mencemari tangan
4. Sesudah menceboki anak
5. Sebelum menyiapkan makanan
6. Sebelum memegang bayi
5. Cara mencuci tangan dengan benar

D. Cara penggunaan masker yang tepat


1. Sosialisasi cara penggunaan masker yang benar
 Setiap orang yang berisiko tinggi terpapar debu jalanan saat beraktivitas di
luar ruangan sangat disarankan untuk memakai masker hidung. Termasuk
juga saat berkendara dengan transportasi umum. Selain itu, masker
hidung juga harus dipakai oleh:
1. Orang-orang yang sedang sakit infeksi pernapasan (Flu, Pneumonia,
BronkitisTBC, dan lainnya)
2. Orang yang merawat pasien dengan infeksi pernapasan.
3. Orang yang mengunjungi klinik atau rumah sakit, termasuk dokter dan
perawat yang bekerja di sana.
4. Pekerja yang menangani makanan
Masker ini mampu mencegah Anda menyebarkan tetesan liur atau ingus
yang mungkin saja mengandung kuman. Masker wajah juga dapat
melindungi Anda dari percikan cairan tubuh orang lain ketika batuk dan
bersin.
 Meski kelihatannya mudah, cara pakai masker tidak boleh sembarangan.
Cara memakai yang keliru bisa sangat meningkatkan risiko kemungkinan
terjadinya masalah. Berikut cara memakai masker yang benar:
1. Pastikan bahwa ukuran masker pas dengan wajah Anda, tidak
kebesaran atau kekecilan.
2. Selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer,
sebelum menyentuh masker dan memasangnya.
3. Cari sisi luar masker. Jika masker Anda memiliki dua warna berbeda
(umumnya hijau dan putih), sisi luar masker adalah yang berwarna
hijau. Maka, sisi putihlah yang menempel langsung dengan kulit Anda
sementara lapisan hijau menghadap ke luar.
4. Tentukan sisi atas masker, biasanya ditandai dengan adanya garis
kawat hidung.
5. Untuk masker yang menggunakan tali: posisikan kawat hidung di
atas hidung dengan jari, lalu ikat kedua sisi tali di bagian atas pada
kepala mendekati ubun-ubun.
6. Setelah masker sudah bisa menggantung, tarik masker ke bawah
untuk bisa menutup mulut hingga dagu. Ikat tali bagian bawahnya di
tengkuk atau belakang leher Anda.
7. Untuk masker karet: Anda hanya perlu mengaitkan tali karet di
belakang telinga.
8. Setelah masker menempel aman di wajah, cubit bagian kawatnya
untuk mengikuti lekuk hidung Anda agar masker lebih tertutup rapat.
9. Panjangkan lipatan-lipatan masker  kebawah untuk menutup semua
bagian yang harus ditutup yakni hidung, mulut, hingga dagu.
10. Setelah masker terpasang dengan benar, hindari menyentuh masker
apalagi sebelum mencuci tangan
Masker yang sudah digunakan hanya boleh digunakan sekali pakai.
Bahkan beberapa sumber menyatakan bahwa masker ini hanya efektif
digunakan selama 3-4 jam pemakaian atau maksimal 1 hari.

 Cara melepaskan masker medis dengan benar


1. Sama halnya dengan menggunakan masker, sebelum melepaskan
masker seharusnya cuci tangan lebih dahulu.
2. Saat melepas masker, hindari menyentuh bagian depan masker karena
bagian itulah yang dipenuhi oleh kuman yang menempel dari luar. Hanya
sentuh bagian tali atau karet pengaitnya.
3. Untuk melepaskan masker karet, pegang kedua karet yang menempel
di telinga, lepaskan dari telinga dan buang ke tempat sampah.
4. Untuk melepas masker tali, pertama buka tali bagian bawahnya,
selanjutnya lepaskan tali bagian atas.
5. Langsung buang ke tempat sampah tanpa menyentuh bagian depan
masker.
6. Setelah melepas masker dan membuangnya di tempat sampah,
sebiaknya cuci tangan atau gunakan hand sanitizer.
Jika masker sudah rusak atau terlihat kotor, segera ganti masker tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=429807642&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action
%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A
%22web%22%7D
Aditama & Subuh, 2011, Buku Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=150725394&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action
%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A
%22web%22%7D

Anda mungkin juga menyukai