ECON 6032
Managerial Economics
Week 2
Quantitative Demand Analysis
In Managerial Evaluation
For Decision Making
OUTLINE MATERI :
1. Konsep Elastisitas
Konsep elastisitas perlu dikaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau industri.
Konsep elastisitas itu sendiri adalah untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga
barang atau jasa di pasaran dinaikkan, apakah akan berdampak buruk kedepannya. Sehingga
perusahaan akan berpikir ulang untuk melakukan suatu tindakan yang akan membuat
konsumen berfikir ulang untuk memakai produk dari perusahaan tersebut dan menderita
kerugian.
% ∆G
EG , S =
% ∆S
Dalam bentuk model matematik, konsep permintaan umum terhadap suatu produk adalah
sebagai berikut :
∆QXd PX
EQ X , PX = •
∆PX QXd
Dimana,
∆Qxd : perubahan jumlah permintaan
∆Px : perubahan harga barang
Px : harga mula-mula
Qxd : jumlah permintaan mula-mula
EQx,Px : elastisitas permintaan
Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka
permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang
diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai
elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga
terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar.
Sebagai contoh, jika harga handphone turun 10% dan jumlah permintaan atas handphone
itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut
dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan
bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar
2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas handphone sangat
dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
Secara umum nilai elastisitas dapat digolongkan seperti tampak pada tabel 1.
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah
permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang
yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak
memiliki substitusi biasanya tergolong inelastis. Sementara itu, semakin banyak sebuah
barang memiliki barang substitusi, semakin elastis barang tersebut.
Penerimaan total (total revenue) adalah jumlah yang dibayarkan oleh pembeli dan yang
diterima penjual. TR = P x Q, dimana P = harga barang dan Q = jumlah barang yang terjual.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman antara lain :
- Jika kurva permintaan elastis (elastisitas harga > 1), maka kenaikan harga akan
menurunkan penerimaan total, sedangkan penurunan harga justru akan menaikkan
penerimaan total.
- Jika kurva permintaan inelastisitas (elastisitas harga < 1), maka kenaikan harga akan
menaikkan penerimaan total, dan sebaliknya penurunan harga juga akan menurunkan
penerimaan total.
- Dalam kasus khusus dimana permintaan elastic-uniter (elastisitas harga sama dengan 1),
perubahan harga tidak akan mempengaruhi total pendapatan.
Elastisitas
lastisitas silang adalah pengukuran perubahan jumlah permintaan satu barang terhadap
perubahan harga barang lain, yang dapat dinyatakan dengan :
d
%∆QX
EQX , PY =
%∆PY
Jika hasil elastisitas silang positif menunjukkan hubungan
hubungan kedua barang adalah subtitusi
karena pada saat harga barang Y naik, maka permintaan barang X akan meningkat pula.
Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan kedua barang adalah komplemen
karena permintaan barang X akan mengalami peningkatan
penin jika harga barang Y turun.
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu
barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas
penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas
astisitas pendapatan. Besarnya elastisitas
pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :
d
% ∆QX
EQX , M =
% ∆M
ECON6032 – Managerial
nagerial Economics
Economics|8
Jika tanda elastisitasnya positif, maka menunjukkan jika terjadi kenaikan pendapatan akan
mengakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, dan barang yang diminta disebut barang
normal atau superior.
Jika elastisitas bertanda negatif, maka dengan kenaikan pendapatan justru akan
mengakibatkan berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, dan barang ini disebut
dengan barang inferior atau giffen.
Untuk menerapkan konsep elastisitas pada fungsi permintaan, digunakan ilustrasi persamaan
sebagai berikut :
d
QX = 10 − 2 PX + 3PY − 2 I
Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa hubungan harga barang X dengan jumlah
permintaan barang X adalah negatif (-2). -2 merupakan koefisien elastisitas harga
permintaan. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan, bahwa jika harga barang X naik, maka
permintaan akan barang X akan turun. Demikian sebaliknya.
Hubungan antara harga barang Y dengan jumlah permantaan barang X menunjukkan konsep
elastisitas silang antara barang X dengan barang Y. Pada persamaan di atas menunjukkan
koefisien elastisitas sebesar +3. Tanda positif ini menunjukkan bahwa barang X dan Y
merupakan barang substitusi, sebaliknya jika tanda koefisien elastisitas silangnya bertanda
negatif, maka barang X dan barang Y merupakan barang komplementer.
Qd = a + bP + cI + dPs + ePc
% ∆Qd
εp = % ∆Qd
% ∆P εI =
% ∆I
∆ Q P
εp = ∆Q I
εI =
∆ P Q ∆I Q
P P P
ε p = b I
ε I = c ε P = d s ε P = e c
Q
c
Q
s
Q Q
d
QX = α 0 + α X PX + α Y PY + α I I + α H H
PX
EQX , PX = α X Elastisitas harga
QX
PY
EQX , PY = α Y Elastisitas silang
QX
I
EQX , I = α I Elastisitas pendapatan
QX
Contoh 1 :
Contoh 2 :
Maka koefisien elastisitas harga adalah -2 dan koefisien elastisitas pendapatan adalah 0,0025.
30
ε p = −2 = −.6
100
40,000
ε I = .0025 =1
100
ln QXd = β o + β X ln PX + βY ln PY + β I ln I + β H ln H
Contoh :
Dikatahui fungsi permintaan dalam bentuk log :
I = 40 dan Q = 3, maka :
% ∆ Q ∆Q 1 1 . 65
ε p = = = − . 65 = − = − . 22
% ∆ P ∆ ln P Q Q 3
% ∆Q ∆ Q I I 40
ε I = = = . 045 = . 045 3 = . 6
% ∆ I ∆ I Q Q
ECON6032 – Managerial
nagerial Economics
Economics|11
3. Analisis Regresi
Tujuan dari estimasi permintaan untuk menentukan nilai dari koefisien pada fungsi
permintaan suatu produk saat ini, yang akan digunakan sebagai dasar perkiraan permintaan di
masa yang akan datang. Nilai-nilai pada waktu yang akan datang diperlukan misalnya untuk
perencanaan produksi, pengembangan produk baru, dan investasi, maupun keadaan-keadaan
lain dalam jangka panjang.
Sebagaimana telah dipelajari sebelumnya bahwa fungsi permintaan pasar suatu produk
menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta dengan semua faktor yang
mempengaruhi permintaan. Fungsi permintaan berbentuk :
Metode Regresi adalah metode statistik untuk mencari besarnya pengaruh variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat (dependen). Variabel independen antara lain: harga
barang tersebut dan barang lain; pendapatan konsumen; selera konsumen dan lain –lain.
Permintaan atas barang/ jasa itu sendiri adalah variable dependen.
Apabila sebaran datanya tidak normal, maka bentuk regresi dari permintaan adalah non-
linier, yaitu : lnQx = b0 + bxlnPx + e
Sebagai ilustrasi, misalnya akan melihat apakah harga (price) mempengaruhi permintaan
barang (quantity). Data harga (price) dan data jumlah permintaan barang (quantity) berserta
hasil analisis regresi dapat dijelaskan melalui table 1.
Terlihat bahwa koefisien regresi untuk price adalah —2,60, yang berarti ada hubungan
terbalik antara harga dengan kuantitas yang diminta (semakin tinggi harga, semakin rendah
kuantitas yang diminta). Pada kolom t-statistics terlihat nilai t sebesar —4,89 yang nilai
absolutnya (4,89) lebih besar dibandingkan dengan t-tabel untuk df yang sama. Pada kolom
p-value, kita melihat angka 0,0012. Jika kita menggunakan tingkat signifikansi 5%, angka p-
value tersebut lebih kecil dari 0,05 (5%), karena itu price secara signifikan mempengaruhi
kuantitas.
Untuk melihat fitness keseluruhan regresi, kita menggunakan F-statistics dan R-square.
Nilai F adalah 23,94 dan signifikan pada 5% (significance F sebesar 0,0012 lebih kecil
dibandingkan dengan 5%). R-square menunjukkan angka 0,75. Semakin mendekati 1, R-
square semakin baik. Secara keseluruhan bisa disimpulkan bahwa regresi tersebut cukup baik
mengestimasi fungsi permintaan.
Fungsi permintaan berkaitan erat dengan pengukuran elastisitas permintaan. Baik elastisitas
harga, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan. Guna melakukan estimasi permintaan
konsumen, salah satu cara yang dapat manajer lakukan dengan menggunakan analisis regresi.