Bab Ii Fix
Bab Ii Fix
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PAJAK
Beberapa ahli memberikan pengertian antara pajak antara yang satu dengan
yang lainnya. Diantara beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli adalah
sebgai berikut..
a. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak dan
tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain atau orang lain.
a. Pajak Pusat
Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang
pemungutan didaerah dilakukan oleh kantor pelayanan pajak.
4. Bea Materai
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah pungutan atas
perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Perolehan hak atas tanah dan atau
bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya
hak atas dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan.
Hak atas tanah adalah hak atas tanah termasuk hak pengelolaan, berserta bangunan di
atasnya sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria, Undang-undang Nomor 16 tentang Rumah Susun dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang lainnya.
7. Pajak Migas
Sampai saat ini hanya dikenal pajak penghasilan migas (PPh migas). Sudah
saatnya pemerintah menambah jenis pajak baru untuk menggali potensi perpajakan di
sektor ini. Kalau mencermati struktur produksi nasional, hampir 90 persen produksi
minyak nasional diproduksi dari kontraktor. Tentunya, pengenaan pajak tambahan tidak
akan memberatkan BUMN-Pertamina yang tentunya pola keluar kantong kiri masuk
kantong kanan bisa dihindarkan.
8. Pajak Ekspor
Pajak ekspor adalah pajak yang dikenakan pemerintah pada kegiatan-
kegiatan ekspor. Objek pajak ekspor adalah Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa
Kena Pajak (JKP).
b. Pajak Daerah
Untuk tarif, pajak kendaraan bermotor yang ada di setiap provinsi adalah sama. Tarif
pajaknya sendiri sudah ditetapkan dalam peraturan/undang-undang. Menurut PP No. 65
Tahun 2001, pajak kendaraan bermotor terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum.
1% untuk kendaraan bermotor umum, seperti kendaraan bermotor yang memang
digunakan oleh umum serta dipungut bayaran.
0,5% untuk kendaraan bermotor berupa alat berat dan besar.
2. Pajak Reklame
Pajak reklame diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame. Dalam Perda tersebut dijelaskan, pajak reklame adalah pungutan yang
dikenakan atas semua penyelenggaraan reklame. Kita biasanya mengidentikkan reklame
dengan media periklanan besar yang ditempatkan pada area yang sering dilewati
masyarakat umum seperti sisi jalan raya. Reklame umumnya berisi informasi dengan
ilustrasi yang besar dan menarik.
3. Pajak Tontonan
4. Pajak Radio
5. Pajak Hiburan
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Pajak
Hiburan adalah Pajak atas setiap penyelenggaraan hiburan yang dipungut bayaran.
6. Pajak Hotel
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010, tentang Pajak Hotel
Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/ peristirahatan termasuk jasa
terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen,
gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan, dan
sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).
3. Menurut Subjek Pajak :
a. Pajak Perseorangan, yaitu pajak yang harus diabayar oleh diri wajib pajak.
Misalnya Pajak Penghasilan (PPh)
b. Pajak Badan, yaitu pajak yang harus dibayar oleh badan atau organisasi.
Contohnya pajak atas laba perusahaan.
4. Menurut Asalnya
Pajak yang dipungut terhadap wajib pajak (setiap warga Negara Indonesia) yang
tinggal di Indonesia.
Pajak yag dipungut terhadap orang – orang asing yang mempunyai penghasilan
di Indonesia.
D. FUNGSI PAJAK
Jadi secara sederhananya Fungsi Pajak sebagai anggaran adalah dimana pajak
digunakan sebagai sistem atau alat untuk memasukkan dana secara optimal ke
dalam kas negara berdasarkan undang-undang yang berlaku, Fungsi pajak sebagai
Budgetair disebut juga fungsi utama, karena berdasarkan sejarahnya, yaitu
pemerintah yang membutuhkan dana untuk membiayai berbagai kepentingan
mengutip pajak dari rakyatnya.
Agar Fungsi ini berjalan baik, maka pemerintah juga perlu memperhatikan
beberapa hal berikut agar pemasukan pajak optimal :
Jangan sampai ada pelaku wajib / subjek pajak yang tidak memenuhi
sepenuhnya kewajiban perpajakannya
Jangan sampai ada objek pajak yang tidak masuk datanya kedalam kegiatan
perpajakan
Tidak boleh ada objek pajak yang terlepas dari pengamatan atau perhitungan
perpajakan
2. Fungsi Pengatur (Regulerend)
Pajak juga berfungsi sebagai pengatur ekonomi negara demi kepentingan dan
kemajuan negara tersebut. Fungsi Pengatur dilakukan dengan cara memanfaatkan
dana pajak tersebut dengan sebaik mungkin.
3. Fungsi Pemerataan
4. Fungsi Stabilisasi
3. Hukum Pajak
Khusus untuk pemeriksa pajak adalah PNS di lingkungan DJP atau tenaga ahli
yang ditunjuk oleh Dirjen Pajak yang diberi tugas wewenang, dan tanggungjawab
untuk melaksanakan pemeriksaan di bidang perpajakan.
Laporan terhutang hasil pemeriksaan disusun dalam suatu laporan pemeriksaan
pajak oleh pemeriksa pajak secara ringkas, dan jelas serta sesuai dengan ruang
lingkup dan tujuan pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan yaitu untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan kepastian
hukum, keadilan, dan pembinaan kepada wajib pajak. Tujuan lainnya adalah
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Undang-undnag Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1983Nomor 49,Tambahan
Lembaran Negara Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah
dengan:
BAB 1
KETENTUAN UMUM
1.Pajak adalah konstribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara yang sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
2.Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi membayar pajak,membayar
pajak,dan pemungut paja,yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan..
3.Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha atau tidak melakukan usaha maupun yang meliputi perseoran
terbatas,perseroan komanditer,persereoan lainnya,badan usaha milik Negara atau badan
ushaa milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,firma,koperasi,dana
pension,persekutuan,perkumpulan,yaysan,organisasi massa,organisasi sosial politik atau
organisasi lainnya,lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak inventas
koloktif dan bentuk usaha tetap.
4.Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,mengimpor barang,mengekspor
barang ,melakukan uadah perdagangan,memanfaatkan barang tidak berwujud,dari luar
daerah pabean,melakukan usaha jasa,atau memanfatkan jasa dari luar daerah pabean.
5.Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-
undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
6.Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajaknnya.
7.Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajjib Pajak untuk
menghitung,menyetor,dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu
tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang -undang ini.
8.Tahun Pajak adalah jangka waktu 1(satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
menggunnakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
9.Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1(satu) Tahun Pajak.
10.Pajaka yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,dalam Masa
Pajak,dalam Tahun Pajak atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuaan
peraturan perundang-undngan perpajakan.
11.Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan atau pembayaran pajak,objek pajak atau bukan objek
pajak,dan atau harta dan kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
12.Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.
13.Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak
atau Bagian Tahun Pajak.
14.Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah
dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas
Negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
15.Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar,Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,Surat Ketetapan Pajak
Nihil atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
16.Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah Surat Ketetapan Pajak yang
menentukan besarnya jumlahh pokok pajak,jumlah kredit pajak,jumlah kekurangan
pembayaran pokok pajak ,besarnya sanksi administrasi,dan jumlah pajak yang masih
harus dibayar.
17.Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.
18.Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah
pokok pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
19.Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan
jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kedit pajak lebih besar daripad
apajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang.
20.Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi
administrasi berupa bunga atau denda.
21.Surat Paksa adala surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.
22.Kredit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibayar sendiri oleh Wajib
Pajak ditambah dengan pokok pajak yang terutang dalam Surat Tagihan Pajak karena
Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kuranng dibayar,ditambah dengan
pajak yang dipotong tau dipungut,ditambah dengan pajak atas penghasilan yang dibayar
atau terutang di luar negeri dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan
pajak, yang dikurangkan dari pajak yang terutang.
23.Kredit Pajak untuk Pertambahan Nilai adalah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
setelah dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak atau setelah
dikurangi dengan pajak yang telah dikompensasikan ,yang dikurangkan dari pajak yang
terutang.
24.Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang
mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidka
terikat oleh suatu hubungan kerja.
28.Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas
pembayaran pajak,termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban
Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undngan perpajakan.
29.Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi
harta,kewajiban,modal,penghasilan dan biaya,serta jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa,yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca,dan laporan rugi labauntuk periode Tahun Pajak tersebut.
34.Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat
ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang
diajukan oleh Wajib Pajak.
35.Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat
Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.
36.Putusan Gugatan adalah putusan badan peradilan pajak atas gugatan terhadap hal-hal
yang berdasarkan ketntuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat diajukan
gugatan.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
https://gagasanhukum.wordpress.com
referensi-hukum.blogspot.co.id/