Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN

LINGKUNGAN DAN BANGUNAN PERTANIAN


TEKNOLOGI ECO-FARMING

SITI ATIKA JULIANTI


J1B118005

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. ASWANDI, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Apa itu Teknologi Eco Farming?
Eco farming adalah bentuk budidaya pertanian yang
mengusahakan sedapat mungkin tercapainya keharmonisan dengan
lingkungannya. Dalam hal tertentu dalam eco farming bisa saja
memasukkan komponen pepohonan atau tumbuhan berkayu lainnya
sehingga dapat disebut agroforestri. Dalam eco-farming tidak selalu
dijumpai unsur kehutanan dalam kombinasinya, sehingga dalam hal
ini eco farming merupakan kegiatan pertanian. Dalam istilah lain
disebut juga integrated farming atau Integrated Crop Management
(ICM), merupakan pola penggunaan lahan yang mengintegrasikan
proses regulasi alami menjadi aktivitas pertanian untuk mencapai
peralihan maksimal dari input off-farm dan untuk mempertahankan
pendapatan pertanian.
Eco farming juga disebut sebagai Organic farming atau metode
pertanian yang meminimalisir penggunaan kimia dalam proses
produksinya. Hal ini bertujuan untuk memproduksi hasil tani dengan
nilai nutrisi tinggi dan mengimprovisasi fertilitas jangka panjang serta
tanah pertanian yang berkelanjutan.
Konsep utama sistem Eco Farming adalah menghindari
penggunaan pestisida dan herbisida kimia serta memanfaatkan limbah
organik sebagai tambahan pupuk untuk tanaman. Eco farming lebih
bersifat meyeluruh dari pada sistem pertanian organik, dimana
meliputi berbagai metode dan pertanian organik ada didalamnya
seperti bagaimana meregenerasi ekosistem untuk upaya mencegah
erosi tanah, bagaimana mengatur infiltasi air, mengolah karbon
menjadi media tumbuh bagus seperti humus, dan bagaimana usaha
meningkatkan keanekaragaman hayati yang telah banyak mengalami
penurunan kualitas maupun kuantitas.
1. Peternakan
Salah satu contoh eco-farming pada peternakan adalah Peran
Bebek dalam Sistem Tanam Padi Berbasis Eco-Farming. Mengenai
penggunaan organisme untuk budidaya tanam padi dalam kaitannya
eco farming. Penggunaan unggas terutama bebek yang dimana di
berbagai negara pertanian penghasil padi, sebenarnya sistem ini sudah
sejak dulu ada dan terkenal banyak manfaatnya, namun sangat sedikit
sekali yang mengaplikasikannya. Di China, sistem tanam padi dengan
bebek yang biasanya disebut dengan Rice Duck Farming ini sekarang
mulai naik popularitasnya karena metode tanam padi seperti ini
membawa banyak manfaat bagi padi, bebek itu sendiri, dan tentu saja
para petani yang melakukannya. Konsep utama sistem Eco Farming
adalah menghindari penggunaan pestisida dan herbisida kimia serta
memanfaatkan kotoran bebek sebagai tambahan pupuk untuk tanaman
padi.
Berikut adalah faktor penting bagaimana manfaat penggunaan
bebek dalam sistem tanam padi :
1. Bebek di sawah akan menurunkan hama, mempunyai potensi untuk
memakan hama seperti serangga dan keong yang menyerang
tanaman padi.
2. Bebek makan benih dan bibit gulma secara rutin untuk kebutuhan
pangan mereka.
3. Limbah kotoran dari bebek otomatis menjadi berkah sendiri bagi
padi. Kotoran ini akan menjadi pupuk organik gratis bagi sawah.
4. Dengan adanya bebek, petani tidak akan perlu menggunakan
pestisida secara besar-besaran dengan dosis yang tinggi. Bisa
digunakan pestisida nabati, hayati, penenaman tanaman inang
hama.
5. Bebek akan mengurangi upah tenaga kerja dan waktu kita untuk
memikirkan biaya penyiangan, pemupukan dan pembelian pestisida
yang sekarang semakin mahal saja.
Bagimana Pengelolaan Bebek di Sawah (duck farming):
1. Tentukan luas sawah pertanaman padi dan pasang pembatas.
Pemberian batas merupakan upaya agar bebek tidak pergi terlalu
jauh dan juga melindungi bebek terhadap serangan predator yang
berpotensi memangsa mereka.
2. Berikan spot lahan kering untuk tempat bebek berjemur. Bebek
terkadang mempunyai kebiasaan mengeringkan badannya setelah
hampir sebagian besar berkutat di air. Memberikan tempat untuk
bebek ini beraktivitas akan bermanfaat bagi mereka.
3. Masukkan bebek ke Sawah yang sudah berumur 2-3 minggu ke
sawah, bisa dimasukkan mulai seminggu setelah padi pindah tanam.
Untuk luas lahan 100 meter persegi lepaskan sekitar 20-30 bebek
per 100 meter lahan sawah.
4. Pelihara bebek sampai fase pengisian bulir saja. Anda bisa
melepaskan bebek di sepanjang hari atau di saat pagi atau sore hari.
Pemeliharaan bebek ini berlaku untuk saat vegetatif awal sampai
fase pengisian bulir. Pada saat pengisian bulir, pindahkan bebek ke
kandangnya karena berpotensi akan memakan bulir-bulir gabah.
4. Budidaya
Salah satu contoh eco-farming pada budidaya adalah Inspirasi
Budidaya Paprika Lewat Program Eco farming.
Paprika, atau Capsicum annuum L dikenal sebagai penghasil
buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan,
atau Solanaceae. Dalam program eco farming ini, kelompok petani di
kawasan Kampung Tabrik, Desa Gekbrong Cianjur, diajak untuk
belajar menanam paprika yang ramah lingkungan.
"Kami juga melakukan pendekatan integrated pengelolaan
pertanian terpadu. Untuk daerah Tabrik yang dikembangkan adalah
paprika," ujar Sustainable Development Senior Manajer AQUA, Arief
Fatullah saat ditemui di Cianjur, 27 November 2017 lalu. Arief pun
menilai, tanaman paprika diyakini mampu menunjang ekonomi
masyarakat setempat untuk jangka panjang. Bahkan, sejak 2016
tanaman ini dibudidayakan, sudah mampu memberikan pendapatan
bersih untuk petani antara Rp3-4 juta per bulan. Dan, untuk per
kilogramnya, paprika merah bisa dijual dengan harga Rp30 ribu dari
petani. Sementara itu, untuk paprika hijau, bisa dijual dengan harga
Rp25 ribu per kilogramnya.
Tak hanya itu, kawasan Cianjur juga dinilai pas untuk dijadikan
lahan penanaman paprika. Lewat program Ecofarming ini, awalnya
produsen air minum kemasan ini memberikan penyertaan modal
kepada kelompok petani setempat berupa enam green house pada
lahan konservasi pada akhir 2015.
Perseroan menghibahkan enam fasilitas seluas 200 m² tersebut
sebagai medium budidaya paprika. Penerapan eco farming
memungkinkan tanaman terbebas dari kontaminasi bahan kimia.
Tak hanya mengedukasi cara tanam yang ramah lingkungan,
program eco farming juga mengajarkan petani di Kampung Tabrik
untuk memanfaatkan air hujan yang mengalir ke green house dan
turun ke embung. Nantinya air dalam embung tersebut dapat
digunakan untuk menyiram tanaman, sedangkan sisanya dapat
terserap ke dalam tanah melalui sumur resapan.
DAFTAR PUSTAKA
https://berkahnandur.id/tanam-padi/
https://www.google.com/amp/s/ariefcare.wordpress.com/2009/04/10/a
pa-itu-ekofarming/amp/
https://www.google.com/amp/s/m.viva.co.id/amp/gaya-
hidup/inspirasi-unik/982864-inspirasi-budidaya-paprika-lewat-
program-ecofarming

Anda mungkin juga menyukai