FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2020 Apa itu Teknologi Eco Farming? Eco farming adalah bentuk budidaya pertanian yang mengusahakan sedapat mungkin tercapainya keharmonisan dengan lingkungannya. Dalam hal tertentu dalam eco farming bisa saja memasukkan komponen pepohonan atau tumbuhan berkayu lainnya sehingga dapat disebut agroforestri. Dalam eco-farming tidak selalu dijumpai unsur kehutanan dalam kombinasinya, sehingga dalam hal ini eco farming merupakan kegiatan pertanian. Dalam istilah lain disebut juga integrated farming atau Integrated Crop Management (ICM), merupakan pola penggunaan lahan yang mengintegrasikan proses regulasi alami menjadi aktivitas pertanian untuk mencapai peralihan maksimal dari input off-farm dan untuk mempertahankan pendapatan pertanian. Eco farming juga disebut sebagai Organic farming atau metode pertanian yang meminimalisir penggunaan kimia dalam proses produksinya. Hal ini bertujuan untuk memproduksi hasil tani dengan nilai nutrisi tinggi dan mengimprovisasi fertilitas jangka panjang serta tanah pertanian yang berkelanjutan. Konsep utama sistem Eco Farming adalah menghindari penggunaan pestisida dan herbisida kimia serta memanfaatkan limbah organik sebagai tambahan pupuk untuk tanaman. Eco farming lebih bersifat meyeluruh dari pada sistem pertanian organik, dimana meliputi berbagai metode dan pertanian organik ada didalamnya seperti bagaimana meregenerasi ekosistem untuk upaya mencegah erosi tanah, bagaimana mengatur infiltasi air, mengolah karbon menjadi media tumbuh bagus seperti humus, dan bagaimana usaha meningkatkan keanekaragaman hayati yang telah banyak mengalami penurunan kualitas maupun kuantitas. 1. Peternakan Salah satu contoh eco-farming pada peternakan adalah Peran Bebek dalam Sistem Tanam Padi Berbasis Eco-Farming. Mengenai penggunaan organisme untuk budidaya tanam padi dalam kaitannya eco farming. Penggunaan unggas terutama bebek yang dimana di berbagai negara pertanian penghasil padi, sebenarnya sistem ini sudah sejak dulu ada dan terkenal banyak manfaatnya, namun sangat sedikit sekali yang mengaplikasikannya. Di China, sistem tanam padi dengan bebek yang biasanya disebut dengan Rice Duck Farming ini sekarang mulai naik popularitasnya karena metode tanam padi seperti ini membawa banyak manfaat bagi padi, bebek itu sendiri, dan tentu saja para petani yang melakukannya. Konsep utama sistem Eco Farming adalah menghindari penggunaan pestisida dan herbisida kimia serta memanfaatkan kotoran bebek sebagai tambahan pupuk untuk tanaman padi. Berikut adalah faktor penting bagaimana manfaat penggunaan bebek dalam sistem tanam padi : 1. Bebek di sawah akan menurunkan hama, mempunyai potensi untuk memakan hama seperti serangga dan keong yang menyerang tanaman padi. 2. Bebek makan benih dan bibit gulma secara rutin untuk kebutuhan pangan mereka. 3. Limbah kotoran dari bebek otomatis menjadi berkah sendiri bagi padi. Kotoran ini akan menjadi pupuk organik gratis bagi sawah. 4. Dengan adanya bebek, petani tidak akan perlu menggunakan pestisida secara besar-besaran dengan dosis yang tinggi. Bisa digunakan pestisida nabati, hayati, penenaman tanaman inang hama. 5. Bebek akan mengurangi upah tenaga kerja dan waktu kita untuk memikirkan biaya penyiangan, pemupukan dan pembelian pestisida yang sekarang semakin mahal saja. Bagimana Pengelolaan Bebek di Sawah (duck farming): 1. Tentukan luas sawah pertanaman padi dan pasang pembatas. Pemberian batas merupakan upaya agar bebek tidak pergi terlalu jauh dan juga melindungi bebek terhadap serangan predator yang berpotensi memangsa mereka. 2. Berikan spot lahan kering untuk tempat bebek berjemur. Bebek terkadang mempunyai kebiasaan mengeringkan badannya setelah hampir sebagian besar berkutat di air. Memberikan tempat untuk bebek ini beraktivitas akan bermanfaat bagi mereka. 3. Masukkan bebek ke Sawah yang sudah berumur 2-3 minggu ke sawah, bisa dimasukkan mulai seminggu setelah padi pindah tanam. Untuk luas lahan 100 meter persegi lepaskan sekitar 20-30 bebek per 100 meter lahan sawah. 4. Pelihara bebek sampai fase pengisian bulir saja. Anda bisa melepaskan bebek di sepanjang hari atau di saat pagi atau sore hari. Pemeliharaan bebek ini berlaku untuk saat vegetatif awal sampai fase pengisian bulir. Pada saat pengisian bulir, pindahkan bebek ke kandangnya karena berpotensi akan memakan bulir-bulir gabah. 4. Budidaya Salah satu contoh eco-farming pada budidaya adalah Inspirasi Budidaya Paprika Lewat Program Eco farming. Paprika, atau Capsicum annuum L dikenal sebagai penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan, atau Solanaceae. Dalam program eco farming ini, kelompok petani di kawasan Kampung Tabrik, Desa Gekbrong Cianjur, diajak untuk belajar menanam paprika yang ramah lingkungan. "Kami juga melakukan pendekatan integrated pengelolaan pertanian terpadu. Untuk daerah Tabrik yang dikembangkan adalah paprika," ujar Sustainable Development Senior Manajer AQUA, Arief Fatullah saat ditemui di Cianjur, 27 November 2017 lalu. Arief pun menilai, tanaman paprika diyakini mampu menunjang ekonomi masyarakat setempat untuk jangka panjang. Bahkan, sejak 2016 tanaman ini dibudidayakan, sudah mampu memberikan pendapatan bersih untuk petani antara Rp3-4 juta per bulan. Dan, untuk per kilogramnya, paprika merah bisa dijual dengan harga Rp30 ribu dari petani. Sementara itu, untuk paprika hijau, bisa dijual dengan harga Rp25 ribu per kilogramnya. Tak hanya itu, kawasan Cianjur juga dinilai pas untuk dijadikan lahan penanaman paprika. Lewat program Ecofarming ini, awalnya produsen air minum kemasan ini memberikan penyertaan modal kepada kelompok petani setempat berupa enam green house pada lahan konservasi pada akhir 2015. Perseroan menghibahkan enam fasilitas seluas 200 m² tersebut sebagai medium budidaya paprika. Penerapan eco farming memungkinkan tanaman terbebas dari kontaminasi bahan kimia. Tak hanya mengedukasi cara tanam yang ramah lingkungan, program eco farming juga mengajarkan petani di Kampung Tabrik untuk memanfaatkan air hujan yang mengalir ke green house dan turun ke embung. Nantinya air dalam embung tersebut dapat digunakan untuk menyiram tanaman, sedangkan sisanya dapat terserap ke dalam tanah melalui sumur resapan. DAFTAR PUSTAKA https://berkahnandur.id/tanam-padi/ https://www.google.com/amp/s/ariefcare.wordpress.com/2009/04/10/a pa-itu-ekofarming/amp/ https://www.google.com/amp/s/m.viva.co.id/amp/gaya- hidup/inspirasi-unik/982864-inspirasi-budidaya-paprika-lewat- program-ecofarming