Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL WAWANCARA

TEMA WAWANCARA : NILAI-NILAI SOSIAL

KIRANA SHAFIRA PUTRI

A021181320

MANAJEMEN
PEDOMAN WAWANCARA

 Daftar Pertanyaan
1. Definisi nilai-nilai sosial menurut narasumber
2. Fungsi nilai-nilai sosial menurut narasumber
3. Penerapan nilai-nilai sosial di masyarakat
4. Keefektifan penerapan nilai-nilai sosial di masyarakat
5. Perbedaan nilai-nilai sosial di berbagai lingkup masyarakat

 Narasumber
Pewawancara menggunakan inisial untuk nama para narasumber
1. A (Fakultas Ekonomi & Bisnis)
2. N (Fakultas Ekonomi & Bisnis)
3. A (Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik)
HASIL WAWANCARA

Narasumber (N):

Inisial A dari Fakultas Ekonomi & Bisnis

Pewawancara (P)

P : Selamat siang. Terima kasih sudah mau meluangkan waktunya untuk saya wawancara

N : Siang. Oh iya tidak masalah, kalau boleh tahu wawancaranya seputar apa?

P : Wawancara ini mengenai nilai-nilai sosial di masyarakat. Langsung saja ke pertanyaan


pertama ya. Menurut pendapat A, definisi dari nilai-nilai sosial itu apa?

N : Sepengetahuan saya nilai sosial yaitu nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat di berbagai
bidang. Misalnya dalam hal kesopanan, kesantunan, keagamaan, kebudayaan dsb.

P : Dengan definisi yang anda sebutkan tadi apakah anda mengetahui fungsi dari nilai-nilai
sosial tersebut?

N : Nilai sosial dalam hal kesopanan itu bisa untuk menjaga kelestarian di dalam keluarga. Kalau
dalam hal kebudayaan itu ada warisan-warisan yang dapat diturunkan seperti bahasa yang
mereka gunakan sehari-hari. Fungsi sosial dalam bidang agama, pasti di semua agama itu
mengajarkan untuk berbuat baik kepada semua manusia.

P : Dari beberapa fungsi yang anda jelaskan tadi apakah ada dampak khusus bagi diri sendiri?

N : Iya ada. Contohnya tadi berbuat baik kepada sesama manusia, itu akan berdampak baik
dalam hubungan di masyarakat karena bisa saling mentoleransi antar umat beragama. Dampak
lainnya itu berupa mendapat pahala dari Tuhan.

P : Pertanyaan selanjutnya, contoh penerapan sosial di dalam kehidupan anda?


N : Misalnya permisi ketika lewat di depan orang yang lebih tua atau yang sedang duduk
dibawah. Meskipun mungkin sekarang sudah masuk ke zaman modern yang mana terkadang
kita sendiri sudah tidak memandang yang mana senior atau yang lebih tua. Tetapi kita harus
tetap menjunjung nilai kesopanan untuk menghargai yang lebih tua, karena ini juga merupakan
nilai-nilai yang diajarkan bagi kita masyarakat di Asia.

P : Berdasarkan contoh yang anda paparkan, menurut pandangan anda apakah anak-anak
muda zaman sekarang masih melakukannya?

N : Menurut saya hanya sebagian kecil anak muda yang masih menerapkan itu. Entah memang
mereka sudah lupa dengan nilai sosial kesopanan itu atau mereka yang memang sudah terbawa
arus zaman mengikuti gaya hidup orang barat.

P : Dari sebagian kecil anak muda tersebut itu, apakah penerapannya masih efektif?

N : Iya masih efektif. Biar bagaimanapun dengan adanya nilai sosial ini masyarakat akan tau
batasan-batasan dalam berperilaku di masyarakat dan tidak akan melakukan hal-hal semaunya
saja. Walaupun dunia semodern apapun kita sebagai orang di wilayah timur tetap harus
memegang teguh ajaran-ajaran yang telah diwariskan kepada kita karena dengan adanya itu
kita bisa saling menghargai antar sesame manusia.

P : Seiring dengan zaman yang makin modern ini nilai-nilai sosial yang dulunya melekat di
masyarakat Indonesia mulai tergerus dengan masuknya gaya kehidupan kebarat-baratan,
menurut anda apakah itu berpengaruh baik atau tidak?

N : Pengaruhnya ada yang baik dan tidak. Kalau yang baik itu seperti gaya belajar mereka yang
lebih efektif dibandingkan siswa di Indonesia. Yang contoh buruknya tadi seperti lewat depan
orang yang lebih tua mungkin orang barat terbiasa asal lewat saja tanpa permisi. Nah kita orang
timur yang seharusnya sudah terbiasa permisi jika melewati orang yang lebih tua pun terbawa
ke cara/ gaya hidup orang barat tersebut.

P : Menurut anda apa perbedaan antara nilai-nilai sosial yang dianut diberbagai lapisan
masyarat?

N : Misalnya dari beberapa tata karma dalam segi mengenalkan laki-laki kepada keluarga. Kalau
orang jawa itu kebanyakan dalam segi pemerimaannya bisa lebih santai orang tuanya karena
lebih menerima. Sedangkan kalau orang Sulawesi itu orang tuanya cenderung lebih keras dalam
menanggapi anak perempuannya mengenalkan teman laki-lakinya.

P : Oh iya. Cukup sekian wawancara saya, atas waktunya saya ucapkan terima kasih

N : Iya sama-sama, semoga jawaban saya dapat membantu


Narasumber (N):

Inisial N dari Fakultas Ekonomi & Bisnis

Pewawancara (P)

P : Selamat pagi. Terima kasih atas waktu yang telah anda luangkan. Apakah wawancaranya
bisa dimulai sekarang?

N : Pagi. Iya silahkan dimulai

P: Pertanyaan pertama ketika kata nilai- nilai sosial disebutkan apa yang terlintas dibenak anda
atau apakah definisi nilai-nilai sosial menurut anda?

N : Jadi menurut saya nilai-nilai sosial itu adalah nilai yang dianut oleh masyarakat tentang baik-
buruknya sesuatu entah itu adat istiadat, agama, kesopanan dsb

P : Dengan definisi yang anda sebutkan tadi menurut anda nilai-nilai sosial ini fungsinya apa?

N : Nilai-nilai sosial berfungsi sebagai faktor yang medorong kekompakan antar masyarakat dan
pedoman/ petunjuk arah dalam berperilaku di masyarakat

P : Bisa dijelaskan contoh fungsi yang anda sebutkan tadi?

N : Sebagai faktor yang mendorong kekompakan itu misalnya kegiatan ronda yang dilakukan
masyarakat. Ronda yang berjalan dalam keseharian membuat masyarakat merasa aman.
Tentunya ronda ini dilaksanakan terus menerus maka secara otomatis masyarakat akan terus
merasa tentram tanpa adanya kekhawatiran terjadi tindakan criminal di daerah mereka.
Sehingga masyarakat sekitar akan terus bersatu dan kompak dalam melaksanakan kegiatan
ronda tersebut.
P : Pertanyaan berikutnya, contoh penerapan nilai-nilai sosial yang ada dilingkungan anda?

N : Mungkin yang saya ambil jadi contoh yaitu nilai-nilai sosial yang ada dalam keluarga yaitu
tata cara makan yang benar, tata cara bertamu, sebelum pergi keluar rumah pamit dan salim
tangan orang tua.

P : Bisa dijelaskan tata cara makan yang benar menurut anda seperti apa?

N : Menurut saya tata cara makan yang baik seperti tidak membuat suara menguyah yang keras
(mengecap), makannya tidak buru-buru, tidak berbicara ketika sedang makan, mengambil porsi
yang pas untuk dimakan sehingga tidak mubadzir dsb.

P : Menurut anda dalam pelaksanaanya apakah nilai-nilai sosial ini masih efektif?

N : Iya menurut saya masih efektif. Seiring dengan perkembangan zaman nilai-nilai sosial ini
mulai tergerus, semakin menghilang di dalam masyarakat. Terutama mungkin di kalangan anak
muda zaman sekarang yang banyak terpengaruh oleh nila-nilai sosial dari luar negeri, sehingga
lupa dengan nilai-nilai sosial di negaranya sendiri

P : Lalu apa saran ada agar anak muda sekarang itu tetap bisa melestarikan nilai-nilai sosial kita?

N : Mungkin perlu ditanamkan sejak kecil ya. Diajarkan/ditanamkan nilai-nilai sosial di lingkup
keluarga sebagai agen sosial yang paling kecil, kemudian dipraktekkan di lingkungan sekolah
secara terus menerus. Sehingga nilai-nilai sosial yang orang-orang sebelum mereka terapkan
dahulu masih dapat lestari hingga sekarang.

P : Pertanyaan terakhir, menurut anda apa perbedaan nilai-nilai sosial yang dianut masing-
masing lapisan masyarakat?

N : Sepengetahuan saya di daerah pedalaman papua itu ada suku yang ketika seorang warganya
meninggal, maka salah satu orang dari keluarga yang meninggal tersebut jarinya harus dipotong
karena itu memang kepercayaan mereka. Sedangkan di Bali, jika ada seseorang yang meninggal
maka akan di bakar atau di sebut cara mereka menuju surga, karena itu merupakan mayoritas
kepercayaan mereka sebagai umat hindu.

P : Baik terima kasih atas waktu yang diluangkan wawancaranya cukup sekian

N : Iya sama-sama, semoga hasilnya bisa bermanfaat


Narasumber (N):

Insial A dari Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu


Politik

Pewawancara (P)

P : Selamat siang. Maaf menggangu waktunya sebentar. Saya ingin mengadakan sedikit
wawancara dengan anda, apakah anda ada waktu?

N : Iya siang. Bisa kebetulan saya ada waktu, kalau boleh tahu ini untuk tugas apa?

P : Ini tugas pengantar sosiologi, wawancara mengenai nilai-nilai sosial

N : Oh iya, silahkan

P : Pertanyaan pertama, menurut anda apa definisi nilai-nilai sosial?

N : Nilai-nilai sosial itu merupakan nilai yang dianut dalam masyarakat dan mengetahui baik dan
benarnya suatu tingkah laku

P : Dari definisi anda apakah anda mengetahui fungsi dari nilai-nilai sosial?

N : Nilai-nilai sosial berfungsi sebagai alat untuk kita bertindk atau bersikap dalam kehidupan
masyarakat dan sebagai cara mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai yang berlaku di dalam lingkungannya

P : BIsa anda jelaskan contoh dari fungsi yang anda sebutkan tersebut?

N : Misalnya masyarakat yang tergabung dalam Suku Baduy atau para wisatawan yang akan
mengunjunginya, maka mereka akan mematuhi segala peraturan serta larangan yang telah
diatur oleh Suku Baduy haruslah dijalankan.

P : Mungkin anda bisa menjelaskan peraturan-peraturan apa saja yang ada di dalam Suku Baduy
yang anda ketahui?
N : Suku Baduy terbagi dua ada Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Untuk Suku Baduy
Dalam sendiri ada peraturan yaitu tidak diperkenankan menggunakan jenis elektronik apapun
setelah berada di Baduy Dalam, dilarang memotret setelah masuk ke gerbang Baduy Dalam dan
sepengetahuan saya juga selama perjalanan masuk dilarang mengeluh

P : Oh iya, pertanyaan selanjutnya bisa anda berikan contoh nilai-nilai sosial yang ada di
lingkungan anda?

N : Contohnya sebagai anak kita harus menuruti perintah dan nasehat orang tua karena itu
semata-mata untuk kebaikan kita sendiri, berdoa sebelum dan setelah makan yaitu kegiatan
masyarakat yang beragama dalam menerapkan nilai atau ajaran dalam agama, dan dalam hal
kesopanan yaitu menghormati orang yang lebih tua dan menghargai teman sebaya atau yang
lebih muda.

P : Apakah menurut anda nilai-nilai sosial ini penerapannya masih efektif di masyarakat?

N : Menurut saya masih. Apalagi kita sebagai mahasiswa harus bisa membedakan mana yang
baik dan tidak baik untuk dilakukan. Tidak sertamerta melakukan hal-hal yang diinginkan saja.
Tapi kita punya pedoman dalam bertingkah laku di dalam masyarakat. Sehingga nilai0nilai sosial
ini perlu untuk dipertahankan dalam masyarakat, jangan sampai kita lebih banyak mengikuti
cara hidup orang luar negeri yang mana semuanya belum tentu cocok jika dilakukan di
Indonesia

P : Kemudian, menurut anda apa perbedaan nilai-nilai sosial yang dianut di masing-masing
lapisan masyarakat?

N : Mungkin dalam segi bahasa atau nada bicara. Kita sebagai orang Sulawesi yang memang
pada dasarnya volume bicaranya keras bagi kita orang Sulawesi menganggapnya biasa saja.
Tetapi akan berbeda jika kita orang Sulawesi berbicara di daerah lain yang di sana orangnya
cenderung berbicara lebih halus dan lembut, contohnya di daerah Jawa Timur seperti Jogja dan
Solo. Bisa jadi kita orang Sulawesi jika berbicara dengan masyarakat disana akan dianggap
sedang marah-marah atau emosi, padahal memang nada bicara kita seperti itu. Sehingga yang
membedakan nilai-nilai sosialnya adalah kebudayaan yang berbeda dari masing-masing daerah

P : Sekian, terima kasih atas waktu dan kesempatannya, semoga kita bisa ketemu dilain
kesempatan

N : Iya sama-sama, see you.


KESIMPULAN
 Pengetahuan narasumber mengenai nilai-nilai sosial secara keseluruhan yaitu nilai yang
dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap
buruk oleh masyarakat tertentu.
 Nilai-nilai sosial dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan
masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat
solidaritas dikalangan anggota kelompok masyarakat. Selain itu nilai sosial juga
berfungsi sebagai pengawas (control) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya
mengikat tertentu agar orang berperilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.
 Penerapan maupun penanaman nilai-nilai sosial tidak mudah dilakukan karena
pemahaman tentang nilai cenderung tidak sama antar individu, bahkan zaman sekarang
masyarakat terbawa arus modernisasi dari luar negeri. Sehingga sedikit demi sedikit
nilai-nilai sosial yang ada dimasyarakat menghilang.
 Nilai-nilai sosial sering kali menjadi pengangan hidup oleh masyarakat luas dalam
menentukan sikap dikehidupan sehari-hari, juga menjadi nilai hidup manusia dalam
berinteraksi dengan manusia yang lainnya.
 Nilai-nilai sosial tidak diperoleh begitu saja saat ia lahir, namun dalam system nilai yang
dianjurkan oleh orang tua kepada anaknya dengan penyesuaian. Setiap individu saat ia
dewasa membutuhkan system yang mengatur atau semacam arahan untuk bertindak
guna menumbuhkembangkan kepribadian yang baik dalam bergaul dan berinteraksi
dalam masyarakat.
 Gaya bahasa merupakan identitas suatu kelompok masyarakat. Gaya bahasa Indonesia
masyarakat Bugis berbeda dengan gaya bahasa masyarakat Jawa, masyarakat Bali,
masyarakat Papua dan sebagainya. Bahasa merupakanidentitas suatu kelompok sosial
yang mempengaruhi keakraban dan keintiman pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai