Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nadila Putri

NPM : 193410308

Prodi : Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

1. Jelaskan hakikat manusia menurut konsep Islam!


Jawab:
Dalam agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannnya manusia.
Berikut ini adalah dimensi hakikat manusia berdasarkan pandangan agama islam

a. Sebagai Hamba Allah


Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT. Sebagai
seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara
menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Sebagai seorang
hamba, seorang manusia juga wajib menjalankan ibadah seperti shalat wajib, puasa
ramadhan (baca puasa ramadhan dan fadhilahnya), zakat (baca syarat penerima zakat
dan penerima zakat), haji (syarat wajib haji) dan melakukan ibadah lainnya dengan
penuh keikhlasan dan segenap hati sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut
ini

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan


memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,”
(QS:98:5).

b. Sebagai al- Nas

Dalam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam Alquran
cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain
atau dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan,
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa keberadaan manusia lainnya
(baca keutamaan menyambung tali silaturahmi). Sebagaimana yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT berikut

“Hai sekalian manusia, bertaqwalaha kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan


kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istirinya, dan dari pada
keduanya Alah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah dengan (mempergunakan) namanya kamu saling meminta
satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu.” (QS: An Nisa:1).

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: Al Hujurat :13).
c. Sebagai khalifah Allah

Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya, manusia
diciptakan oleh Allah SWt sebagai khlaifah atau pemimpin di muka bumi.(baca
fungsi alqur’an bagi umat manusia)

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (peguasa) di muka bumi,
maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. …”(QS
Shad:26).

Sebagai seorang khalifah maka masing-masing manusia akan dimintai pertanggung


jawabannya kelak di hari akhir.

d. Sebagai Bani Adam

Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi
kesalahpahaman bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana yang
disebutkan oleh Charles Darwin. Islam memandang manusia sebagai bani Adam
untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya dalam masyarakat.
Dalam Alqur’an Allah SWT berfirman

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah
yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam janganlah kamu ditipu oleh
syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, …” (QS :
Al araf 26-27).

e. Sebagai al- Insan

Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an manusia juga disebut sebagai Al
insan merujuk pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta
kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal lainnya (baca hukum menuntut
ilmu). Sebagaimana disebutkan dalam surat Al hud berikut ini

“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami
cabut dari padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS:
Al Hud:9).

f. Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)

Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau al basyar karena manusia
memiliki raga atau fisik yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh, memerlukan
makanan, berkembang biak dan lain sebagainya sebagaimana ciri-ciri makhluk hidup
pada umumnya. Sama seperti makhluk lainnya di bumi seperti hewan dan tumbuhan,
hakikat manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir dan mengalami kematian,
bedanya manusia memiliki akal dan pikiran serta perbuatannya harus dapat
dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Segala hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat
menjalankan peran dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat
memenuhi tugas dan perannya sehingga tidak menghilangkan hakikat utama
penciptaannya. (baca juga fungsi agama dalam kehidupan manusia dan hidayah Allah
kepada manusia)

2. Uraikan maksud dari istilah Kesadaran Beragama & Kedewasaan Beragama!

Jawab :

Kesadaran beragama adalah rasa keagamaan, pengalaman ketuhanan, keimanan, sikap


dan tingkah laku keagamaan yang terorganisasi dalam sikap mental dari kepribadian.
Karena agama melibatkan seluruh fungsi jiwa raga manusia maka kesadaran beragama
pun mencakup aspek-aspek kognitif dan psikomotorik.

Kedewasaan beragama biasanya ditunjukan dengan kesadaran dan keyakinan agama yang
teguh karena menganggap benar akan agama yang dianutnya dan ia memerlukan agama
dalam hidupnya. Apabila kematangan beragama telah ada pada diri seseorang, segala
perbuatan dan tingkah laku keagamaannya senantiasa dipertimbangkan betul-betul dan
dibina atas rasa tanggung jawab, bukan atas dasar peniruan dan sekedar ikut-ikutan saja.

3. Apa arti Islam dalam bahasa Arab, dan apa pula arti Islam sebagai nama sebuah
agama?

Jawab :

Kata Islam merupakan mashdar dari kata aslama – yuslimu – islaaman yang mempunyai
arti taat, tunduk, patuh, pasrah, berserah diri kepada Allah ta’ala.

Secara etimologi (dilihat dari asal kata), kata islam mempunyai beberapa arti berikut ini:

a. Assalmu – ‫س ْل ُم‬
َّ ‫ = اَل‬Damai, Kedamaian

Kata salm dalam ayat di atas mempunyai arti damai atau perdamaian. Oleh karena itu
seorang muslim yang baik hendaknya senantiasa menjaga perdamaian di manapun dia
berada.

ْ َ‫ = أ‬Taat, Berserah diri


b. Aslama – ‫سلَ َم‬
Seorang muslim hendaknya taat dan berserah diri kepada ajaran agama islam secara
keseluruhan. Melaksanakan ibadah hanya karena Allah ta’ala, bukan karena malu
dilihat manusia lainnya. Serta meninggalkan segala bentuk kesyirikan dan keyakinan-
keyakinan yang menyimpang, seperti percaya kepada dukun, para normal, ramalan
bintang, ramalan zodiak, dan lain-lain.

c. Istaslama = Berserah diri

Arti kata istaslama telah mempertegas makna kata aslama, yaitu berserah diri.
Karena pada hakikatnya seorang muslim harus menjalankan ajaran agama islam
secara totalitas, tanpa kata tapi dan nanti. Ini merupakan inti dari ajaran agama islam,
yaitu mengajak umat manusia untuk taat, tunduk, dan berserah diri kepada Allah
ta’ala.

d. Saliim – ‫سلِ ْي ٌم‬


َ = Bersih, Suci

Kata salim yang bermakna suci dan bersih merupakan sebuah gambaran hati seorang
muslim yang sebenarnya. Yaitu hati yang mentauhidkan Allah ta’ala dan bersih dari
perbuatan-perbuatan syirik.

Arti islam sebagai sebuah agama adalah agama yang tunduk, patuh dan pasrah
terhadap perintah Allah SWT yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Ruang
lingkup agama islam yaitu : akidah, syariat dan akhlak.

4. "Semua agama itu benar". Bagaimana anda menilai pernyataan seperti ini? Dan
apa alasannya?

Jawab :

Saya tidak setuju. Tidak semua agama itu benar kecuali Islam. Islam adalah agama yang
paling benar dan sempurna. Menurut Al-Qur’an dari dulu hanya ada satu nama agama
yang benar-benar berasal dari Allah yaitu Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-
Qur’an surah Ali Imran ayat 19:

“Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam”

Hanya Islam-lah agama yang paling benar. Agama yang lengkap mengatur seluruh aspek
kehidupan manusia sehingga manusia dapat hidup tentram dan damai. Satu-satunya
agama yang benar, diridhai dan diterima oleh Allah Azza wa Jalla adalah Islam. Adapun
agama-agama lain, selain Islam, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Agama
selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi, Kong Hu Chu, Hindu, Budha, Sinto dan yang
selainnya, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla, karena agama-agama tersebut
telah mengalami penyimpangan yang fatal dan telah dicampuri dengan tangan-tangan
kotor manusia. Setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka
orang Yahudi, Nasrani dan yang lainnya wajib masuk ke dalam agama Islam, mengikuti
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

َ‫بِي ِل هَّللا ِ َم ْن آ َمن‬I‫ ُّدونَ عَن َس‬I‫َص‬ ُ ‫ب لِ َم ت‬ ِ ‫ا‬IIَ‫ َل ْال ِكت‬I‫ت هَّللا ِ َوهَّللا ُ َش ِهي ٌد َعلَ ٰى َما تَ ْع َملُونَ قُلْ يَا أَ ْه‬
ِ ‫ب لِ َم تَ ْكفُرُونَ بِآيَا‬ ِ ‫قُلْ يَا أَ ْه َل ْال ِكتَا‬
َ Iَ‫وا ْال ِكت‬IIُ‫ا ِّمنَ الَّ ِذينَ أُوت‬Iً‫وا فَ ِريق‬II‫وا إِن تُ ِطي ُع‬IIُ‫ا الَّ ِذينَ آ َمن‬IIَ‫ا أَيُّه‬IIَ‫ونَ ي‬IIُ‫ ٍل َع َّما تَ ْع َمل‬Iِ‫ا هَّللا ُ بِغَاف‬II‫تَ ْب ُغونَهَا ِع َوجًا َوأَنتُ ْم ُشهَدَا ُء ۗ َو َم‬
‫اب‬I
‫ي إِلَ ٰى‬ َ ‫ ِد‬Iُ‫ ْد ه‬Iَ‫م بِاهَّلل ِ فَق‬I‫َص‬ ُ َ‫رُونَ َوأَنتُ ْم تُ ْتلَ ٰى َعلَ ْي ُك ْم آي‬Iُ‫افِ ِرينَ َو َك ْيفَ تَ ْكف‬I‫انِ ُك ْم َك‬I‫ َد إِي َم‬Iْ‫ ُر ُّدو ُكم بَع‬Iَ‫ي‬
ِ ‫ولُهُ ۗ َو َمن يَ ْعت‬I‫ات هَّللا ِ َوفِي ُك ْم َر ُس‬I
‫ص َرا ٍط ُّم ْستَقِ ٍيم‬ ِ

“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai ahli Kitab! Mengapa kamu mengingkari ayat-ayat


Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan?’ Katakanlah
(Muhammad), ‘Wahai ahli Kitab! Mengapa kamu menghalang-halangi orang-orang yang
beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan Allah) bengkok, padahal kamu
menyaksikan?’ Dan Allah tidak lengah terhadap yang kamu kerjakan. Wahai orang-orang
yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi al-Kitab,
niscaya mereka akan mengembalikanmu menjadi orang kafir setelah beriman. Dan
bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepadamu,
dan Rasul-Nya (Mu-hammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang
berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh dia diberi petunjuk kepada jalan
yang lurus.’” [Ali ‘Imran: 98-101]

Maka dari itu gagasan yang mengatakan bahwa semua agama itu benar. Wajib untuk
ditolak karena menyelisihi ayat-ayat Allah dan hadist-hadist Nabi. Karena Islam agama
yang sempurna, agama yang diridhai dan diterima disisi Allah yang harus untuk ditaati
segala aturannya, dan menjalankan segala perintah dan larangan yang telah Allah dan
rasul tetapkan.

Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh
agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa
dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa diterapkan di
setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun.
Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat dan
masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah bertentangan
dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat manapun. Bahkan dengan
Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi bukanlah yang dimaksud dengan
pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa, tempat dan masyarakat adalah Islam tunduk
kepada kemauan setiap masa, tempat dan masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh
sebagian orang.
Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan
jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang berpegang
teguh dengannya dengan sebenar-benarnya.

Anda mungkin juga menyukai