Anda di halaman 1dari 3

beredar di hadapan kita, yang disatu sisi memang menguntungkan bagi

Cara Menjaga Hati


kita karena cepatnya informasi sampai kepada kita, namun di sisi yang
lain, justru membuat kita semakin tidak tenang. Pada kondisi inilah,
،‫ب ْال ُم ْسلِ ِمي َْن ال ُم ْؤ ِمنِي َْن‬ ِ ‫الح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ أَ ْن َز َل ال َّس ِك ْينَةَ َعلَى قُلُ ْو‬ َ maka sangat amat diperlukan kesadaran pribadi kita, untuk kembali
َ َ ْ
‫ أ ْشهَ ُد أ ْن اَل‬.‫ب ال ُمنَافِقِي َْن َوال َكافِ ِري َْن‬ ْ ُ
ِ ‫ق َعلَى قُل ْو‬ َ َ ‫َو َج َع َل الضِّ يا‬ kepada tujuan diciptakannya manusia dan jin, yakni semata
ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬.‫ق ْال ُمبِي ُْن‬ ُّ ‫ك ْال َح‬ُ ِ‫إِلَهَ إِاَّل هللاُ ْال َمل‬ menjalankan visi penghambaan (ubudiyah) kepada Allah SWT.

‫ص ِّل َو َسل ِّم َعلَى َسيِّ ِدنَا َو َم ْواَل نَا‬ َ ‫ اللَّهُ َّم‬.‫ق ْال َو ْع ِد األَ ِمي ِْن‬ ُ ‫الصَّا ِد‬
Sidang jum’at yang dirahmati Allah,
‫صحْ بِ ِه َوالتَّابِ ِعي َْن‬ َ ‫ث َرحْ َمةً لِ ْل َعالَ ِمي َْن َو َعلَى آلِ ِه َو‬ ِ ‫ُم َح َّم ٍد ال َم ْبع ُْو‬ Hati adalah inti dari diri seorang manusia. Allah Ta’ala sangat
‫ أَ َّما بَ ْع ُد‬.‫اَل َح ْو َل َواَل قُ َّوةَ إِاَّل ِباهللِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم‬ memperhatikan kondisi hati setiap hamba-Nya. Hati yang dijaga, akan
‫َّاي بِتَ ْق َوى‬َ ‫ص ْي ُك ْم َوإِي‬ ِ ‫ضر ُْو َن ْال ُم ْسلِ ُم ْو َن َر ِح َم ُك ُم هللاُ أُ ْو‬ ِ ‫لحا‬ َ ‫أَيُّها َ ْا‬ senantiasa memancarkan kekuatan iman, semakin tenang dengan

ِ َّ‫ َو َمن يَت‬:‫ال هللاُ تَ َعال َى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬
ُ‫ق هَّللا َ يَجْ َعل لَّه‬ melakukan kebaikan-kebaikan, terutama kala mendengarkan ayat-ayat
َ َ‫ ق‬.ِ‫هللا‬ Allah dikumandangkan.
ُ‫ْث اَل يَحْ تَ ِسب‬ ُ ‫َم ْخ َرجًا َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬
ُ‫ت َعلَ ْي ِه ْم آيَاتُه‬ ْ َ‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ الَّ ِذينَ إِ َذا ُذ ِك َر هّللا ُ َو ِجل‬
ْ َ‫ت قُلُوبُهُ ْم َوإِ َذا تُلِي‬
Sidang Jum’at rahimakumullah,
َ‫زَا َد ْتهُ ْم إِي َمانا ً َو َعلَى َربِّ ِه ْم يَتَ َو َّكلُون‬
Pada kesempatan jum’at yang berbahagia ini, ijinkanlah khotib
berwasiat, marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila
Allah SWT, dengan jalan melaksanakan segala perintah-Nya dan
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
menjauhi segala yang dilarang. Mari kita curahkan segenap daya dan
ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
upaya kita untuk melaksanakannya! Yakinlah, bahwa daya upaya yang
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”(QS. Al-Anfal [8]: 2).
kita kerahkan tersebut, tidak akan pernah berakhir dengan sia-sia. 

Terhadap hati orang yang beriman, ciri hati mereka sebagaimana yang
‫ِّت أَ ْق َدا َم ُك ْم‬
ْ ‫صرُوا هَّللا َ يَنصُرْ ُك ْم َويُثَب‬
ُ ‫إِن تَن‬ indikatornya bisa dilihat pada apa yang Allah firmankan di atas, Allah
Jika engkau menolong agama Allah, maka Ia akan menolongmu, dan pun akan berikan anugerah ketenangan langsung dari sisi-Nya.
akan meneguhkan posisi pijakanmu!

‫ب ْال ُم ْؤ ِمنِينَ لِيَ ْزدَا ُدوا إِي َمانا ً َّم َع إِي َمانِ ِه ْم‬
ِ ‫هُ َو الَّ ِذي أَنزَ َل ال َّس ِكينَةَ فِي قُلُو‬
Sidang jum’at rahimakumullah,
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang
Pada kesempatan jum’at kali ini, alfaqir, khatib akan membawakan
mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan
sebuah tema khutbah tentang menjaga hati. Tema ini sangat penting,
mereka.” (QS:  Al Fath [48]: 4).
apalagi di tengah situasi zaman yang tidak menentu, banyak media
sosial yang berseliweran di hadapan kita, dan banyak kabar yang
Dengan kata lain, hati seorang Muslim akan semakin hidup dengan orang munafik murni (tulen), ia mengetahui Islam lalu ingkar.Sedangkan
konsisten (istiqomah) dalam ketaatan semata kepada-Nya. Dan, jika itu hati yang berlapis adalah hati orang yang di dalamnya terdapat iman
berhasil dilakukan secara terus-menerus, insha Allah, kebahagiaan akan dan kemunafikan. Perumpamaan iman di dalam hati itu adalah seperti
semakin nyata dalam kehidupannya. sayur-sayuran yang disiram air bersih.Sedangkan perumpamaan
kemunafikan dalam hati adalah seperti luka yang dilumuri nanah dan
Akan tetapi, karena lemahnya iman, banyak di antara umat Islam yang darah. Mana di antara keduanya (iman dan kemunafikan) yang
abai terhadap masalah hati ini. Padahal, bahagia tidaknya setiap mengalahkan yang lainnya, maka dialah yang mendominasi. (HR.
Muslim sangat bergantung pada kondisi hatinya. Ahmad)

Untuk itu, penting sekali setiap Muslim memahami masalah ini, karena Dari empat kriteria hati tersebut, sudah barang tentu kita harus memiliki
jika tidak, bisa jadi hati yang amat penting ini justru terkontaminasi hati yang bersih yang di dalanya terdapat pelita yang bersinar. Karena
dengan sifat-sifat buruk yang membahayakan, yakni kemunafikan hati yang demikian yang bisa merasakan nikmat dan indahnya iman.
bahkan kekafiran. Dan, selain itu adalah kondisi hati yang mesti kita waspadai.

Sidang jum’at yang berbahagia! Terhadap orang yang mengetahui kebenaran lalu menginkarinya maka
Allah akan cabut nikmat iman di dalam hatinya sehingga kehidupannya
Rasulullah SAW bersabda: akan sangat jauh dari kebahagiaan dan kebenaran.

‫ فَقَ ْلبٌ أَجْ َر ُد‬: ٌ‫ " ْالقُلُوبُ أَرْ بَ َعة‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ Sidang jum’at rahimakumullah,

. ُ‫ َو ِس َرا ُجهُ فِي ِه نُو ُره‬، ‫ك قَ ْلبُ ْال ُم ْؤ ِم ِن‬ َ ِ‫ َو َذل‬، ‫اج أَ ْزهَ ُر‬ ِ ‫فِي ِه ِم ْث ُل الس َِّر‬ Dengan demikian pantaslah jika ada yang mengatakan bahwa hati
، ٌ‫ َوقَ ْلبٌ َم ْن ُكوس‬. ‫ك قَ ْلبُ ْال َكافِ ِر‬ َ ِ‫ فَ َذل‬، ‫ف َمرْ بُوطٌ َعلَى ِغاَل فِ ِه‬ ُ َ‫َوقَ ْلبٌ أَ ْغل‬ merupakan raja dari setiap manusia. Sebab, pikiran, ucapan dan
‫ك قَ ْلبٌ فِي ِه‬ َ ِ‫ َو َذل‬، ‫صفَّ ٌح‬ َ ‫ َوقَ ْلبٌ ُم‬. ‫ َع َرفَ ثُ َّم أَ ْن َك َر‬، ‫ق‬ ِ ِ‫َو َذلِكَ قَ ْلبُ ْال ُمنَاف‬ perilaku manusia sangat ditentukan oleh kondisi hatinya.
‫ َو َمثَ ُل‬، ٌ‫ فَ َمثَ ُل اإْل ِ ي َما ِن فِي ِه َك َمثَ ِل ْالبَ ْقلَ ِة يَ ُم ُّدهَا َما ٌء طَيِّب‬، ‫ق‬ ٌ ‫ان َونِفَا‬ ٌ ‫إِي َم‬
‫احبَتَهَا‬ ِ ‫ص‬ َ ‫ت‬ ْ َ‫ فَأَيُّ ْال َما َّدتَ ْي ِن َغلَب‬، ‫اق َك َمثَ ِل ْالقُرْ َح ِة يَ ُم ُّدهَا ْالقَ ْي ُح َوال َّد ُم‬ ِ َ‫النِّف‬ Rasulullah bersabda:
‫ت َعلَ ْي ِه‬ْ َ‫َغلَب‬
‫ َوإِ َذا‬،ُ‫صلَ َح ال َج َس ُد ُكلُّه‬
َ ‫ت‬ ْ ‫صلَ َح‬َ ‫أَالَ َوإِ َّن فِي ال َج َس ِد ُمضْ َغةً إِ َذا‬
“Hati itu ada empat macam; hati yang bersih yang di dalamnya terdapat
ُ‫الج َس ُد ُكلُّهُ؛ أَالَ َو ِه َي القَ ْلب‬ ْ ‫فَ َس َد‬
َ ‫ت فَ َس َد‬
semacam pelita yang bersinar, hati yang tertutup lagi terikat, hati yang
berbalik, dan hati yang berlapis. Hati yang bersih itu adalah hati orang
“Ketauhilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging.
Mukmin, dan pelita yang ada di dalamnya itu adalah cahayanya. Hati
Jika ia baik, maka baik pulalah jasad tersebut. Jika ia jahat, maka jahat
yang tertutup adalah hati orang kafir. Hati yang berbalik adalah hati
pula jasad tersebut. Segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari-
Muslim).

Untuk itulah, guna memastikan hati kita tetap menjadi raja yang benar
dan baik, upaya untuk senantiasa menjaganya menjadi kebutuhan
paling asasi dari diri setiap Muslim. Dan, satu cara strategis untuk
memastikan hati tetap dalam kebenaran adalah dengan senantiasa
melakukan dzikir kepada Allah Ta’ala.

ْ َ‫ط َمئِ ُّن قُلُوبُهُم بِ ِذ ْك ِر هّللا ِ أَالَ بِ ِذ ْك ِر هّللا ِ ت‬


‫ط َمئِ ُّن‬ ْ َ‫وا َوت‬
ْ ُ‫ين آ َمن‬
َ ‫الَّ ِذ‬
ُ‫ْالقُلُوب‬
“(Yaitu) orang-orang yangberiman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah
hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28).

Anda mungkin juga menyukai