Anda di halaman 1dari 11

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. DEFINISI
1. Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan
energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti : karbohidrat, protein, lemak, air,
vitamin, dan mineral.( Potter & Perry, 2010, hlm.274 )
Nutrisi merupakan proses pemasuskan dan pengelolaan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
(Alimun, 2006, hlm.52)
Nutrisi adalah subtasi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan
dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Koizer dalam
Mubarok, 2008, hlm.26)
2. Funfsi zat gizi
 Menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik.
 Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan sel-sel tubuh
dalam tubuh.
 Sebagai pengatur dan pelindung suhu tubuh. (Tartowo & Wartonah,
2006;hlm.30)
B. ETIOLOGI
Gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme
karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
a. DM tipe I
Diabetes yang ditandai insulin ditandai dengan penghancuran sel-sel betapancreas
yang disebabkan oleh :
 Faktor genetic penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecendrungan genetic kearah terjadinya
diabetes tipe I
 Faktor imonologi (autoimun)
 Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan estruksi sel beta.
b. DM tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan registensi insulin. Faktor resiko
yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II:
 Usia
 Obesitas
 Riwayat dan keluarga.
Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca pembedahan dibagi menjadi
3yaitu : (Sudoyo,dkk 2009)
 < 140 mg/dL : normal
 140 - <200 mg/dL : toleransi glukosa terganggu
 >200 mg/dL : diabetes
c. Kekurangan nutrisi
 Efek dari pengobatan
 Mual/ muntah
 Gangguan intake makanan
 Radiasi/kemoterapi
 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi
 Nafsu makan menurun
 Penurunan absorbsi/ intoleransi laktosa
d. Kelebihan nutrisi
 Kelebihan intake
 Gaya hidup
 Psikologis untuk konsumsi tinggi kalori
 Penurunan laju metabolic
 Latiha aktivitas yang tidak adekuat.

(Wartonah & Alimun, 2006 ; hlm.67)

C. BATASAN KARAKTERISTIK
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
(Potter,2005)
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan :
a. Body mass index
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi
badan, BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai
panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
b. Ideal body weight
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang
sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikutangi
10% dari jumlah itu. (Wartonah, 2006)

Indeks massa tubuh adalah standar yang digunakan untuk menentukan siapa saja
yang masuk dalam golongan berat badan sehat dan tidak sehat. Adapun cara
untuk menghitung indeks massa tubuh (IMT) yaitu :

IMT = Berat badan (kg)


Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Kategori indeks massa tubuh (IMT)

IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5 – 22,9 Berat badan normal
≥ 23,0 Kelebihan berat badan
23,0 – 24,9 Beresiko menjadi obesitas
25,0 – 29,9 Obesitas II
≥ 30,0 Obesitas I
Sumber : center for obesity research and education 2007

D. MANIFESTASI KLINIS
Ada beberapa tanda dan gejala pada ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi secara
umum, diantaranya :
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. Mual muntah
b. Cepat kenyang setelah makan
c. Mengeluh gangguan sensasi rasa
d. Sariawan rongga mulut
e. Sukar menelan
f. Kram dan nyeri abdomen
g. Nafsu makan menurun
h. Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
i. Kerapuhan kapiler
j. Bisinging usus hiperaktif
k. Tonus otot menurun
l. diare
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
a. Disfungsi pola nafas
b. Nafsu makan berlebihan
c. Aktivitas menonton
E. PATOFISIOLOGI
Berkurangnya makanan yang masuk kedalam tubuh seseorang disebabkan
oleh pola makanan yang tidak teraturataupun dipengaruhi oleh faktor nyeri karena
kesulitan saat menelan makanan. Hal tersebut akan menimbulkan rasa tidak nyaman,
sehingga menyebabkan nafsu makan menurun, timbulnya gangguan pada makanan
dan selanjutnya menyebabkan gangguan nutrisi.
F. PATHWAY
G. KOMPLIKASI
1. Malnutrisi
2. Obesitas
3. Hipertensi
4. Penyakit jantung koroner
5. Kanker
6. Anoreksia nervosa
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan biasanya dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi
adalah sebagai berikut :
1 Kadar total limfosit
2 Albumin serum
3 Zat besi
4 Transferin serum
5 Kreatinin
6 Hemoglobin
7 Hematokrit
8 Keseimbangan nitrogen
9 Tes antigen kulit

Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukan resiko status nutrisi buruk


meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit,
peningkatan/ penurunan kadar kolesterol.

(Mubarok, 2008 ; hlm. 61)

I. PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN


1. Penatalaksanaan medis
a. Nutrisi enternal
Nutrisi enternal adalah semua makanan cairan yang dimasukan kedalam tubuh
lewat saluran cerna, baik melalui mulut atau oral, selang naso gastrik, maupun
selang melalui lobang stomagaster atau lumang stoma jejunum.
Tujuan atau indikasi pemberian nutrisi enternal adalah untuk suplementasi,
untuk pasien yang masih dapat makan dan minum tetapi tidak dapat
mencukupi kebutuhan energi dan protein, untuk pengobatan dan digunakan
untuk mencukupi seluruh kebutuhan zat gizi bila pasien tidak dapat makan
sama sekali.
1) Jenis nutrisi enternal
a) Nutrisi entenal formula rumah sakit (blenderized): makanan ini
dibuat dari beberapa bahan makanan yang diracik dan dibuat
sendiri dengan menggunakan blander. Konsistensi larutan,
kandungan zat gizi dan osmolaritas dapat berubah pada setiap
kali pembentukan dan dapat terkontaminasi. Formula ini dapat
diberikan melalui pipa sonde.
b) Nutrisi enternal komensial : formula komensial ini berupa
bubuk yang siap dicairkan atau berupa cairan yang dapat segera
diberikan.
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan nutrisi
meliputi metode enternal (melalui system pencernaan). Nutrisi enternal juga
disebut sebagai nutrisi total (TEN) diberikan pada klien tidak mampu
menelan msksnsn stsu mengalami gangguan pencernaanatas dan transport
makanan ke usus halus terganggu. Pemberian makanan lewat enternal
diberikan melalui selang naso gastrik dan selang pemberian makan berukuran
kecil atau melalui selang gastrostomi.
b. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan
langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan. Nutrisi
parenteral untuk menggambarkan suatu pemberian makanan melalui
pembuluh darah yang diberikan pada penderita dengan gangguan proses
menelan, gangguan pencernaan dan obsorbsi.
Tujuan dari pemberian nutrisi parenteral untuk mempertahankan nutrisi dan
menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena, karena tidak
memungkinkannya saluran cerna untuk melakukan proses pencernaan
makanan.
Jenis nutrisi parenteral
1) Lemak : lipid dapat diberikan sebagai larutan isotonis yang dapat
diberikan melalui vena perifer. Lipid diberikan untuk mencegah dan
mengkoreksi defisiensi asam lemak. Sebagaian besar berasal dari
minyak kacang kedelai.
2) Karbohidrat : beberapa jenis karbohidrat yang lazim menjadi energi
dengan jalur metabolismenya adalah glukosa, fruktosa, sorbitokl,
maltose, xylitol.
3) Protein atau asam amino : selain kalori yang dipenuhi dengan
karbohidrat dan lemak, tubuh masih memerlukan asam amino untuk
regenerasi sel, enzim dan visceral protein. Pemberian protein atau
asam amino tidak untuk menjadi sumber energi karena itu pemberian
protein atau asam amino harus dilindung kalori yang cukup, agar asam
amino yang diberikan ini tidak dibakar menjadi energi
( glukoneogenesis).
4) Mikronutrien dan immunonutrien
Pemberian calsium, magnesium dan fospat didasarkan kebutuhan
setiap hari, masing-masing :
 Calcium : 0,2- 0,3 meq/kg BB/hari
 Magnesium : 0,35- 0,45 meq/kg BB/hari
 Fospat : 30- 40 mmol/ hari
 Zink : 3 – 10 mg/ hari
Nutrisi parenteral juga di sebut sebagai nutrisi total (TPN) atau hiperaliminasi
intravena (IVH), diberikan jika saluran gastrointestinal tidak berfungsi karena
terdapat gangguan dalam kontinuitas karena kemampuan penyerapannya
terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara intravena seperti malalui kateter
vena sentral ke vena kava superior. Makanan parenteral adalah larutan
dekstosa, air, lemak, protein, elektrolit, vitamin dan unsure renik, semuanya
ini memberikan semua kalori yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat
hipertonik larutan hanya dimasukan ke vena sentral yang beraliran tinggi,
tempat larutan dilarutkan oleh darah klien.
(Kozier, 2011; hlm.784-801).
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Mestimulasi nafsu makan
1) Memberikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien
yang disesuaikan dengan kondisi klien.
2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang
anoreksia.
3) Hidari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat
sebelum atau sesudah makan.
4) Berikan lingkungan bersih dan rapi yang bebas dari penglihatan dan
bau yang tidak enak. Bau kotor, pispot yang sudah dipakai, set irigasi
yang tidak tertutup atau bahan piring yang sudah dipakai dapat
memberikan pengaruh negatif pada nafsu makan.
5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu
makan,istirahay bila mengalami keletihan.
6) Kurangi stress psikologi
7) Berikan oral hygiene sebelum makan
b. Membantu klien makan
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan kondisi
( Kozier, 2011; hlm. 782- 783)
J. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Kaji identitas pasien dengan meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin,
suku bangsa, agama, alamat tinggal, no registrasi.
b. Keluhan utama
Tidak nafsu makan, mual muntah .
c. Riwayat penyakit
d. Status gizi
e. Pemeriksaan fisik
1) Inpeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.
2) TTV
f. Data fokus
1) Data subjektif
a) Kebiasaan dan pola makan
b) Faktor-faktor gangguan masalah nutrisi (obesitas,
anoreksia, dispagia, nausea)
c) Kondisi kesehatan seperti penyakit kronis : DM, kanker,
ginjal, paru-paru, jantung.
d) Kaji nafsu makan
e) Tanyakan faktor yang mempengaruhi nutrisi : kebudayaan,
ekonomi, obat-obatan.
2) Data objektif
a) Pemeriksaan fisik (head to toe)
b) Pengukuran antropometri meliputi : TB, BB.
c) Kondisi mulut
d) Kemampuan menelan
e) Pemeriksaan lab: Hb, Ht, albumin tutun.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan tidak adekuat ( kurang minat pada makanan)
(NANDA-I, 2018; Domain 2 kelas 1)
3. Rencana keperawatan

No NOC NIC Rasional


Dx
1 Setelah dilakukan  Manejemen nutrisi - Mengetahui
tindakan keperawatan (1100) keadaan
selama 3x/24 jam,  Bantuan pasien
dihapkan kebutuhan peningkatan berat - Meningkatk
nutrisi adekuat dengan badan (1240) an selera
kriteria hasil :  Manejemen makan dan
 Status nutrisi muntah (1570) intake
(1004) Domain : O: - kaji penyebab makan
kesehatan mual muntah - Mengevalua
fisiologi - Monitor mual si dari
(II),Kelas- muntah asupan
pencernaan & - Monitor asupan makanan
nutrisi (K) kalori setiap hari
 Status nutrisi: - Kaji makanan
Asupan nutrisi kesukaan klien
(1009) Domain : baik kesukaan
kesehatan pribadi atau
fisiologi yang di
(II),Kelas- anjurkan.
pencernaan & - Kaji emesis
nutrisi (K) terkait dengan
S: - memakan asupan warna,
gizi konsistensi,
M:- nafsu makan akan adanta
meningkat ( 2 ke 3) darah, waktu
- BB meningkat dan sejauh mana
bertahap (3 ke 4) kekuatan
- Meningkatnya emesis.
energi dalam - - identifikasi
tubuh (2 ke 3) adanya alergi
A: - berikan asupan atau intoleransi
kalori,protein, vitamin, makanan yang
lemak, karbohidrat, di miliki pasien.
mineral, zat besi, N: - tentukan status
kalsium, dan natrium. gizi klien dan
R:adanya peningkatan kemampuan klien
nafsu makan dan muntah untuk memenuhi
berkurang. kebutuhan gizi
T: dalam waktu 3x/24 - Lakukan atau
jam,asupan makan bantu klien
terpenuhi secara adekuat. untuk
melakukan
perawatan mulut
sebelum makan
- Beri obat obatan
sebelum makan
(penghilang rasa
sakit,antiemetik)
jika diperlukan.
- Berikan obat
obatan untuk
meredakan mual
dan nyeri
sebelum makan
- Anjurkan klien
untuk tegak di
kursi apabila
memungkinkan
E: - diskusikan dengan
pasien dan keluarga
mengenai
persepsi/factor
penghambat
kemampuan/keinginan
untuk makan
- Anjurkan
keluarga untuk
membawa
makanan favorit
klien
C: - rujuk pada
lembaga di komunitas
yang dapat membantu
dalam memenuhi
makanan.
- Berkolaborasi
dengan dokter
dan ahli gizi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/apotikmakassar.wordpress.com/2012/01/13/nutrisi-
parenteral/amp/
https://www.slideshare.net/mobile/theshizuka11/asuhan-keperawatan-ep-kel-2
http://yanuardwihariyanti.wordpress.com/2015/11/makalah-nutrisi-parenteral.html?m=1
http://www.kesehatan.co/menghitung-berat-badan-ideal-dengan-rumus-indeks-massa-tubuh/
https://www.academia.edu/34939985/ASUHAN_KEPERAWATAN_GANGGUAN_KEBUT
UHAN_NUTRISI_PADA_NY
https://www.academia.edu/35123602/KEBUTUHAN_DASAR_MANUSIA_NUTRISI
http://mukhlisa1.wordpess.com/2015/03/lp-nutrisi.html?m=1
http://raninursing. wordpess.com/2011/11/lp-gangguan-kebutuhan-dasar-nutrisi.html?m=1
http://nursingiscare. wordpess.com/2017/09/laporan-pendahuluan-kebutuhan-dasar.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai