Anda di halaman 1dari 2

A.

Koordinat Horizon

Sistem Koordinat Horizon merupakan sistem pemetaan posisi benda langit yang
paling tua. Sistem ini didasarkan pada kesan pengamat akan keberadaannya disebuah bidang
datar dan menjadi pusat bagi pergerakan benda-benda langit yang ada. Gambar dibawah ini
menunjukan sketsa posisi pengamat disebuah permukaan Bumi (O) pada sebuah lintang
tertentu.

1.1 Gambar Lingkaran Koordinat Horizon

Gamabar tersebut menunjukan titik yang berada tepat di atas (O) disebut Zenit (Z)
dan yang berada di bawah pengamat disebut Nadir serta dimana (P) merupakan Kutub Langit.
Dalam tata Koordinat Horizon, posisi sebuah benda langit dinyatakan dengan Azimut dan
Altitude yang merupakan sebuah obyek diukur tegak lurus dari Horizon pengamat (lingkaran
sudut NESAW) yang paling dekat.1

B. Sistem Equator

Pada dasarnya Sistem equator merupakan pengembangan kearah langit dari sistem
koordinat bola Bumi, dimana equator Bumi menjadi ekuatir langit dan kutub Bumi menjadi
kutub langit. Jika posisi Bumi dinyatakan dengan lintang dan bujur, maka dalam Koordinat
Horizon dinyatakan dengan deklinasi dan Asensiorekta. Dimana deklinasi diukur dari equator
langit dan Asensiokerta diukur dari titik Aries yang merupakan salah satu titik potong dari
perpotongan bidang equator dengan bidang eklipta.

1
Achmad Zirzis. 2015. Pengantar Ilmu Falak, Pustaka Al-Kaustsar, Hlm. 72
1.2 Gambar equator

Koordinat equator menggunakan dua lingkaran besar (equator Langit dan Meridian)
sebagai kerangka acuannya. Dimana deklinasi dihitung dari equator langit dan Asinsiokerta
dihitung sepanjang lingkaran equator langit yang bermula dari titik Aries. Disamping itu
lingkaran Hoorizon juga sangat yang dimana titik Barat dan Timur didefinisikan sebagai
perpotongan antara lingkaran equator langit dengan Hoorizon.2

DAFTAR PUSTAKA

Zirzis, Ahmad. Pengantar Ilmu Falak. Jakarta: Pustaka AL-Kautsar

2
Achmad Zirzis. 2015. Pengantar Ilmu Falak, Pustaka Al-Kaustsar. Hlm 73

Anda mungkin juga menyukai