Telaah Kasus Coated Tongue Dan Ankyglossia PDF
Telaah Kasus Coated Tongue Dan Ankyglossia PDF
Oleh :
Qorrie Furqan Al Annuri
1210341007
Pembimbing
drg. Revi Nelonda, Sp.PM
B. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Pasien datang dengan keluhan adanya lapisan berwarna putih ke kuningan pada
lidah bagian belakang dan lapisan tipis dibawah lidah yang pendek pada dasar mulut.
Pasien baru menyadari adanya lapisan tebal berwarna putih kekuningan dan lapisan tipis
dibawah lidah yang pendek saat pemeriksaan ini karena keluhan (-), seperti kasar dan tebal,
rasa sakit atau perih (-). Pasien tidak merokok.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, alergi obat dan makanan (-), di
rawat di Rumah Sakit (-), medical check up (-). Secara umum pasien terlihat sehat. Sesak
nafas (-), nyeri di dada (-), pusing atau mudah lelah (-), sering buang air kecil tengah malam
(-), berat badan turun drastis serta nafsu makan meningkat (-), sering haus (-), batuk lebih
dari 2 minggu (-).
Pasien belum pernah ke dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut.
menyikat gigi 2 kali sehari ( pagi dan sore saat mandi), menggunakan obat kumur (-),
menggunakan benang gigi (-), menyikat lidah (-), riwayat sariawan berulang (-), keluhan
bau mulut (+), mengunyah 2 sisi, keluhan lain (bibir kering).
Ayah memiliki riwayat hipertensi (tidak terkontrol). Ibu, kakek, nenek, saudara
kandung,dan saudara sedarah lainnya tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik.
Pasien merupakan seorang guru SMP IT swasata di kota Padang dan mahasiswa
S2 tahun akhir. Tidur ±5-6 jam per hari pada malam hari karena bergadang membuat tesis
akhir-akhir ini. Merokok, alkohol dan narkoba (-), hampir setiap hari makan roti (makanan
lunak) dan tidak suka makan-makanan keras, konsumsi sayur dan buah rutin (-), minum air
putih kurang (±5 gelas/hari), olahraga (sangat jarang). Lingkungan terpapar rokok (-),
C. Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Ekstra Oral
Riwayat kesehatan umum pasien saat ini baik, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 65x/menit,
pernafasan16x/menit, suhu tubuh 36,8ºC, berat badan 45 kg, dan tinggi badan 154 cm. Dari
pemeriksaan ekstraoral ditemukan limfadenopati (-), memiliki wajah simetris, konjungtiva
non-anemis, sclera non-ikterik, bukaan mulut dan TMJ normal.
Lateral : TAK
Ventral :
Terdapat tonjolan memanjang,multiple, berwarna biru keunguan pada ventral lidah
Dasar mulut :
Ditemukan frenulum lingual pendek dan tebal di dasar lidah, keluhan (sulit digerakkan ke
atas, kanan dan kiri).
E. DIAGNOSIS
1. Coated Tongue (CT)
Diagnosis banding : Oral Thrush ( Kandidiasis Pseudomembranosa)
2. Definisi Lapisan yang terlihat lebih tebal pada Suatu infeksi oppertuistik yang
permukaan dorsum lidah terutama disebabkan oleh pertumbuhan berlebih
bagian posterior dengan warna putih, dari spesis candida, yang paling umum
kuning hingga kecoklatan, terdiri dari yaitu Candida albican.13,14,20
sisa-sisa sel epitel yang terdeskuamasi, Pseudomembran tersebut terdiri dari
hasil metabolit sel darah, sisa makanan kumpulan hifa dan sel ragi, sel radang,
dan bakteri dimana struktur papila bakteri, sel epitel, debris makanan dan
membentuk daerah yang luas sebagai jaringan nekrotik. Insiden terjadinya
area akumulasi debris dan KP bervariasi tergantung usia dan
mikroorganisme.1,5,6,7,11,18 faktor-faktor predisposisi tertentu.13
3. Etiologi Iritasi lapisan dorsum lidah dimana Secara umum penyebab terjadinya
jaringan keratin tidak secara cepat candidiasis rongga mulut dikarenakan
terdeskuamasi menyebabkan papila ketidakseimbangan flora normal yang
filiformis mengalami hipertrofi dan menyebabkan pertumbuhan berlebih
elongasi sehingga lidah tampak spesis candida. Beberapa faktor yang
berselaput (lapisan tebal). Hal ini dapat membantu terjadinya kandidiasi oral,
mengakibatkan retensi terhadap diantaranya status imun pasien,
makanan dan pigmen.8,11 lingkungan mukosa oral dan strain dari
Candida Albican. 14
Faktor-faktor predisposisi lain, antara
lain : Ada 2 faktor resiko yang
a. Hiposalivasi dengan viskositas mempengaruhi infeksi kandidiasi oral,
tinggi, dan diet makanan lunak pada diantaranya :14
pasien tidak bergigi.8,9 1. Faktor Patogen
b. Penggunaan obat-obat lokal maupun Jamur kandida dapat melakukan
sistemik dapat menyebabkan metabolisme glukosa pada keadaan
perubahan flora normal rongga aerob dan anaerob. Sifat
mulut.1,10 hidrophobik dari jamur dan
c. Oral hygiene (plak dan kalkulus) kemampuan adhesi dengan
dimana seseorang dengan penyakit fibronetik host berperan pentik pada
periodontal cendrung memiliki insisal infeksi.
coated tongue dibanding dengan 2. Faktor host
orang dengan periodontal normal. 8,10 - Lokal
d. Gender berhubungan
a. dengan Gangguan sekresi kelenjer
kebiasaan merokok, alkohol dan saliva menyebabkan
narkoba dimana pria lebih banyak kebersihan rongga mulut
dibanding wanita.8,10 berkurang sehingga jamur dari
e. Usia (dominan pada usia tua) dimana candidi mudah berkembang.
perubahan pola b.
makan, penurunan Penggunaan gigi tiruan
saliva dan OH buruk. menyebabkan peningkatan
f. Diabetes Melitus dan gangguan infeksi kandida dalam keadaan
pencernaan.8 pH asam (rendah), O2
berkurang dan lingkugan
anaerob. Hal ini dapat
meningkatkan kemampuan
adhesi jamur.
- Sistemik
Penggunaan obat-obat
antibiotik spektrum luas dapat
menyebabakan peningkatan
proliferasi jamur kandida pada
flora lokal normal di rongga
mulut. Obat lain seperti obat
antineoplastik juga berpengaruh
pada perkembangan jamur
kandida.
Diagnosis CT dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis pada pasien.
Pada anamnesis pasien menyadari plak putih kekuningan saat pemeriksaan. Pada pemeriksaan
objektif, lapisan putih kekuningan terlihat kurang dari 2/3 posterior dorsum lidah, dapat diseka
dan (-) sakit (+) halitosis. Menurut Oho dan Miyazaki, dkk, nilai skor CT pasien yaitu 2 dimana
CT <2/3 permukaan dorsum lidah dengan skor warna 1 (putih) menurut Gomez dkk.
Pembahasan Angkyglossia
Diagnosa TT ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis pada pasien. Pada
anamnesis diketahui pasien baru menyadari adanya lapisan di bawah lidah yang pendek di
dasar mulut saat pemeriksaan karena (-) sakit, tetapi (sulit mengerakkan lidah ke atas, kiri dan
kanan). TT merupakan sisa embriologi dari jaringan membran (frenulum) di garis tengah antara
permukaan bawah lidah dan dasar mulut yang tebal, pendek dan tidak elastik membatasi
gerakan lidah normal.4-7,15,16 Pada pasien TT juga dimiliki oleh ayah kandungnya (genetik).
Sampai saat ini, TT yang ada pada pasien tidak berpengaruh pada aktivitas bicara, makan atau
minum. Hanya saja pasien menyadari agak sulit menggerakkan lidah ke arah tertentu. Menurut
Coryllos dkk pasien dikategorikan memiliki TT Kelas 3 posterior. Sedangkan menurut Kotlow,
TT pada pasien termasuk Kelas 1 “ringan” (ukuran 12-16 mm lidah bebas).
Rencana perawatan
KIE : Menginformasikan kepada pasien bahwa lapisan di bawah lidah yang pendek merupakan
suatu variasi normal yang ada sejak lahir. Faktor penyebab dihubungkan dengan genetik dan
lingkungan. Pada pasien tidak dianjurkan untuk melakukan frenektomi karena sejauh ini tidak
mengganggu fungsi bicara, makan dan minum. Untuk meningkatkan OHIS, dianjurkan saat
sikat lidah (tongue scarper lebih baik) saat sikat gigi, minum air putih yang cukup dan
konsumsi sayur dan buah setiap hari.
KEPUSTAKAAN
1. Glick, Michael. Burket’s Oral Medicine. Edisi 12. India : BC Decker. 2015.
2. Langlais Robert P. Color Atlas Of Common Oral Diseases Fourth Edition. Ohio. USA.
2009.
3. Leslie DeLong, Nancy W, Burkhar. General And Oral Pathology For The Dental
Hygienist. Philadelpia. AS. 2008.
4. Leon Barnes. Surgical Pathology of the Head and Neck. 2 Ed. Vol 2. Elsevier. India.
nd
5. Lewis R.Eversole. 2002. Clinical outline of Oral Pathology : Diagnosis and Treatment. 3rd