Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Kapal uap mulai digunakan setelah ditemukannya mesin uap
di Inggris oleh James Watt yang memunculkan revolusi industri yang
juga merupakan revolusi bahan bakar sebab pada masa itu mulaidigunakan batu bara de
ngan skala yang
lebih luas menggantikan kayu bakar.Mesin uap menjadipenggerak dari kapal itu sendiri.Te
rdapat fenomena fisika didalam penggunaan mesin uap sebagaipenggerak kapal uap.oleh k
arena itu kita sebagai mahasiswa fisika harus mengetahui bagaimanakonsep fisika dapat 
menjelaskan hal tersebut.Dalam percobaan ini akan menjelaskan prinsip kerjakapal uap d
engan menggunakan lilin dan kaleng bekas  untuk mempermudah pemahaman.
Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energy panas dalam uap air
dan mengubahnyamenjadi energy mekanis.

1.2. Tujuan
1.     Mengetahui prinsip kerja kapal uap

2.     Membuktikan adanya hubungan antara hukum Newton 3 yaitu Hukum Aksi – Reaksi,
Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.       Dasar teori
Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III), kapal uap juga menggunakan konsep
hukum III Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas
keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong
kapal ke depan.
Bunyi hokum Newton III: “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua
maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar
gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah”. Perlu diperhatikan bahwa kedua
gaya tersebut harus bekerja pada dua benda yang berlainan.
F aksi = - F reaksi
Tekanan uap adalah suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya.
Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk
menentukan massa jenis adalah

Dengan:   
 ρ =  massa jenis,
m = massa
V = volume.
Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara
konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal ini
terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut.
Rumus perpindan kalor:

dengan ketentuan:
Q  =  Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
m  = Massa zat (Gram, Kilogram)
c   = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
 = Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)

                       

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat dan bahan
a.  Alatdanbahan

      Gabus

      Kaleng soda

      Lilin

      Kawat

      Baskom

      Air

3.2. Langkah kerja


      Buat beberapa lubang pada kaleng

      Buat penyangga kapal dari kawat

      Potong lilin sedemikian sehingga tinggi lilin tidak melebihi tiang kawat penyangga
kapal.

      Susunlah kaleng,lilin,dan gabus menjadi kapal uap sederhana.

BAB IV
PEMBAHASAN

Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air dan
mengubahnya menjadi energi mekanis.
Kapal uap mulai digunakan setelah ditemukannya mesin uap di Inggris oleh James
Watt yang memunculkan revolusi industri yang juga merupakan revolusi bahan bakar
sebab pada masa itu mulai digunakan batu bara dengan skala yang lebih luas
menggantikan kayu bakar. Dalam percobaan inimenggunakan lilin dan kaleng bekas untuk
mempermudah pemahaman
Kapal uap menggunakan sarana penggerak  yang
keluar dari dalam ketel uap (kaleng).ketika bagianbawah kaleng dipanaskan,udara didala
m kaleng pada bagian bawah mengalami kenaikan temperature kemudian memuai.
Hal ini menyebabkan massa jenisnya menjadi lebih ringan dari pada udara di
atasnya sehingga udaranaik (terjadi perpindahan kalor secara konveksi).
Temperature udara yang ada diluar kaleng lebih rendah dari pada yang
ada didalam kaleng sehinggauap yang ada didalam kaleng terdesak keluar melalui lubang-
lubang pada permukaan tutup kaleng lalumenimbulkan gaya aksi kelingkungan.
Gaya  aksi ini kemudian akan memunculkan gaya reaksi yang
mendorong kapal uap maju kedepan.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari
percobaan diatas pada kapal uap ternyata membuktikan bahwa adanya hubungan antara
hokum aksi-reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang
menyebabkan kapal uaptersebut bias berjalan.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, douglas C.2001, FisikaJilid 2 (terjemahan), Jakarta: penerbit Erlangga


Tipler,P.A.,1998, Fisika untuk sains dan teknik-jilid II(terjemahan), Jakarta :
penerbit Erlangga
http://climax-zero.blogspot.com/2012/05/alat-peraga-sederhana-fisika-kapal-uap.html
http://harisistanto.wordpress.com/2010/08/06/bagaimana-cara-kerja-mesin-uap/
http://www.scribd.com/doc/158038628/Laporan-Kapal-Uap-Sederhana
http://shafiraoktanadya.blogspot.com/2012/10/pemanfaatan-bahan-bekas-menjadi-
kapal.html

http://angelafisikayes.blogspot.co.id/2014/06/bab-i-pendahuluan-1.html

Anda mungkin juga menyukai