Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Buah Carica

Buah Carica atau pepaya gunung diperkenalkan ke Indonesia pada

masa menjelang Perang Dunia II oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda,

dan berhasil dikembangkan di Dataran Tinggi Dieng. Sekarang Carica

menjadi salah satu buah tangan khas dari daerah Dieng. Buah ini dapat

dijadikan sirup, jus, manisan, dan selai. Buah ini cocok dikonsumsi oleh

orang yang memiliki perut lemah terhadap buah-buahan karena Buah

Carica dapat memperbaiki pencernaan.

Gambar 2.1. Pohon Carica

Di Jawa, buah ini dijual kepada wisatawan, digunakan untuk

konsumsi setempat, dan dikalengkan. Di Amerika Selatan, buah ini

dijadikan minuman ringan non alkohol dan dijadikan selai. Buah yang

masih muda biasanya dikeringkan untuk dijadikan serbuk bahan

pembuatan obat penyakit kulit atau kosmetik. Daunnya dapat digunakan

6
7

sebagai pelunak daging karena mengandung zat papain. Selain itu, zat

papain digunakan dalam berbagai industri makanan dan farmasi. Di daerah

Dieng buah pepaya gunung masih merupakan konsumsi lokal dan dibuat

minuman awetan dalam kaleng namun masih dalam jumlah terbatas.

Pepaya gunung atau Carica (Vasconcellea cundinamarcensis, syn.

Carica pubescens, Carica quercifolia, Carica goudotiana, dan carica

candamarcensis) adalah kerabat pepaya yang menyukai keadaan dataran

tinggi basah, 1.500-3.000 m di atas permukaan laut. Di wilayah Wonosobo

tanaman buah ini biasa disebut Carica, dan di Bali tanaman ini disebut

Gedang Memedi. Daerah asalnya adalah dataran tinggi Andes, Amerika

Selatan.

Tanaman carica merupakan pohon kecil atau perdu yang tidak

berkayu, mirip dengan pepaya biasa (Carica papaya L.) tetapi mempunyai

cabang yang lebih banyak dan ukuran semua bagian tanaman lebih kecil.

Tinggi rata-rata adalah 1-2 meter, bunga jantan memiliki tangkai yang

panjang hingga 15 cm dan bunga betina berukuran lebih besar dengan

tangkai yang keras dan pendek.

Buah carica berbentuk bulat telur dengan ukuran panjang 6-10 cm

dan diameter 3-4 cm. Buah matang berbentuk telur sungsang dengan

ukuran 6-15 cm x 3-8 cm, dagingnya keras, berwarna kuning-jingga,

rasanya agak asam tetapi harum, di sekeliling rongganya terdapat banyak

sekali biji yang terbungkus oleh sarkotesta yang putih dan berair. Buah

yang belum matang memiliki kulit yang berwarna hijau gelap dan akan
8

berubah menjadi kuning setelah matang. Biji buah berwarna hitam dengan

jumlah yang banyak dan padat. Buahnya mengandung getah, dan getah ini

akan semakin berkurang dengan semakin mendekati kematangan. Getah

ini mengandung papain yang bersifat proteolitik.

2.2 Pembudidayaan buah carica

Terdapat dua metode untuk membudidayakan Buah Carica, yaitu

dengan vegetatif melalui stek cabang dan generatif melalui biji. Untuk stek

cabang memiliki keunggulan berbuah lebih cepat dengan hasil relatif sama

dengan pohon induknya, tetapi cara ini memiliki kelemahan, yaitu benih

tidak bisa diperoleh dengan skala besar. Sedangkan melalui biji dapat

memeroleh benih dalam skala besar namun diperlukan seleksi untuk

memilih tanaman jantan yang memiliki produktivitas rendah.

Untuk membudidayakan Carica dengan biji, harus menggunakan

biji yang matang di pohon. Buah yang masak memiliki ciri kulit berwarna

kuning-jingga dengan daging keras dengan rasa agak asam dan bau harum.

Di sekeliling rongga terdapat banyak biji yang dikelilingi sarkotesta

berwarna putih.

Berikut cara menyiapkan benih Carica.

1) Potong buah Carica yang matang di pohon dengan ukuran 2/3 di

bagian ujung dan 1/3 di bagian pangkal. Bagian yang 2/3 tersebut yang

diaplikasikan sebagai benih.

2) Rendam benih dalam air selama sehari semalam.


9

3) Benih yang karam kemudian diperam dalam kertas koran atau

kain berair kurang lebih seminggu. Tempatkan benih pada tempat

yang teduh dan pastikan kelembaban benih selama pelaksanaan

pemeraman.

4) Selanjutnya benih disemai dalam polibag dengan media tanam

berupa tanah halus dan kompos dengan perbandingan 2:1. Jaga

kelembaban benih dengan metode penyiraman secara rutin.

5) Setelah tanaman berumur 2-3 bulan, pohon Carica bisa

dipindahkan ke lahan. Sebaiknya lakukan penyiapan lahan untuk

mewujudkan tanah yang gembur dan bebas gulma sehingga bisa

mewujudkan produk optimal. Langkah menyiapkan lahannya ialah

melakukan perataan tanah agar gampang mengontrol jarak tanam,

meratakan lahan dan mengontrol dengan serta saluran air.

Selanjutnya bersihkan lahan dari gulma, kemudian gemburkan

tanah dan buat bedengan serta lubang tanam. Bedengan dibuat

dengan tinggi 20-30 cm, lebar 250-300 cm, dan panjang cocok

keperluan. Lubang tanam berukuran 50x50cm dengan jarak tanam

yang ideal ialah 3×3 atau 3×4 meter. Walaupun jarak lubang

tanam dalam bedengan adalah 300 cm dan antar bedengan ialah

300-400cm.
10

2.2.1 Perawatan Benih Carica

Untuk menghasilkan buah yang baik diperlukan perawatan,

penanaman benih Buah Carica dilakukan pada saat musim hujan

sehingga tanah memiliki cukup air. Penanaman dilakukan dengan

menggunakan media tanam di dalam polibag, sistem menanam benih

adalah dengan cara merobek polibag dan meletakkan pohon Carica

beserta media tanam pada polibag di lahan yang telah siap.

Dalam perawatan benih Buah Carica diperlukan pemupukan, sama

seperti perawatan tanaman lainnya. Pemupukannya dibagi menjadi dua

tahap, tahap utama adalah pemupukan dasar yang rutin. Pemupukan dasar

berupa pupuk kandang, pemupukan dilakukan sebelum penanaman benih,

yakni pada saat pembuatan lubang tanam.

Carica bisa dipanen setelah berumur sekitar 2 tahun, jika diperbanyak

lewat biji atau generatif, tetapi jika menggunakan metode stek atau

vegetatif, Buah Carica akan siap panen dikala berumur 1.5 tahun. Pohon

Carica yang telah berumur lebih dari 3 tahun bisa mewujudkan 4-8 kg

buah per pohon setiap tahunnya.

2.3 Pemanfaatan buah carica

Buah Carica memiliki banyak manfaat, oleh karena itu masyarakat

Dieng memanfaatkan Buah Carica sebagai pencegah penyakit maupun

diolah menjadi berbagai bentuk olahan untuk dipasarkan.


11

2.3.1 Manfaat buah carica untuk kesehatan

Buah Carica sangat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan

tubuh, karena mengandung banyak vitamin A, C, E, B1 dan sebagainya.

Manfaat Buah Carica untuk kesehatan diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Melancarkan proses pencernaan

Kandungan serat yang tinggi pada buah carica berguna

membantu proses pencernaan. Terutama bagi yang memiliki

masalah terhadap proses pembuangan (BAB), dan kandungan serat

dalam Buah Carica bermanfaat untuk membantu penyerapan

protein dalam tubuh.

2) Membunuh bakteri jahat dalam usus

Carica mengandung enzim papain yang berguna untuk

menetralkan pH dan dapat membunuh bakteri jahat dalam usus

3) Untuk kesehatan mata

Buah Carica disarankan untuk dikonsumsi oleh orang yang

memiliki gangguan penglihatan, karena Buah Carica mengandung

vitamin A yang baik untuk kesehatan mata

4) Untuk kesehatan kulit

Carica mengandung vitamin C dan E yang sangat baik

untuk kesehatan kulit. Kandungan pada Buah Carica tersebut dapat

menangkal radikal bebas dan sinar UV yang dipancarkan matahari,


12

selain itu kandungan tersebut juga dapat mencegah kerutan pada

kulit.

5) Membantu proses metabolisme tubuh

Buah Carica mengandung vitamin B kompleks yang

membantu proses metabolisme tubuh yang biasa diproses menjadi

energi.

6) Menghambat pertumbuhan sel kanker

Buah Carica dapat menghambat pertumbuhan sel kanker

karena buah carica mengandung zat arigin.

2.3.2 Pemanfaatan buah carica sebagai salah satu penunjang perekonomian

Seperti masyarakat lain yang menghuni daerah pegunungan,

masyarakat Dieng dikaruniai tanah yang sangat subur dan air jernih

yang melimpah, Pertanian adalah mata pencaharian utama yang

digeluti secara turun temurun oleh masyarakatnya. Wilayah yang

memiliki suhu udara antara 14,3-26,5ºC diketahui sangat cocok

untuk pengembangan budidaya jamur, carica, pepaya, asparagus dan

beberapa jenis kayu sebagai komoditi ekspor non migas. Komoditas

utama yang dibudidayakan salah satu nya adalah Buah Carica yang

menjadi andalan utama perekonomian masyarakat Dieng, bahkan

membawa perubahan sosial ekonomi yang luar biasa dan membuka

modernisasi tersendiri bagi masyarakat Dieng, mulai dari bangunan

rumahnya, alat transportasinya, peralatan pertaniannya dan sisi


13

kehidupan lainnya. Budidaya Buah Carica telah mensejahterakan

masyarakat, karena sekarang buahnya diolah menjadi produk oleh-

oleh khas dieng. Walaupun Carica Dieng Wonosobo hanya ditanam

oleh kebanyakan petani sebagai tanaman sampingan di pinggir lahan,

tetapi hasil dari olahannya mampu menjadi sumber penghidupan

yang menjanjikan, olahan Buah Carica sangat ideal sebagai buah

tangan untuk para wisatawan.

Industri pengolahan Buah Carica banyak tumbuh di Dataran

Tinggi Dieng, semuanya merupakan industri rumahan yang

mengolah buah ini dengan cara yang sederhana. Selain itu, olahan

Buah Carica yang dijual dalam kemasan tidak menggunakan bahan

pengawet, tetapi mampu bertahan hingga enam bulan untuk kemasan

plastik, dan untuk kemasan kaleng bisa bertahan sampai dua tahun.

Oleh karena itu masyarakat Dieng mengembangkan Buah Carica

karena Buah Carica dapat berbuah cukup cepat dan jika dibuat

olahan buah carica akan lebih awet .

Olahan dari Buah Carica sangat beragam, salah satu produk

olahan yang paling diminati oleh para wisatawan adalah manisan

Buah Carica karena rasanya yang enak dan juga mempunyai banyak

manfaatnya, oleh karena itu manisan dari Buah Carica menjadi

produk olahan yang lebih banyak dikembangkan. Manisan Carica

memiliki kandungan karotenoid konsentrasi tinggi vitamin A vitamin


14

C dan Berfungsi sebagai antioksidan tubuh dan mampu

menyingkirkan radikal bebas penyebab timbulnya kanker.

Masyarakat Dieng lebih memilih Buah Carica menjadi olahan

manisan karena pengolahannya sangat sederhana, kegiatan ini

dimaksudkan untuk memajukan perekonomian masyarakat dengan cara

mengolah sumber daya lokal yang ada di wilayah sekitar untuk diolah

menjadi pangan agar harga jual di pasaran lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai