Kelas : III B
Kebudayaan Sumatera Barat ( Rumah
Adat, Pakaian Adat,Tarian, Musik dan
Makanan khas)
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya.
Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang
pesisir barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas
pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi
dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat
provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
1. Rumah Adat
Cipt. A. minos
Kampuang nan jauh di mato
Gunuang sansai bakuliliang
Den takana jo kawan, kawan lamo
Sangkek den basuliang suliang
Takana jo kampuang
Induak ayah adiak sadonyo
Raso mahimbau himbau den pulang
Den takana jo kampuang
Ayam Den Lapeh
uruihlah jalan Payakumbuah
Babelok jalan Kayu Jati
Dima hati indak kan rusuah
Ayam den lapeh, ohoi … ayam den lapeh
Reff:
Pagaruyuang jo Batusangka
Tampek mandaki dek urang Baso
Duduak tamanuang tiok sabanta
Oi takana juo
Dayuang Palinggam
Dayuang dayuang – 2x
Dayuang sampan didayuang – 2x
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah
Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah
Dayuang dayuang – 2x
Dayuang sampan didayuang – 2x
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah
Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok dirantau urang
Jan sampai babuek salah
8. Musik Tradisional Sumatera Barat
Bansi adalah suling khas suku Minang yang terbuat dari bambu
dengan 7 buah lubang nada di bagian sisinya. Bansi termasuk jenis
alat musik aerophon karena membutuhkan udara atau tiupan untuk
menghasilkan irama. Dibandingkan alat musik tiup lainnya di
nusantara, Bansi khas Minang cenderung lebih mudah dimainkan.
Ukuran Bansi adalah sekitar 33,5 - 36 cm dengan garis tengah
antara 2,5 - 3 cm. Bansi juga terbuat dari talang (bambu tipis) atau
sariak (sejenis bambu kecil yang tipis).
Alat musik ini agak sulit memainkan, selain panjang yang susah
terjangkau jari, juga cara meniupnya susah.Bansi dapat memainkan
lagu-lagu tradisional maupun modern karena memiliki nada standar.
Dengan memiliki nada standar, maka Bansi dapat digunakan untuk
mengalunkan lagu-lagu daerah maupun lagu nasional dengan alunan
bunyinya yang indah.Jika dilihat dari tingkat kesulitan, maka Bansi
lebih mudah dimainkan ketimbang Saluang. Karena memainkan Saluang
butuh latihan pernafasan yang cukup.
3. Gulai paku - Gulai paku adalah gulai yang menggunakan batang dan
daunpaku/pakis yang masih muda, sayur gulai paku biasanya
dimakan bersama dengan ketupat atau orang minang biasa
menyebutnya dengan ketupek. Cita rasa katupek ini tidak bisa
dipalsukan oleh bahan apapun, begitu pula teksturnya. Katupek
yang baik adalah katupek yang padat dan tidak lembek. Biasanya
bila di buka daun kelapanya, warna katupek pada bagian luar akan
menjadi sedikit kehijauan, warna ini pun tidak bisa dijiplak dengan
bahan lain.
4. Dendeng Batokok - Dendeng batokok bahannya sama dengan
dendeng balado, bedanya adalah bumbu baladonya bukan memakai
cabai merah, namun memakai cabai hijau yang diiris kasar dan
daging sapi setelah diiris tipis melebar lalu dipukul-pukul dengan
batu cobek supaya dagingnya menjadi lembut.
5. Gulai Tunjang - Gulai Tunjang Khas Padang adalah satu dari sekian
banyak kuliner yang berasal dari kota Minang, Padang, Sumatera
Barat. Gulai Tunjang sendiri terbuat dari kikil kaki sapi yang
dimasak dengan santan beserta bumbu-bumbu pilihan lainnya
seperti cabai merah, bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit,
lengkuas, garam, daun jeruk, daun kunyit, serai, asam kandis
sehingga menambah kelezatan disetiap masakan gulai tunjang ini.