Anda di halaman 1dari 17

Tugas PKN

Ragam Budaya Daerah Di Indonesia

Nama : Rakha Fairuz

Kelas : III B
Kebudayaan Sumatera Barat ( Rumah
Adat, Pakaian Adat,Tarian, Musik dan
Makanan khas)
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya.
Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang
pesisir barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas
pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi
dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat
provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Sumatera Barat berpenduduk sebanyak 4.846.909 jiwa dengan


mayoritas beretnis Minangkabau yang seluruhnya beragama Islam.
Provinsi ini terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian
wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten
(kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari.

1. Rumah Adat 

Rumah adata Sumatera Barat dinamakan Rumah Gadang. Rumah


Gadang di Sumatera Barat adalah untuk tempat tinggal. Rumah
tersebut dapat dikenali dari tonjolan atapnya yang mencuat ke atas
yang bermakna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu
dinamakan gojoang yang banyaknya sekitar 4-7 buah. Rumah Gadang
mempunyai 2-3 lumbung padi antara lain Si Bayo-bayo yang artinya
persedian padi bagi keluarga dari rantau. Si Tinjau Lauik, padinya
untuk diberikan kepada yang tidak mampu dan Si Tangguang Litak,
padinya khusus bagi yang punya rumah.
2. Pakaian Adat Sumatera Barat

Kaum pria dari Sumatera Barat memakai tutup kepala yang


disebut saluak. Memakai baju model teluk belanga yang berlengan
agak pendek dan melebar ke ujung. Selembar kain menyelempang di
bahu dan sebilah keris terselip di depan perut. Ia juga memakai
celana panjang dengan kain songket melingkar di tengah badan.

Sedangkan wanitanya memakai tutup kepala bergonjang yang


disebut tangkuluak tanduak, baju kurung dengan kain songket
menyelempang di bahu dan berkain songket. Perhiasan yang
dipakainya adalah anting-anting, kalung bersusun dan gelang pada
kedua belah tangan, pakaian ini berdasarkan adat Minangkabau.
3. Tari-tarian Daerah Sumatera Barat

a) Tari Piriang, sebuah tarian tradisional yang melambangkan


suasana kegotongroyongan rakyat dalam menunaikan tugasnya.
Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya
bersukaria bersama-sama.

b) Tari Payung, ditarikan oleh pasangan muda-mudi dengan


payung tangan, sang pria selalu melindungi kepala sang wanita,
sebuah perlambang perlindungan lelaki terhadap wanita.

c) Tari Kiek Gadih Minang, merupakan tari kreasi yang


mendasarkan garapannya pada unsur-unsur gerak tari tradisi
Minang. Tari kelompok ini menggambarkan kesibukkan gadis-
gadis Minang di waktu subuh selagi bersiap-siap menuju mesjid.

d) Tari Pasambahan Minang

Tari Pasambahan adalah salah satu seni tari tradisonal


Minangkabau yang berkembang di berbagai daerah di provinsi
Sumatera Barat, Indonesia. Tarian ini ditampilkan dalam acara
penyambutan tamu yang dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang
dan ungkapan rasa hormat kepada tamu kehormatan yang baru saja
sampai. Namun saat ini, tari pasambahan ditampilkan tidak hanya
dalam acara penyambutan tamu, tetapi juga dalam seni pementasan
dan pertunjukan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak.
4. Senjata Tradisional Sumatera Barat

Senjata tradisional Sumatera Barat adalah Keris dan Kurambiak


atau Kerambit. Keris biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan
diletakkan di sebelah depan, dan umumnya dipakai oleh para penghulu
terutama dalam setiap acara resmi ada terutama dalam acara malewa
gala atau pengukuhan gelar, selain itu juga biasa dipakai oleh para
mempelai pria dalam acara majlis perkawinan yang masyarakat
setempat menyebutnya baralek. Sedangkan kerambit merupakan
senjata tajam kecil yang bentuknya melengkung seperti kuku harimau,
karena memang terinspirasi dari kuku binatang buas tersebut.
Senjata ini dipakai oleh para pendekar silat Minang dalam
pertarungan jarak pendek, terutama yang menggunakan jurus silat
harimau. Berbagai jenis senjata lainnya juga pernah digunakan
seperti tombak, pedang panjang, panah, sumpit dan sebagainya.
5. Suku-Suku Sumatera Barat 

Suku dan marga yang terdapat didaerah Sumatera Barat adalah


Mentawai, Minangkabau (Jambak, Guci, Piliang, Caniago, Tanjung,
Pisang, Sikumbang, Panyalai, dan Koto).

6. Bahasa Daerah : Minangkabau, Melayu, dan lain-lain.


7. Lagu Daerah : 

 Kampuang nan Jauah di Mato,

Kampuang Nan Jauh Di Mato

Cipt. A. minos
Kampuang nan jauh di mato
Gunuang sansai bakuliliang
Den takana jo kawan, kawan lamo
Sangkek den basuliang suliang

Panduduaknya nan elok nan


Nan suko bagotong royong
Sakik  sanang samo samo diraso
Den takana jo kampuang

Takana jo kampuang
Induak ayah adiak sadonyo
Raso mahimbau himbau den pulang
Den takana jo kampuang
 Ayam Den Lapeh
uruihlah jalan Payakumbuah
Babelok jalan Kayu Jati
Dima hati indak kan rusuah
Ayam den lapeh, ohoi … ayam den lapeh

Mandaki jalan Pandaisikek


Manurun jalan ka Biaro
Di ma hati indak maupek
Awak takicuah, ohoi … ayam den lapeh

Reff:

Sikua capang sikua capeh


Saikua tabang sikua lapeh
Tabanglah juo nan karimbo
Ai lah malang juo

Pagaruyuang jo Batusangka
Tampek mandaki dek urang Baso
Duduak tamanuang tiok sabanta
Oi takana juo

Den sangko lamang nasi tuai


Kironyo tatumpah kuah gulai
Awak ka pasa alah usai
Oi lah malang denai

O hoi … ayam den lapeh


O hoi … ayam den lapeh

 Dayuang Palinggam
Dayuang dayuang – 2x
Dayuang sampan didayuang – 2x
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam

Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah

Ramo-ramo si kumbang lah jati (sayang)


Katik Endah pulang lah bakudo
Patah tumbuah hilang baganti, lagu lamo takana juo
Patah tumbuah hilang baganti, lagu lamo takana juo

Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah

Dayuang dayuang – 2x
Dayuang sampan didayuang – 2x
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam

Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah

Pulau Pandan jauah lah ditangah


Dibaliak pulau si Angso lah Duo
Hancua badan dikanduang tanah, budi baiak takana juo
Hancua badan dikanduang tanah, budi baiak takana juo

Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok dirantau urang
Jan sampai babuek salah
8. Musik Tradisional Sumatera Barat

Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatera


Barat yang dicampur dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan
terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di masyarat. Hal ini
karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun
sehingga enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur
musik pemberi nuansa terdiri dari instrumen alat musik tradisional
saluang, bansi, talempong, rabab, pupuik, serunai, dan gandang tabuik.
Musik Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah
ini pada umumnya bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan
struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, hubungan
kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi
ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
1. Alat Musik Talempong

Yang pertama adalah Talempong. Alat musik ini tersusun atas


beberapa gong kecil dengan ukuran beragam yang menghasilkan nada-
nada melodis saat dipukul. Talempong di Jawa disebut dengan nama
bonang. Bahan pembuatannya adalah dari besi atau kuningan. Biasanya
ia dimainkan bersama alat musik tradisional Sumatera Barat lainnya
dakan satu pertunjukan acara adat.

2. Alat Musik Bansi

Bansi adalah suling khas suku Minang yang terbuat dari bambu
dengan 7 buah lubang nada di bagian sisinya. Bansi termasuk jenis
alat musik aerophon karena membutuhkan udara atau tiupan untuk
menghasilkan irama. Dibandingkan alat musik tiup lainnya di
nusantara, Bansi khas Minang cenderung lebih mudah dimainkan.
Ukuran Bansi adalah sekitar 33,5 - 36 cm dengan garis tengah
antara 2,5 - 3 cm. Bansi juga terbuat dari talang (bambu tipis) atau
sariak (sejenis bambu kecil yang tipis).
Alat musik ini agak sulit memainkan, selain panjang yang susah
terjangkau jari, juga cara meniupnya susah.Bansi  dapat memainkan
lagu-lagu tradisional maupun modern karena memiliki nada standar.
Dengan memiliki nada standar, maka Bansi dapat digunakan untuk
mengalunkan lagu-lagu daerah maupun lagu nasional dengan alunan
bunyinya yang indah.Jika dilihat dari tingkat kesulitan, maka Bansi
lebih mudah dimainkan ketimbang Saluang. Karena memainkan Saluang
butuh latihan pernafasan yang cukup.

3. Alat Musik Gendang Tabuik

Gendang tabuik dikenal dalam budaya masyarakat Bengkulu dan


Sumatera Barat sebagai alat musik sakral yang hanya dimainkan
dalam perayaan hari peringatan kematian cucu Nabi Muhammad, yaitu
Hasan dan Husein. Gendang Tabuik adalah sejenis gendang berukuran
besar yang bentuknya dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini.
4. Alat Musik Serunai

Serunai sering dimainkan sebagai hiburan masyarakat Minang


setelah lelah bekerja seharian di ladang dan sawahnya. Dengan
corong besar di bagian ujungnya, instrumen ini menghasilkan suara
melengking yang merdu. Pada perkembangannya, serunai Minang juga
dimainkan dalam pelbagai upacara adat seperti upacara pesta panen,
upacara awal tanam padi, dan sebagai musik pengiring latihan dan
pertandingan silat.
9. Masakan khas Sumatera Barat

Nasi Kapau salah satu masakan di Sumatera Barat.Dalam dunia


kuliner, Sumatera Barat terkenal dengan masakan Padang dan
restoran Padang dengan citarasa yang pedas. Masakan Padang dapat
ditemui hampir di seluruh penjuru Nusantara, bahkan sampai ke luar
negeri. Beberapa contoh makanan dari Sumatera Barat yang cukup
populer adalah Rendang, Sate Padang, Dendeng Balado, Itiak Lado
Mudo, Soto Padang, dan Bubur Kampiun. Setiap kawasan di Sumatera
Barat, memiliki makanan sebagai ciri khas daerah, yang biasa
dijadikan sebagai buah tangan (oleh-oleh) misalnya: Padang terkenal
dengan bengkuang, Padang Panjang terkenal dengan pergedel jaguang,
Bukittinggi dengan karupuak sanjai, Payakumbuh dengan galamai.
Selain itu Sumatera Barat juga memiliki ratusan resep, seperti
kipang kacang, bareh randang, dakak-dakak, rakik maco, pinyaram,
Karupuak Balado, dan termasuk juga menghasilkan Kopi Luwak.

1. Rendang-Rendang atau randang adalah masakan daging bercita


rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan
rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang
dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses
memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat
jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan,
rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang
dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum
mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan .
2. Dendeng Balado  - Dendeng balado adalah masakan khas Sumatera
Barat dibuat dari irisan tipis dan lebar daging sapi yang
dikeringkan lalu digoreng kering.Daging goreng ini lalu diberi 
bumbu balado.

3. Gulai paku - Gulai paku adalah gulai yang menggunakan batang dan
daunpaku/pakis yang masih muda, sayur gulai paku biasanya
dimakan bersama dengan ketupat atau orang minang biasa
menyebutnya dengan ketupek. Cita rasa katupek ini tidak bisa
dipalsukan oleh bahan apapun, begitu pula teksturnya. Katupek
yang baik adalah katupek yang padat dan tidak lembek. Biasanya
bila di buka daun kelapanya, warna katupek pada bagian luar akan
menjadi sedikit kehijauan, warna ini pun tidak bisa dijiplak dengan
bahan lain.
4. Dendeng Batokok - Dendeng batokok bahannya sama dengan
dendeng balado, bedanya adalah bumbu baladonya bukan memakai
cabai merah, namun memakai cabai hijau yang diiris kasar dan
daging sapi setelah diiris tipis melebar lalu dipukul-pukul dengan
batu cobek supaya dagingnya menjadi lembut.

5. Gulai Tunjang - Gulai Tunjang Khas Padang adalah satu dari sekian
banyak kuliner yang berasal dari kota Minang, Padang, Sumatera
Barat. Gulai Tunjang sendiri terbuat dari kikil kaki sapi yang
dimasak dengan santan beserta bumbu-bumbu pilihan lainnya
seperti cabai merah, bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit,
lengkuas, garam, daun jeruk, daun kunyit, serai, asam kandis
sehingga menambah kelezatan disetiap masakan gulai tunjang ini.

Anda mungkin juga menyukai