Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup harus ada sosialialisme
atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak bisa dihindari, mutlak
dilakukan manusia apalagi pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan
hubungan kemanusiaan sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam
setiap bentuk hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi dari pada
hubungan kemanusiaan.
Dalam pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja,
tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya,
pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang yang ada pada diri manusia.
Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disatu
sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain ia adalah anak. Disatu sisi adalah ia
kakak, tetapi disisi lain ia adalah adik.pengetahuan tentang hubungan antar manusia,
mendasari interaksi dan komunikasi antar bidan klien dalam pelayanan kebidanan,
mempermudah alih pengetahuan, dan modifikasi perilaku klien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hubungan antar manusia ?
2. Apa saja tujuan hubungan antar manusia ?
3. Apa saha teknik-teknik dalam hubungan antar manusia ?
4. Apa yang dimaksud dengan konsep diri ?
5. Apa isi dari pengertian teori Johary Windows ?
6. Apa faktor-faktor yang ada dallam hubungan antar manusia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hubungan antar manusia
2. Untuk mengetahui tujuan hubungan antar manusia
3. Untuk mengetahui teknik-teknik hubungan antar pribadi
4. Untuk mengetahui pengertian konsep diri
5. Untuk mengetahui isi dari teori Johary Windows
6. Untuk mengetahui faktor-faktor dalam hubungan antar manusia

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku,
pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah
interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh
kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha mencoba menemukan, mengidentifikasi
masalah dan membahasannya untuk mencari pemecahannya. Hubungan antar
manusia yang merupakan pelaksanaan ketrampilan dimana seseorang belajar
menghubungkan diri dengan lingkungan sosialnya.

Pengertian HAM Menurut Beberapa Ahli :


1. Cabot dan Kahl ( 1967 ) : HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena
meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan
psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri
secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi
baru.
2. H. Bonner ( 1975 ) : interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu
manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan
memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
3. Keith Davis “Human Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan
orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari
kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan
interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama
secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
4. Ferdinand Tonnies : menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat
mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh
orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena pergaulannya
yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft,
pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas
keluar masuk dari kelompok tersebut.
HAM dalam arti luas :
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara
tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga

2
menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.
Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia
berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang
lain. Human Relations ini dilakukan dimana saja di rumah, pasar, kampus, toko,
dalam bis, kereta api, dan sebagainya.
B. Tujuan Hubungan Antar Manusia
1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam
penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan
konflik seminimal mungkin.
2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
6. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo
socius”; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta
memberikan bantuan.
C. Teknik-teknik hubungan antar pribadi
1. Directive Counseling (Konseling Langsung yang terarah)/Conselor Centered
Approach Adalah konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor
Langkah-langkah :
a. Menjalin hubungan yang akrab dengan konseli sehingga timbul rasa
kepercayaan Dimulai dari awal pertemuan (beri salam, perkenalan, bersikap
terbuka, menghilangkan sikap super.
b. Mencari informasi masalah yang dihadapi konseli dengan pertanyaan
Pertanyaan yg diajukan pertanyaan terbuka agar konseli mampu
mengeksplorasikan perasaan atau masalahnya
c. Menganalisa informasi
data yang kita dapat dari konseli, terutama ungkapan-ungkapan pokok dan
yang tidak, kejujuran dll
d. Memahami masalah yang dihadapi konseli dan mendiagnosanya.
e. Menginterpretasikan informasi
f. Memberikan nasehat dengan sugesti
2. Non Directive Counseling (Konseling tidak langsung yang terarah) Adalah
pendekatan yang terpusat pada konseli dapat digunakan oleh konslor yang tidak
3
memiliki pengetahuan tentang psikologi. Konselor hanya membantu agar konseli
dapat memimpin dirinya sendiri dan merasa bebas untuk menyatakan isi hatinya
tanpa unsure paksaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
a. Menyingkirkan sikap super
b. Konselor tidak boleh merasa dirinya lebih pandai daripada konseli.
c. Masalah ditinjau dari dasar pihak konseli.
d. Masalah yang dihadapi harus dilihat dari kacamata konseli, konselor tdk
boleh memberikan nasehat.
e. Bersikap apatik terhadap masalah konseli, membiarkan konseli yang lebih
aktif.konselor hanya mendengarkan.
D. Konsep Diri
1. Pengertian konsep diri
Menurut Stuart dan Laraia (2001), konsep diri adalah semua nilai, ide,
perasaan, pikiran, dan keyakinan yang kuat tentan diri sendiri yang mempengaruhi
hubungan dengan orang lain.
Menurut Keliat (1992) mengemukakan bahwa konsep diri adalah persepsi
individu tentang karakteristik dan kemampuaannya, interaksi dengan orang lain dan
lingkungannya, serta nilai yang berkaitan dengan orang lain.
Factor-faktor yang mempengaruhi konsep diri :
a. Tahap perkembangan
Konsep diri berkembang sejak lahir secara bertahap : mengenal dan membedakan
orang lain membedakan diri dengan orang lain aktivitas eksplorasi pengalaman
dengan diri sendiri. Konsep diri merupakan suatu proses yang berlangsung terus
menerus didasarkan pada pengalaman interaksi dan budaya, perasaan positif dan
berharga, persepsi akan kompetensi yang dimiliki, penilaian diri sendiri dan orang
lain, serta aktualisasi diri.
b. Orang penting lain
Belajar tentang diri sendiri melalui cermin orang lain mempengaruhi konsep diri.
Pada anak hal yang akan berdampak pada perkembangan konsep diri adalah
perasaan adekuat atau tidak, perasaan diterima atau ditolak, kesempatan
identifikasi, dan harapan diterima orang lain. Pada remaja dan orang dewasa lain,
budaya dan sosialisasi membawa dampak besar terhadap perkembangan konsep
diri.

4
c. Persepsi
Bila persepsi akan diri individu lemah atau negative maka individu akan
cenderung distorsi, mempunyai pandangan yang sempit, dan tidak memiliki rasa
percaya diri. Bila persepsi individu positif akan membawa individu pada pribadi
yang terbuka dan
2. Jenis-Jenis Konsep Diri
Adapun macam-macam jenis konsep diri, diantaranya :
A. Konsep Diri Positif
Jenis konsep diri ini, baik jika di miliki oleh seorang individu karena
memiliki:
a. Merasa setara dengan orang lain
b. Yakin dapat mengatasi segala macam masalah
c. Bisa menerima pujian tanpa rasa malu
d. Bisa menyadari bahwa setiap orang memiliki perasaan, keinginan, serta
perilaku yang tidak semuanya dapat disetujui oleh anggota masyarakat.
e. Bisa memperbaiki dirinya sendiri. Maksudnya dia mampu untuk
mengungkapkan tentang aspek kepribadian yang tidak disukainya dan
akan berusaha untuk dapat mengubahnya.
B. Konsep Diri Negatif
Berikut ini beberapa hal yang di miliki oleh seseorang yang memiliki jenis
konsep diri negatif, diantaranya yaitu :
a. Sangat rerponsif akan pujian
b. Peka terhadap kritikan.
c. Lebih bersikap hiperkritis.
d. Merasa tidak di sukai oleh orang lain.
e. Memiliki sikap pesimis disetiap kompetisi
3. Komponen Konsep Diri
Komponen konsep diri diantaranya yaitu :
1. Citra Tubuh (Body Image)
Body Image (citra tubuh) merupakan sikap individu terhadap dirinya baik
disadari maupun tidak disadari mencakup persepsi masa lalu atau sekarang
mengenai ukuran dan dinamis karena secara konstan berubah seiring dengan
persepsi dan pengalaman baru.
2. Ideal Diri

5
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya
bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Pembentukan ideal diri dimulai
pada masa anak-anak dipengaruhi oleh orang yang dekat dengan dirinya yang
memberikan harapan atau tuntunan tertentu.
3. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.
Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian. Harga
diri akan meningkat sesuai dengan meningkatnya usia.
4. Peran
Peran merupakan serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam
kelompok sosial.
5. Identitas Diri
Identitas diri merupakan kesadaran mengenai diri sendiri yang bisa
didapatkan individu dari observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa
individu dirinya berbeda dengan orang lain. Identitas berkembang sejak masa
kanak-kanak, bersamaan dengan berkembangnya konsep diri.

Sedangkan Menurut Brian Tracy, konsep diri memiliki tiga bagian atau komponen
utama yaitu :

1. Self Ideal (Diri Ideal)


Self ideal atau ideal diri terdiri atas harapan, impian, visi dan idaman. Self ideal
ini terbentuk dari kebaikan, nilai dan sifat yang paling dikagumi dari diri sendiri
maupun orang lain yang dihormati.
2. Self Image (Citra Diri)
Dengan self image atau citra diri kita akan membayangkan diri kita sendiri dan
dan menentukan bagaimana kita akan bersikap pada suatu situasi.
3. Self Esteem (Jati Diri)
Jati diri merupakan penilaian bagaimana kita menyukai diri sendiri. Semakin kita
menyukai diri sendiri maka akan kita akan bertindak dalam bidanhg apapun yang
kita tekuni.

6
Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
1. Konsep diri atau self concept tidaklah bawaan sejak lahir, melainkan hasil dari
proses belajar. Saat manusia mengenal lingkungannya, maka saat itu pula dia
belajar berbagai hal mengenai kehidupan. Berdasarkan pengalaman hidupnya,
seorang individu akan menetapkan konsep dirinya berdasarkan berbagai faktor.
2. Menurut E.B. Hurlock yang merupakan seorang psikolog, faktor yng
mempengaruhi konsep diri tersebut diataranya yaitu bentuk tubuh, cacat tubuh,
pakaian, nama dan julukan, inteligensi kecerdasan, taraf aspirasi/cita-cita, emosi,
jenis/gengsi sekolah, status sosial, ekonomi keluarga, teman dan tokoh/orang
yang berpengaruh.
3. Apabila faktor-faktor tersebut cenderung menimbulkan perasaan yang positif
seperti bangga atau senang maka akan muncul konsep diri yang positif. Pada
masa kanak-kanak seorang individu umumnya cenderung menganggap benar apa
saja yang dikatakan oleh orang lain.
4. Apabila seorang anak merasa dia diterima, dihargai dan dicintai maka anak
tersebut akan menerima, menghargai dan juga mencintai dirinya (berkonsep diri
positif). Dan akan sebaliknya, jika orang yang berpengaruh di sekelilingnya
seperti orang tua, guru, orang dewasa, teman dan lain sebagainya ternyata
meremehkan, merendahkan, mempermalukan dan menolaknya, maka pengalaman
tersebut akan disikapi dengan negatif dan akan memunculkan konsep diri yang
negatif.

E. Teori Johary Windows


Konsep teori Johari window digunakan untuk menciptakan hubungan
intrapersonal dan interpersonal, yaitu hubungan pada diri sendiri dan hubungan antara
diri sendiri dan orang lain. Konsep teori jendela Johari ini memiliki empat kamar atau
empat perspektif yang masing-masing memiliki istilah dan makna yang berbeda,
dimana setiap makna mengandung pemahaman-pemahaman yang mempengaruhi
pandangan seseorang. Apakah perilaku, perasaan, dan kesadaran yang dimiliki hanya
dapat dipahami oleh dirinya sendiri, hanya dipahami oleh orang lain, atau keduanya
dapat memahaminya. Adapun konsep teori jendela Johari ini terbagi menjadi empat
bagian di antaranya sebagai berikut :
1. Open self

7
Open self atau wilayah terbuka merupakan suatu keadaan dimana seseorang
saling terbuka terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Pada wilayah terbuka
ini, seseorang akan terbuka mengenai sifat, perasaan, kesadaran, perilaku, dan
motivasi. Open self dalam ilmu psikologi digambarkan dengan
sifat extrovert pada diri seseorang.
Orang yang berada pada wilayah terbuka lebih mudah menjalin komunikasi
dengan siapapun. Hal ini berpengaruh terhadap interaksi antara individu atau
kelompok untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Seseorang yang berada
dalam wilayah terbuka ini seperti ketika baru mengenal seseorang, ia lebih
cenderung melemparkan senyum, menyapa lebih awal, menjabat tangan, dan
lebih banyak bercerita mengenai dirinya sendiri.
2. Blind self
Blind self  atau wilayah buta merupakan kondisi dimana orang lain dapat
memahami sifat, perasaan, pikiran, dan motivasi seseorang, tetapi orang tersebut
tidak dapat memahami dirinya sendiri. Wilayah buta ini sering terjadi dalam
interaksi manusia yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau permasalahan
lainnya.
Seseorang yang berada dalam blind self cenderung tidak dapat menciptakan
komunikasi efektif, sehingga timbul berbagai permasalahan. Misalnya, orang
yang biasanya bersikap ‘sok’ asik ketika bertemu dengan orang baru, padahal
dirinya sendiri merupakan seorang yang pendiam. Ia tidak dapat menilai dirinya
sendiri sebagaimana sifat, perilaku, dan pikiran yang ia miliki, tetapi orang lain
dapat menilainya. Hal ini sering disebut sebagai orang yang ‘munafik’. 
3. Hidden self
Hidden self atau wilayah tersembunyi/ rahasia adalah keadaan dimana seseorang
memiliki kemampuan untuk menyembunyikan atau merahasiakan sebagian hal
yang dianggap tidak perlu untuk dipublikasikan kepada orang lain. Hal-hal yang
dimaksud bisa berupa sifat, perilaku, motivasi, atau pemikiran. Misalnya,
seseorang yang sudah bersahabat lama belum tentu dapat terbuka sepenuhnya
ketika menceritakan kisah hidupnya seperti masalah keluarga dan masalah cinta
karena ada beberapa orang yang merasa malu, takut, atau kecewa apabila
menceritakan hal-hal tersebut kepada orang lain. Konsep ini terbagi menjadi dua,
yaitu:

8
 Over disclosed, yaitu seseorang terlalu banyak menceritakan rahasianya,
sehingga kemungkinan hidden self lebih kecil. Hal ini membuat seseorang
berada di wilayah terbuka.
 Under disclosed, yaitu seseorang sedikit menceritakan rahasianya, tetapi
hanya pada bagian-bagian tertentu, sehingga seseorang cenderung berada di
wilayah rahasia. 
4. Unknown self
Unknown self atau wilayah tak dikenal merupakan kondisi seseorang yang tidak
dapat memahami dirinya sendiri bahkan orang lain pun tidak dapat mengenalinya.
Wilayah ini merupakan wilayah yang tidak dapat menciptakan interkasi dan
komunikasi yang efektif karena keduanya sama-sama merasa tidak ada
pemahaman. Unknown self  disebut juga sebagai konsep diri tertutup
atau introvert, dimana seseorang tidak mau menerima masukan atau feedback dari
orang lain

F. Faktor-faktor dalam Hubungan Antar Manusia


1. Faktor yang mendasari interaksi sosial
Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Faktor utama
dalam proses internalisasi antara lain :
a. Imitasi, yaitu keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/
meniru. Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai
minat dan perhatian yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru
akan memperoleh penghargaan sosial yang tinggi.
b. Sugesti, yaitu proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik
lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah :
a) Hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima
secara langsung.
b) Pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran
yangterpecah-pecah.
c) Otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yangmemiliki
prestise sosial tinggi.
d) Mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas.

9
e) Kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih
lanjut.
c. Identifikasi, yaitu proses yang berlangsung secara sadar, irasional, berdasar
perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi
sistem norma-norma yang ada. Menurut Sigmund Freud “identifikasi”
merupakan cara belajar norma dari orang tuanya.
d. Simpati yaitu perasaan tertarik individu terhadap orang lain yangtimbul atas
dasar penilaian perasaan.
2. Faktor yang menentukan interaksi sosia
Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi
antar individu atau komunikasi interpersonal. Faktor-faktor yang dapat
menumbuhkan hubungan personal yang baik antara lain:
a. Rasa percaya.
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam
situasi yang penuh resiko(Eiddin, 1967: 224-234). Keuntungan rasa percaya
kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal dan
mengurangi hambatan interpersonal. Sejak tahap pertama dalam hubugan
interpersonal sampai tahap akhir, “percaya” menentukan efektifitas
komunikasi. Bila klien sudah percaya kepada kita. Hal ini akan membuka
saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta
memperluas peluang komunikan untuk mencapaimaksudnya. Hilangnya
kepercayaan kepada orang lain akan menghambat perkembangan hubungan
intrapersonal yang akrab.
Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah :
1. Menerima
Kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha
mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai
manusia,sebagai individu yang patut dihargai. Menerima berarti tidak
menilai pribadi orang berdasarkan prilakunya yang tidak kita senangi.
Betapapun jeleknya prilakunya menurut presepsi kita, kita tetap
berkomunukasi dengan dia sebagai personal, bukan sebagai objek. 
2. Empati
Memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita.

10
Berempati artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa
orang lain.
3. Kejujuran
Kejujuran menyebabkan prilaku kita dapat diduga(predictable). Ini akan
mendorong orang lain untuk percaya pada kita.
b. Sikap suportif.
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi
yang terjadi dalam interaksi sosial. Orang yang bersikap defensif bila ia tidak
menerima, tidak jujur dan tidak empatis. Dengan sikap defensif komunikasi
interpersonal akan gagal, karena orang defensif akan lebih banyak melindungi
diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang
memahami perasaan orang lain. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku
yang menimbulkan sikap sportif. Iklim defensif meliputi :
1. Evaluasi dan deskripsi. 
Evaluasi adalah penilaian terhadap oranglain, memuji atau mengecam. 
Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan
penilaian.
2. Kontrol dan orientasi masalah. 
Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain, mengendalikan,
mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. 
Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk
bekerjasama mencari pemecahan masalah.
3. Strategi dan spontanitas. 
Strategi adalah penggunaan tujuan ataumanipulasi untuk mempengaruhi
orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
4. Netralitas dan Empati. 
Netralitas adalah sikap impersonal,memperlakukan orang lain sebagai
objek. 
Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
5. Superioritas dan persamaan. 
Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status, kekuasaan,
kemampuan, intelektual,kekayaan atau kecantikan. 
Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan
demokratis.

11
6. Kepastian dan Profesionalisme. 
Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat
pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. 
Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.
c. Sikap terbuka dan sikap tertutup.
Perbedaan sikap terbuka dan tertutup adalah :
1. Sikap terbuka :
 Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data-data dan
keajegan logika.
 Membedakan dengan mudah, melihat nuansa.
 Berorientasi pada isi.
 Mencari informasi pada berbagai sumber.
 Lebih bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaannya
 Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian
kepercayaannya.
2. Sikap tertutup :
 Menilai pesan berdasarkan motif pribadi.
 Berpikir simlisis, artiya berpikir hitam dan putih tanpa nuansa.
 Bersandar lebih banyak pada sumber dari pada isi pesan.
 Mencari informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernya
sendiri, bukan dari sumber kepercayaan orang lain.
 Kaku mempertahankan dan memegang teguh sistem kepercayaannya.
 Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian
kepercayaan, menolak, mengabaikan,mendistorsi, dan menolak pesan
yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaan.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku,
pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah
interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk
memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang
harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan
diri terhadap satu dengan yang lain.
Teknik untuk menjalani hubungan antar manusia dengan :
1.      Melakukan kontak sodan menghargai setiap individu
2.      Melakukan komunikasi

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita harus melakukan hubungan antar manusia atau komunikasi
dengan baik kepada klien (pasien) ataupun kepada sesama tenaga medis lainnya. Agar
terjalin komunikasi yang baik.

13
DAFTAR PUSTAKA
1. Lusa, 2010.Hubungan Antar Manusia ( Human
Relation ).https://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/.
2. https://www.pelajaran.co.id/2017/09/pengertian-konsep-diri-jenis-komponen-dan-faktor-
yang-mempengaruhi-konsep-diri-terlengkap.html
3. https://www.pelajaran.co.id/2017/09/pengertian-konsep-diri-jenis-komponen-dan-faktor-
yang-mempengaruhi-konsep-diri-terlengkap.html
4. http://meii-dwy.blogspot.com/2012/05/makalah-hubungan-antar-manusia.html

14

Anda mungkin juga menyukai