Tugas Pendahuluan Metabolik Sekunder
Tugas Pendahuluan Metabolik Sekunder
PERCOBAAN I
ANTOSIANIN
OLEH :
NAMA : ANTON
STAMBUK : F1D2 18 022
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : SENDRY YOSALINA
disintesis oleh sel dimana senyawa ini merupakan hasil metabolisme yang
antikanker dan dapat pula digunakan sebagai indikator pH. Antosianin juga
senyawa yang memberikan pigmen warna berupa warna oranye, merah, ungu,
kuning dan hitam, sehingga dengan adanya warna tersebut dapat menarik
gugus samping yang membentuk sebuah struktur kimia dengan nama dan jenis
manusia.
beberapa faktor seperti jumlah pigmen, letak dan jumlah gugus hidroksi dan
pH, dimana pada pH tinggi antosianin akan berwarna biru, kemudian akan
berubah menjadi warna violet dan akhirnya berwarna merah pada pH rendah.
dominan menyebabkan warna cenderung biru dalam hal ini relatif tidak stabil,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapat dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
jenis tumbuhan.
D. Manfaat Praktikum
berikut:
jenis tumbuhan
II. TINAJUAN PUSTAKA
A. Metabolit Sekunder
oleh tmbuhan, hewan dan mikroba melalui proses biosintesis yang digunakan
senyawa ini diproduksi dalam jumlah yang relatif sedikit dan tidak terus
pelindung dari stress lingkungan dan sebagai zat pengatur tumbuh serta
protein, yaitu jalur asam malonat asetat, jalur asam mevalonat asetat dan jalur
B. Antosianin
mengandung dua cincin benzena yang dihubungkan oleh tiga atom karbon dan
dirapatkan oleh satu atom oksigen sehingga terbentuk cincin diantara dua
adanya dua cincin aromatik benzena (C6H6) yang dihubungkan dengan tiga
atom karbon dan satu atom O yang membentuk cincin. Antosianin merupakan
pigmen warna alami yang dapat menghasilkan warna ungu, biru, violet,
larut dalam air sebab flavonoid merupakan senyawa polar dengan gugus
hidroksil atau gula sehingga mudah larut dalam pelarut polar dan air.
oleh enzim jika dalam keadaan segar atau kering. Flavonoid yang bersifat
galaktosa, ramnosa dan pentosa, dengan kata lain dapat dikatakan adanya
glikon dengan satu atau lebih glikon yang berupa gugus gula dapat
memiliki kemampuan untuk bereaksi dengan asam maupun basa, dalam media
asam antosianin akan berwarna merah dan berubah menjadi ungu dan biru
kondisi lingkungan in tergantung dari gugus yang terikat pada struktur dasar
D. Sumber Antosianin
adalah organel sitoplasmik yang berisikan air, serta dibatasi oleh membran
pada mahkota bunga sesuai dengan namanya anthos yang dalam bahasa latin
berarti bunga. Antosianin dapat ditemukan pada jenis bunga mawar, kana,
kembang sepatu, rosella, gladiol, turi dan bunga lain yang menampilkan warna
merah muda, merah tua, keunguan hingga biru. Antosianin juga dapat
ditemukan pada beberapa organ tumbuhan yaitu umbi, daun hingga buah
seperti ubi jalar ungu, lobak, kol ungu, daun bayam merah keunguan, buah
arbei, anggur dan kulit buah naga. Antosiain dapat ditemukan dalam ekstrak
air tumbuhan, bahkan senyawa yang hanya larut sedikit di dalam air,
yang juga sering digunakan untuk ekstraksi flavonoid (Santoso dan Estiasih,
2014).
E. Manfaat Antosianin
antioksidan, yaitu merupakan zat yang anti terhadap zat lain yang bekerja
sebagai oksidan. Antioksidan mempunyai peran penting dalam membantu
sebuah elektron atau sebuah atom hidrogen ke senyawa radikal bebas dengan
menghentikan tahap awal reaksi, selain itu juga dapat menghelat logam baik
dalam bentuk glukosida, dalam hal ini mengandung rantai samping glukosa
atau dalam bentuk bebas yang disebut aglikon, sehingga antosianin dapat
Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis, 12 Maret 2020, pukul 10.00-
Oleo.
B. Alat Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel
1.
C. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2
D. Prosedur Kerja
2. Menggerusnya dengan ½ bagian dari total larutan asam asetat 25% (20
ml).
A V
Total kadar antosianin ( % )− × MW × DF × ×100 %
ε×L Wt
Ket :
A : Absorbansi sampel.
Ε : Absortivitas molar Sianidin-3-glukosida (26.900 L/ mol.cm).
L : Lebar kuvet (1 cm).
MW : Berat molekul sianidin-3-glukosida (449,2 g/mol).
DF : Faktor pengencer.
V : Volume akhir dan volume ekstrak pigmen (L).
Wt : Berat bahan awal (gr).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Analisis Data
berikut:
(% ) = A ×MW×DF×
V
×100%
ε×L Wt
= 0,253 0,015
×449,2×20× ×100%
26900 × 1 2
= 9,405.10-6 × 449,2× 20 ×0,0075 ×100 %
= 0,063
C. Pembahasan
memisahkan senyawa antosianin dari senyawa kompleks lain yang terdapat dalam
dapat larut dalam bahan ekstraksi. Pemisahan ini terjadi akibat adanya perbedaan
sifat antara larutan dan pelarut. Senyawa pengekstrak yang baik didapatkan jika
Senyawa non polar hanya dapat larut dengan baik dengan senyawa non polar
seperti eter, kloroform, benzenn etanol dan metanol, sedangkan senyawa polar
hanya dapat larut dengan baik dalam senyawa polar seperti air. Senyawa bioaktif
yang diekstrak akan larut dalam pelarut karena adanya kesesuaian atau kesamaan
polaritas yang disebut like disolves like. Umumnya senyawa organik termasuk ke
dalam hal ini etanol, metanol, amil alkohol, isopropanol, aseton dan air atau
aquades yang dikombinasikan dengan asam seperti asam klorida, asam asetat,
asam format atau asam askorbat. Antosianin umumnya lebih stabil pada larutan
asam apabila dibandingkan dengan larutan netral atau alkali. Ekstraksi flavonoid
panjang gelombang dari absorbansi maksimal spektrum pada 525 nm. Masing-
masing jenis antosianin memiliki absorbansi maksimal pada panjang
beda berupa pelagordinin berkisar antara 498-513 nm, sianidin pada 514-523
DAFTAR PUSTAKA
Fendri, S.T.J., Martinus, B.A. dan Haryanti, M.D., 2018, Pengaruh pH dan Suhu
terhadap Antosianin dari Ekstrak Kulit Ubi Jalar Ungu (Ipomea
batatas L.), Jurnal Publikasi Kimia, 2(2): 33-41
Fitria, A., Amri,A. dan Fadli, A., 2016, Pembuatan Prototip Dye Sensitized Solar
Cell (DSSC) Menggunakan Dye Ekstrak Buah Senduduk (Melastoma
Malabathricum L.) dengan Variasi Fraksi Pelarut dan Lama
Perendaman Coting TiO2, Jurnal Fakultas Teknik, 3(1): 1-9
Hayati, E.K., Budi, U.S. dan Hermawan, R., 2012, Konsentrasi Total Senyawa
Antosianin Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) :
Pengaruh Temperatur dan pH, Jurnal Kimia, 6(2): 138-147
Saati, E.A., Asiyah, R. dan Ariesandy, M., 2016, Pigmen Antosianin: Identifikasi
dan Manfaatnya bagi Industri Makanan dan Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Malang: Malang
Santoso, W.E.A. dan Estiasih, E., 2014, Kopigmentasi Ubi Jalar (Ipomea batatas
Var Ayamurasaki) dengan Kopigmen Na-Kaseinat dan Protein Whey
serta Stabilitasnya terhadap Pemanasan, Jurnal Pangan dan
Agroindustri, 2(4): 121-127
Wulandari, A., Sunarti, T.C., Fahma, F. dan Noor, E., 2019, Karakteristik
Mikrokapsul Antosianin Ubi Jalar Ungu dengan Teknik Spray Drying,
Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 29(1): 34-44