Anda di halaman 1dari 4

No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking

1. O Ya A. Pengaruh Skin Care dan Gel Aloevera terhadap


penyembuhan luka Scabies pada remaja di Pondok Pesantren
Aziziyah Ngaliyan

Berdasarkan observasi pada kelompok intervensi sebelum diberikan


skin care dan gel aloevera terdapat 16 responden dalam tahap
penyembuhan luka tidak sembuh dan 2 responden sembuh tidak
sempurna. Setelah diberikan skin care dan gel aloevera 17 responden
sembuh sempurna dan 1 responden sembuh tidak sempurna.
Sedangkan kelompok kontrol pada pretest 14 responden tidak
sembuh dan 4 responden sembuh tidak sempurna dan pada
pengukuran posttest 14 responden tidak sembuh dan 4 responden
sembuh tidak sempurna. Hasil analisis dengan uji Mann-Whitney
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap
penyembuhan luka scabies pada remaja antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol di pondok pesantren Aziziyyah Ngaliyan
dengan p value 0,001. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar
skin care dan gel aloevera dapat diaplikasikan sebagai intervensi
keperawatan mandiri untuk membantu tahap penyembuhan luka
scabies.

B. Rendam air garam sebagai media mempercepat penyembuah


Lesi Scabies

Desain penelitian menggunakan Quasy Experiment dengan rancangan


Pre Post Test Control Group Design. Populasi penelitian adalah
seluruh penderita Scabies di Asrama 3 Nusantara Putri Darul Ulum
sebanyak 36 responden. Besar sampel sebanyak 32 responden, tehnik
sampling menggunakan simple random sampling. Instrument
penelitian menggunakan lembar observasi Bates-Jensen Wound
Assessment Tool. Analisis data menggunakan Wilcoxon dan Mann
Withney dengan tingkat kemaknaannya yaitu ɑ ≤ 0,05. Hasil analisis
dengan uji Wilcoxon di peroleh P= 0,005, artinya ada perbedaan
pemberian rendam air garam sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan. Sedangkan uji Mann-Whitney diperoleh hasil P= 0,000,
artinya ada perbedaan pemberian rendam air garam pada kelompok
control dan kelompok perlakuan.

Critical Thinking :

A. Pengaruh Skin Care dan Gel Aloevera terhadap penyembuhan luka


Scabies pada remaja di Pondok Pesantren Aziziyah Ngaliyan

Natsir (2013) dengan judul pengaruh daun lidah buaya (aloevera)


sebagai penghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus.
Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu dengan
mengambil sebanyak 100 gram bakteri Staphylococcus aureus dari
jumlah populasi yang ada. Tipe penelitian yang digunakan adalah

Gel aloevera adalah gel yang terkandung dalam tanaman herbal


aloevera yang berwarna putih dan transparan yang mempunyai
kandungan zat seperti saponin, anthraquinon, anthrax nol,
aloeemodin, anthracenesinamat, asam krisophanat, eteraloin
resistanol, asam amino, enzim oksidase, katalase, lipase, mineral, dan
hormon (Purwanto, 2013). Sehingga dapat digunakan sebagai obat
seperti antibiotik, antiseptik, antibakteri, antivirus, antiinfeksi,
antiinflamasi, dan mempercepat proses penyembuhan luka
(Wirakusumah, 2013 Priyoto & Widyastuti, 2014).
B. Rendam air garam sebagai media mempercepat penyembuah Lesi
Scabies

Rendam air garam dengan kandungan NaCl yang tinggi dapat


mempercepat proses penyembuhan luka juga dibuktikan dari
beberapa penelitian lainnya bahwa air laut menunjukan pengaruh
dalam peningkatan penyembuhan luka (Kim et al,
2015).

Natrium dan Klorida (NaCl) yang terkandung dalam rendam air


garam mampu memberikan efek kesembuhan pada penderita
penyakit kulit dengan indikasi rusaknya jaringan pada kulit. NaCl
merupakan isotonik dan juga garam fisiologis yang baik digunakan
untuk pembersih, pembasuh dan kompres pada luka (Rosyadi, 2008).

Natrium klorida (NaCl) dapat berfungsi melindungi granulasi


jaringan dalam kondisi kering, dan menjaga kelembaban sekitar luka.
Kondisi lembab yang diciptakan dengan adanya NaCl dalam
merawat luka dapat mempercepat terbentuknya stratum corneum dan
angiogenesis untuk proses penyembuhan luka
(Jean, 2012).
Daftar Pustaka

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Setyaningrum,Y I (2016).Skabies Dan Upaya Pencegahanya.Yogyakarta : PT.Leutika


Nouvalitera

AmajidaFadiaRatnasari,1.S.(2014).DepartemenParasitologi.Prevalensi SkabiesdanFaktor-
faktor yang Berhubungan di PesantrenX,Jakarta Timur,Vol.2

Djuanda,P.D.(2007).Ilmu Penyakit Kulit.danKelamin.Jakarta:Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai