PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai
penyakit traktus urinarius dan ginjal. Gagal ginjal dapat tejadi secara akut dan
kronis. Dikatakan akut apabila hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan
dimana gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel yang dapat
orang dan 20 juta diantaranya sudah masuk kedalam tahap akhir atau terminal
(Collins & Herzog, 2010). Di Amerika Serikat, pada tahun 2007 The United
States Renal Data System (USRDS) menunjukkan terdapat sekitar 2,9 juta
pasien yang menderita GGK. The National Health and Nutrition Examination
akhir atau tahap V. Pada tahun 2010 jumlah penderita gagal ginjal tahap akhir
tahun ke tahun. Insiden pasien gagal ginjal tahap akhir yang menjalani
1
hemodialisis pada tahun 2002 adalah sekitar 2077 pasien, dan pada tahun 2006
transplantasi ginjal yang telah dilakukan sejak tahun 1977 sampai tahun 2006
adalah 476 pasien. Data dari beberapa pusat dialisis melaporkan bahwa
tidak diketahui (3,8%), dan penyakit ginjal polikistik (1,2%) (Prodjosudjadi &
hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu pada tahun 2011
sebanyak 4.682 tindakan dengan jumlah pasien sebanyak 131 orang (Medical
Record Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu, Indonesian Renal Registry,
2011)
kualitas hidup yang cukup baik. Dialisis merupakan suatu proses yang
digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh
untuk mengambil atau memisahkan zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam
keadaan yang normal meskipun menderita gagal ginjal yang tanpa terapi
2
hemodialisis akan menyebabkan kematian. Pasien GGK harus menjalani terapi
atau dua sampai tiga kali setiap minggu dengan 4-5 jam per kali terapi (Price
& Wilson, 2006; Smeltzer & Bare, 2002). Pasien GGK dengan terapi
seminggu dengan durasi 4 jam per kali terapi dan 2 kali seminggu dengan
durasi 5 jam per kali terapi ( Medical Record RSUD Undata Palu)
dorongan seksual yang menghilang serta impotensi, depresi akibat sakit yang
kronis dan ketakutan terhadap kematian. Pasien yang berusia lebih muda
akibat dari reaksi hemodialisis, pola hidup yang berubah berhubungan dengan
Bare, 2002).
persepsi individual dari berbagai aspek kehidupan yang terdiri dari kesehatan
3
dengan pekerjaan, kehidupan rumah tangga, kehidupan sosial dan hobi.
Penilaian kualitas hidup penderita gagal ginjal dapat dilihat pada aspek
kesehatan fisik, kesehatan mental, fungsi sosial, fungsi peran dan perasaan
hidup yaitu dimensi fisik, dimensi psikologis, dimensi sosial dan dimensi
agama, etnis dan budaya yang berbeda (WHO, 1994 dalam Desita, 2010
kualitas hidup pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis antara lain:
umur, jenis kelamin, etiologi gagal ginjal, status nutrisi, kondisi komorbid,
dan jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien
gagal ginjal kronik. Ibrahim ( 2009, kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis
pasien gagal ginjal kronik adalah jenis kelamin, kondisi komorbid, umur,
4
pekerjaan, sedangkan yang terbaik adalah fungsi kognitif dan kualitas
interaksi sosial. Umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi dan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan skor kualitas yang lebih rendah.
dengan terapi HD. Dalam hal ini perawat HD berperan penting dalam
B. Rumusan Masalah
psikologis, sosial dan spiritual dan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup
dengan hasil yang berbeda. Berdasarkan hal itu pula maka peneliti
5
merumuskan masalah: “faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pasien GGK
6
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi pasien
7
8
9
10
11
12
s
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23