BAB IV
A. Hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang hemodialisis pada tiga rumah sakit yaitu
RSUD Labuang Baji Makassar mulai tanggal 01 Juli – 06 Juli 2014, Rumah
Sakit Pelamonia Makassar mulai tanggal 07 Juli – 14 Juli 2014, dan Rumah
Sakit Islam Faisal mulai tanggal 10 Juli – 16 Juli. Jumlah populasi dalam
jumlah sampel yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh klien yang
terdaftar dalam terapi hemodialisa di tiga rumah sakit tersebut. Pada waktu
kriteria inklusi. Dengan demikian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
adalah 34 responden.
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang di ambil
dikumpul kemudian diolah melalui tahapan editing, koding dan tabulasi. Dari
64
1. Karakteristik responden
Analisa Univariat
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik Usia
No Usia f Persentase (%)
1 Dewasa awal 9 26,5
2 Dewasa madya 22 64,7
3 Dewasa akhir 3 8,8
Jumlah 34 100,0
(8,8%).
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin f Persentase (%)
1 Laki-laki 18 52,9
2 Perempuan 16 47,1
Jumlah 34 100,0
Sumber : Data Primer 2014
65
kelamin perempuan.
Tabel 4.6
Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik Status Pernikahan
No Status Pernikahan f Persentase (%)
1 Single/Belum menikah 3 8,8
2 Menikah/memiliki anak 30 88,2
3 Duda/janda 1 2,9
Jumlah 34 100,0
Sumber : Data Primer 2014
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan f Persentase (%)
1 Tidak Sekolah 1 2,9
2 Sekolah Dasar (SD) 2 5,9
3 Sekolah Menengah Pertama 2 5,9
(SMP)
4 Sekolah menengah Atas 29 85,3
(SMA)/Perguruan Tinggi
Jumlah 34 100,0
Sumber : Data Primer 2014
Tabel 4.8
Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik Lama menjalani
terapi hemodialisis
No Lama menjalani terapi f Persentase (%)
Hemodialisis
1 < 1 tahun 12 35,3
2 ≥ 1 tahun 22 64,7
Jumlah 34 100,0
dari 1 tahun.
Tabel 4.9
Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik Frekuensi terapi
hemodialisis
No Frekuensi terapi f Persentase (%)
Hemodialisis
1 1 kali seminggu 1 2,9
2 2 kali seminggu 14 41,2
3 3 kali seminggu 19 55,9
Jumlah 34 100,0
67
Tabel 4.10
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis gagal ginjal pasien terapi
hemodialisis
No Jenis gagal ginjal pasien f Persentase (%)
Hemodialisis
1 Akut 5 14,7
2 Kronik 29 85,3
Jumlah 34 100,0
yaitu 5 orang (14,7%) dengan gagal ginjal akut, dan 29 orang (85,3%)
hemodialisis :
Tabel 4.11
Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat stress pasien
hemodialisis
68
stress berat.
Analisa Bivariat
Tabel 4.12
Analisis tingkat stress berdasarkan usia pada pasien hemodialisis
Tingkat stress
Ringan Sedang Berat Total
Usia
(f) (%) (f) (%) (f) (%) Jumlah (%)
Dewasa awal 1 2,9 6 17,6 2 5,9 9 26,8
69
berikut:
Tabel 4.13
Analisis tingkat stress berdasarkan jenis kelamin pada pasien
hemodialisis
Tingkat stress
Jenis Ringan Sedang Berat Total
kelamin (f) (%) (f) (%) (f) (%) Jumlah (%)
Laki-laki 7 20,6 9 26,5 2 5,9 18 52,9
Perempuan 1 2,9 10 29,4 5 14,7 16 47,1
tabel berikut:
Tabel 4.14
Analisis tingkat stress berdasarkan status pernikahan pada
pasien hemodialisis
Tingkat stress
Status Ringan Sedang Berat Total
Pernikahan (f) (%) (f) (%) (f) (%) Jumlah (%)
Belum 2 5,9 0 0 1 2,9 3 8,8
menikah
Menikah, 6 17,6 18 52,9 6 17,6 30 88,2
memiliki
anak
Duda/Janda 0 0 1 2,9 0 0 1 2,9
Tabel 4.15
Analisis tingkat stress berdasarkan tingkat pendidikan pada
pasien hemodialisis
c. Tingkat stress
Tabel 4.16
Analisis tingkat stress berdasarkan lama hemodialisis pada
pasien hemodialisis
Tingkat stress
lama Ringan Sedang Berat Total
hemodialisis (f) (%) (f) (%) (f) (%) Jumlah (%)
< 1 tahun 2 5,9 5 14,7 4 11,8 12 35,3
> 1 tahun 6 17,6 14 41,2 3 8,8 22 64,7
Tabel 4.17
Analisis tingkat stress berdasarkan frekuensi hemodialisis
pada pasien hemodialisis
Tingkat stress
Frekuensi Ringan Sedang Berat Total
hemodialisis (f) (%) (f) (%) (f) (%) Jumlah (%)
1 kali/minggu 1 2,9 0 0 0 0 1 2,9
2 kali/minggu 4 11,8 7 20,6 3 8,8 14 41,2
3 kali/minggu 3 8,8 12 35,3 4 11,8 19 55,9
Total 8 23,5 19 55,9 7 20,6 34 100
Sumber : Data Primer 2014
Tabel 4.18
Analisis tingkat stress berdasarkan jenis gagal ginjal pada
pasien hemodialisis
Tingkat stress
Jenis gagal Ringan Sedang Berat Total
ginjal (f) (%) (f) (%) (f) (%) Jumlah (%)
Akut 0 0 4 11,8 1 2,9 5 14,7
Kronik 8 23,5 15 44,1 6 17,6 29 85,3
Total 8 23,5 19 55,9 7 20,6 34 100
Sumber : Data Primer 2014
berat.
B. Pembahasan
a. Usia
oleh usia dewasa madya yaitu 64,7% dimana 20,6% mengalami stress
75
yaitu 67,3%.
Pada usia dewasa madya terjadi kesulitan fisik dimana usia ini
Dari hasil penelitian terdapat pula usia dewasa akhir yaitu 8,8%.
kejadian gagal ginjal pada usia tua disebabkan karena proses penuaan,
76
tumor, dan kista. Namun terdapat pula 8,8% responden dewasa muda,
hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, dan
teori dalam buku Alam dan Hadibroto (2007) yang menyatakan bahwa
gagal ginjal dapat terjadi karena hal sepele, seperti kurang minum, atau
gaya hidup tidak banyak bergerak, pola makan tinggi lemak dan
memiliki anak dan mungkin memelihara orang tua yang sudah lemah
akan menyita waktu dan energi, dan perubahan pada aspek fisik akan
stress sedang dan 8,8% mengalami stress berat, dari responden dewasa
harmonis, jika hal ini tidak terlaksana maka akan terjadi stress.
(Anonimous, 2012)
menerima dan memikul tanggung jawab yang lebih berat, dan jika
17,6%, stress berat 5,9% , dan 2,9% mengalami stress ringan. Usia
masa depan dan rutinitas yang berubah karena adanya jadwal cuci
teori dalam buku Smeltzer dan Bare (2001) menyatakan bahwa waktu
b. Jenis kelamin
batu renal karena saluran kemih yang lebih panjang, selain itu laki-laki
oleh Yemima G.V Wurara dkk dengan judul “Mekanisme koping pada
stress ringan, dan 14,7% mengalami stress berat. Hal ini menurut
pendapat peneliti bahwa tingkat stress dapat bersumber dari dalam dan
penelitian ini bahwa stress berasal dari dalam diri individu itu sendiri
keuangan, dan stress yang berasal dari luar diri individu akibat adanya
c. Status pernikahan
pada keyakinan oleh orang lain untuk membantu (Neil Niven, 2006).
d. Tingkat pendidikan
dikarenakan stress akan kondisi fisiknya yaitu sakit dan nyeri di otot,
stresor lebih baik, karena diperoleh 17,6% mengalami stress berat yang
sumber informasi lainnya, dimana hal ini sejalan dengan teori yang
dan 11,8% mengalami stress berat. Dari hasil yang diperoleh pasien
rasa aman. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang diperoleh
hemodialisis.
f. Frekuensi hemodialisis
84
20,6% mengalami stress sedang, dan 8,8% mengalami stress berat, dan
sedang.
kali/minggu lebih didominasi oleh stress sedang, hal ini didukung oleh
kardivaskular.
tubuh. Hal ini didukung oleh teori oleh Nugroho (2000) dalam Arzal
86
menurun.
Dari pembahasan diatas dari 7 karakteristik yang diteliti yaitu usia, jenis
mengalami stress sedang. Fakta lain yang ditemukan saat penelitian mayoritas
bertahan hidup, karena hidup dan mati bukan manusia yang menentukan,
manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, dan siap menghadapi hal-hal yang
kram otot yang nyeri, mual dan muntah kemungkinan ini adalah faktor lain
hanya bisa pasrah kepada Allah SWT dengan kondisinya dan berusaha dengan
sengaja Allah SWT ciptakan untuk kita. Namun demikian, hanya diantara kita
yang tidak memahami makna stress dan kegelisahan tersebut. Kita bahkan
87
dari Allah SWT bagi orang yang beriman. Artinya, kecemasan yang tengah
menggerogoti hati kita menunjukkan bukti sayangya Allah SWT kepada kita,
Dan berilah berita gembiran kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-
orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innaa Lillahi
wa Inna Ilaihi Raaji’uun”.
stress, was-was, atau gelisa, maka tak ada pilihan lain kecuali meningkatkan
kepada Allah SWT sebagai upaya preventif dalam menanggulangi stress yang
Dalam ayat ini umat Muslim dianjurkan bersabar dan jangan berputus asa
serta terus berjuang mohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.
88
dan yakinlah bahwa cukuplah Allah SWT sebagai penolong. Kita hendaknya
yakin bahwa Allah SWT senantiasa ada bersama hambanya, bila ditimpa
2. Keterbatasan penulis
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
rumah sakit Makassar yaitu RSUD Labuang Baji, Rumah Sakit Islam
hemodialisis didominasi oleh usia madya yaitu 64,7%, jenis kelamin laki-
sebanyak 55,9% dan jenis gagal ginjal yang diderita yaitu kronik sebanyak
85,3%.
Rumah Sakit Islam Faisal dan Rumah Sakit Pelamonia didominasi oleh
menurut HARS.
B. Saran
1. Dalam merawat pasien hemodialisis, kita tidak boleh hanya memantau dari
asek klins dan medis yang terkait dengan fisik klien saja, tetapi harus
2. Perlu adanya perhatian dan kemampuan klinis bagi seorang perawat yang